Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cica Yulinar
"Dalam kalibrasi keluaran berkas elektron linear accelerator (LINAC) medis mengikuti protokol TRS-398 IAEA atau AAPM TG-51. Pada tahun 2020, muncul penelitian tentang modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron, didapatkan hasil bahwa modifikasi kalibrasi tersebut memiliki ketidakpastian yang lebih rendah daripada protokol AAPM TG-51. Kemudian, sebagai pembanding telah dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron berdasarkan TRS-398 dan memberikan hasil yang masih di bawah toleransi yang diperbolehkan. Pada penelitian ini akan dilakukan penerapan modifikasi kalibrasi dan dibandingkan dengan protokol AAPM TG-51 dan TRS-398. Kalibrasi berkas elektron dilakukan pada energi 6, 8, 10, 12, dan 15 MeV dari Linear Accelerator Elekta Synergy Platform dan Versa HD. Bacaan muatan akan dihitung oleh kamar ionisasi PTW 30013, IBA CC13, and Exradin A11. Dosis di kedalaman referensi dihitung dengan tiga metode, sesuai dengan AAPM TG 51, TRS 398, dan menggunakan modifikasi kalibrasi keluaran berkas elektron. Dosis di kedalaman maksimum dinyatakan dalam dosis per monitor unit (cGy/MU). Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TRS-398 adalah 1,004. Rata-rata rasio dosis serap menggunakan modifikasi kalibrasi dan TG-51 adalah 1,009. Hasil tersebut di bawah batas toleransi (±2%) berdasarkan IAEA TRS-398.

The electron beam output calibration follows the IAEA TRS-398 or AAPM TG-51 protocols. Muir proposed electron beam dosimetry modification and provided a lower deviation than AAPM TG-51. The modified calibration was applied based on TRS-398 and obtained results still below the permissible tolerance. This study aimed to compare the absolute calibration output based on IAEA TRS-398, AAPM TG-51, and modified calibration. Beam calibration at energies of 6, 8, 10, 12, and 15 MeV were carried out with Synergy Platform and Versa HD linear accelerator. Charge reading measurement is obtained using ionization chamber PTW30013, IBACC13, and ExradinA11. Electron beam dosimetry follows the AAPM TG-51, TRS-398, and modified calibration were performed to measure the dose at the maximum depth and expressed in dose/monitor unit (cGy/MU). The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TRS-398 is 1,004. The average absorbed dose ratio using the modified calibration and TG-51 is 1,009. The results are below the tolerance limit (±2%) based on IAEA TRS-398. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vibol Ban
"Accurate electron beam dosimetry is crucial for effective radiotherapy treatment. This study aimed to validate modified electron beam calibration methods through a comprehensive cross-calibration analysis against the established IAEA TRS-398 and AAPM TG-51 protocols. A Varian Trilogy linac with electron beam energy of 6, 9, 12, 15, and 18 MeV was used to perform dosimetric assessments using cylindrical (FC65-G and CC13) and parallel-plate (PPC40) ion chambers. The sequential method was employed for cross-calibration at 18 MeV, with each chamber alternatively serving as the reference and field chambers according to TRS-398 (yielding calibration correction factor ) and TG-51 (yielding calibration correction factor ) protocols. The ratios of and compared to the calibration correction factors from Indonesian SSDL ( ) ranged from 0.990 to 1.020. Absorbed doses to water per monitor unit (cGy/MU) were calculated at maximum absorption depths. For modified calibration methods, the values of and yielded absorbed dose values between 0.977 – 1.005 cGy/MU and 0.980 – 1.009 cGy/MU, respectively. Dose ratios of the modified methods compared to TRS-398 ranged from 0.982 to 1.010, while ratios compared to TG-51 varied between 0.985 and 1.021. The average absorbed dose to water using and ranged from 0.984 – 0.996 cGy/MU and 0.986 – 0.997 cGy/MU, respectively. The results were also compared with previous studies to demonstrate that the modified calibration methods closely align with the established protocols, with discrepancies within the IAEA’s ±2% tolerance threshold. The study highlights the importance of cross-calibration in ensuring the accuracy and reliability of modified electron beam calibration methods. These findings suggest that the modified approaches can serve as effective alternatives to traditional protocols, potentially enhancing dosimetric precision and flexibility in clinical radiotherapy settings.

