Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herry Mohammad
Bandung: Mizan, 2003
922 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Mei Lestari
"Tindakan bedah perlu dilakukan pada semua penderita Tetralogi Fallot (TF) untuk melakukan koreksi kelainan anatomi. mengatasi simptom serta memperbaiki status hemodinamik. Keberhasilan bedah total koreksi tidak hanya terlihat pada berkurangnya tekanan pada ventrikel kanan, tidak adanya defek residual, tapi juga preservasi miokardium yang merupakan hal penting untuk morbiditas dan mortalitas. Timbulnya radikal bebas pada saat iniuri reperfusi adalah salah satu penyebab menurunnya fungsi ventrikel yang terjadi sewaktu pembedahan pada penderita TF. Pada percobaan binatang terdapat hubungan antara diet asam lemak tak jenuh dengan produksi radikal bebas. Timbul pemikiran apakah ada hubungan antara komposisi asam lemak tak jenuh atau rasio asam arakidonat (AA) dan asam ekosapentanoat(EPA) plasma dengan produksi radikal bebas dan fungsi ventrikel pascabedah jantung TF Dilakukan penelitian cross sectional terhadap 26 penderita TF yang menjalani bedah koreksi di RS Jantung Harapan Kita periode Mei s/d November 1997, dari jumlah ini 6 orang dikeluarkan dari penelitian oleh karena telah menjalani bedah pirai sebelumnya dan saturasi oksigen> 85%. Terdapat 20 penderita terdiri 10 laki-laki dan 10 wanita dengan usia 74,20±56,20 bulan. Analisa stasistik dilakukan dengan cara Wilcoxon dan Spearman rank Correlation. Hasil penelitian didapatkan kadar AA 17,34±11,15 µg. kadar EPA 1,25±0,9 pg dan rasio AA/EPA 16,62±9,42. Terdapat peningkatan yang bermakna dari lipid peroksida selama tindakan operasi ( 0,29±1,03 vs 0,61±0,28 µM, p= 0,0001) Tidak terdapat hubungan antara rasio AA/EPA dengan peningkatan radikal bebas Terdapat hubungan antara peningkatan radikal bebas darah dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri (r-0,45 dan t= 2,4) Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara rasio AA/EPA plasma dengan peningkatan radikal bebas, dan terdapat hubungan antara peningkatan radikal bebas darah dengan penurunan fraksi ejeksi ventrikel kiri."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natanael Suranta
"Penelitian ini menggambarkan proses polimerisasi semi-kontinyu untuk pembuatan kopolimer stiren/asam akrilat (St/AA) dengan menggunakan metode polimerisasi emulsi. Tahapan kegiatan percobaan melibatkan persiapan larutan inisiator dan pre-emulsi monomer, diikuti oleh pemanasan dan penambahan larutan inisiator dan pre-emulsi selama 5 jam , pada temperatur reaksi suhu 70-80°C, dan kecepatan pengadukan polimerisasi emulsi 300 rpm. Karakterisasi polimerisasi berupa transisi temperatur gelas, kandungan padatan, kekentalan, dan identifikasi gugus fungsi menggunakan spektrofotometer FTIR. Bahan-bahan yang digunakan monomer stirena, inisiator amonium persulfat, surfaktan sodium lauril sulfat, dan air demineral. Lima variasi formulasi yang berbeda yaitu polimerisasi stirena tanpa surfaktan, penambahan surfaktan, dan dengan penambahan asam akrilat pada rasio yang berbeda yaitu stiren dengan asam akrilat (20%) dengan komposisi 9:1, 8:2, 7:3. Diperoleh nilai transisi temperatur gelas kopolimer St/AA menurun pada komposisi kopolimer Jika dilakukan penambahan asam akrilat pada rasio tersebut. Nilai temperatur transisi gelas pada komposisi kopolimer St/AA 9:1, 8:2, dan 7:2 secara berturut-turut adalah 64,24 °C, 50,97 °C, dan 37,28°C. Studi ini berguna untuk pemahaman lebih baik terkait kontrol polimerisasi dan karakteristik produk akhir dalam sintesis lateks terstruktur.

