Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pati singkong merupakan eksipien yang paling umum di gunakan dalam sediaan
farmasi, tetapi penggunaannya terbatas pada pembuatan tablet secara granulasi. Untuk
memperluas pemanfaatan pati alami, akhir-akhir ini telah dilakukan proses modifikasi
pati sehingga dapat meningkatkan fungsi dan sifat fisika-kimia dapat digunakan sebagai
bahan pembantu dalam sediaan oral. Dua unsur utama pati adalah amilosa dan
amilopektin, dimana amilosa dua kali lebih mudah disubtitusi dengan gugus lain,
sehingga perlu ditentukan derajat subtitusi amilosa yang tersubtitusi oleh asetat
anhidrida. Modifikasi pati yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode
esterifikasi yaitu menambahkan gugus asetat anhidrida pada molekul amilosa dan pati.
Metode esterifikasi yang digunakan dengan menggunakan microwave pada suhu 900C
dengan variasi waktu 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; dan 4 menit. Hasil pengukuran spectrum IR
menunjukkan adanya gugus asetat tersubstitusi pada molekul pati dan amilosa pada
bilangan gelombang 1732,13 cm-1 dan 1716,70 cm-1. Nilai tertinggi derajat subtitusi
amilosa dan pati asetat diperoleh pada pemanasan microwave 4 menit dengan derajat
substitusi kurang dari 0,5."
Universitas Indonesia, 2009
S33026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia L. Radiman
"Dalam penelitian ini telah dibuat membran selulosa asetat dengan teknik inversi fasa yang menggunakan 10 % (b/b) selulosa asetat, 10 % (b/b) formamida dan 80 % (b/b) aseton. Larutan cetak dikoagulasi dalam air atau 2-propanol pada berbagai temperatur antara 5 dan 25 oC. Membran yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menentukan fluks air dan rejeksi terhadap larutan dekstran dengan berbagai massa molekul, sedangkan morfologi membran diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa membran yang dikoagulasi oleh 2-propanol lebih rapat dibandingkan dengan membran yang dikoagulasi dalam air, sehingga rejeksi terhadap dekstran meningkat dan fluks air menurun. Koagulasi pada temperatur yang lebih rendah menurunkan kecepatan difusi antara pelarut dan non-pelarut yang mengakibatkan terbentuknya struktur membran yang lebih rapat.

