Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku ini berisi esai mengenai sejarah Kekaisaran Rusia mulai abad pertengahan hingga abad ke-19. "
New York: Random House, 1970
947 STR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Fadhil Pratama
"Mercusuar merupakan struktur bangunan berbentuk menara dengan lampu pencahayaan di puncaknya yang berfungsi sebagai pemandu kapal. Mercusuar tidak hanya berperan penting pada navigasi, namun juga memiliki nilai historis dalam kaitannya dengan pelayaran dan kelautan. Di Indonesia, hampir semua mercusuar bersejarah dibangun pada abad ke-19 dan sebagian besar berupa bangunan mercusuar besi yang didirikan di bawah nama raja Z.M. Willem III dari Belanda, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara aspek kolonial dan sejarah dalam arkeologi maritim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bentuk terhadap empat bangunan mercusuar yang dibangun pada masa Z.M. Willem III di wilayah karesidenan Banten, Batavia, dan Cirebon karena penelitian yang lebih dalam mengenai arsitektur mercusuar-mercusuar yang dibangun di Nusantara pada abad ke-19 masih sangat terbatas. Objek utama penelitian mencakup Mercusuar Cikoneng, Mercusuar Pulau Sebira, Mercusuar Pulau Damar Besar, dan Mercusuar Pulau Biawak. Metode penelitian arkeologi yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan interpretasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik utama dari keempat objek mercusuar tersebut terletak pada material penyusunnya yang berupa besi cor, bentuk kaki, tubuh, dan puncak mercusuar yang identik, jenis komponen, serta ragam hias interior bangunan.

A lighthouse is a tower-shaped structure with a light at its top, serving as a guide for ships. Lighthouses play a crucial role in navigation and hold historical significance related to seafaring. In Indonesia, nearly all historic lighthouses were constructed in the 19th century, with most being iron structures built under the name “Z.M. Willem III” of the Netherlands, indicating the connection between colonial aspects and history of maritime archaeology. This research aims to identify the architectural characteristics of four lighthouses built during the era of Z.M. Willem III in the regions of Banten, Batavia, and Cirebon residency, as in-depth studies on 19th-century Indonesian lighthouses are still very limited. The main research objects include Cikoneng Lighthouse, Pulau Sebira Lighthouse, Pulau Damar Besar Lighthouse, and Pulau Biawak Lighthouse. The archaeological research method used in this study involves data collection, data processing, analysis, and interpretation. The research findings reveal that the main characteristics of the four lighthouses are their construction from cast iron, the identical shape of the foot, body, and top of the lighthouse, its components, as well as the interior decorations of the building. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mumbunan, Erma Elda
"Kebebasan adalah lmplan setiap manusia Beragam upaya dilakukan manusia untuk mencapai kebebasan, termasuk melalui kreasl sastra sebagal alat yang memerlkan realita. Karenanya, karya tldak terlepas darl lingkungan, pengarang, dan gagasan yang disertakan pengarang ke dalamnya.
Salah satu kelompok sastrawan yang banyak mendasari gagasan kesusastraan mereka pada kebebasan ialah Junges Deutschland yang hidup di masa Restorasi (1815-1848). Mereka bersandar pada ide kebebasan ideal Revolusl Perancis yang berintikan demokratisasl sosial dan ekonoml Salah seorang sastrawan Jerman Muda ialah Georg Buchner. Ia banyak melahlrkan karya yang, berbeda dengan rekan seangkatannya, banyak berkonsentrasi pada kebebasan dan revolusi sosial. lde kebebasan sosial Bilchner dltuangkan dalam salah satu adikarya yang menjadi karya terakhimya, drama Woyzeck. Adalah siratan makna kebebasan dalam drama ini yang menjadi masalah utama tesis.
Untuk kepentingan analisis digunakan dua teori. Pertama ialah drama terbuka Volker Klutz yang rnencirikan drama Woyzeck, dari segi alur, sebagai das Ganze in Ausschnirten, yakni terdiri dari potongan adegan yang sifatnya utuh dan otonom hingga tidak membentuk alur secara linear. Hal ini membuat kesatuan ruang clan waktu tidak dijumpai dan memungklnkan terjadinya satu atau lebih kejadian dalam satu satuan waktu pada satuan ruang yang berbeda dalam cerita, Dari segi penokohan, drama Woyzeok tidak diterjemahkan dalam makna 'kejatuhan? seperti tragedi pada umumnya. Karena karakter utama dalam drama juga tldak digolongkan sebagai pro-maupun antagonis. Melalnkan, dianggap sebagai wakil dari golongan miskin kebanyakan. Dari segl bahasa, terdapat kemungkinan keragaman pemakaian bahasa token, yaknl pertukaran darl banasa tlnggl (Hochsprache) ke bahasa rendan (Umgangssprache).
Teori kedua ialah strulcturalisme genetllc Lucien Goldmann Goldmann menekankan pada model atau slruktur global yaitu struldur yang tersusun dari struktur formal yang leblh kecil dan berfungsi menyatakan skema dasar sistem bubungan antarmanusia dan manusia dan semestanya. Setiap karya memuat pandangan dunla, yakni struldurasi mental, berupa gagasan atau konsep teoritis sebagai respon pengarang terhadap kondlsl tertentu dalam konteks keseiaranan tertentu. Sehlngga karya diartikan sebagai totalitas bermakna yang mellbatkan pengarang, karya, clan lingkungan yang melatarbelakangi kecluanya.
