Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Sulthan Daffa Rafidh
"Permintaan global akan etanol sebagai bahan bakar alternatif terus meningkat. Kemajuan dalam semua aspek produksi etanol dinilai bermanfaat bagi berbagai industri. Salah satu alternatif yang sedang dikembangkan untuk memenuhi permintaan global adalah etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi glukosa yang disebut bioetanol. Konsentrasi etanol yang diperoleh berdasarkan proses fermentasi tersebut berada pada kisaran 7 – 8% (v/v). Proses pemurnian lanjutan harus dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi etanol yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan harga jual etanol hasil fermentasi dari glukosa. Proses adsorpsi menjadi salah satu proses yang dapat dilakukan dalam pemurnian bioetanol guna meningkatkan kemurnian etanol dengan prinsip yang digunakan adalah fenomena permukaan antara adsorben dengan adsorbat. Silica gel merupakan salah satu adsorben yang dapat digunakan untuk proses adsorpsi etanol – air karena dibentuk dari senyawa yang polar sehingga dapat berikatan dengan air, memiliki luas permukaan yang besar, selektivitas tinggi, dan mudah untuk regenerasi. Penelitian ini menghubungkan karakteristik adsorben dengan keefektifan proses adsorpsi etanol – air secara kontinyu yang dilakukan dengan menggunakan unggun tetap dengan dua jenis adsorben silica gel (biru dan putih). Proses adsorpsi dilakukan pada kondisi suhu dan tekanan atmosfer (25oC dan 1 atm). Kondisi awal ethanol adalah dibuat pada kemurnian 50% v/v dan 10% v/v lalu dialirkan kedalam kolom adsorber unggun tetap dengan laju umpan 10 mL/menit sampai silica gel jenuh (180 menit). Kurva breakthrough akan digunakan dalam menganalisis performa adsorben yang berada didalam kolom adsorber unggun tetap selama proses pemisahan etanol – air. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, silica gel biru lebih unggul memberikan konsentrasi etanol tertinggi dibanding silica gel putih. Hal tersebut terjadi karena silica gel biru memiliki luas permukaan yang lebih besar. Konsentrasi akhir etanol yang dihasilkan dengan menggunakan adsorben silica gel biru sebesar 62,77% untuk konsentrasi umpan etanol 50% dan 30,40% untuk konsentrasi umpan etanol 10%.

The global demand for ethanol as an alternative fuel continues to increase. Progress in all aspects of ethanol production is considered beneficial for various industries. One alternative that is being developed to meet global demand is ethanol which is produced from a glucose fermentation process called bioethanol. The ethanol concentration obtained by the fermentation process is in the range of 7 - 8% (v / v). A further refining process must be carried out to obtain a higher ethanol concentration so that it can increase the selling price of fermented ethanol from glucose. The adsorption process is one of the processes that can be carried out in bioethanol purification in order to increase the purity of ethanol with the principle used is the surface phenomenon between the adsorbent and the adsorbate. Silica gel is one of the adsorbents that can be used for the ethanol-water adsorption process because it is formed from polar compounds so that it can bind to water, has a large surface area, high selectivity, and is easy to regenerate. This study relates the characteristics of the adsorbent with the effectiveness of the continuous ethanol-water adsorption process using a fixed bed with two types of silica gel adsorbent (blue and white). The adsorption process is carried out at conditions of temperature and atmospheric pressure (25oC and 1 atm). The initial condition of ethanol is made at a purity of 50% v / v and 10% v / v and then flowed into a fixed bed adsorber column with a feed rate of 10 mL / minute until the silica gel is saturated (180 minutes). The breakthrough curve will be used to analyze the performance of the adsorbent in the fixed bed adsorber column during the ethanol - water separation process. Based on the research that has been done, blue silica gel is superior to providing the highest ethanol concentration than white silica gel. This happens because blue silica gel has a larger surface area. The final concentration of ethanol produced using blue silica gel adsorbent was 62.77% for 50% ethanol feed concentration and 30.40% for 10% ethanol feed concentration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Salsabila
"Bioetanol adalah salah satu sumber energi baru terbarukan yang cukup menjanjikan karna dapat diproduksi dari berbagai sumber alam yang kaya akan karbohidrat. Selain itu bioetanol juga dapat diproduksi dari berbagai bahan limbah alam, sehingga selain memiliki harga bahan mentah yang relatif murah, bahannya juga relatif mudah diperoleh. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data rasio konsentrasi etanol yang keluar dengan konsentrasi etanol yang masuk ke kolom untuk kemudian disajikan dalam bentuk kurva breakthrough.Untuk waktu penetrasi adsorben silika gel teregenerasi bersifat lebih cepat pada menit ke-110 dibandingkan waktu penetrasi adsorben silika gel baru yang berada pada menit ke-120 . Konsentrasi yang dihasilkan untuk adsorben silika gel biru dengan konsentrasi awal 50% adalah 62.50%, sedangkan untuk konsentrasi awal 10% adalah 26.50%, hal ini menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan silika gel putih yaitu untuk konsetrasi awal 50 % adalah 62.10%, dan untuk konsetrasi awal 10% adalah 23.50%.

Bioetanol is a promising new and renewable energy source because it can be produced from various natural sources which are rich in carbohydrates. In addition, bioetanol can also be produced from various natural waste materials, so that in addition to having relatively cheap raw material prices, the materials are also relatively easy to obtain. This research was conducted to obtain data on the ratio of the ethanol concentration that came out to the concentration of ethanol that entered the column and then presented it in the form of a breakthrough curve.The penetration time of the regenerated silica gel is faster at the 100th minutes compared to the penetration time of the new silica gel adsorbent which is at the 120th minute. The resulting concentration for blue silica gel adsorbent with an initial concentration of 50% was 62.50%, while for an initial concentration of 10% was 26.50%, this shows better results compared to white silica gel, namely for an initial concentration of 50% is 62.10%, and for the initial concentration of 10% is 23.50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library