This study details a semi-continuous polymerization process approach employed in copolymerization reaction of styrene/acrylic acid (St/AA) copolymers through the emulsion polymerization technique. The method encompasses several stages: preparing the initiator solution and monomer pre-emulsion, then subjecting them to a 5-hour process of heating and initiator solution and pre-emulsion addition within the temperature range of 70-80°C, with continue stirring of reaction maintained at 300 rpm. Polymerization characterization entails assessing glass transition temperature, solids content, viscosity, and finger print identification by FTIR spectrophotometer. Key components include styrene monomer, ammonium persulphate as the initiator, sodium lauryl sulfate as the surfactant, and demineralized water. There are five of distinct formulations were explored, spanning styrene without surfactant, with surfactant, and incorporating varying ratios of acrylic acid, specifically styrene with acrylic acid (20%) in compositions of 9:1, 8:2, and 7:3. Results indicate a reduction in the glass transition temperature value of the St/AA copolymer with the inclusion of acrylic acid at these ratios. Specifically, the glass transition temperature values for the St/AA copolymer compositions of 9:1, 8:2, and 7:2 stand at 64.24°C, 50.97°C, and 37.28°C, respectively. This study provides valuable insights into polymerization control and resultant product characteristics in latex synthesis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aimifrina
"Kesusastraan Minangkabau yang terpenting adalah kaba, Kabamerupakan cerita rakyatJ\4inangkabay yang berisi falsafah hidup Lerdlsaikan kebiiaksanaan masyarakat Minangkablu -{.at1m seluruh urpJt t"niaupannya. Untuk mengetahui falsafah hidup dan makna yang berada dibalik falsa{ah hidup tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis Kabq Cindua Mato. Teori yang digunakan adalah teori struktural Levi-Strauss dengan metode deskriptif. Hasil pembahasan diperoleh bahwa terdapat relasi antartokoh dan kontradilisi tokoh pa dakabatersebut. Relasi antartokoh antara tokoh yar,g tit ggrl di daerah Luhak Tanah Datar dengan daerah Rantau Luhak Tanah Datar. Daerah iunit, yiii, Ou"g Tuanku, Bundo Kanduang, dan Cindua Mato, sedangkan daerah rantau ialah Imbang Jayo, Rajo Mudo, dan Tiang Bungkuk. Kontradiksi terjadi antara Dang Tuanku dengan mban[ Jayo, Bundo Kanduang dengan Rajo Mudo, dan Cindua Mato dengan Tiang Bungkuk. Dari relasi intirtokoh dan kontradiksi dapat diketahui maknanya adalah (1) prosedur pelaksanaan hukum dan mendapat keadilan untuk semua warga adalah sama;(2) masalah diselesaikan dengan cara kekeluargaarrdan musyawarah; (3) fitnah menimbulkan permusuhan, peperangan, dan pembunuhan;(+;k";,r;rrrurr, kesetiaao dan tanggung jawab dapat mengangkat martabat dan derajat i"r"or*g (5) kebenaranberita perlu diselidiki, baru menentukan sikap; (6) penguasa harus memberi contoh yang baik dan menjadi panutan bagi warganya."
Yogyakarta: Balai Bahasa Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta, 2013
407 WID 41:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Witri Ardini
"Tujuan: Mengetahui hubungan antara rasio asam arakidonat (AA):asam eikosapentaenoat (EPA) eritrosit serta faktor-faktor lainnya dengan Sindroma Metabolik pada karyawan PT. Krakatau Steel, Cilegon.
Tempat: RS Krakatau Medika, Cilegon.
