Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Raka Perbawa
"Di dalam dunia penerbangan, penggunaan Automatic Dependant Surveillance Broadcast ADS-B sudah mulai menjadi standar. ADS-B memungkinkan penyebaran informasi lalu-lintas penerbangan dengan lebih efektif, biaya lebih rendah serta fleksibel dalam implementasinya. Di sisi lain kemajuan teknologi di bidang komunikasi yang menunjang penyebaran informasi ADS-B juga berkembang pesat. Named Data Networking NDN muncul sebagai alternatif baru untuk menggantikan komunikasi TCP/IP yang sudah jamak dipakai di seluruh dunia. NDN menawarkan fleksibilitas dan komunikasi secara content centric, artinya NDN tidak lagi menyandarkan urusan forwarding data ke lapisan TCP/IP namun ditangani oleh mekanisme pencarian rute menuju konten yang dituju menggunakan penamaan hierarkis yang serupa dengan konsep Uniform Resource Locator URL . Mekanisme ini mengeliminir proses pembacaan sampai lapisan-lapisan bawah saat proses forwarding, dan diharapkan meningkatkan performa transaksi data.
Pada penelitian ini dilakukan transmisi data yang dihasilkan oleh sebuah source ADS-B melalui sebuah mock-up jaringan yang sudah diimplementasikan NDN di dalamnya. Kinerja sistem lalu dievaluasi melalui parameter round-trip-time dan packet loss untuk melihat apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas penerbangan agar layak diimplementasi dalam kegiatan operasional dibandingkan dengan sistem yang menggunakan IP. Hasil evaluasi menunjukan bahwa ada penurunan performansi round-trip-time sebesar 34 dan packet-loss mencapai 7 dalam kondisi lalu-lintas jaringan idle.

In the aviation world, the use of Automatic Dependent Surveillance Broadcast ADS B has started to become a standard. ADS B allows the dissemination of flight traffic information more effectively, in lower costs and flexible implementation. On the other hand advances in technology in the field of communication that support the dissemination of information ADS B is also growing rapidly. Named Data Networking NDN emerged as a new alternative to replace the commonly used TCP IP communications around the world. NDN offers flexibility and content centric communication, meaning that NDN no longer relies on forwarding data to TCP IP layers but is handled by a route search mechanism toward the intended content using hierarchical naming similar to the Uniform Resource Locator URL concept. This mechanism eliminates the reading process to the lower layers during the forwarding process, and is expected to improve the performance of data transactions.
In this research, data transmission is generated by an ADS B source through a mock up network that already implemented NDN in it. System performance is then evaluated through round trip time and packet loss parameters to see if it meets the standards set by the aviation authority to be feasible to implement in operational activities compared to systems using IP. Evaluation results show that there is a 34 decrease of round trip time performance and packet loss reaches 7 in idle network traffic conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50644
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farros Mufid
"FAA beralih dari teknologi radar ke teknologi ADS-B. Teknologi ADS-B menggunakkan satelit dan tidak lagi menggunakkan radar. ADS-B menyediakan lebih banyak keamanan, lebih banyak cakupan dan lebih murah untuk diterapkan. Teknologi ADS-B memungkinkan pilot untuk melihat pesawat lain di udara langsung dari kokpit mereka. Teknologi ini juga menampilkan cuaca berbahaya, dan area dengan restriksi penerbangan. Teknologi ini mengurangi kecelakaan yang sering terjadi di landasan karena menampilkan pesawat lain di landasan. Karena stasiun bumi lebih mudah ditempatkan daripada radar, itu berarti memungkinkan lebih banyak pesawat dapat dideteksi di daerah terpencil tanpa jangkauan radar. Sinyal satelit juga dikenal lebih tepat dari radar, dan memiliki jangkauan yang lebih jauh. Hal ini memungkinkan untuk pesawat dapat dipisahkan lebih jauh, sehingga lebih banyak pesawat bisa terbang di langit. Selain itu, kita dapat menghemat uang dengan bahan bakar karena pesawat dapat menempuh jarak yang jauh tanpa perlu mendarat (Administration, 2019). Dengan demikian, metode untuk memecahkan kode sinyal ADS-B sangat penting untuk melacak pesawat.
Komunitas Software-Defined Radio baru-baru ini menemukan cara untuk memecahkan kode dan mengekstrak informasi dari sinyal ADS-B. Saat ini, informasi ini terus-menerus dimasukkan ke situs web yang disebut Flight Radar 24. Pengguna yang memiliki Software-Defined Radio dapat berkontribusi ke jaringan ini dan memberikan informasi tentang lokasi pesawat di area lokal mereka. Dengan demikian, semakin banyak pengguna, semakin akurat jalur penerbangannya.
