Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setiawan Wijono
Abstrak :
Kemampuan bank dalam menghimpun dana berbeda pada setiap provinsi. Penelitian ini menguji variabel yang mempengaruhi kemampuan bank swasta menghimpun dana masyarakat. Penelitian dilakukan terhadap 33 provinsi di Indonesia periode 2011-2015 dan menggunakan data panel dengan model random effect. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rasio APBD terhadap PDRB, komposisi jaringan kantor bank swasta, dan kepadatan penduduk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap market share bank swasta. Sementara di luar DKI rasio sektor dagang dan jasa dalam PDRB terhadap DPK bank serta rasio PNS terhadap penduduk bekerja juga berpengaruh signifikan. Rasio APBD terhadap PDRB memberikan pengaruh negatif, sementara variabel lainnya berkontribusi positif
The bank rsquo s ability to muster funds different in each province. The study is intended to examine the variables that affect private bank rsquo s ability to raise third party rsquo s fund. The study conducted on 33 Indonesia rsquo s provinces within 2011 2015 and using panel data with random effect model. The result shows that the ratio of GDP against BUDGETS, the private bank rsquo s delivery channel ratio, and population density have a significant influence on the market share of private banks. When exclude DKI, the ratio of trade and services sector in regional GDP to bank deposits and the ratio of civil servants to the working population also have a significant effect. The ratio of APBD to GRDP gives a negative influence, while other variables contribute positively.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Afrizal Gani
Abstrak :
Penerapan Rute Aman Selamat Sekolah (RASS) di Indonesia mulai resmi diterapkan sejak terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 16 tahun 2016. Peraturan ini mendukung adanya transportasi aktif dengan berjalan kaki atau bersepeda untuk kegiatan bersekolah dengan meningkatkan prioritas keselamatan bagi kedua moda transportasi tersebut. Sementara untuk mendukung pemerataan kualitas pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 14 tahun 2018 yang mengatur tentang penerimaan peserta didik dengan sistem zonasi tempat tinggal. Penerapan kedua peraturan ini diamati pelaksanaannya pada Kelurahan Tugu, Kota Depok dengan bantuan aplikasi. Pada observasi yang dilakukan di tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kelurahan tersebut, yaitu: SDN Tugu 6, SDN Tugu 8, dan SDN Tugu 11, didapati tingkat ketercapaian sistem zonasi mencapai 81%, nilai ini masih berada di bawah standar yang ditetapkan pemerintah yaitu 90%. Kemudian melalui permodelan menggunakan aplikasi ArcGIS, didapatkan enam ruas jalan potensial yang dapat digunakan sebagai penunjang RASS pada zonasi sekolah dasar Kelurahan Tugu. Keenam rute ini mendapat nilai rata rata kelayakan fasilitas sebesar 2,67 dari 8 berdasarkan standar dari Permenhub nomor 16 tahun 2016. Sehingga diketahui bahwa tingkat kelayakan RASS pada Kelurahan Tugu masih perlu ditingkatkan kembali. ......School Safe Route (SSR) have been implemented officially in Indonesia since Regulation of Ministry of Transportation no.16/2016 released. This regulation encourages uses of active transportation such as walking and bicycling for school activities. Meanwhile to encourage equal distribution of quality in education, Ministry of Education and Culture released Regulation no.14/2018.  This regulation enforce acceptance of new student by zonation of their respective housing. Both regulation will be observed at Tugu Village, Depok by using ArcGIS mapping. In the observation, three schools used as sample, which are SDN Tugu 6, SDN Tugu 8, and SDN Tugu 11. In these schools prosentation of student housing within the zonation reach 81%, slightly below government standart by 90%. Then using ArcGIS modelling, there are six routes projected to be SSR. Based on adequency of the road facilities according to SSR development standard by the government, these roads got an average value of 2.67 by 8. Therefore, the road facilites still need be upgraded to a better value to support school activities by SSR standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
A study to know the zonation, characteristics of water and kinds of fish was conducted in musi river from June to November 2002...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ambarwati
Abstrak :
Perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dibagi menjadi 5 (lima) zona yaitu Zona Bahaya, Wisata, Suaka, Bebas dan Usaha Karamba (SK Bupati Wonogiri No. 133 tertanggal 5 Juni 1986). Zona Bahaya adalah kawasan yang dinyatakan tertutup untuk umum, berdasarkan pertimbangan keamanan bangunan bendungan dan keselamatan pengunjung. Zona Wisata adalah kawasan pengembangan wisata dan rekreasi dengan kegiatan berupa pengoperasian perahu motor, olah raga ski air, kebun binatang, taman rekreasi, rumah makan dan kolam renang. Zona Suaka ditujukan pada perlindungan, terutama populasi ikan. Zona Usaha Karamba dinyatakan sebagai kawasan produktif perikanan utama. Pada zona ini dibudidayakan perikanan berupa karamba jaring apung. Zona Bebas adalah kawasan produksi ikan dari Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Penangkapan ikan dalam kawasan ini tidak terlalu membutuhan pengawasan