Metodologi: Penelitian desain potong Iintang pada 76 subyek yang dipilih secara acak dari karyawan PT. Krakatau Steel. Data yang dikumpulkan meliputi karalcteristik demografi, asupan asam lemak omega-3 dan omega-6 dengan metode tanya ulang 1 x 24 jam dan food frequency questionnaire (FFQ) semikuantitalif 3 bulan terakhir, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, tekanan darah, kadar gula darah puasa, kadar trigliserida, kadar kolesterol HDL, serta kadar AA dan EPA pada membran eritrosit.
Hasil: Nilai tengah usia subyek adalah 46 (37-54) tahun, sebagian besar tergolong kelompok usia 41-50 tahun (80,3%), berpendidikan menengah (85,5%), perokok aktif (63,1%), gaya hidup kurang aktif (44,7%), dan semua subyek berpenghasilan di atas UMK Cilegon. Sebanyak 65,7% tergolong status gizi lebih. Prevalensi SM menurut kriteria ATP III yang dimodifikasi adalah 19,7%. Rerata kadar AA adalah 401,04 ng/mg (40,1-1213,0), kadar EPA 48,06 ng/mg (3,2-96,71), dan rasio AA:EPA adalah 12,8 (3,27-77,24). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara (1) rasio asupan AL∞6:AL∞3 (p=0,004), (2) asupan kalori total (p=002), (3) indeks massa tubuh/IMT (p=4,012), dan (6) rasio AA:EPA eritrosit (p=0,001) dengan sindroma metabolik. Asupan ikan (OR=0,013) dan kekerapan mengkonsumsi ikan (OR=0,063) merupakan faktor protektif terhadap tingginya rasio AA:EPA eritrosit, sedangkan asupan kalori total (OR=4,216) serta rasio ALw6:ALco3 (OR=4,208) merupakan faktor risiko tingginya rasio AA:EPA eritrosit. Terdapat perbedaan bermakna kadar EPA dan rasio AA:EPA eritrosit sejalan dengan peningkatan frekuensi konsumsi ikan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara rasio AA:EPA pada membran eritrosit dengan sindroma metabolik. Terdapat perbedaan bermakna kadar EPA clan rasio AA:EPA eritrosit sejalan dengan peningkatan frekuensi konsumsi ikan.

Objective: To determine the relationship between ratio of arachidonic acid (AA):eicosapentaenoic acid (EPA) in erythrocyte membrane and other factors with metabolic syndrome (MS) at PT Krakatau Steel employees, Cilegon.
Location: Krakatau Medika Hospital, Cilegon.
Method: A cross sectional study has been carried out on 76 subjects using random sampling method among PT Krakatau Steel employees. Data collected consist of demography characteristics, omega-3 (m3FA) and omega-6 fatty acid (ea6FA) intake by dietary recall 1 x 24 hr and semiquantitative food frequency questionnaire (FFQ) in the last three months, smoking habit, physical activity, body mass index, waist circumference, blood pressure, fasting glucose, triglyceride, HDL-cholesterol, and fatty acid concentration (AA and EPA) in the erythrocyte membrane.
Result: Median age of subjects is 46 years (37-54), most of them are 41-50 years (80,3%), moderate educational background (85,5%), active smokers (63,1%), less physical activity (44,7%), overweight (65,7%), and all subjects have an income above minimum standard payment in Cilegon district. Mean of AA concentration is 401,04 ng/mg(40,1-1213,0), EPA is 48,06 rig/mg (3,2-96,71), and AA:EPA ratio is 12,8 (3,27-77,24). Bivariat analysis found significant relationship between (1) ratio of ∞6FA∞3FA intake (p=0,004), (2) total calorie intake (p=0,004), (3) BMI (p=0,012), and (4) AA:EPA ratio (p=0,001) with MS. Fish intake (OR=0,013) and fish consumption frequency (OR=0,063) are protective whereas total calorie (OR=4,216) and ratio of ∞6FA∞3FA intake are risk factors for the high AA:EPA ratio. There is a significant relationship between EPA concentration and AA:EPA ratio in accordance with fish consumption frequency.
