Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
"The wave of democratization following the fall of Soeharto's regime in 1998, has led to an on going struggle to define and advance the people's right to free speech - a right which in reality had never been guaranteed prior to the second constitutional amendement of the year 2000...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S10079
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kukuh Prasetiogi
"Tesis ini membahas mengenai Analisis Perbandingan Regulasi dan Penerbitan Advance Pricing Agreement antara Indonesia dan Jepang. Hal-hal apa saja yang menjadi hambatan dalam proses penerbitan Advance Pricing Agreement di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mengingat Advance Pricing Agreement merupakan hal baru dalam sistem perpajakan Indonesia masih banyak terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Utamanya adalah belum jelasnya pihak yang ditunjuk sebagai pelaksana Advance Pricing Agreement dan aturan tata cara yang menjadi petunjuk pelaksanaannya. Hasil penelitian ini menyarankan agar Direktorat Jenderal Pajak sebagai otoritas perpajakan di Indonesia segera melakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka proses penerbitan Advance Pricing Agreement agar dapat berjalan dengan lancar dan menjadi sebuah alat bantu dalam rangka menangani permasalahan transfer pricing.
This thesis discusses the Comparative Analysis of Regulatory and Publishing Advance Pricing Agreement between Indonesia and Japan. Things that become obstacles in the process of issuance Advance Pricing Agreement in Indonesia. This research is a qualitative study. The research concludes that given the Advance Pricing Agreement is new in Indonesia taxation system there are still many obstacles in its implementation. The main is unclear parties appointed as the executor of the Advance Pricing Agreement and the rules of procedure of the implementation instructions. Results of this study suggest that the Directorate General of Taxation as tax authorities in Indonesia immediately to make improvements in order to process the issuance of Advance Pricing Agreement to run well and become a tool in order to handle with transfer pricing issue."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44475
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Citra Niramaya
"Tesis ini membahas mengenai bagaimana penerapan advance ruling system di negara Indonesia terkait dengan self assessment system yang dianut oleh Indonesia, yang tentunya tidak menyimpang dari prinsip-prinsip dasar dalam pemungutan pajak agar Indonesia memiliki sistem perpajakan yang jauh lebih baik lagi di masa yang akan datang yang tidak mengabaikan kepentingan Wajib Pajak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa sudah saatnya Indonesia memililh peraturan yang komprehensif tentang advance ruling system, terutama ketika Ditjen Pajak telah mereformasi dirinya menuju sistem administrasi perpajakan modern. Berkaitan dengan self assessment system, advance ruling merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem administrasi pajak modern. Dalam self assessment system dan administrasi pajak modern, ketentuan advance ruling system ini merupakan hal yang mutlak harus ada.
The thesis discusses of how the application of advance ruling in Indonesia in relation to the self assessment system adopted by Indonesia, of which definitely not diverge from the basic principle of tax collection thus Indonesia would have a far more better taxation system in the future whereby taxpayers interests are the major concern. The study is a qualitative research with a descriptive design. The research suggests that it is about time for Indonesia to have comprehensive roles of advance ruling system, particularly when the tax general directorate had reformed itself into a modernized tax administration system. In regard of self assessment system, advance ruling is an inseparable pari of the modem tax administration system. In self assessment system and modem tax administration, the advance ruling system is a part that must exist. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 26992
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S10365
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Fadhli Yusuf Ismail
"
ABSTRAKTesis ini membahas mengenai komparasi kebijakan Advance Pricing Agreement (APA) di Indonesia China, Singapura dan Australia. Hal-hal apa saja yang menjadi hambatan dalam pelaksanaannya di Indonesia dan apa saja yang telah dilakukan Ditjen Pajak untuk mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mengingat APA merupakan hal baru dalam sistem perpajakan Indonesia masih banyak terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Utamanya adalah belum jelasnya pihak yang ditunjuk sebagai pelaksana APA dan aturan yang menjadi petunjuk pelaksanaan di lapangan. Hasil penelitian ini menyarankan agar Ditjen Pajak sebagai otoritas perpajakan di Indonesia segera melakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka persiapan agar dalam pelaksanaan APA dapat berjalan dengan baik dan menjadi sebuah alat bantu dalam rangka menangani permasalahan transfer pricing.
