Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochammad Alfin Naufal Nur
Abstrak :
Material polikristal Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xNixO3 x = 0, 0.025, 0.05, 0.075 disintesis menggunakan metode sol gel. Substitusi Ni memengaruhi impedansi dari material tersebut. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa material Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1 xNixO3 memiliki struktur perovskite orthorhombic dan terlihat adanya perubahan parameter kisi dengan substitusi Ni. Karakteriasi SEM menunjukkan morfologi Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xNixO3 mengalami perubahan dengan adanya substitusi Ni. Perbedaan morfologi ini berpengaruh kepada impedansi yang dimiliki oleh Ca0.9La0.05Bi0.05Mn1-xNixO3 setelah dikarakterisasi menggunakan RLC meter. Sementara itu, substitusi Ni tidak mengubah sifat magnetik material, yaitu paramagnetik. Pengukuran menggunakan VNA menunjukkan bahwa substitusi Ni dapat menggeser puncak reflection loss kearah frekuensi yang lebih tinggi dan juga menambah nilai reflection loss.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sandi Sufiandi
Abstrak :
Tesis ini akan membahas karakterisasi absorbansi darah pada rentang 190 sampai dengan 1100 nm per 10 nm pada pasien demam dengue dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data numerik yang diperoleh kemudian dilakukan pengenalan pola karakteristiknya menggunakan kecerdasan buatan. Hasil yang diperoleh menggambarkan karakteristik yang berbeda antara rentang 190 s/d 380 dan 610 s/d 1100 nm dengan 400 s/d 600 nm. Data numerik absorbansi 400 s/d 600 nm diproses dengan metoda self organizing maps menunjukan kestabilan hasil walaupun tingkat pengenalannya masih rendah. ......This thesis is describing characterization of blood absorbance in range of 190 through 1100 nm per 10 nm of dengue fever patient using UV-Vis spectrophotometer. Collected numerical data is processed by pattern recognition using artificial intelligence. Result shown that characteristics between 190-380 nm and 610?1100 nm differ from 400 nm?600 nm. 400 - 600 nm absorbance numerical data processed using self organizing maps showing output of recognition stability, even degree of recognition was still low.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arvy Maulana
Abstrak :
Telah dibangun sebuah sistem alat penguji untuk melihat karakteristik dari viskositas fluida yang mengalami pengaruh perubahan temperatur terhadap absorbansi cahaya. Sistem ini menggunakan sebuah laser RGB sebagai sumber cahaya yang diuji, empat buah heater 3D printer yang diletakkan pada wadah aluminium berisi sampel fluida untuk memberikan perubahan temperatur, modul MAX 6675 dan probe termokopel tipe-k sebagai sensor temperatur untuk mengamati perubahan temperatur yang terjadi, lux meter BH1750 sebagai sensor cahaya untuk menangkap intensitas cahaya dari laser RGB dan dua buah kuvet didalamnya terdapat cermin yang digunakan sebagai pemantul cahaya laser RGB agar dapat ditangkap dengan lux meter BH1750. Pada penelitian ini diperoleh nilai absorbansi terhadap perubahan temperatur, namun data tersebut tidak valid karena tidak memiliki tren tertentu. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya yang dihasilkan oleh laser tidak stabil, yang diakibatkan adanya gangguan yang terjadi pada rangkaian switching di modul laser, sehingga menyebabkan perubahan karakteristik pada laser yang digunakan. Terdapat solusi dari permasalahan tersebut dengan menggunakan beam splitter yang dapat membagi intensitas cahaya, memungkinkan apabila terjadi perubahan intensitas cahaya maka perubahan tersebut diamati dan diperoleh datanya. ......A testing device has been built to look at the characteristics of the viscosity of a fluid which is affected by changes in temperature on the absorbance of light. This system uses an RGB laser as the light source being tested, four 3D printer heaters placed in an aluminum container containing fluid samples to provide temperature changes, the MAX 6675 Module and a K-type thermocouple probe as a temperature sensor to observe changes in temperature that occur, lux meter BH1750 as a light sensor to capture the intensity of light from the RGB laser and two cuvettes in which there is a mirror that is used as a reflector for the RGB laser light so that it can be captured with the BH1750 lux meter. In this study, the absorbance values for temperature changes were obtained, but these data were invalid because they did not have a specific trend. This happens because the intensity of the light generated by the laser is unstable, which results in disturbances occurring in the switching circuit of the laser module, causing changes in the characteristics of the laser used. There is a solution to this problem by using a beam splitter which can divide the light intensity, it is possible that if there is a change in light intensity, the change will be observed and the data obtained.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynaldi
Abstrak :
Material La0,8K0,2MnO3 memiliki kemampuan penyerapan gelombang mikro yang cukup baik dan bandwith yang lebar. Pada penelitian lain, beberapa material yang diberikan doping Zn di site B mampu meningkatkan kemampuan penyerapan gelombang mikro dan juga lebar bandwithnya. Namun, belum ada penelitian doping Zn pada material La0,8K0,2MnO3. Penelitian ini membahas pengaruh doping Zn pada material La0,8K0,2MnO3 yang disintesis dengan variasi x = 0,1; 0,3 dan 0,5. Material La0,8K0,2Mn(1-x)ZnxO3 disentesis menggunakan metode sol-gel, setelah sampel disintesis dilanjutkan dengan melakukan proses dehidrasi, kalsinasi, kompaksi dan sintering sebelum melakukan karakterisasi. Karakterisasi sampel menggunakan XRD, Permagraf dan VNA. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa material La0,8K0,2Mn(1-x)ZnxO3 memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal rhombohedral. Pengujian menggunakan permagraf menunjukan bahwa doping Zn meningkatkan nilai dieletrik dari material La0,8K0,2MnO3. Hasil karakterisasi VNA menunjukkan doping Zn dapat meningkatkan kemampuan penyerapan gelombang mikro dari material La0,8K0,2MnO3. Nilai reflection loss terbesar yaitu -26,456 dB pada frekuensi 9,644 GHz untuk x = 0,5. ......La0.8K0.2MnO3 material has a fairly good microwave absorption capability and wide bandwidth. In another study, some of the materials provided by Zn doping at site B were able to increase the absorption ability of microwaves and also the width of the bandwidth. However, there have been no Zn doping studies on La0.8K0.2MnO3 material. This study discussed the effect of Zn doping on La0.8K0.2MnO3 material synthesized with variations x = 0.1; 0.3 and 0,5. La0.8K0.2Mn(1-x)ZnxO3 material is synthesized using the sol-gel method, after the sample is synthesized it is continued by carrying out the process of dehydration, calcination, compaction and sintering before characterization. Sample characterization using XRD, Permagraph and VNA. XRD characterization shows that the material La0.8K0.2Mn(1-x)ZnxO3 has a single phase with a rhombohedral crystal structure. Tests using permagraphs showed that Zn doping increased the dieletric value of the La0.8K0.2MnO3 material. The results of VNA characterization show that Zn doping can increase the microwave absorption ability of La0.8K0.2MnO3 material. The largest reflection loss value is -26.456 dB at a frequency of 9.644 GHz for x = 0,5.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
Abstrak :
Pentingnya ion logam dalam kehidupan organlsme mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir dan telah menghasilkan pertumbuhan yang cepat dalam bidang kimia bioanorganlk. Asam amino mempakan salah satu senyawa penting bag! makhluk hidup dan turut berperan dalam metabolisme dan transpor Ion logam. Kation logam blasanya berkoordinasi dengan asam amino melalui atom donor yang balk, yaitu N, 0 atau S, yang merupakan dasar pengambilan dan transpor kation logam dalam tubuh. Penelitian tentang kompleks Ni (II) dengan asam amino diharapkan dapat mewakili studi tentang nikel dalam sistem biomolekul. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan kompleks Ni(ll)-Asam amino, dengan asam amino glisin, asam glutamat dan lisin. Kompleks yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR, ; kemudian dilakukan penentuan stoikiometri kompleks, uji kelinieran, , penentuan tetapan kondisional kompleks dan pengaruh pH terhadap spektrum kompleks. Transisi elektronik ligan glisin" tegadi pada A = 214.4 nm, asam glutamat" pada A = 217.6 nm dan llsin'pada A = 215.6 nm. Transisi eiektrpnik kompleks memiliki tiga puncak serapan. Untuk kompleks Ni(glisinat)3" Ai = 598,8 nm; A2= 362,4 nm; A3= 302,0 nm, untuk kompleks Ni(glutamat)3' Ai =629,2 nm; A2= 389,6 nm; A3 = 301,6 nm dan untuk kompleks Ni(llslnat)3' Ai = 598,8 nm; A2= 362,0 nm; A3= 302,0 nm. Tiga pita absorbs! menunjukkan transisi berpusat pada logam, yaitu ^A2g-»^2g (F) (Ai), 3A2g ^^ig(F) (A2). dan %g ->^ig(P) (A3). Vibrasi Ni-N dan NI-0 kompleks Nl(aa)' muncul pada daerah frekuensl rendah, yaitu dibawah 600 cm \ Vibrasi Ni-N muncul pada daerah 220-210 cm'^ dan vibrasi Ni-0 muncul pada daerah 240-225 cm'\ Logam Np membentuk kompleks dengan 3 ligan, baik pada glisin, asam glutamat maupun lisin. Harga log K" kompleks [Ni(glisinat)3]' = 10.77, log K" kompleks [Ni(glutamat)3]' = 10.44 dan log K' kompleks [Ni(lisinat)3]" = 10.66. Spektrum kompleks menunjukkan peningkatan absorbansi dengan kondisi pH semakin basa.