Conclusion: There is a significant relationship between AA:EPA ratio in erythrocyte membrane and metabolic syndrome. There is a significant relationship between EPA concentration and AA:EPA ratio in accordance with fish consumption frequency.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T17696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Meilina
"ABSTRAK
Tekstur kristalografi dari lembaran paduan alumunium AA 3xxx telah diteliti menggunakan hamburan neutron. Pengaruh kandungan titanium pada tekstur kristalografi setelah proses manufaktur telah ditentukan. Dari data-data yang ada menunjukkan bahwa kandungan titanium memiliki pengaruh terhadap tekstur kristalografi yang terjadi. Paduan alumunium base alloy AA 3xxx dengan titanium 0,0111 wt% memiliki pola tekstur yang paling baik. Selain itu, distribusi dan bentuk presipitat juga akan mempengaruhi tekstur kristalografi yang terjadi.

ABSTRACT
The crystallographic texture of aluminum alloy AA 3xxx sheet was investigated by Neutron Scattering. The influence of titanium on the crystallographic texture after manufacturing was determined. The results show that the influence of titanium on aluminum alloy AA 3xxx sheets effect the texture after manufacturing. Aluminum base alloy AA 3xxx with 0.0111 wt% Ti has the best texture. The distribution and form of precipitates in aluminum alloy AA 3xxx also hardly effects the crystallographic texture.
"
2007
T23784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Sartuni
"Setelah membicarakan ketujuh cerpen yang terkumpul dalam ketiga buku tersebut, maka dalam bagian ini akan disinggung juga cerpen lainnya secara sepintas. Pembahasannya tidak satu demi satu, tapi secara keseluruhan dari bagian yang menonjol saja. Hal ini dilakukan untuk menggarisbawahi keseragaman dalam penulisannya, di samping adanya faktor-faktor yang lain.Dari cerpen-cerpen yang sudah dibicarakan dapat diperoleh pengamatan umum bahwa penyajian cerpen Navis selalu dengan Cara karikatural. Cara ini adalah tepat untuk menyampaikan rasa sakit hati, kejengkelan, ketidakpuasan dan protes terhadap apa yang terjadi di lingkungan pengarang. Selain itu, nada sindiran atau ejekan cocok sekali untuk mematahkan suatu gejala yang tidak baik yang terjadi dalam masyarakat atau lembaga pemerintah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S11170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Muslim
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Armando
"Daerah penelitian AA merupakan area potensi panasbumi yang cukup prospek dan memiliki manifestasi berupa Fumarol yang memiliki temperatur 90 oC dan beberapa mata air panas yang memiliki temperatur permukaan antara 30-60 oC. Ditinjau dari informasi geologi, area ini memiliki basement batuan tersier yang ditutupi oleh produk lava andesit dan tufaan jaman kuarter. Bentukan geologi yang muncul pada area ini berupa kaldera dan beberapa struktur utama berarah NE-SW sebagai pengontrol aliran fluida menuju manifestasi. Sedangkan, struktur lokal yang membatasi area prospek dapat diidentifikasi oleh beberapa atribut dari metode Geofisika Magnetotellurik dan Gravitasi. Atribut metode Magnetotellurik dapat menghasilkan informasi terkait orientasi dominan struktur serta keberadaan zona konduktif, sedangkan atribut metode Gravitasi digunakan untuk mengetahui jenis struktur dan batas kontak dari zona regional dan residual struktur sebagai benda anomali. Dari hasil atribut dan pemodelan kedua metode tersebut beserta data pendukung geokimia, bahwa zona prospek terletak diantara kemunculan manifestasi fumarol di gunung Ambang dengan luasan prospek sebesar 11 km2 dan prediksi temperatur reservoir 260 0C. Area prospek tersebut menjadi rekomendasi sebagai lokasi exploration drilling selanjutnya dengan well output yang tinggi.

