Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aisyah Octaviani Putri
Abstrak :
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular disebabkan oleh TBC (Mycobacterium tuberculosis) yang merupakan penyebab utama kematian kedua akibat penyakit menular di seluruh dunia. Hambatan dalam pengobatan TB adalah kurangnya kepatuhan pasien TB untuk minum obat anti tuberkulosis yang teratur dan kombinasi tidak tuntas, hal ini diduga menyebabkan kekebalan ganda kuman TBC terhadap Obat Anti Tuberkulosis. Oleh karena itu, sangat penting kepatuhan pasien untuk penyembuhan penyakit TBC. Puskesmas kecamatan jatinegara memiliki pasien tuberkulosis yang memiliki kepatuhan yang rendah, maka dari itu perlunya membuat kalender minum obat agar pasien dapat memberikan penandaan apakah sudah minum obat dan juga bagi tenaga Kesehatan dapat melihat tingkat kepatuhan minum obat pasien. Tahapan pembuatan kalender yaitu studi literatur dan observasi kemudian membuat kalender checklist minum obat antituberkulosis sesuai dengan kategori pasien. Hasil dari pembuatan Kalender minum obat ini dapat membantu dalam proses konseling sebagai media tambahan dalam menjelaskan terapi yang akan dijalankan oleh pasien. Mulai dari apa saja OAT yang dikonsumsi, jumlah tablet yang akan diminum, kapan waktunya untuk pengambilan obat, mulai pengobatan dan waktu Kembali ke puskesmas. Kemudian dalam kotak checklist tersebut dapat diarahkan juga pada pasien untuk mengisi waktu dalam meminum obat sehingga diharapkan pasien dapat meminum obat tepat waktu di jam yang sama setiap harinya. Maka dari itu, perlu digunakannya kalender minum obat sebagai solusi dalam kepatuhan yang rendah pada pasien tuberkulosis puskesmas jatinegara. ...... Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by TB (Mycobacterium tuberculosis) which is the second leading cause of death due to infectious diseases throughout the world. Obstacles in TB treatment are the lack of compliance of TB patients in taking anti-tuberculosis drugs regularly and incomplete combinations, this is thought to cause double immunity of TB germs to Anti-Tuberculosis Drugs. Therefore, it is very important for patient compliance to cure TB disease. The Jatinegara sub-district health center has tuberculosis patients who have low compliance, therefore it is necessary to create a medication taking calendar so that patients can indicate whether they have taken medication and also for health workers to see the patient's level of medication adherence. The stages of making a calendar are literature study and observation, then making a checklist calendar for taking anti-tuberculosis medication according to the patient category. The results of making this medication taking calendar can help in the counseling process as an additional medium in explaining the therapy that will be carried out by the patient. Starting from what OAT to take, the number of tablets to be taken, when it is time to take the medicine, start treatment and when to return to the health center. Then in the checklist box you can also direct the patient to fill in the time to take the medicine so that it is hoped that the patient can take the medicine on time at the same time every day. Therefore, it is necessary to use a medication taking calendar as a solution to low compliance in Jatinegara Public Health Center tuberculosis patients.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sulistiowati
Abstrak :
ABSTRAK
Warfarin merupakan antikoagulan dengan indeks terapetik yang sempit. Tidak tercapainya target International Normalized Ratio INR pada pasien yang menggunakan warfarin menyebabkan komplikasi thrombus atau perdarahan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pencapaian target INR pada pasien rawat jalan yang menggunakan terapi warfarin. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan non-probability sampling pada 90 pasien rawat jalan yang menggunakan obat warfarin di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Analisis data menggunakan uji T, Chi Square dan analisis multivariat dengan regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan tercapainya target INR meningkat 3,8 kali pada kelompok pasien yang patuh minum obat dibandingkan dengan kelompok yang tidak patuh minum obat setelah dikontrol komorbiditas. Tingkat pengetahuan mengenai warfarin pada pasien rawat jalan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita rendah yaitu sebesar 74,4 . Oleh sebab itu perlu dilakukan edukasi dan motivasi bagi pasien untuk meningkatkan kepatuhan minum obat dan mengontrol komorbiditas agar aman dalam menggunakan warfarin.
ABSTRACT
Warfarin is an anticoagulant with a narrow therapeutic index. Not reaching the target of International Normalized Ratio INR in patients using warfarin caused complications like a thrombus or bleeding. The purpose of the study is to identify the factors that influence the achievement of target INR in outpatients who use warfarin therapy. This study uses cross sectional design with non probability sampling at 90 outpatient who consume warfarin at RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Data analysis using T test, Chi Square, multiple logistic regretion. The results showed probability of achievement INR target in adherence group increased 3,8 times than non adherent group after controlled by comorbidity. Level of knowledge about warfarin in outpatients RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita are low at 74,4 . It's necessary to provide education related and motivation to improve patient compliance to medication and maintain of comorbidity control in order to secure the use of warfarin.