Effects of type and temperature of coagulant on the morphology and characteristics of cellulose acetate membranes. Cellulose acetate membranes have been made in this work by phase inversion method using 10 wt. % of cellulose acetate, 10 wt. % of formamide and 80 wt. % of acetone. The dope was coagulated in water or 2-propanol at varied temperature ranging between 5 and 25 oC. The characteristics of the obtained membranes were measured by their water flux and rejection towards dextrans with varied molecular mass, while membrane morphology was observed by Scanning Electron Microscope (SEM).
The results showed that membranes coagulated in 2-propanol was denser than the ones coagulated in water resulting in higher rejection of dextrans and lower water permeability. Coagulation in lower temperatures decreased the diffusion rate between solvent and non-solvent and the membrane structure was less porous."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Juniar
"ABSTRAK
Kriptan adalah ligan makrosiklik yang mampu membentuk kompleks dengan ion logam secara selektif berdasarkan kesesuaian ukuran jari-jari kation dengan ukuran rongga kriptan. Sifat kriptan ini dimanfaatkan untuk pemisahan logam-logam lantanida baik sebagai kelompok maupun individu.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mekanisme dan kestabilan kompleks Sm(III) dan Yb(III) dengan menggunakan kriptan[2.1.1 ] dan kriptan[2.2.2B] pada ekstraksi pelarut. Untuk itu dipelajari pengaruh pH fasa air terhadap ekstraksi kedua ion logam dengan kriptan[2.1.1] dalam kloroform dan kriptan[2.2.2B] dalam toluen dengan pasangan ion klorida, pikrat dan asetat. Untuk mengetahui mekanisme ekstraksi, kestabilan kompleks kriptat yang terbentuk dan spesi yang terekstrak , dipelajari pengaruh pasangan ion asetat dan plcrat melalui efisiensi ekstraksi. Pengaruh variasi komposisi/kepolaran pelarut dipelajari dengan menggunakan pasangan ion klorida yang mempunyai selektivitas pemisahan yang paling besar.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pH berpengaruh pata pembentukan kompleks Sm(III) dan Yb(III)-kriptat[2.1.1] dan [2.2.2B] untuk pasangan ion klorida, pikrat dan asetat. Hasil pengukuran dengan spektrofotometer uv-vis menunjukkan stoikiometri M : L adalah 1 : 1. Spesi kriptan dominan yang berada dalam fasa air adalah LH+. Mekanisme ekstraksi adalah melalui pembentukan kompleks pasangan ion. Asetat dan pikrat dapat menggantikan sebagian klorida yang membentuk pasangan ion pada kompleks Sm dan Yb-kriptat[2.1.1] dan [2.2.2B]. Selain itu juga ditentukan secara kwalitatif kestabilan kompleks dengan berbagai pasangan ion. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kestabilan kompleks Sm(III) dan Yb(III)-kriptat path pH 5,0 meningkat dengan urutan asetat > pikrat > klorida, baik untuk kriptan[2.1.1 ] maupun untuk kriptan[2.2.2B]. Penambahan n-heksana pada ekstraksi Sm(III) dan Yb(III)kriptat klorida pada pH 5,0 dapat meningkatkan selektivitas ekstraksi dengan kriptan[2.1.1]. Sebaliknya, selektivitas menurun pada ekstraksi Sm(III) dan Yb(III) kriptat[2.2.2B]klorida dengan penambahan kloroform pada pelarut toluen.
Daftar Pustaka 28 (1964 - 1997 ).
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Rusmiati
"ABSTRAK
Cervical cancer is one of the cancer types that become a haunting danger for many women in the world. In Indonesia, the prevalence rate reached 0.8% or an estimated 98,692 patients. Its prevalence increased to 10% in the commercial sex worker group. This study aimed to explain the effect of health promotion on knowledge and intention for early detection of cervical cancer using the inspection of visual acetate method in the commercial sex workers. This study was quantitative with a quasi experimental type, one group of pretest and posttest design. The population sample included the commercial sex workers at Genteng Subvillage, Patimban Village, Pusakanegara Subdistrict, Subang District and was determined by using an accidental sampling technique with 35 respondents. Data analysis used McNemar test. The results showed that there was an increase in knowledge after the health promotion activity and a significant change in intention to perform early detection of cervical cancer. From the statistical test, a p value of 0.000 was obtained for each variable. In conclusion, health promotion has a significant effect on the improvement in the knowledge and intention of the respondents."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Oktavia
"Film nanokomposit polimer biodegradable telah dibuat. Clay Tapanuli termodifikasi heksadesiltrimetilamonium bromida (C16) dan oktadesiltrimetilamonium bromida (C18) digunakan sebagai nanofiller. Penelitian ini terdiri atas pemurnian clay, sintesis organoclay dan pembuatan film nanokomposit dengan metode solvent casting. Penelitian ini untuk mempelajari pengaruh jumlah organoclay dan panjang rantai alkil surfaktan terhadap sifat mekanik bahan bionanokomposit. Pergeseran puncak d001 pada difraktogram menunjukkan kenaikan basal spacing sebesar 0,35 nm dan 0,48 nm masingmasing oleh surfaktan C16 dan C18. Difraktogram XRD nanokomposit selulosa asetat dan poli(vinil alkohol) juga menunjukkan adanya struktur dispersi campuran interkalasi dan eksfoliasi.
Hasil ini mendukung hasil uji mekanik film nanokomposit dimana kuat tarik dan modulus elastisitas meningkat. Hasil uji tarik film nanokomposit menunjukkan adanya pengaruh penambahan organoclay dan panjang rantai alkil surfaktan terhadap perubahan nilai kuat tarik, modulus tarikdan regangansaatpatah film nanokomposit dimana peningkatan sifat mekanik nanokomposit selulosa asetat lebih tingi dibandingkan nanokomposit poli(vinilalkohol). Citra FE-SEM film nanokomposit pada permukaan patahan memperlihatkan pori-pori yang tidak teratur dan elastisitas film nanokomposit poli(vinilalkohol) yang lebih panjang dibandingkan film nanokomposit selulosa asetat.