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafita Anggraini
Abstrak :
ABSTRAK
Mikroalga biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Kandungan minyak mikroalga mengandung EPA dan DHA. Selain minyak, mikroalga juga mengandung protein dan karbohidrat yang dapat dijadikan sumber pangan dengan gizi yang baik. Saat ini, sedang marak dilakukan penelitian guna mencari cara memperoleh minyak secara optimum. Untuk memperoleh minyak dari mikroalga ada beberapa metode salah satunya adalah dengan menggunakan metode ultrasonik. Kadar minyak yang dihasilkan berbeda-beda sesuai dengan pelarut yang digunakan. Waktu memanen biomassa mikroalga juga perlu diperhitungkan agar dapat diperoleh biomassa yang maksimal. Scenedesmus sp. dapat dipanen pada hari ke 13 dan Coelastrum sp. dapat dipanen pada hari ke 10.
ABSTRACT
Microalgae are usually used as fish feed. The content of microalga oil containing EPA and DHA. Microalgae also contains protein and carbohydrate that can be used as a source of food with good nutrition. Currently, many research is being done to find way to get optimum oil. There are several methods to obtain oil, one of that is ultrasonic method. The oil produced varies according to the solvent. Harvesting time of microalgae biomass also considered in order to obtain the maximum biomass. Scenedesmus sp. can be harvested on 13th day and Coelastrum sp. on 10th day.
2016
S63436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andara Asifa Yudiana
Abstrak :
Tumpahan minyak merupakan bentuk pencemaran lingkungan yang dapat disebabkan oleh aktivitas maritim berupa kegiatan downstream seperti operasi dan pengangkutan minyak dengan kapal tanker. Tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan berupa pemberian sebuah surfaktan kimia berupa dispersan ke tumpahan minyak. Dispersan diberikan untuk mempercepat proses emulsifikasi minyak di air sehingga minyak terdispersi menjadi tetesan kecil sebesar kolom air. Efektivitas kinerja dispersan pada tumpahan minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti konsentrasi minyak, energi yang bekerja untuk mencampur dispersan dengan minyak berupa ombak, temperatur lingkungan dan jenis dispersan. Dalam penelitian ini, memperlihatkan pengaruh dari variasi temperatur dan jenis dispersan terhadap efektivitas kinerja dispersan pada tumpahan minyak. Sampel minyak yang digunakan adalah crude oil dengan tipe MESLU dan sampel dispersan yang digunakan adalah MAXI CLEAN-2 dan NEO-CHEM M-405. Sumber pemanas yang digunakan adalah oven dan sumber pendingin yang digunakan adalah es batu yang ditaruh pada cooler bag. Penelitian dilakukan dengan variasi temperatur lingkungan sebesar 16°C, 26°C dan 36°C. Waktu pengambilan sampel penelitian dilakukan selama 24 jam dengan pengambilan data dilakukan pada jam ke-3, ke-6 dan ke-24. Pengambilan sampel dilakukan pada lapisan permukaan, lapisan tengah dan lapisan dasar air. Sampel diuji dengan alat spectrophotometer UV-VIS pada gelombang 340 nm, 370 nm dan 400 nm. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dispersan dapat bekerja dengan efektif pada temperatur 26°C - 36°C. Nilai absorbansi cahaya tertinggi yaitu pada lapisan permukaan jenis dispersan soluble di air pada temperatur 26°C dengan luas area absorbansi 82.15 abs, namun luas area absorbansi cahaya terkecil terjadi pada temperatur 16?C sebesar 25.72 abs. Luas area total absorbansi cahaya terbesar berada pada temperatur 26°C dengan jenis dispersan soluble di air yaitu mencapai 133.49 abs. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi temperatur hingga suatu titik tertentu maka kinerja dispersan semakin efektif karena menurunnya viskositas dari minyak dan dispersan. Selain itu, jenis dispersan dapat mempengaruhi kestabilan dari emulsi, semakin kecil konsentrasi pengemulsi maka emulsifikasi yang terjadi semakin stabil.