2017
T48297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmianto Abadi
Abstrak :
Latar Belakang: Penilaian kepatuhan minum obat adalah hal yang penting dalam tatalaksana pengobatan pasien psikosis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen untuk menilai kepatuhan minum obat pasien psikosis, yaitu MARS versi Bahasa Indonesia dan melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Metode: Penelitian potong lintang, diagnosis psikosis ditegakkan dengan SCID (Structured Clinical Interview and Diagnosis DSM IV di Unit Rawat Jalan Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Januari hingga Juli 2017 (N= 100, usia 18 hingga 59 tahun) dengan sampling konsekutif dan sampling sistematik untuk tes ulang (N=35), melakukan penerjemahan yang disesuaikan dengan budaya Indonesia, perjemahan balik, uji validitas isi dan reliabilitas instrumen MARS versi Bahasa Indonesia. Hasil: Uji validitas isi memperoleh koefisien 0,90 yang menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan dalam instrumen sesuai dengan teori. Uji validitas konstruksi membuktikan bahwa butir-butir pertanyaan dalam instrumen mewakili konstruksi teoritis dan konseptual. Uji reliabilitas dengan penghitungan koefisien Cronbach's Alpha memperoleh hasil 0,80 dan test-retest 0.798 yang menunjukkan konsistensi internal instrumen adalah baik. Penelitian ini menghasilkan instrumen MARS versi Bahasa Indonesia yang sahih dan andal dalam menilai kepatuhan minum obat pasien psikosis. Diskusi: Belum ada instrumen pembanding kepatuhan minum obat pada pasien psikosis di Indonesia. ......Background: -Assessment of medication adherence is an important part of pharmacological treatment of psychotic disorders. This study aims to obtain an instrument to assess medication adherence in psychotic patients, MARS -- -Bahasa Indonesia version, - and to evaluate the validity and reliability of the instrument. - Methods: This is a cross-sectional study conducted in the Psychiatric Clinic of Cipto Mangunkusumo Hospital from January to July 2017. Subjects were recruited through consecutive sampling (N = 100, aged 18-59 years old). Psychotic disorders were diagnosed using SCID (Structured Clinical Interview and Diagnosis DSM-IV). The instrument was translated, adapted to Indonesian culture, and back-translated. Content validity and test- retest reliability (N = 35 using systematic sampling) of MARS -- -Bahasa Indonesia version- were evaluated. Results-: All items in the instrument are relevant to theory, as evidenced by content validity coefficient of 0,90. Construct validity test showed that the items represent theoretical as well as conceptual construction of medication adherence. Internal consistency reliability -was good, with Cronbach’s alpha of 0,80 and 0,798 in the test--retest evaluation. This study produced a valid and reliable MARS -- -Bahasa Indonesia Version. - Discussion-: Currently there is no other instrument assessing medication adherence in psychotic patients in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Zhafirah Rahmita
Abstrak :
Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sudah resisten terhadap obat lini pertama. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia karena penularannya sangat cepat dan morbiditasnya cukup tinggi. Banyaknya obat yang digunakan dalam pengobatan TB RO menyebabkan kemungkinan munculnya reaksi obat tidak diinginkan (ROTD). ROTD dapat menjadi salah satu faktor penyebab ketidakpatuhan pasien dan pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara ROTD dengan kepatuhan dan hasil pengobatan TB RO. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan data dari rekam medis pasien di RS UI periode 1 April 2022–28 Februari 2023. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Dari 65 pasien ditemukan pasien yang mengalami ROTD sebanyak 62 pasien yang didominasi oleh pasien laki-laki, usia produktif, tidak memiliki penyakit penyerta, serta pasien yang menggunakan paduan pengobatan jangka panjang. Hasil Uji Chi Square untuk ROTD dengan kepatuhan menunjukkan nilai p=0.373 (p>0.05) dan untuk ROTD dengan hasil pengobatan didapatkan nilai p=0.120 (p>0.05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara ROTD dengan kepatuhan dan hasil pengobatan pasien tuberkulosis resisten obat di Rumah Sakit Universitas Indonesia. ......Drug Resistant Tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis which is resistant to the first-line drugs. This disease is still a health problem worldwide because of its fast transmission and high morbidity rate. The large number of drugs used to treat Drug Resistant Tuberculosis causes the possibility of Adverse Drug Reactions (ADRs). ADRs can be one of the factors causing patient non-compliance and can ultimately affect treatment outcomes. This study aimed to analyze the relationship between ADRs with adherence and treatment results of Drug Resistant Tuberculosis. The research design used was cross sectional with medical record data of Drug Resistant Tuberculosis patients at University Indonesia Hospital from April 1, 2022, until February 28, 2023. Data analysis used the Chi Square test. From 65 patients, 62 patients with ADRs were found, dominated by male patients, adult patients with no comorbidities, and patients who used long-term combination medication. The results of the Chi Square Test ADRs with adherence showed a value of p=0.373 (p>0.05) and for ROTD with treatment results obtained p=0.120 (p>0.05). From this study, it can be concluded that there is no relationship between ADRs with Adherence and Treatment Result of Drug Resistant Tuberculosis Patients at University of Indonesia Hospital.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library