Pada analisis dijumpal model global "gerak tertahan" yang menyatakan akllvitas, harapan, dan tentangan, sekallgus disertai keterbatasan dan represi balk pslkologis, sosial, maupun ilmiah- Model ini memetakan pertentangan dua golongan masyarakat Jerman Muda: miskin dan tak berpendidikan vs. kaya dan berpendidikan yang terbagi secara horisonlal dan vertikal. Hubungan horisontal antargolongan miskin dilandai dengan tema isolasi, kebisuan bahasa, moral, kerja, 'Natur?, dan posisi objek, Hubungan antargolongan kaya ditandai dengan tema kekuasaan, represi, bahasa yang berbicafa, dan posisi subjek. Secara vertikal, model global tersebut menyatakan slstem dasar hubungan masyarakat, yakni ketertindasan golongan bawah darl golongan atas sebagai gambaran realita fatalismus masyarakat bawah. Tampilan model global lnl merupakan pindahan realita ketimpangan sosial masyarakat Jerrnan Muda Dari fakta tersebut, Bdchner berharap rakyat dapat berkaca dan mengenall dlrl dan nasib mereka dan berjuang demi kebebasan mereka. Harapan ini merupakan slratan makna kebebasan sebagal pandangan dunia Bflohner yang dldasari pada makna demokralisasi soslo-elronomi sepertl dildealkan Revolusi Perancis.

Freedom is every man?s dream. Men have done many to have their freedom, including through literary creation that depicts reality. Within this concern, a work is much more functioned as a tool to get the freedom.
One of literary groups that bases much of their literary ideal on freedom is Young Germany which exists around the Restoration period (1815-1848). Mostly, they lean against the French Revolutionarys idealism of freedom that centers on socio-economic democratization. One of the Young Germany writers is Georg Buchner. He produces works that, quite different from his literary generation, concentrate much on the idea of social revolution and freedom. His idea of social freedom is inserted in one of his masterpiece that happenned to be his last work, the play of Woyzeck. If is the implied idea of freedom within that very work that becomes the main problem of this thesis.
Two theories used for the analysis. Hrst is Volker Klotz's opened drama that characterizes Woyzeck, by its plot, as das Ganze in Ausschnitten, i.e. consists of many fragmented scenes which completed and autonomous so that they do not form such a linear plot. This, in turn, makes no unities of time and place be found; rather, makes possible one or more events take place within one unit of time and different unit of place. By its characterization, Woyzeck cannot be perceived in the sense of "tragic fall" as usuatly a tragedy is. For the play's main character is neither a pro- nor an antagonist. Except that he is just a common representative of the poor masses. By the language, there is possibility of diverse language usage by its characters, i.e. a switching from high-language (Hochsprache) into low-language (Umgangssplache).
Second is Lucien Gofdmann?s genetic structuralism_ Goldmann stresses on a global structure or model consisting of others more partial formal structures which constitutes the global schema or system of relationship between men and between them and universe. Each work contains world view, ie. mental structuring, in form of idea or theoretical concept as the writer?s response towards specific condition within specific historical context. A work, then, is assumed to be a meaningful totality that includes the writer, the work, and the surrounding environment backgrounding the two.
The analysis shows "hindered move" as global model constituting activities, hopes, even protests that psychologically, socially, or scientifically barricaded or repressed. This model charts the clash between poor and uneducated vs. rich and educated classes of Young German society that divided horizontally and vertically. Horizontal relationship among poor masses typitied by themes of isolation, muted language, morality, working, ?literature, and object position; while among the rich power, repression, sounding language, and subject position. Vertically, the model constitutes basic system of societal relationship, i.e. subjugation of folks by the nobles, as a portrait of fafalism reality among the folks. The depiction of global model is nothing but a removal of the reality of social unequality into text as to people can mirror and recognize their own fates and selves. It is the people?s consciousness that they are being subjugated and, in turn, willing to fight for their freedom that becomes Buchner's implied meaning of freedom as his work's world view."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Juniarti
"Penelitian mengenai inskripsi Arab nisan-nisan abad xix komplek makam Sunan Gunung Jati Cirebon telah dilakukan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Hotmaulinawati
"Naskah pelajaran membaca telah ada sejak abad XIX. Hal ini terbukti dengan adanya naskah Melayu berjudul Teka-Teki Terbang. Naskah ini adalah naskah tunggal yang hanya terdapat di Indonesia dan disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Naskah Teka-Teki Terbang disimpan dengan kode W 224. Naskah pelajaran membaca digunakan untuk melatih keterampilan berbahasa. Penggunaan naskah tidak dibatasi dengan golongan tertentu. Naskah pelajaran membaca dapat digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu kelompok yang menggunakan naskah pelajaran membaca adalah orang Belanda. Mereka diwajibkan belajar bahasa Melayu sebelum ditugaskan di Nusantara. Naskah Teka-Teki Terbang terdiri dari empat bagian. Bagian pertama merupakan rangkaian kata yang terdiri atas dua kata. Bagian kedua merupakan kalimat yang terdiri dari tiga kata. Bagian ketiga terdiri atas empat kata. Bagian terakhir terdiri atas lima kata dan terus berkembang hingga menjadi wacana. Penelitian lebih lanjut terhadap naskah pelajaran membaca selain Teka-Teki Terbang perlu diadakan supaya dapat diteliti struktur teks pelajaran membaca abad XIX"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10945
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library