AA research area is a potential and prospect geothermal region. There are some manifestation, fumarol 90 0C and some cool hot springs that has an ambient temperature 30 60 0C. Based on geological information, there is dominantly tertiary sediment basement which are covered by andesite lava products and quartery tufaan. There are caldera and some major structure oriented NNE SSW as geological surface product and controlling some surface manifestations. Whereas, local structure which is located between major structure can be identified by several attributes of Magnetotellurik and Gravity methods. Magnetotelluric attributes can provide about structure orientation and conductive zone relocation while Gravity attributes can also answering about surface Geology structure distribution based on regional residual anomaly. Accordingly, based on integrative analysis and interpretation, prospect area is constrained between the appearance of fumarol and major structure in Ambang mount, which is covered 11km2 and prediction reservoir temperature 260 0C. It rsquo s very useful as a recomendation for the next exploration drilling location with high output well."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Miranti
"Zat yang harus terpenuhi untuk proses perkembangan sel terutama sel otak, adalah asam lemak seperti AA, DHA dan EPA. Kapang dapat menjadi sumber alternatif asam lemak tak jenuh seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 khususnya AA, DHA dan EPA. Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian mengenai variasi kondisi operasi yang sesuai untuk pertumbuhan Aspergillus oryzae dalam produksi asam lemak tak jenuh AA, DHA dan EPA dengan metode Submerged Fermentation menggunakan media sintetis dan ekstrasi bertingkat. Aspergillus oryzae akan dikultivasi pada medium PDA dengan menggunakan sumber karbon pada substrat berupa glukosa dan Ammonium sulfate serta yeast extract sebagai sumber nitrogen. Ekstraksi yang digunakan menggunakan etanol dan n-heksana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju agitasi optimum untuk produksi asam lemak tak jenuh dari Aspergillus oryzae adalah 120 RPM dengan yield lipid sebesar 28,28 dan menghasilkan kadar asam lemak tak jenuh sebesar 50,36 . Laju agitasi optimum untuk produksi EPA adalah sebesar 120 RPM dengan komposisi EPA yang didapatkan sebesar 2,42. Serta pH medium optimum untuk produksi asam lemak tak jenuh dari Aspergillus oryzae adalah pH 6 dengan yield lipid sebesar 22,35 dan menghasilkan kadar asam lemak tak jenuh sebesar 45,5. Sedangkan Suhu inkubasi optimum untuk produksi asam lemak tak jenuh dari Aspergillus oryzae adalah 25°C dengan yield lipid sebesar 13,19 dan menghasilkan kadar asam lemak tak jenuh sebesar 62,15 . Jenis asam lemak tak jenuh yang diperoleh dari Aspergillus oryzae adalah oleat, linoleat, linolenat dan EPA.
There are several substances that needs to be fulfill to keep the brain cell growth such as AA, DHA and EPA. Fungi is one of the alternative source of omega 3, omega 6, omega 9 especially AA, DHA and EPA. This research variates operating condition that is suitable for the growth of Aspergillus oryzae in AA, DHA, and EPA fatty acid production with Submerged Fermentation using synthetic medium and layered extraction. Aspergillus oryzae will be cultivated in medium using glucose as carbon source and Ammonium sulfate and yeast extract as nitrogen source. The extraction method using ethanol and n hexane as solvent.
The result shows that optimum agitation rate for unsaturated fatty acid production of Aspergillus oryzae is 120 RPM, lipid yield 28,28 and unsaturated fatty acid content 50,36. Optimum medium pH for PUFA production of Aspergillus oryzae is 6, lipid yield 22,35 and unsaturated fatty acid content 45,5. Optimum incubation temperature for unsaturated fatty acid production of Aspergillus oryzae is 25°C, lipid yield 13,19 and unsaturated fatty acid content 62,15. Unsaturated fatty acids produced from Aspergillus oryzae are oleic, linoleic, linolenic and EPA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>