Oil spills is an environmental pollution that can be caused by maritime activities in the form of downstream activities such as operations and transportation of oil ship tankers. Mitigation actions that can be done is by pouring a chemical surfactant such as dispersant to an oil spills. Dispersant is given to speed up emulsification of oil in a water so it may disperse into a small droplets of water column. Dispersant effectiveness on oil spills can be influenced by various factors such as the concentration of oil, a mixing energy to mix dispersant and oil which provided by the waves, environmental temperatures and types of dispersant. This research shows the influence of the temperature variations and types of dispersant on the effectiveness of the dispersant performance on oil spills. Samples of the oil that is used is MESLU crude oil and sample of dispersan that is used is MAXI CLEAN 2 and NEO CHEM M 405. The heating source used is an oven and the source of refrigerant that is used is the ice cubes that placed on a cooler bag. The research is done by varying environmental temperature at 16°C, 26°C and 36°C. Sampling was done for 24 hours while taking data at 3, 6 and 24 hours of oil disperse. Sample is taking on the top, middle and base layer of water. Samples tested with the spectrophotometer UV VIS in the wavelength at 340 nm, 370 nm and 400 nm. This research found that dispersant can work effectively in temperatures range at 26°C 36°C. The highest value of light absorbance is on the top layer of dispersant that soluble in a water at temperature about 26°C with absorbance area 82.15 abs and the smallest light absorbance occurs on 16°C temperatures with absorbance area 25.72 abs. The largest area light absorbance is found at temperatures 26°C with type of dispersant that soluble in water with area 133.49 abs. This proves that the higher temperature up to a certain point makes dispersant performance more effective because the decreasing viscosity of the oil and dispersant. In addition, dispersant types can affect the stability of emulsion, the smaller concentration of emulsifier makes emulsification more stable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Rubiantin Mesha Nauli
Abstrak :
Penelitian mengenai produksi biomassa Chlorella DPK-01 dalam fotobioreaktor tubular dengan pemaparan gelombang bunyi sine dan square telah dilakukan. Pemaparan gelombang bunyi dalam sistem fotobioreaktor merupakan salah satu cara meningkatkan produksi biomassa mikroalga. Chlorella DPK-01 merupakan mikroalga indigenous Indonesia dari Depok, Jawa Barat. Fotobioreaktor yang digunakan untuk menumbuhkan Chlorella DPK-01 dibedakan atas tiga kelompok perlakuan. Tiga kelompok tersebut, yaitu tidak dipaparkan gelombang bunyi apapun sebagai kontrol (PBR-Kontrol), dipaparkan gelombang bunyi sine dengan frekuensi 279,9 Hz (PBR-A), dan dipaparkan gelombang bunyi square dengan frekuensi 279,9 Hz (PBR-B). Penelitian dilakukan untuk mengukur dan membandingkan kerapatan sel, nilai absorbansi biomassa, dan kadar lipid Chlorella DPK-01 yang dibiakkan dalam sistem fotobioreaktor dengan pemaparan gelombang bunyi sine dan square. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata jumlah sel dan rerata absorbansi biomassa Chlorella DPK-01 dalam PBR-Kontrol, PBR-A, dan PBR-B (α=0,05). Meskipun demikian, laju pertumbuhan Chlorella DPK-01 dalam tiap kelompok sistem PBR memiliki nilai yang berbeda, yaitu 0,188 per hari untuk Chlorella DPK-01 dalam PBR-Kontrol, 0,271 per hari untuk Chlorella DPK-01 dalam PBR-A, dan 0,253 per hari untuk Chlorella DPK-01 dalam PBR-B. Selain hal tersebut, terdapat perbedaan kadar lipid dari biomassa Chlorella DPK-01 dalam tiap sistem PBR. Hasil pengukuran kadar lipid dari biomassa Chlorella DPK-01 dalam PBR-Kontrol adalah 48,32%. Kadar lipid dari biomassa Chlorella DPK-01 dalam PBR-A adalah 47,21%. Sementara itu, kadar lipid tertinggi dicapai oleh biomassa Chlorella DPK-01 dalam PBR-B, yaitu sebesar 53,82%.