Penelitian ini akan membahas secara mendalam algoritma dan mengusulkan metode untuk mendekode sinyal ADS-B dengan DF 17 secara efisien menggunakan MATLAB, Software-Defined Radio seharga Rp. 350.000 dan antena. Selain itu, penelitian ini juga membahas, menganalisis, dan mengusulkan penerapan teknologi pelacakan penerbangan untuk melakukan investigasi insiden penerbangan, keselamatan drones, dan kemungkinan penggunaan untuk sensor atmosfir.

The FAA is transitioning from radar technology to ADS-B technology. The ADS-B technology relies on satellites rather than radars. ADS-B provides more safety, more coverage and cheaper to implement. The ADS-B technology allows pilots to see other airplanes in the sky directly from their cockpit. It also displays dangerous weather, and areas with flight restrictions. It reduces accidents that happens in the runway, since it displays other planes on the ground. Since ground station is easier to place than radar, it means it allows more planes can be detected in remote areas without radar coverage. Satellites signals are also known to be more precise that radars, and able to cover at greater distance. This allows aircraft to be separated more far, thus more airplanes can fly in the sky. Also, we can save money with fuels since airplanes can cover great distance without the need of landing (Administration, 2019). Thus, a method to decode the ADS-B signal are important to track airplanes.
The software defined radio community had recently discovered a way to decode and extract information from the ADS-B signal. Nowadays, this information is constantly fed to a website called Flight Radar 24. Users that owned a software defined radio can contribute to this network and provide information about plane locations in their local area. Thus, more users result a more accurate flight path.
This project will discuss in depth the algorithm and propose a method to decode the ADS-B signal with DF 17 more efficiently using MATLAB, a cheap $35 software defined radio and an antenna. Furthermore, this project also discusses, analyse and propose the application of the flight tracking technology to do flight incident investigations, drone safety and the possible use for atmospheric sensing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hilmy Iskandar
"ABSTRAK
Global Flight Tracking (GFT) merupakan suatu sistem yang berdasarkan target konsep dari Global Aeronautical Distress and Safety System (GADSS) dimana sistem ini dapat melacak posisi pesawat komersil yang sedang beroperasi diseluruh dunia. Automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) adalah teknologi broadcast pesawat yang sedang beroperasi untuk menyiarkan informasi seperti latitude, longitude, altitude, velocity, dan juga identitas pesawat. Pada saat ini penerimaan pesan ADS-B hanya dapat dicakup pada wilayah terrestiral saja. ADS-B penerimaan via satelit dimaksudkan untuk memperluas cakupan dari ADS-B terrestrial. Skripsi ini mensimulasikan satelit Iridium dan Globalstar dengan ketinggian 800 km dan 1400 km yang digunakan untuk komparasi unjuk kerja dengan melihat pengaruh durasi pulsa ADS-B terhadap probabilitas non-collided penerimaan pesan. Ketinggian dari satelit mempengaruhi radius yang akan digunakan untuk menghitung kepadatan dari pesawat yang dapat dicakup oleh satelit. Hasil simulasi menunjukan radius footpirint dari satelit Iridium dan Globalstar adalah 836.6144 NM (Nautical Miles) dan 1083 NM dengan hasil cakupan pesawat untuk masing-masing satelit adalah 9525 pesawat dan 15291 pesawat. Hal ini berarti dengan ketinggian yang lebih tinggi maka cakupan pesawat juga akan meningkat. Namun, durasi pulsa optimum untuk satelit Globalstar 50 μs dan Iridium 120 μs berdasarkan rata-rata probabilitas non-collided penerimaan pesan. Dengan durasi pulsa ADS-B yang lebih pendek maka pesan yang dapat ditransmisikan menjadi lebih sedikit.