Dosimetri berkas elektron yang akurat sangat penting untuk perawatan radioterapi yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi metode kalibrasi berkas elektron yang dimodifikasi melalui analisis kalibrasi silang yang komprehensif terhadap protokol IAEA TRS-398 dan AAPM TG-51. Linac Trilogi Varian dengan energi berkas elektron 6, 9, 12, 15, dan 18 MeV digunakan untuk melakukan penilaian dosimetri menggunakan ruang ion silinder (FC65-G dan CC13) dan pelat paralel (PPC40). Metode sekuensial digunakan untuk kalibrasi silang pada 18 MeV, dengan masing-masing kamar ionisasi berperan sebagai referensi dan lapangan menurut protokol TRS-398 (menghasilkan faktor koreksi kalibrasi ) dan TG-51 (menghasilkan faktor koreksi kalibrasi ). Rasio dan dibandingkan dengan faktor koreksi kalibrasi dari SSDL Indonesia ( ) berkisar antara 0,990 hingga 1,020. Dosis serap pada medium air per unit monitor (cGy/MU) dihitung pada kedalaman maksimum. Untuk metode kalibrasi termodifikasi, nilai dan menghasilkan nilai dosis serap masing –masing antara 0.977 – 1.005 cGy/MU dan 0.980 – 1.009 cGy/MU. Rasio dosis metode termodifikasidibandingkan dengan TRS-398 berkisar dari 0,982 ke 1,010, sementara rasio dibandingkan dengan TG-51 bervariasi antara 0.985 dan 1,021. Rata-rata dosisserap untuk menggunakan air dan berkisar masing-masing dari 0.984 – 0.996 cGy/MU dan 0.986 – 0.997 cGy/MU. Hasilnya juga dibandingkan dengan penelitian sebelumnya untuk menunjukkan bahwa metode kalibrasi termodifikasii sangat selaras dengan protokol yang ditetapkan, dengan perbedaan dalam ambang toleransi ±2% IAEA. Studi ini menyoroti pentingnya kalibrasi silang dalam memastikan akurasi dan keandalan metode kalibrasi berkas elektron yang dimodifikasi. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang dimodifikasi dapat berfungsi sebagai alternatif yang efektif untuk protokol tradisional, berpotensi meningkatkan presisi dosimetrik dan fleksibilitas dalam pengaturan radioterapi klinis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abel Mangoro
"

Dosimetri elektron ionometrik dalam fantom plastik yang setara dengan air telah diterapkan menggunakan beragam standar untuk pengukuran dosis serapan terhadap air, seperti protokol IAEA TRS-398 dan AAPM TG-51. Pawiro dkk. menggunakan metode kalibrasi yang dimodifikasi untuk berkas elektron pada berbagai akselerator linier (LINAC) sesuai dengan protokol IAEA TRS-398, menggunakan beberapa kamar ionisasi dalam fantom air, dan mencapai hasil yang memuaskan. Penelitian ini menilai metode kalibrasi LINAC yang dimodifikasi untuk berkas elektron megavolt dalam hantu padat RW3 dibandingkan terhadap fantom air. Penelitian ini menggunakan energi 6, 9, 12, 15, dan 18 MeV keluaran akselerator linier Varian Trilogy. Pembacaan muatan dilakukan menggunakan ruang ionisasi IBA PPC40, CC13, dan FC65G, semuanya terhubung ke elektrometer IBA. Faktor penskalaan kedalaman dan pengaruh yang dirancang khusus untuk hantu padat RW3 telah diterapkan. Perhitungan dosis menggunakan formula untuk kalibrasi berkas elektron yang dimodifikasi, dengan mengintegrasikan faktor kQ yang direvisi dari penelitian sebelumnya. Dosis radiasi yang diserap berkas elektron dinyatakan dalam dosis per unit monitor (cGy/MU). Penelitian ini berfokus pada penerapan metode kalibrasi yang dimodifikasi untuk keluaran berkas megavolt Varian Trilogy Accelerator, memanfaatkan air dan fantom padat RW3 sesuai TRS- 398 pedoman. Dosis serap radiasi rata-rata sedikit berbeda bergantung pada jenis fantomdan protokol. Pengukuran dosis serapan terhadap air untuk ruang ionisasi IBA PPC40, CC13, dan FC65G menunjukkan hasil yang konsisten, berada dalam kisaran ketidakpastian relatif 0,3% hingga 1,2%. viii University of Indonesia Temuan ini menunjukkan bahwa pengukuran sejalan dengan toleransi yang diizinkan yang diuraikan oleh TRS-398, yaitu dalam kisaran ±2%. Khususnya, hasil yang diperoleh melalui metode kalibrasi yang dimodifikasi untuk berkas elektron pada hantu padat RW3 menunjukkan keakuratan, dengan perbedaan dalam kisaran ±2% dibandingkan dengan pengukuran hantu ai


Ionometric electron dosimetry within water-equivalent plastic phantoms has been applied utilizing diverse standards for absorbed dose to water measurement, such as the IAEA TRS-398 and AAPM TG-51 protocols. Pawiro et al. utilized modified calibration methods for electron beams on various linear accelerators (LINAC) according to the IAEA TRS-398 protocol, using multiple ionization chambers within a water phantom, and achieved satisfactory results. This research assesses LINAC modified calibration methods for megavolts electron beams within an RW3 solid phantom in comparison to those within a water phantom. The study utilized 6, 9, 12, 15, and 18 MeV energies from a Varian Trilogy linear accelerator. Charge readings were taken using IBA PPC40, CC13, and FC65G ionization chambers, all connected to an IBA electrometer. Depth and fluence scaling factors specifically designed for the RW3 solid phantom were implemented. The dosage computation employs a formula for modified electron beam calibration, integrating the revised kQ factor from prior research. The absorbed radiation dose of the electron beam is expressed in terms of dose per monitor unit (cGy/MU).This study focused on implementing a modified calibration method for Varian Trilogy Accelerator's megavolt beam outputs, utilizing water and RW3 solid phantoms as per TRS-398 guidelines. The average absorbed radiation dose varies slightly across threechamber measurements on the accelerator, depending on phantom type and protocol. Absorbed dose to water measurements for IBA PPC40, CC13, and FC65G ionization chambers show consistent results, falling within a relative uncertainty range of 0.3% to 1.2%. These findings indicate that measurements align with permissible tolerance outlined by TRS-398, within ±2%. Particularly, results obtained through modified calibration method for electron beams in RW3 solid phantom demonstrate accuracy, with discrepancies within ±2% compared to water phantom measurements"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library