Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman
Abstrak :
ABSTRAK Biodiesel merupakan senyawa alkil ester dari asam lemak yang diolah dari sumber trigliserida alami terbarukan dan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, biasanya dibuat melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi. Dalam aplikasi maupun penyimpanannya, biodiesel berpotensi mengalami kerusakan akibat reaksi oksidasi karena faktor internal kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi dan faktor eksternal udara, panas, atau cahaya yang mengakibatkan terjadinya perubahan karakteristik serta kualitas dari biodiesel. Untuk menjaga karakteristik dan kualitas dari biodiesel agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perlu ditambahkan antioksidan yang dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Pada penelitian ini digunakan antioksidan Pyrogallol yang ditambahkan ke dalam biodiesel minyak sawit dengan berbagai konsentrasi dan berbagai suhu penyimpanan. Parameter biodiesel yang diamati selama masa penyimpanan adalah yang dapat mewakili terjadinya oksidasi yaitu, parameter yang dapat adalah perubahan viskositas kinematik, densitas, bilangan asam, dan bilangan iodin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan antioksidan Pyrogallol dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi pada biodiesel. Penggunaan antioksidan dengan konsentrasi 0,1 pada suhu penyimpanan 30 C maupun 60 C diketahui dapat mempertahankan karakteristik dan kualitas biodiesel selama masa penyimpanan dari kerusakan akibat reaksi oksidasi.
ABSTRACT Biodiesel is an alkyl ester compound of fatty acids that is processed from a source of naturally renewable triglycerides and used as a fuel for diesel engines, usually made through esterification or transesterification processes. In the application and its storage, biodiesel has a potential to be damaged by oxidation reaction due to internal factors high unsaturated fatty acid content and external factors air, heat, or light resulting in changes of biodiesel rsquo s characteristics and quality. To maintain the characteristics and quality of the biodiesel to the established standards, it is necessary to add antioxidants that can inhibit the oxidation reaction in the biodiesel. In this research, Pyrogallol will be used as antioxidants and will be added to the palm oil biodiesel with various concentrations and various storage temperatures. The biodiesel parameters observed during the storage period are those that can represent oxidation, which are kinematic viscosity, density, acid number, and iodine number. The results of this research show that the addition of Pyrogallol antioxidants can inhibit the oxidation reaction in biodiesel. The use of antioxidants with a concentration of 0.1 at storage temperatures of 30 C and 60 C is known to maintain the characteristics and quality of biodiesel during storage from damage caused by oxidation reactions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67305
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Dzaky Fajratama
Abstrak :
ABSTRAK
Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku unggul pembuatan biodiesel di Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki iklim tropis, Pemanfaatan biodiesel sawit diselidiki memiliki masalah dengan sifat aliran dingin terutama di daerah-daerah dataran tinggi. Masalah umum lainnya dari Biodiesel adalah kemudahan degradasi selama penyimpanan jangka panjang. Minyak kelapa sawit memiliki stabilitas oksidasi yang lebih baik, tetapi titik awannya tinggi karena tingginya kadar asam lemak jenuh. Di sisi lain, minyak mikroalga memiliki titik kabut dan titik tuang yang rendah, tetapi lebih mudah teroksidasi karena tingginya tingkat FAME tak jenuh. Oleh karena itu, kombinasi sifat tak jenuh tunggal dan jenuh antara Minyak Kelapa Sawit dan minyak Mikroalga membuatnya lebih disukai sebagai campuran bahan baku untuk meningkatkan kualitas Biodiesel. Model senyawa alga metil diformulasikan berdasarkan komposisi asam lemak Nannochloropsis sp. dari literatur. Dalam penelitian ini, skema pencampuran minyak dilakukan dengan variasi 5%, 10%, 20%, 30% penambahan Microalgae Oil ke Palm Oil. Transesterifikasi terjadi pada 60-700C dengan penambahan katalis basa 0,6%-wt dan metanol 40% -v/v selama 1-1,5 jam. FAME dianalisis berdasarkan SNI 7182:2015 dengan empat parameter utama diantaranya angka asam total (ASTM D 6644), titik kabut dan titik tuang (ASTM D 2500, dan ASTM D97), dan stabilitas oksidasi (EN 14112). Tujuan dari penelitian ini ialah menentukan rasio campuran yang optimal antara minyak kelapa sawit dan minyak mikroalga untuk produksi biodiesel. Berdasarkan percobaan, rasio campuran biodiesel yang optimal ditemukan pada 5% dengan cloud dan titik tuang masing-masing adalah 15.30C dan 120C. Stabilitas oksidasi dan angka asam 5% yang diperoleh adalah 10,58 jam, dan 0,175 mg KOH /g. Oleh karena itu, campuran biodiesel mengkonfirmasi bahwa asam lemak tak jenuh dari minyak mikroalga dapat meningkatkan sifat aliran dingin dari bahan bakar biodiesel kelapa sawit.
ABSTRACT
Palm oil is reported as the superior feedstock of biodiesel producing in Indonesia. Although Indonesia has tropical climate, Utilization of palm biodiesel is investigated having problems with the cold flow properties particularly in the high-altitude areas. The other common issue of Biodiesel is the ease of degradation during long-term storage. Palm oil has better oxidation stability, but high cloud point due to the high levels of saturated fatty acids. On the other hand, microalgae oil has low cloud and pour point, but more easily oxidized due to the high levels of unsaturated FAME. Therefore, the combination of monounsaturated and saturated properties between Palm Oil and Microalgae oil makes it preferable as raw materials blending to upgrade the quality of Biodiesel. The model algal methyl compounds were formulated based on fatty acid compositions of Nannochloropsis sp. from the literature. In this research, the oil blending scheme was done by variations 5%,10%,20%,30% of addition Microalgae Oil to Palm Oil. The transesterification occurred at 60-700C with the addition of base catalyst 0.6%- wt and methanol 40%-v/v during 1-1.5 hours. The FAMEs were analysis according to SNI 7182:2015 with four main parameters including total acid number (ASTM D 6644), cloud point and pour point (ASTM D 2500, and ASTM D97 respectively), and oxidation stability (EN 14112). The purpose of this research was to determine the optimum blending ratio between palm oil and microalgae oil for biodiesel production. Based on the experiment, the optimum blending ratio of biodiesel was found on 5% with the cloud and pour point are 15.30C and 120C respectively. The oxidation stability and total acid number of 5% blends obtained were 10.58 hours, and 0.175 mg KOH/g biodiesel respectively. Hence, the biodiesel blends confirm that the unsaturated fatty acids of microalgae oil can enhance the cold flow property of palm biodiesel fuels.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library