Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sartika Harka Putri
"Hiperurisemia merupakan kondisi ketika terjadi peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah dengan rentang yang tidak normal. Kondisi ini disebabkan oleh metabolisme yang abnormal dan berkurangnya ekskresi asam urat oleh ginjal. Naga merah atau Hylocereus polyrhizus merupakan tanaman yang dimanfaatkan secara luas, khususnya bagian buahnya. Namun, bagian batang dari tanaman naga merah juga memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi potensi pemberian teh batang naga merah terhadap kadar asam urat, ureum, dan kreatinin pada hewan model yang diinduksi kombinasi kalium oksonat dan adenin. Hewan uji diinduksi dengan kalium oksonat dan adenin selama 14 hari, setelah itu diperiksa asam urat, ureum dan kreatininnya. Pemeriksaan asam urat dilakukan dengan alat nesco multicheck, sedangkan ureum dan kreatinin diukur dengan spektro UV. Pemeriksaan ini menunjukkan terjadinya peningkatan asam urat, ureum dan kreatinin pada kelompok yang diinduksi dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok normal. Lalu, diberikan perlakuan pengobatan hingga hari ke-21. Pemeriksaan ini menunjukkan hasil signifikan (p<0,05) dengan hasil paling baik pada dosis 3 teh batang naga merah dibandingkan dengan dosis 1 dan 2 namun dengan perbedaan yang tidak signifikan.
Hyperuricemia is a condition when there is an increase in the concentration of uric acid in the blood with an abnormal range. This condition is caused by abnormal metabolism and reduced excretion of uric acid by the kidneys. Red pitaya or Hylocereus polyrhizus is a plant that is widely used, especially its fruit. However, the stem of the red pitaya also has excellent antioxidant activity. In this research, the potency of red pitaya stem tea have been evaluated to uric acid, urea, and creatinine levels in animal models induced by a combination of potassium oxonate and adenine. The animals were induced with potassium oxonate and adenine for 14 days, and next their uric acid, urea and creatinine were examined. Examination of uric acid was carried out with a Nesco multicheck tool, while urea and creatinine were measured with a UV spectrometer. This examination showed an increase in uric acid, urea and creatinine in the induced group with a significant difference compared to the normal group. Then, given treatment until the 21st day. This examination showed significant results (p <0.05) with the best results at doses of 3 red pitaya stem tea compared to doses 1 and 2 but with insignificant differences."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Maghribul Falah
"[
ABSTRAKElektroforesis kapiler merupakan suatu metode pemisahan senyawa-senyawa berdasarkan perbedaan kecepatan mobilitas ion karena adanya perbedaaan tegangan tinggi yang diberikan. Pendeteksian yang digunakan adalah secara elektrokimia dengan menggunakan elektroda kerja yaitu Boron Doped Diamond (BDD) dengan terminasi Hidrogen yaitu Hydrogenated Boron Doped Diamond (H-BDD) dan sebagai pembanding, digunakan juga elektroda kerja Oxidized Boron Doped Diamond (O-BDD). Elektoda H-BDD digunakan sebagai elektroda kerja karena dapat lebih baik mengukur puncak arus senyawa Adenosin Fosfat yaitu AMP, ADP, dan ATP dibandingkan elektroda O-BDD. Diukur pula Adenin dan Adenosin sebagai data tambahan. Puncak arus ketiga senyawa adenosine fosfat sama yaitu 1,5 Volt sehingga diperlukan metode elektroforesis untuk dapat memisahkannya. Puncak arus tertinggi didapatkan pada kodisi pH 4 dalam larutan penyangga PBS (Phosphate Buffer Saline) dengan menggunakan elektroda H-BDD sedangkan pH 2 dengan menggunakan elektroda O-BDD. Kapiler yang digunakan berupa fused silica dengan diameter dalam yaitu 50 μm dan diameter luar yaitu 150 μm. Tegangan tinggi yang digunakan sebesar 10 kV dengan menggunakan power suplai tegangan tinggi. Perlu dilakukan perbaikan rancangan elektroforesis dan beberapa kendala lain untuk menghasilkan pengukuran yang baik.