ABSTRACTThis thesis discusses the implementation of Advance Pricing Agreement (APA) in the Indonesian, China, Singapore and Australia. What are the things that become obstacles in its implementation in Indonesia and what has been done Taxation Office to overcome these obstacles. This study is a descriptive qualitative research design. The study concluded that the APA is considering new Indonesian tax system there are still many obstacles to its implementation. The main parties is unclear appointed as the executor of APA and rules into guidelines in the field. The results of this study suggest that the Taxation Office as tax authorities in Indonesia immediately to make improvements in preparation for the implementation what can run well and be an invaluable tool in order to deal with transfer pricing issue"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42163
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wiryawan Priharnanto
"Pabrik PT XYZ Styrene Monomer memiliki potensi improvisasi proses kontrol yang belum dioptimalkan. Sebelum implementasi Advance Process Control dilakukan, pengendalian proses dilakukan dengan cara konvensional, sehingga operasional pabrik menjadi tidak efisien. Dengan menerapkan Advance Process Control (APC), didapatkan manfaat dari implementasi ini yaitu secara garis besar dapat membuat pabrik lebih stabil dalam operasionalnya, dapat mengurangi konsumsi energi dan mendekatkan spesifikasi produk Styrene Monomer sesuai dengan acuan spesifikasi yang ditentukan. Advance Process Control (APC) berhasil diimplementasikan pada PT XYZ dalam 2 area yaitu EB (Ethylbenzene) dan SM (Styrene Monomer), pada 10 unit / equipment yang berbeda, dengan menghasilkan keuntungan hasil optimisasi aktual sebesar US$ 519.953 per tahun. Implementasi Advance Process Control diperhatikan keamanan dalam pengendalian kontrolnya melalui kajian analisa bahaya pekerjaan pada tiap tahapan implementasinya. Pada implementasi dan operasionalnya Advance Process Control melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin yang memiliki pengalaman sesuai pada bidang teknis terkait yang diperlukan.
PT XYZ Styrene Monomer plant has a potential process control optimization that has not been fully utilized. Before Advance Process Control implemented, process control was conducted conventionally, impact to the inefficient plant operations. By implementing Advance Process Control (APC), the benefit of Advance Process Control (APC) implementation are in general enable to achieve more stable operational unit, reduce energy consumption and pushing against styrene monomer specification closer to the production styrene monomer specification. Advance Process Control (APC) are implemented on 2 areas there are EB (Ethylbenzene) and SM (Stryrene Monomer), applied in 10 different unit / equipment, with the result of optimization on actual benefit US$ 519.954 per year. Advanced Process Control prioritizes safety in its control management through job hazard analysis at each implementation stage. During its implementation and operation, Advanced Process Control involves experts from various disciplines with relevant experience in the required technical fields."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mustika Lestari
"
ABSTRAKKPPU telah menjatuhkan sanksi yang bersifat ekstrateritorial yakni kepada pelaku usaha dan perbuatan di luar wilayah Indonesia, yaitu Toray Advance Materials Korea Inc. Sebagai bagian dari penelitian yuridis normatif, artikel ini membahas mengenai keabsahan penerapan prinsip ekstrateritorial persaingan usaha di Indonesia serta kesesuaian substansi pokok perkara atas Toray Advance Materials Korea Inc dengan peraturan persaingan usaha di Indonesia. Disimpulkan bahwa prinsip ekstrateritorial persaingan usaha tidak dapat diterapkan di Indonesia karena definisi Pelaku Usaha dalam UU Nomor 5 Tahun 1999 tidak dapat menjangkau aktor dan perbuatan yang dilakukan di luar wilayah Indonesia sekalipun menimbulkan dampak persaingan usaha tidak sehat di Indonesia. Sedangkan dari sisi substansi pokok perkara Toray Advance Materials Korea Inc dapat dijerat oleh peraturan persaingan usaha Indonesia, namun karena KPPU tidak memiliki kewenangan ekstrateritorial, dalam kasus ini eksekusi putusan akan menjadi masalah dikarenakan yang menjadi terlapor hanya Toray Advance Materials Korea Inc yang berkedudukan di Korea. Seharusnya, KPPU menjadikan grup Toray di Indonesia (PT Toray Polytech Jakarta) juga sebagai Terlapor.
ABSTRACTKPPU has imposed extraterritorial sanctions on business actor outside the territory of Indonesia, namely Toray Advance Materials Korea Inc. As part of normative juridical research, this article discusses the validity of extraterritorial principles application in business competition in Indonesia and the suitability of the substance of the case for Toray Advance Materials Korea Inc related to regulations on business competition in Indonesia. It was concluded that the principle of extraterritorial business competition cannot be applied in Indonesia because the definition of Business Actors in Law Number 5 Year 1999 cannot reach actors and acts committed outside the territory of Indonesia even though it causes impact of unfair business competition in Indonesia. Meanwhile, in terms of the main substance of the case, Toray Advance Materials Korea Inc can be charged with Indonesian business competition regulations, but because KPPU does not have extraterritorial authority, the execution in this case will be a problem because the reported party is only Toray Advance Materials Korea Inc which domiciled in Korea. KPPU should include the Toray group in Indonesia (PT Toray Polytech Jakarta) also the reported party."