ABSTRACT
Global Flight Tracking (GFT) is a system that is based on target concept of Global Aeronautical Distress and Safety System (GADSS) which is the capability to locate civil aviation that operates around the world. Automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) is a broadcast based technology which an aircraft broadcasts messages that contains information including latitude, longitude, altitude, velocity and aircraft identity. Up until now ADS-B message reception can only be achieved via terrestrial station. Hence, ADS-B reception via satellite is intended to expand the coverage of ADS-B terrestrial. This undergraduate thesis simulate the affect of pulse duration of ADS-B to the probability of non-collided message reception using, Iridium and Globalstar satelittes with the altitudes of 800 km and 1400 km respectively is utilized for performance comparisons. Altitude of the satellite affect the radius that is used to calculate the density of the aircraft that the satellite can coverage. The simulation results show that the footprint radius of Iridium satellite and Globalstar is 836.6144 NM (Nautical Miles) which able to cover 9525 aircrafts and 1083 NM which able to cover 15291 aircrafts respectively which means the higher the altitude, the coverage also increase. On the other hand the optimum pulse duration of the ADS-B signal is 50 μs for Globalstar satellite and 120 μs for Iridium satellite based on average probability of non-collided message reception. Consequently shorter pulse duration of ADS-B signal results in less message that can be transmitted.
;"
2016
S64685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidia Triani
"ABSTRAK
Spektrum 1087.7-1092.3 MHz telah dialokasikan untuk global flight tracking pada
World Radiocommunication Conference (WRC-15). ADS-B adalah suatu sistem
broadcast pada pesawat terbang yang memberikan informasi mengenai posisi
pesawat (latitude dan longitude), altitude, velocity, aircraft ID, dan informasi
lainnya yang didapat dari sistem on-board. Metode implementasi ADS-B pada
pesawat adalah dengan mengirimkan pesan data yang diformat pada Mode S
transponder melalui frekuensi 1090 MHz. Terdapat kemungkinan untuk
memanfaatkan frekuensi 1090 MHz sebagai pembawa transmisi Voice Cockpit
Recording (VCR) dari pesawat ke satelit. Tesis ini membuat simulasi tentang
speech compresion untuk voice cockpit recording menggunakan Discrete Wavelet
Transform. Hasil kompresi di transmisikan ke satelit menggunakan frekuensi ADSB.
Kualitas suara yang diterimakan pada receiver diuji menggunakan Mean
Operation Score. Simulasi menghasilkan bahwa Daubechies12, Coiflet5, Symlet10
dan Biorthogonal2.6 mempunyai nilai Ratio Compression and PSNR yang terbaik.
Hasil MOS rata-rata menunjukkan bahwa file hasil transmisi memiliki derau dan
sedikit menggangu. Dari hasil simulasi BER dan pengujian MOS maka kompresi
dengan mother-wavelet Daubechies12 mempunyai hasil yang terbaik. Disimpulkan
bahwa kompresi dengan teknik Discrete Wavelet Transform dapat digunakan untuk
mengirim voice cockpit recording dengan frekuensi ADS-B ke satelit

ABSTRACT
Spectrum 1087.7-1092.3 MHz had been allocated to global flight tracking civil
aviation. Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) is an aircraft
technology to broadcast information such as latitude, longitude, altitude, velocity,
and also the aircraft identity to the satellite using mode S transponder with 1090
MHz center frequency. There?s an opportunity to utilize 1090 MHz as the
transmission carrier of Voice Cockpit Recording (VCR) from aircraft to satellite.
This paper investigates voice cockpit recording simulation using Discrete Wavelet
Transform based compression technique. The compressed voice was transmitted to
the satellite using ADS-B frequency. The received sound was also tested by Mean
Operation Score. The simulation found that Daubechies12, Coiflet5, Symlet10 and
Biorthogonal2.6 has the best result of Ratio Compression and PSNR. From the
BER simulation result and average MOS results have indicated that Daubechies12
has the best results. It concluded that speech compression with Discrete Wavelet
Transform can be used for sending the voice cockpit recording over ADS-B via
satellite reception."
2016
T46205
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adji Kusuma
"ABSTRAK
Teknologi ADS-B (automatic dependent Surveillence broadcast) memilikki keunggulan disisi kecepata dan keakuratan penyajian data dibandingkan dengan PMR (Primary Surveillance Radar) maupun SSR (Scondary Surveillance Radar). Data dapt diterima melalui transponder yang dimilikki oleh pesawat. Sistem pemantauan pesawat dengan teknologi ADS-B dapat bekerja hanya dengan antena omni dan mini komputer Raspberry beserta perangkat receiver RTL-SDR. Penyebaran data dari tiap radar pesawat sederhana dapat dilakukan melalui transmitter dengan frekuensi rendah dan spesifikasi long range. Data dari radar dapat menggunakan nilai binari sehingga tidak membutuhkan bandwith dan bit rate yang besar."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2019
355 JIPHAN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library