Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bock, Edwin A., editor
Chicago : Public Administration Clearing House , 1954
338.9 BOC f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
S. Pamudji
Jakarta: Bumi Aksara , [date of publication not identified]
350 PAM e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ukasah Martadisastra
Bandung: Remadja Karya , 1984
350.000 59 UKA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Frederickson, H. George
Jakarta: LP3ES , 1984
350 FRE a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Waldo, Dwight
Jakarta: Aksara Baru, 1971-1979
351 WAL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elcock, Howard
England: Longman, 1991
350.000 9 ELC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
S. Prajudi Atmosudirdjo
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986
350 PRA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bartholomew, Paul C.
Paterson, New Jersey: Littlefield, Adams, 1959
350 BAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Van Wart, Montgomery
New York : Garland, 1998
351 WAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Zul Chairiyah
"Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 adalah Undang-undang tentang Sistem Pemerintahan Desa yang berlaku seragam untuk seluruh Indonesia. Pengaturan penyelenggaraannya diarahkan kepada usaha memperkuat kedudukan pemerintahan Desa agar mampu menggerakkan masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan serta mampu menyelenggarakan administrasi Desa yang semakin luas dan efektif. Pemerintahan Desa terdiri dari Kepala Desa, Lembaga Musyawarah Desa dan perangkat Desa. Perangkat Desa terdiri Sekretaris Desa, kepala-kepala Dusun dan Kepala-kepala Urusan. Dalam menjalankan tugasnya masing-masing aparat tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979.
Padahal sebelumnya Nagari yang merupakan organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat telah menjadi pendorong dan penggerak masyarakat untuk serta aktif dalam pembangunan sejak zaman sebelum zaman penjajahan Belanda sampai berlakunya Undang-undang baru tersebut. Di samping itu Nagari merupakan persatuan masyarakat hukum adat juga merupakan suatu kesatuan wilayah pemerintahan, maka perpaduan ini telah menyebabkan terjadinya suatu hubungan yang erat antara adat dengan pemerintahan.
Undang-undang baru itu pada awalnya menghapuskan Nagari dan mengangkat Jorong sebagai suatu Desa ( Jorong di sini merupakan bagian wilayah dari Nagari). Hal ini tidak berjalan efektif, maka diperlukan penataan Desa yang mengambil bentuk seperti Nagari dalam arti posisi Jorong ditempatkan kembali di bawah Nagari dan Nagari berubah nama menjadi Desa.
Secara formal bentuk Desa seperti Nagari tetapi dalam pelaksanaannya terjadi banyak perbedaan. Misalnya, pada Nagari. kuatnya lembaga KAN ( Kerapatan Adat Nagari dengan kuatnya peranan penghulu dalam lembaga ini), pucuk pimpinan Nagari dipegang oleh Wali Nagari, terpisahnya kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif. Sedangkan pada Desa, pucuk pimpinan dipimpin oleh kepala Desa di mana ia memimpin baik bidang eksekutif maupun legislatif sehingga di sini tidak ada pemisahan antara kekuasaan eksekutif dengan kekuasaan legislatif serta lembaga KAN ada di luar jalur struktur pernerintahan yang menjadikan posisi KAN itu lemah.
Sebenarnya Perda 13 tahun 1983 telah mengembalikan fungsi KAN sebagai salah satu lembaga sentral dalam masyarakat namun belum berjalan sebagaimana mestinya karena masih banyak para Kepala Desa belum mempedomani keputusan-keputusan KAN dalam menyelenggarakan dan membantu menegakkan roda pemerintahan Desanya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T1183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>