Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trismiyanti
"Latar Belakang: leukemia limfositik akut LLA merupakan keganasan terbanyak pada anak dengan terapi utama kemoterapi, yang akan memicu respon hormonal dan inflamasi sehingga menyebabkan berbagai komplikasi, di antaranya gangguan pada saluran cerna dan penurunan status nutrisi. Diperlukan intervensi nutrisi agar status nutrisi dapat terjaga dan masa pertumbuhan serta perkembangan anak dapat berjalan optimal. Beberapa rekomendasi tata laksana nutrisi anak dengan leukemia yang menjalani kemoterapi telah dipublikasikan, namun belum semua rekomendasi tersebut dapat diterapkan karena keterbatasan sarana dan prasarana, sehingga diperlukan modifikasi agar tata laksana menjadi optimal.
Metode: serial kasus ini membahas empat pasien LLA anak yang menjalani kemoterapi dengan berbagai komplikasi terkait nutrisi. Identifikasi pasien berisiko malnutrisi dilakukan dengan melaksanakan skrining nutrisi pada saat pasien masuk perawatan. Tata laksana nutrisi diberikan secara bertahap sesuai kondisi pasien, dengan target pemenuhan energi sesuai BB ideal berdasarkan tinggi badan yang dihitung dengan menggunakan persamaan Schofield. Pemenuhan protein diberikan minimal sebesar 1,5 g/kg BB/hari, dengan target maksimal 3 g/kg BB ideal, karbohidrat 40 - 60 , dan lemak 10 - 30. Mikronutrien diberikan sesuai dengan angka kecukupan gizi, berupa multivitamin dan mineral. Edukasi nutrisi diberikan terhadap pasien dan keluarga saat pasien diperbolehkan pulang.
Hasil: dua orang pasien dalam serial kasus ini mengalami malnutrisi sedang saat dilakukan skrining nutrisi, dan seorang pasien yang menjalani kemoterapi fase konsolidasi mengalami penurunan BB yang diakibatkan komplikasi saat pemberian kemoterapi. Lama rawat pasien berkisar 8 - 14 hari, keempat pasien pulang dalam kondisi baik.
Kesimpulan: tata laksana nutrisi yang optimal dapat menurunkan risiko komplikasi terkait nutrisi pasien LLA anak yang menjalani kemoterapi.

Background acute lymphocytic leukemia ALL is the highest malignancy in children with primary therapy of chemotherapy, which would trigger a hormonal response and inflammation that cause a variety of complications, including disorders of the gastrointestinal tract and decreased nutritional status. Nutritional intervention is needed so that the nutritional status can be maintained and the period of growth and development of children can run optimally. Some child nutritional care recommendations with leukemia who undergo chemotherapy have been published, but not all of these recommendations can be implemented due to limited facilities and infrastructure.
Method this case series discusses four children ALL patients undergoing chemotherapy with various nutrition related complications. Identification of patients at risk of malnutrition was conducted through nutritional screening on admission. Nutritional managements given in stages according to the condition of the patient, with the fulfillment target of energy corresponding ideal body weight based on height were calculated using the equation Schofield. Fulfillment of the protein is given at least equal to 1.5 g kg BW day, with a maximum target of 3 g kg ideal body weight, 40 - 60 carbohydrate and 10 - 30 fat. Micronutrients given in accordance with the Dietary Allowances, in the form of multivitamins and minerals. Nutrition education given to patients and families when the patient is allowed to go home.
Results two malnutrition patients are being currently conducted nutritional screening, and a patient who underwent consolidation phase chemotherapy experienced a weight loss caused complications during chemotherapy. Hospitalized patients ranges from 8 - 14 days, four patients go home in good condition.
Conclusions optimal nutritional care can reduce the risk of complications related to nutrition child ALL patients undergoing chemotherapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ristiani Hariastuti
"Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) masih menjadi penyebab utama kematian pada pasien kanker anak, dengan prognosis yang buruk. Pasien ALL yang didiagnosis pada masa bayi memiliki kelangsungan hidup terendah, sedangkan pasien yang didiagnosis antara usia 1 dan 9 tahun memiliki peluang bertahan hidup tertinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui probabilitas kesintasan secara keseluruhan maupun berdasarkan kelompok usia saat diagnosis serta hubungan antara usia saat diagnosis dengan kesintasan pasien ALL pada anak. Penelitian ini merupakan studi cohort retrospective dengan menggunakan data rekam medik pasien ALL anak di RS Fatmawati yang didiagnosis pada periode tanggal 1 Januari 2017-31 Desember 2022, kemudian dianalisa dengan menggunakan cox proportional hazard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa probabilitas kesintasan pasien ALL anak di RS Fatmawati secara keseluruhan sebesar 44,34%, probabilitas kesintasan anak yang saat diagnosis berusia 1-5 tahun lebih tinggi daripada pasien ALL anak yang saat diagnosis berusia > 5 tahun yaitu sebesar 49,87%. Secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara usia saat diagnosis dengan kesintasan pasien ALL pada anak, dimana pasien ALL anak yang usia saat didiagnosisnya > 5 tahun dan yang mempunyai efek samping selama pengobatan memiliki risiko kematian 2,74 kali lebih besar (HR: 2,74; 95%CI: 1,104-6,808, pvalue: 0,03) dibandingkan dengan pasien ALL anak yang saat diagnosis berusia 1-5 tahun. Diharapkan dilakukan penerapan pola hidup sehat serta memberi edukasi tentang deteksi leukemia serta dilakukannya deteksi dini/skrining leukemia secara berjenjang untuk mengurangi risiko kematian pada pasien ALL anak.

Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) remains the main cause of death in pediatric cancer patients, with a poor prognosis. ALL patients diagnosed in infancy had the lowest survival, followed by children diagnosed between the ages of 15 and 19 years. Meanwhile, patients diagnosed between the ages of 1 and 9 years have the highest chance of survival. This study aims to determine the overall probability of survival based on age group at diagnosis and the relationship between age at diagnosis and survival of ALL patients in children. This research is a retrospective cohort study using medical record data from pediatric ALL patients diagnosed in the period 1 January 2017-31 December 2022 at Fatmawati Hospital which was then analyzed using Cox Proportional Hazard. The results of the study showed that the overall probability of survival for pediatric ALL patients at Fatmawati Hospital was 44.34%, the probability of survival for children aged 1-5 years at diagnosis was higher than those > 5 years at diagnosis, namely 49.87%. Statistically there is a significant relationship between age at diagnosis and survival of childhood ALL patients, where pediatric ALL patients who were aged > 5 years at diagnosis and who had side effects during treatment had a 2.74 times greater risk of death (HR: 2.74; 95%CI: 1.104 – 6.808, pvalue=0,03) compared with pediatric ALL patients aged 1-5 years at diagnosis. It is hoped that healthy lifestyle will be implemented and education will be provided about leukemia detection as well as early detection/leukemia screening in stages to reduce the risk of death in pediatric ALL patients."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library