Nanocomposite films of biodegradable polymers were prepared. The Tapanuly clay modified by heksadecyltrimethylammonium bromide (C16) and Octadecyltrimethylammonium bromide (C18) were used as nanofillers. This experiment were consisted of namely clay purification, organoclay synthesis, and nanocomposite film preparation by a solvent casting methode. The aim of this work was to study the effect of organoclay content and the surfactant alkyl chain length to the mechanical properties of bionanocomposite materials. The shifting of d001 peaks on the difractogram showed that the basal spacing increased by 0.35 nm and 0.48 nm by C16 and C18 surfactants respectively. The XRD difraction also showed the results of cellulose acetate nanocomposite and poly(vinyl alcohol) nanocomposite had a mixed structure of intercalated and exfoliated structure.
These results supported the mechanical testing results of the nanocomposite films that of the tensile strentgh and modulus elasticity was enhanced. The mechanical testing result showed that the organoclay content and surfactant alkyl chain length influenced the tensile strength, modulus elasticity, and strain at break of the nanocomposite films that of the increasing of cellulose acetate nanocomposite mechanical properties was higher than poly(vinyl alcohol) nanocomposite. FESEM images on the fracture surface of the nanocomposite films showed irregular pores on the cellulose acetate nanocomposite films and the longer elasticity of poly(vinyl alcohol) nanocomposite compared to the cellulose acetate nanocomposite films.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar
"Demam Berdarah Dengue DBD merupakan infeksi tropis yang disebabkan oleh infeksi Dengue Virus DENV yang memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Beragam pengobatan dikembangkan untuk infeksi DENV termasuk obat herbal asli Indonesia, salah satunya ketepeng cina Cassia alata L. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan fraksi etil asetat ekstrak daun ketepeng cina sebagai antivirus dengue secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental pada sel huh7it-1. Variabel bebas yaitu konsentrasi fraksi etil asetat daun ketepeng cina. Data yang dicari ialah nilai Inhibitory Concentration 50 dengan menggunakan focus assay, Cytotoxic Concentration 50 dengan menggunakan MTT assay, dan Selectivity Index. Analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara konsentrasi fraksi etil asetat daun ketepeng cina dan persen infektivitas serta persen viabilitas P=0.008 . Inhibitory Concentration 50, Cytotoxic Concentration 50, dan Selectivity Index secara berturut turut yaitu -5,11

Dengue Hemorragic Fever DHF is an infectious disease that was caused by Dengue Virus DENV infection has high prevalence in Indonesia. Many treatment was being developed including herbal medicine especially Casssia alata L. leaf. The study is aimed to observe effectivity of using ethyl acetate fraction of Cassia alata L. leaf as Dengue antiviral in vitro. The study utilizes the experimental design using Huh7it 1 cell. The independent variables are various concentration of ethyl acetate fraction of Cassia alata L. leaf Extract. The data that acquired was Inhibitory Concentration 50 with focus assay, Cytotoxic Concentration 50 with MTT assay, and SI. Bivariate analysis proves that there is a significant relationship between concentration of ethyl acetate of Cassia alata L. leaf extract and infectivity percentage or variability persentage p 0.017 . Inhibitory Concentration 50, Cytotoxic Concentration 50, and Selectivity Index that was acquired is 5.11
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Hasna Chalid
"Industri farmasi bertanggung jawab untuk memastikan produksi obat yang aman, berkualitas, dan efektif. Salah satu tantangan utama adalah deteksi dan pengelolaan cemaran, termasuk cemaran besi, yang dapat memengaruhi keamanan dan kualitas produk farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar cemaran besi dalam asam amino tirosin dan lisin asetat yang digunakan dalam industri farmasi. Proses analisis melibatkan pengujian kekeruhan dan penentuan kadar besi sesuai standar farmakope. Hasil menunjukkan bahwa larutan uji tirosin dan lisin asetat tidak melebihi kekeruhan larutan pembanding. Selain itu, kadar besi pada kedua larutan memenuhi batas yang ditetapkan dalam monografi. Temuan ini menunjukkan bahwa tirosin dan lisin asetat yang diuji aman untuk digunakan dalam formulasi farmasi. Identifikasi cemaran secara rutin menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan, efikasi, dan mutu produk farmasi.

The pharmaceutical industry is responsible for ensuring the production of safe, high-quality, and effective drugs. One of the primary challenges is the detection and management of impurities, including iron impurities, which can impact the safety and quality of pharmaceutical products. This study aims to identify the iron impurity levels in tyrosine and lysine acetate amino acids used in the pharmaceutical industry. The analysis process involved turbidity testing and iron content determination in accordance with pharmacopeial standards. The results indicated that the test solutions of tyrosine and lysine acetate did not exceed the turbidity of the reference solution. Furthermore, the iron levels in both solutions met the limits specified in the monograph. These findings demonstrate that the tested tyrosine and lysine acetate are safe for use in pharmaceutical formulations. Routine impurity identification is an essential step in ensuring the safety, efficacy, and quality of pharmaceutical products. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Hasna Chalid
"Industri farmasi bertanggung jawab untuk memastikan produksi obat yang aman, berkualitas, dan efektif. Salah satu tantangan utama adalah deteksi dan pengelolaan cemaran, termasuk cemaran besi, yang dapat memengaruhi keamanan dan kualitas produk farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar cemaran besi dalam asam amino tirosin dan lisin asetat yang digunakan dalam industri farmasi. Proses analisis melibatkan pengujian kekeruhan dan penentuan kadar besi sesuai standar farmakope. Hasil menunjukkan bahwa larutan uji tirosin dan lisin asetat tidak melebihi kekeruhan larutan pembanding. Selain itu, kadar besi pada kedua larutan memenuhi batas yang ditetapkan dalam monografi. Temuan ini menunjukkan bahwa tirosin dan lisin asetat yang diuji aman untuk digunakan dalam formulasi farmasi. Identifikasi cemaran secara rutin menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan, efikasi, dan mutu produk farmasi.

