Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Butarbutar, Sansaloni
"This study examines the motives for earnings management following a series of regulation released
by the Capital Market Supervisory Agency and Indonesian Stock Exchange in 2004. After the release
of SK Bapepam-LK and BEJ, this study predicts that the negative effect of board of commissioners
on abnormal accruals is more pronounced and the predictive content of abnormal accruals is
stronger than previous periods. Results of the study are summarized as follows. First, the negative
effect of the board of commissioners on earnings management is stronger after the isssuance of
SK Bapepam-LK and BEJ. Second, the predictive content of abnormal accruals is stronger for
periods 2004-2010 than that for 2001-2003. Third, the addition of independent members to become
majority in the board of commissioner does not alter the predictive content of accruals. Overall,
the results indicate that SK Bapepam-LK and BEJ have successfully increased the monitoring
function of board of commissioners. This paper contributes to the current debates in earnings
management studies regarding the motivation for earnings management (signaling versus private
gain). In addition, the evidence indicates the inconsistent results of previous earnings management
studies in Indonesia with respect to the role of independent commissioners stem from the passage
of regulation on corporate governance that took place in 2004.
Abstrak
Penelitian ini menguji motif manajemen laba setelah terbitnya serangkaian surat keputusan yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa
Efek Jakarta (BEJ) sepanjang tahun 2004. Pasca regulasi, penelitian ini memprediksi pengaruh negatif
independensi dewan komisaris terhadap manajemen laba dan kandungan prediktif akrual abnormal
terhadap laba tahun depan lebih kuat dibandingkan periode sebelumnya. Penelitian ini menemukan
tiga hal menarik. Pertama, pengaruh negatif dewan komisaris terhadap akrual abnormal absolut
lebih kuat setelah SK Bapepam-LK dan BEJ terbit dibandingkan sebelumnya. Kedua, kandungan
prediktif akrual abnormal lebih kuat pada periode 2004-2010 dibandingkan 2001-2003. Ketiga,
penambahan anggota yang independen ke dalam dewan komisaris tidak memengaruhi kandungan
prediktif akrual. Secara keseluruhan, hasil tersebut mengindikasikan bahwa SK Bapepam-LK dan
BEJ efektif meningkatkan fungsi pemantauan dewan komisaris, khususnya apabila dilihat dalam
perspektif manajemen laba sebagai mekanisme pensinyalan. Di samping itu, hasil penelitian ini
dapat digunakan untuk menjelaskan inkonsistensi hasil-hasil penelitian manajemen laba terdahulu
di Indonesia berkaitan dengan peran dewan komisaris dalam menurunkan manajemen laba. Bukti
yang ditemukan dalam studi ini menunjukkan bahwa inkonsistensi hasil studi terdahulu bersumber
dari terbitnya regulasi tata kelola perusahaan pada tahun 2004."
Universitas Katolik Soegijapranata, 2014
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Patricia Minar
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah manajemen perusahaan di Indonesia telah menggunakan kewenangannya atas penggunaan akrual dalam pelaporan keuangan secara kredibel, yang berarti akrual diskresioner tersebut digunakan untuk mensinyalkan suatu informasi mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujinya, diperlukan bantuan sinyal lain yang menguatkan, yaitu pemecahan saham. Maka dari itu, pengujian terhadap kredibilitas akrual diskresioner ini dilakukan dengan cara melihat apakah perusahaan yang melakukan pemecahan saham melaporkan akrual diskresioner yang positif di kuarter sebelum pengumuman pemecahan saham.
Berdasarkan hasil pengujian, secara rata-rata nilai akrual diskresioner yang dilaporkan oleh perusahaan sebelum pengumuman pemecahan saham menunjukkan indikasi nilai yang positif, namun tidak dapat dipastikan apakah manajemen perusahaan telah menggunakan akrual diskresioner dengan kredibel. Selain itu, reaksi pasar atas pengumuman pemecahan saham tidak berhubungan secara signifikan dengan akrual diskresioner tersebut sehingga tidak dapat dipastikan apakah pasar menilai akrual diskresioner itu sebagai tindakan optimis manajemen.

The purpose of this research is to investigate whether managers in Indonesia use discretionary accrual credibly, which means the discretionary accrual reported is used to signal private information. Therefore, the research is done by investigate whether a splitter (company that did stock split) reports positive discretionary accrual right before the stock split announcement, where stock split is one signal that corroborate the signal conveyed by discretionary accrual.
The result of this research shows that, in average, discretionary accruals reported before the stock split announcement is positive but it still couldn?t be ensured whether managers use accruals credibly. Besides, market reaction to stock split announcement isn?t statistically significant related to discretionary accrual reported befor the announcement. It means it couldn?t be concluded whether market construes the pre-split accrual as a signal of managerial optimism rather than managerial opportunism.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Junius
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas audit dengan variabel ukuran KAP, spesialisasi industri auditor, audit capacity stress, dan Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) terhadap manajemen laba akrual dan manipulasi aktivitas riil. Manajemen laba akrual diukur dengan menggunakan model Kothari et al. (2005) dan manajemen laba melalui manipulasi aktivitas riil diukur dengan menggunakan model Roychowdury (2006) yang dibagi menjadi tiga jenis: manipulasi penjualan, produksi berlebihan, dan pengurangan biayabiaya diskresioner. Penelitian dilakukan pada 174 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAP besar meningkatkan manajemen laba akrual, mampu mendeteksi manipulasi penjualan, dan tidak berpengaruh terhadap jenis manajemen laba riil lain. Auditor spesialis industri mampu membatasi manajemen laba akrual dan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba riil. Audit capacity stress ditemukan mampu mengurangi manajemen laba riil melalui manipulasi produksi dan biaya diskresioner, memperbesar manipulasi penjualan, dan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba akrual. Pendidikan Profesi Lanjutan (PPL) ditemukan tidak berpengaruh terhadap seluruh jenis manajemen laba.

The purpose of this research is to analyze the effects of audit quality with public accountant firm size, auditor industry specialization, audit capacity stress, and Continuing Professional Education (CPE) on accrual and real earnings management. Accrual earnings management is measured with Kothari et al. (2005) model and real earnings management is measured with Roychowdury (2006) model which divided by three proxies: sales manipulation, overproduction, and reduction of discretionary expenditures. The samples of this research are 174 nonfinancial companies listed on Indonesian Stock Exchange in 2007-2009 periods.
The results show that big accountant firms maximize accruals earnings management, can detect sales manipulation, and have no impact on other types of earnings management. Industry specialist auditor can minimize accruals earnings management and has no impact on real earnings management. Audit capacity stress is found to minimize real earnings management with production manipulation and discretionary expenditures, maximize sales manipulation and it has no impact on accruals earnings management. Continuing Professional Education (CPE) is found to has no impact on all type of earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library