Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathiya Allisa Zahrandika
Abstrak :

Perkembangan industri tekstil di Indonesia semakin pesat seiring dengan peningkatan ekspor produk berupa karya, serat, serta benang dan membuat air limbah tekstil meningkat seiring dengan laju produksi yang bertambah. Secara umum, air limbah dapat diolah menggunakan pengolahan fisika, kimia, serta biologi konvensional. Namun, sebagian besar zat warna yang digunakan dan terbuang dalam air limbah tekstil tergolong ke dalam zat warna jenis azo-dye yang merupakan zat warna resisten dan sulit untuk didegradasi secara biologis. Dalam penelitian ini, Congo Red digunakan sebagai representatif efluen limbah tekstil potensial dengan kompleksitas tinggi. Untuk mengatasi keterbatasan konvensional, pengolahan air limbah akan dilakukan menggunakan mekanisme oksidasi lanjut (Hybrid Advanced Oxidation Process, Hybrid AOP) yang menggabungkan proses O3, UV, serta serbuk besi. Skema injeksi ozon divariasikan dalam tiga skema untuk menekan penggunaan listrik dan mengamati pengaruh skema ozon terhadap reaksi. Serbuk besi sebagai katalis merupakan limbah serbuk besi sisa dari kegiatan konstruksi. Dengan menggunakan katalis hasil daur ulang, kebutuhan biaya untuk pengolahan air dapat ditekan dengan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses penyisihan didominasi oleh proses O3. Penambahan serbukl besi dalam eksperimen ini tidak menunjukkan peningkatan efisiensi yang signifikan. Selain itu, penambahan Fe juga memerlukan proses pemisahan besi yang menjadi kekurangan tersendiri. Penyishan warna paling tinggi diperoleh pada proses O3/UV dan O3 60 ON dengan pH 10,5 (97%). Walau begitu, penambahan UV dan mekanisme skematik pada proses O3 dapat berkontribusi dalam meningkatkan angka penyishan COD yang lebih baik. Lalu, penambahan serbuk besi meunjukan perbedaan yang tidak signifikan pada penyisihan.


The growth in the Indonesian textile industry has gone rapidly along with the rise of textile product exporting. This has resulted in the increasing amount of waste water to treat. Generally, waste water could be treated using physics, chemistry, and conventional biology technology. Unfortunately, waste water from textile production contains resistant dyes that mainly belong to the family of azo-dye, which is hard to degrade. In this research, Congo Red was used as a representative for waste water from textile production that has high complexity. To solve the conventional treatment’s weakness, the waste water is treated using the Hybrid Advanced Oxidation (Hybrid AOP) process, which combines O3, UV, and Fe catalystsinto one proc ess. The injection scheme is variated to observe the impact of schematic ozonation in the reaction process. The Fe catalyst is powder waste from the construction site. The reuse scheme could reduce the cost needed to process wastewater. Based on the research, the dominant process in this combination is the O3 process. The addition of Fe catalysts does not significantly contribute to removal efficiency. Another drawback of adding a Fe catalyst is the need for additional processes to separate Fe powder after the reaction. The highest colour removal was achieved by O3/UV and O3 process at 60 ON scheme with pH value 10,5 (97,00%). Nevertheless, coupling of ozone with photolysis could lead to better removal of COD. Meanwhile, adding rebar flake waste show negligible effect on removal.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayoan, Stefans Johan Xaverius
Abstrak :
Melalui penelitian ini, signifikansi dari efek kavitasi hidrodinamika dan ultrasonik dan juga pemangsa radikal akan diketahui dan dievaluasi melalui konstanta laju reaksi dan bilangan Hatta. Dalam penelitian ini, pembelajaran literatur akan dilakukan pertama, agar dapat melanjutkan penentuan model dan input pada penelitian ini. Kemudian, pembentukan program akan dilaksanakan dan program tersebut akan divalidasi melalui data yang telah diperoleh dari eksperimen sebelumnya. Hasil dari program kemudian akan dianalisa dan dibahas. Untuk pembentukan program, perangkat lunak matematis, MATLAB, akan dipakai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam segi konsumsi ozon, konfigurasi ozonasi tunggal mengkonsumsi ozon paling tinggi, sedangkan konfigurasi ozonasi dan kavitasi ultrasonik adalah yang paling rendah. Hal ini dapat dikaitkan dalam pembentukan radikal bahwa kavitasi ultrasonik adalah yang tertinggi. Dari riset ini, harga kO3 untuk ozonasi tunggal adalah yang tertinggi, mencapai 5.55 x 106, sedangkan konfigurasi ozonasi - kavitasi ultrasonik adalah yang terendah, mencapai 4.17 x 105. Dari segi harga bilangan Hatta, ozonasi tunggal adalah yang tertinggi dengan harga 3.80 x 107, sedangkan konfigurasi ozonasi - hidrodinamika - ultrasonik adalah yang terendah, mencapai 4.28 x 105.