ketat. Penataan zonasi dalam pengelolaan lingkungan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri selama 17 tahun dengan berbagai aktivitasnya akan memberikan dampak pada faktor fisik, kimia dan biologi perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Permasalahan yang dapat dirumuskan adalah : 1. Pelaksanaan penataan zonasi belum diketahui dampaknya pada kualitas perairan dengan indikator kelimpahan dan keanekaragaman plankton di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 2. Dampak kondisi fisik kimia perairan pada jenis-jenis plankton indikator yang ada juga belum diketahui. Penelitian bertujuan mendapatkan informasi mengenai : 1. Kualitas perairan serta kelimpahan dan keanekaragaman plankton akibat penataan zonasi dalam pengelolaan lingkungan waduk di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 2. Dampak kondisi fisik kimia perairan pada kelimpahan jenis plankton indikator (tertentu). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan plankton pada titik sampling yang ditentukan secara acak. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis struktur komunitasnya menggunakan indeks kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman, indeks perataan dan metode deskriptif analisis. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli 2002 dan Januari 2003. Hasil pengamatan fitoplankton di perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri memperlihatkan 3 (tiga) kelas taksonomik yaitu Chlorophyta, Cyanophyta dan Diafomae. Zooplankton yang dijumpai pada Perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri adalah Cladocera, Copepoda dan Rotatoria. Secara umum kelimpahan plankton berkisar antara 1034-3901 individu/liter dengan total individu tertinggi dijumpai pada Zona Usaha Karamba (stasiun III), disusul Zona Wisata (stasiun II) dan Zona Suaka (stasiun I).
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luqiatun Nashiha
Abstrak :
Pendidikan menjadi topik pembicaraan di Indonesia pada tahun 2020, khususnya Provinsi Jakarta, terkait aturan zonasi sekolah pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Ketersediaan SMAN yang tidak merata di setiap kelurahan, serta demografi siswa menjadi pertimbangan dalam penentuan wilayah zonasi sekolah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cilincing dan bertujuan untuk mengetahui lokasi SMAN berdasarkan aksesibilitas dan wilayah zonasi serta, faktor pendukung lainnya seperti keunggulan sekolah yang terdiri dari peringkat UTBK dan daya tampung bangku sekolah. Selain itu juga untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua siswa dan tingkat pendapatan orang tua siswa terhadap lokasi SMAN yang dipilih berdasarkan aksesibilitas dan wilayah zonasi sekolah serta keunggulan sekolah. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial dan statistik deskriptif, yakni uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan lokasi SMAN yang dipilih mayoritas siswa adalah lokasi sekolah yang berada dalam zonasi dengan aksesibilitas kurang mudah dan cukup mudah dari rumah siswa serta mayoritas siswa memilih sekolah dengan keunggulan peringkat 3. Pada hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan orang tua siswa dengan lokasi SMAN yang dipilih, namun terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orang tua siswa dengan lokasi SMAN yang dipilih, serta tidak adanya hubungan tingkat pendidikan dan pendapatan dengan keunggulan sekolah, namun adanya kecenderungan pemilihan sekolah antara tingkat pendidikan dan pendapatan terhadap keunggulan sekolah. ......Education became a discussion topic in Indonesia in 2020, especially in Jakarta, regarding school zones rules on the New Students Admission (PPDB). The unequal availability of State Senior High School in each urban village and student demographics became a consideration in determining the school zones area. This research was conducted in Cilincing District and aimed to understand the location of State Senior High School based on accessibility and zones area. In addition, there were supporting factors such as school excellence consisting of UTBK (Computer Based Exam) ratings and school capacity. Besides that, this research also aimed to find out the relationship between the Parents’ education level and the income level of the chosen State Senior High School locations based on accessibility and school zones area, as well as school excellence. This research applied spatial analysis and descriptive statistics methods, which were the chi-square test. The result showed that the location of the State Senior High School chosen by the majority of students was the location of the school zones which was in less easy and fairly easy accessibility from students' homes. In addition, most students chose a school with an excellence rank of 3. The chi-square test results indicated that there was no relationship between the Parents’ education level and the location of the chosen State Senior High School. However, there was a relationship between the parents’ income level and the chosen State Senior High School location. Besides that, there was no relationship between the level of education and income with school excellence. However, there was a tendency of school choice with education level and income towards school excellence.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library