2019
T53711
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wiryawan Priharnanto
"Pabrik PT XYZ Styrene Monomer memiliki potensi improvisasi proses kontrol yang belum dioptimalkan. Sebelum implementasi Advance Process Control dilakukan, pengendalian proses dilakukan dengan cara konvensional, sehingga operasional pabrik menjadi tidak efisien. Dengan menerapkan Advance Process Control (APC), didapatkan manfaat dari implementasi ini yaitu secara garis besar dapat membuat pabrik lebih stabil dalam operasionalnya, dapat mengurangi konsumsi energi dan mendekatkan spesifikasi produk Styrene Monomer sesuai dengan acuan spesifikasi yang ditentukan. Advance Process Control (APC) berhasil diimplementasikan pada PT XYZ dalam 2 area yaitu EB (Ethylbenzene) dan SM (Styrene Monomer), pada 10 unit / equipment yang berbeda, dengan menghasilkan keuntungan hasil optimisasi aktual sebesar US$ 519.953 per tahun. Implementasi Advance Process Control diperhatikan keamanan dalam pengendalian kontrolnya melalui kajian analisa bahaya pekerjaan pada tiap tahapan implementasinya. Pada implementasi dan operasionalnya Advance Process Control melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin yang memiliki pengalaman sesuai pada bidang teknis terkait yang diperlukan.
PT XYZ Styrene Monomer plant has a potential process control optimization that has not been fully utilized. Before Advance Process Control implemented, process control was conducted conventionally, impact to the inefficient plant operations. By implementing Advance Process Control (APC), the benefit of Advance Process Control (APC) implementation are in general enable to achieve more stable operational unit, reduce energy consumption and pushing against styrene monomer specification closer to the production styrene monomer specification. Advance Process Control (APC) are implemented on 2 areas there are EB (Ethylbenzene) and SM (Stryrene Monomer), applied in 10 different unit / equipment, with the result of optimization on actual benefit US$ 519.954 per year. Advanced Process Control prioritizes safety in its control management through job hazard analysis at each implementation stage. During its implementation and operation, Advanced Process Control involves experts from various disciplines with relevant experience in the required technical fields."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yulia Anastasia Fu`ada
"Transfer pricing audit sering mengakibatkan perselisihan (dispute) antara perusahaan multinasional dengan pemerintah setempat atau otoritas pajak asing lainnya. Pemeriksaan, proses administrasi dan proses peradilan yang menyertai pendekatan tradisional dalam menyelesaikan masalah transfer pricing ini bia-sanya memakan waktu, tenaga dan biaya untuk kedua belah pihak. Masalah yang terkatung-katung secara berlarut-larut ini menimbulkan ketidakpastian bagi perusahaan multinasional. Penerapan APA merupakan solusi yang lebih baik untuk menghindari proses pengadilan (litigation) atau arbitase. Program APA memberikan kesempatan kepada Otoritas Pajak dan perusahaan multinasional untuk saling bertemu dalam satu meja untuk menyelesaikan masalah transfer pricing lebih awal dan dalam satu proses yang lebih cepat. Kondisi ini akan lebih menghindarkan kedua belah pihak dari perselisihan yang berlarut-larut dan lebih memberikan kepastian kepada perusahaan multnasional mengenai nasibnya dimasa yang akan datang berkaitan dengan masalah transfer pricing. Penerapan APA di negara-negara terutama di kawasan Amerika dan Eropa dan sedikit negara pasifik dipertimbangkan sebagai alternatif penyelesaian masalah transfre pricing lebih awal. Di Indonesia, penerapan APA sebagai pendekatan baru untuk mencegah transfer pricing juga merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan lagi dan merupakan konsekuensi Indonesia sebagai bagian dari masyarakat perpajakan internasional. Mengingat APA merupakan hal yang masih baru, Direktorat Jenderal Pajak berusaha untuk mengadopsi aturan-aturan APA yang telah diberlakukan oleh negara lain dan yang diterapkan oleh OECD untuk kemudian diaplikasikan di Indonesia setelah dilakukan penyesuaian seperlunya. Penelitian ini ditujukan untuk membahas perbandingan antara draft peraturan APA Indonesia dengan peraturan APA Amerika Serikat. Hasil perbandingan tersebut akan dijadikan sebagai dasar usulan dalam pembuatan APA di Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16317
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library