Through this study, the significance of effects of hydrodynamic and ultrasonic cavitation along with radical scavengers are determined and evaluated based on the reaction rate constant and Hatta number. In this research, studies on literature is carried out, along with the model and input determination as the next step. Next, the program is developed and is validated based on data obtained from experiments. Results from the program is then analysed for discussions and conclusions. For the program?s development, the mathematical software, MATLAB, is used. Results from this research has shown that in terms of ozone consumption, single ozonation method is the highest, whereas a combination of ozonation and ultrasonic cavitation is the lowest. This can be related in terms of radical formation due to cavitation that ultrasonic is the highest. From the conducted research, kO3 value for ozonation is the highest, reaching a max kO3 of 5.55 x 106, while the lowest is ozonation-ultrasonic cavitation, reaching a max kO3 of 4.17 x 105. And in terms of Hatta number, ozonation is the highest with Ha number reaching 3.80 x 107, while ozonationhydrodynamic cavitation-ultrasonic cavitation is the lowest, reaching 4.28 x 105.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidina Sekar Nadisti
Abstrak :
Limbah pewarna adalah limbah cair yang banyak ditemukan di industri tekstil dan tergolong berbahaya karena dapat mengakibatkan penyakit kulit dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem air. AOP/Advanced Oxidation Process adalah teknik degradasi limbah dengan proses oksidasi tingkat lanjut melalui pembentukan radikal hidroksil bull;OH. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja teknik ozonasi tunggal dan AOP O3/UV/H2O2 dalam mendegradasi limbah salah satu pewarna tekstil, yaitu remazol blue. Kondisi operasi terbaik diperoleh dengan laju alir cair 0,25 L/menit, laju alir udara total 10 L/menit Qg1 = 4 L/menit dan Qg2 = 6 L/menit, dan pH 11. Degradasi limbah pewarna mencapai 99,70 pada teknik ozonasi tunggal dan 99,99 pada teknik AOP, dimana penambahan UV dan H2O2 dapat meningkatkan produksi OH radikal hingga 4,6 kali lipat sehingga persentase degradasi remazol blue lebih tinggi. Nilai COD pada teknik AOP berhasil turun menjadi 30,88 mg/L dan pada teknik ozonasi tunggal menjadi 12 mg/L, dimana kedua teknik telah memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014. ......Dye waste is a liquid waste found in many textile industries and classified as dangerous because it can cause skin diseases and imbalance of water ecosystems. AOP Advanced Oxidation Process is a waste degradation technique with oxidation process through the formation of hydroxyl radical bull OH. This study aims to evaluate the performance of a single ozonation technique and AOP O3 UV H2O2 in degrading one of the textile dye wastes, remazol blue. The best operating conditions were obtained with a liquid flow rate of 0.25 L min, a total airflow rate of 10 L min Qg1 4 L min and Qg2 6 L min, and pH 11. Dye degradation achieved in single ozonation technique is 99,70 and 99,99 in AOP technique, where the addition of UV and H2O2 can increase radical hydroxyl production up to 4.6 times so that the percentage of remazol blue degradation is higher. The value of COD in AOP has decreased to 30.88 mg L while in a single ozonation has decreased to 12 mg L, both of which are already met the government quality standard under Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Retno P.
Abstrak :
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengolah air yang mengandung senyawa linear alkil benzen sulfonat (LAS) dan amonia adalah dengan proses oksidasi lanjut dan filtrasi membran. Proses oksidasi lanjut ini memanfaatkan keberadaan radikal hidroksida yang merupakan oksidator kuat yang mampu menguraikan senyawa organik dan anorganik bersifat racun dan sulit terurai di dalam air. Dari penelitian ini didapatkan bahwa proses oksidasi lanjut dan filtrasi membran cukup efektif untuk menyisihkan senyawa LAS, namun tidak cukup efektif untuk menyisihkan senyawa amonia dalam air. Persentase penyisihan total LAS untuk konsentrasi awal 30 mg/L, 50 mg/L dan 100 mg/L masing-masing diperoleh sebesar 89,82 %; 84,20% dan 81,49% dan amonia sebesar 17,07%. ......One of the methods to treat water of linear alkyl benzene sulfonate and ammonia compounds is by advanced oxidation process and membrane filtration. These advanced oxidation process utilizing the presence of hydroxide radicals which is a strong oxidant that can destroy the organic and inorganic compounds are toxic and difficult to break down in the water. From this research, it was found that advanced oxidation process and membrane filtration effective for remove linear alkyl benzene sulfonate (LAS), but uneffective for remove ammonia in the water. The total removal of linear alkyl benzene sulfonate was about 89,82 %; 84,20% and 81,49% for initial concentration was 30 mg/L, 50 mg/L and 100 mg/L, respectively and 17,07% for ammonia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51901
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library