ABSTRACTCapillary electrophoresis is a method of separating compounds by ion mobility speed difference because of the different high voltage supplied. Detection used is electrochemically by using the working electrode is doped Boron Diamond (BDD) with Hydrogen termination, It is Hydrogenated Boron doped Diamond (H-BDD) and as a comparison, the working electrode is used also Oxidized Boron doped Diamond (O-BDD). H-BDD electrode is used as the working electrode as it can better measure the peak flow Adenosine Phosphate compounds are AMP, ADP, and ATP than O-BDD electrode. Adenine and adenosine is measured as well as additional data. The third current peak adenosine phosphate compounds are 1.5 Volt so that the necessary methods of electrophoresis to separate them. Highest peak currents obtained at pH 4 Events in PBS buffer solution (Phosphate Buffer Saline) using H-BDD electrodes while pH 2 using electrodes O-BDD. Capillaries are used in the form of fused silica with a diameter of 50 μm and the outer diameter of 150 μm. High voltage is used at 10 kV using a high voltage power supply. The need to restore the draft electrophoresis and several other obstacles to produce a good measurement., Capillary electrophoresis is a method of separating compounds by ion mobility speed difference because of the different high voltage supplied. Detection used is electrochemically by using the working electrode is doped Boron Diamond (BDD) with Hydrogen termination, It is Hydrogenated Boron doped Diamond (H-BDD) and as a comparison, the working electrode is used also Oxidized Boron doped Diamond (O-BDD). H-BDD electrode is used as the working electrode as it can better measure the peak flow Adenosine Phosphate compounds are AMP, ADP, and ATP than O-BDD electrode. Adenine and adenosine is measured as well as additional data. The third current peak adenosine phosphate compounds are 1.5 Volt so that the necessary methods of electrophoresis to separate them. Highest peak currents obtained at pH 4 Events in PBS buffer solution (Phosphate Buffer Saline) using H-BDD electrodes while pH 2 using electrodes O-BDD. Capillaries are used in the form of fused silica with a diameter of 50 μm and the outer diameter of 150 μm. High voltage is used at 10 kV using a high voltage power supply. The need to restore the draft electrophoresis and several other obstacles to produce a good measurement.
]"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2015
S60933
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Syafiq Darmawan
"Pandemi COVID-19 telah melanda lebih dari 200 negara di dunia hingga tahun 2021 dan telah memakan jutaan korban. Hal tersebut dikarenakan penyebaran virus SARS-CoV-2 melalui droplets dan aerosol, sehingga penyakit tersebut memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi. Namun hingga saat ini, ketersediaan agen terapi, seperti antiviral untuk COVID-19 yang spesifik masih minim dan penanganan pasien COVID-19 pada fasilitas kesehatan masih bersifat simptomatik. Dengan jumlah kasus positif yang kerap bertambah setiap harinya, perlu dilakukan pencarian obat yang mampu menghambat penyebaran virus. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menemukan kandidat obat antiviral COVID-19 melalui inhibisi enzim RNA-dependent RNA Polymerase (RdRp) pada virus. Penelitian ini dilakukan dengan penapisan virtual serta simulasi penambatan molekul terhadap senyawa turunan adenin. Sebanyak 2.669 senyawa turunan adenin yang didapatkan dari database PubChem dan chEMBL diseleksi menurut Aturan Lipinski agar didapatkan senyawa yang memiliki tingkat druglikeness yang tinggi. Ligan yang telah diseleksi dan dipreparasi kemudian dilakukan simulasi penambatan molekul terhadap protein RdRp dengan PDB ID: 6M71 dengan perangkat lunak Molecular Operating System (MOE) 2014.09. Simulasi penambatan molekul menggunakan metode rigid docking dan flexible docking menghasilkan 65 senyawa turunan adenin yang dapat berinteraksi dengan binding pocket RdRp 6M71 yang selanjutnya diseleksi berdasarkan nilai ΔGbinding, Root-Mean Square Deviation (RMSD), sifat farmakologi, dan toksisitas. Didapatkan dua ligan terbaik yang memiliki sifat farmakologi yang baik dan toksisitas yang rendah, yaitu 4059994 dan 1254509 yang dapat digunakan sebagai kandidat inhibitor SARS-CoV-2.
COVID-19 pandemic has surged more than 200 countries worldwide until 2021 with a lot of casualties. It is caused by SARS-CoV-2 high transmutability through human droplets and aerosol. However, there is low availability for therapeutic agents, such as specific COVID-19 antivirals. In fact, hospital treatments for patients are still using symptomatic treatments to date. With more positive cases adding up every day, it is necessary to discover drugs that able to prevent the virus spreading. Therefore, this research aims to discover new COVID-19 antiviral candidates by inhibiting its RNA-dependent RNA polymerase (RdRp). This research used virtual screening and molecular docking for adenine derivatives as its method. 2.669 adenine derivatives, downloaded from PubChem and chEMBL database and selected according to Lipinski’s Rule of Five to obtain compounds with good druglikeness. Ligands were docked with RdRp (PDB ID: 6M71) in Molecular Operating System (MOE) 2014.09 software. The protocols used for molecular docking are rigid docking and flexible docking, resulted with 65 compounds that interact with RdRp’s binding pocket. Furthermore, ligands are selected according to ΔGbinding score, Root-Mean Square Deviation (RMSD), pharmacological properties, and toxicity. Two best ligands with good pharmacological properties and low toxicity are selected, 4059994 and 1254509 that may be used as COVID-19 antiviral candidate."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library