The study about production of Chlorella DPK-01 biomass in tubular photobioreactors with the exposure of sine and square sound wave has been done. Exposure of the sound wave to microalgae in photobioreactor system has known as a way to increase microalgae biomass production. Chlorella DPK-01 is Indonesia’s indigenous microalgae from Depok, West Java. Photobioreactors that were used to grow Chlorella DPK-01 were distinguished into three treatment groups, which are not exposed to any sound wave as control (PBR-Kontrol), exposed to 279.9 Hz sine sound wave (PBR-A), and exposed to 279.9 Hz square sound wave (PBR-B). The study was conducted to measure and compare cell density, biomass absorbance values, and total lipid percentage of Chlorella DPK-01 biomass in tubular photobioreactors with the exposure of sine and square sound wave. The result of Kruskal-Wallis Test showed that there were no significant differences in the number of cells and average absorbance value of Chlorella DPK-01 biomass which were not exposed to sound waves, were exposed to sine sound waves, and were exposed to square sound waves (α =0.05). Meanwhile, the growth rate of Chlorella DPK-01 in each group of PBR systems has different values, which are 0.188 per day for Chlorella DPK-01 in PBR-Kontrol, 0.271 per day for Chlorella DPK-01 in PBR-A, and 0.255 per day for Chlorella DPK-01 in PBR-B. Beside, there are differences in the lipid percentage of Chlorella DPK-01 biomass in PBR systems. The lipid percentage of Chlorella DPK-01 in PBR-Kontrol was 48.32%, the lipid percentage of Chlorella DPK-01 in PBR-A was 47.21%. Meanwhile, the highest lipid content was achieved by Chlorella DPK-01 in PBR-B, which was 53.82%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara absorbansi terhadap perubahan temperatur. Pada penelitian ini menggunakan beberapa sampel cairan dengan viskositas yang berbeda dan setiap cairan dikenakan perubahan temperatur yang bertujuan untuk merubah viskositas cairan. Proses pengukuran absorbansi menggunakan metode melewatkan cahaya yang terukur intensitasnya dan dilewatkan pada media sampel yang terukur jaraknya dan mengukur cahaya setelah melewati sampel. Untuk mengetahui intensitas cahaya yang masuk ke dalam media pengujian memanfaatkan beam splitter 50%. Perbandingan logaritmik intensitas cahaya yang masuk ke dalam sample dan intensitas cahaya yang keluar akan menjadi nilai absorbansi. Penelitian ini menggunakan beberapa cairan dengan viskositas awal yang berbeda dan setiap cairan dilakukan perubahan temperatur. Penelitian ini menguji beberapa jenis cairan dengan viskositas awal yang berbeda dan memperhatikan perubahan absorbansi seiring dengan peningkatan temperatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan warna cairan berpengaruh signifikan terhadap nilai absorbansi yang terukur. Penggunaan jenis cairan yang berbeda juga berpengaruh terhadap hasil pengukuran absorbansi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman lebih lanjut mengenai karakteristik optik cairan dalam kaitannya dengan viskositas dan temperatur. Hasil pengujian menghasilkan nilai absorbansi yang berbeda-berbeda berdasarkan sinar laser yang digunakan dan variasi viskositas oli yang digunakan. Pada sinar warna merah peningkatan nilai absorbansi terjadi bervariasi yaitu 0.4, 0.9, dan 0.5. Pada sinar hijau sebesar 0.09, 0.6, dan 0.4. Pada sinar biru sebesar 0.08, 0.8, dan 0.7. ......This research aims to examine the relationship between absorbance and temperature changes. The research uses several liquid samples with different viscosities, and each liquid is subjected to temperature changes intended to alter the viscosity of the liquid. The absorbance measurement process involves passing light, whose intensity is measured, through the sample medium with a measured distance and then measuring the light after it passes through the sample. To determine the intensity of light entering the test medium, a 50% beam splitter is utilized. The logarithmic ratio of the light intensity entering the sample to the light intensity exiting the sample will be the absorbance value.This study uses several liquids with different initial viscosities and subjects each liquid to temperature changes. The research tests several types of liquids with different initial viscosities and observes the changes in absorbance as the temperature increases. The results indicate that changes in the color of the liquid significantly affect the measured absorbance values. The use of different types of liquids also influences the absorbance measurement results. These findings are expected to contribute to a further understanding of the optical characteristics of liquids in relation to viscosity and temperature.The testing results show varying absorbance values based on the laser light used and the variations in oil viscosity. For red light, the absorbance increases by 0.4, 0.9, and 0.5. For green light, the increases are 0.09, 0.6, and 0.4. For blue light, the increases are 0.08, 0.8, and 0.7.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library