The pharmaceutical industry is responsible for ensuring the production of safe, high-quality, and effective drugs. One of the primary challenges is the detection and management of impurities, including iron impurities, which can impact the safety and quality of pharmaceutical products. This study aims to identify the iron impurity levels in tyrosine and lysine acetate amino acids used in the pharmaceutical industry. The analysis process involved turbidity testing and iron content determination in accordance with pharmacopeial standards. The results indicated that the test solutions of tyrosine and lysine acetate did not exceed the turbidity of the reference solution. Furthermore, the iron levels in both solutions met the limits specified in the monograph. These findings demonstrate that the tested tyrosine and lysine acetate are safe for use in pharmaceutical formulations. Routine impurity identification is an essential step in ensuring the safety, efficacy, and quality of pharmaceutical products. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Hasna Chalid
"Industri farmasi bertanggung jawab untuk memastikan produksi obat yang aman, berkualitas, dan efektif. Salah satu tantangan utama adalah deteksi dan pengelolaan cemaran, termasuk cemaran besi, yang dapat memengaruhi keamanan dan kualitas produk farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar cemaran besi dalam asam amino tirosin dan lisin asetat yang digunakan dalam industri farmasi. Proses analisis melibatkan pengujian kekeruhan dan penentuan kadar besi sesuai standar farmakope. Hasil menunjukkan bahwa larutan uji tirosin dan lisin asetat tidak melebihi kekeruhan larutan pembanding. Selain itu, kadar besi pada kedua larutan memenuhi batas yang ditetapkan dalam monografi. Temuan ini menunjukkan bahwa tirosin dan lisin asetat yang diuji aman untuk digunakan dalam formulasi farmasi. Identifikasi cemaran secara rutin menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan, efikasi, dan mutu produk farmasi.

The pharmaceutical industry is responsible for ensuring the production of safe, high-quality, and effective drugs. One of the primary challenges is the detection and management of impurities, including iron impurities, which can impact the safety and quality of pharmaceutical products. This study aims to identify the iron impurity levels in tyrosine and lysine acetate amino acids used in the pharmaceutical industry. The analysis process involved turbidity testing and iron content determination in accordance with pharmacopeial standards. The results indicated that the test solutions of tyrosine and lysine acetate did not exceed the turbidity of the reference solution. Furthermore, the iron levels in both solutions met the limits specified in the monograph. These findings demonstrate that the tested tyrosine and lysine acetate are safe for use in pharmaceutical formulations. Routine impurity identification is an essential step in ensuring the safety, efficacy, and quality of pharmaceutical products. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Indah Revita
"Pembentukan nanokomposit OCT-C16/selulosa asetat- selulosa asetat butirat melalui dua tahapan sintesis, yaitu sintesis organoclay dan sintesis nanokomposit. Sebagai perbandingan, dalam penelitian ini juga disintesis nanokomposit selulosa asetat. Sintesis organoclay meliputi tiga tahapan yaitu purifikasi karbonat, sintesis Na-Bentonit Purifikasi dan sintesis organoclay- HDTMABr. Hasil karakterisasi dengan XRD pada sampel organoclay menunjukkan interkalasi pada surfaktan HDTMABr dapat meningkatkan basal spacing organoclay menjadi 19,7595 Å.
Dalam sintesis nanokomposit selulosa asetat termodifikasi selulosa asetat butirat dilakukan penambahkan variasi persen berat organoclay-HDTMABr sebagai nanofiller sebanyak 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7%. Pada sintesis selulosa asetat juga ditambahkan variasi persen berat organoclay- HDTMABr yang sama dengan nanokomposit selulosa asetat termodifikasi selulosa asetat butirat. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan FTIR. Variasi dengan 7% organoclay- HDTMABr merupakan nanokomposit dengan produk paling keruh.

The formation of nanocomposite OCT-C16/cellulose acetate- cellulose acetate butyrate was carried out through two stages of synthesis, namely organoclay synthesis and cellulose acetate-cellulose acetate butyrate synthesis. As a comparison, in this study cellulose acetate nanocomposite was sythesized. Organoclay synthesis involves three steps, namely carbonate purification, synthesis of Na - Bentonite and intercalation HDTMABr surfactant. The XRD characterization on the samples showed that intercalation by HDTMABr surfactant can increase the basal spacing of organoclay up to 19.7595 Å.
In the synthesis of cellulose acetat-cellulose acetate butyrate nanocomposite variation of weight percent of organoclay as nanofiller as much as 0 %, 1 %, 3 %, 5 %, and 7 % was conducted. The similiar variation was applied in the synthesis of cellulose acetate- cellulose acetate butyrate The results of the synthesis were characterized by FTIR. Variation with 7 % organoclay nanocomposite - HDTMABr is the most turbid product.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S57069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>