Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hooff, Marijke van
Roosendaal: Het Verboden Rijk, 1994
BLD 839.36 HOO b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Billiet, Daniel
Abstrak :
Met deze nieuwe bundel gedichten grijpt Dniel Billiet opnieuw heel wat tegenstrijdige gevoelens bij het nekvel.
Amsterdam: Bakermat, 1993
BLD 839.311 6 BIL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Emants, Marcellus
Amsterdam: Cadans, 1993
BLD 839.36 EMA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdolah, Kader
breda: omslagontwerp uitgeverij, 2001
BLD 839.313 ABD l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brakman, Willem
Abstrak :
Aan zee heerst een bijzondere sfeer: op Scheveningen aan woordt het licht anders, en daardoor verandert ook de werkelijkheid.
Amsterdam: Em. Querido's Uitgeverij BV, 2002
BLD 839.313 BRA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Y. Angwarmasse
Abstrak :
Lajunya perkembangan jumlah penduduk dunia yang setiap tahun mengalami peningkatan yang pesat merupakan suatu faktor yang mendorong manusia untuk setiap kali berupaya mencari sumber-sumber daya yang baru dalam rang ka menunjang kehidupan ekonomi masyarakat. Planet bumi k-ita ini tidak pernaii bertambah luas, di lain pihak per-tumbuhan penduduk yang semakin cepat bertambah , seakan-akan memaksa negara-negara untuk menemukan teknologi baru guna mengelola sumber-sumber daya alam itu. Untuk dapat merapertahankan dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas sumber-sumber daya itu, maka dalam mengelola, memanfaatkan sumber-sumber daya itu/senantiasa perlu di-sertal usaha-usaha perlindungan dan pelestarian lingkungan. Pada tahun 1930 bumi dihuni oleh 2 milyar jiwa,pa-da tahun 1960 meningkat menjadi 3 milyar,- dan tahun 1976 semakin bertambah sampai 4 milyar, kemu-dian tahun 2000 akan melonjak menjadi 7 milyar . Malah dalam kurun waktu tidak sampai satu abad akan tercapai jumlah yang sangat fantastis yaitu 30 milyar penduduk." 1 Mohammed Bedjaoui, Menuju Tata Ekonomi Dunia Baru, (Jakarta, 1985), hal. 39. Dari gambaran di atas narapak bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1960 hingga tahun 2000/terjadi ledakan pen-duduk dunia sebanyak dua kali lipat. Perkembangan pendu-duk dunia yang pesat itu perlu dibarengi dengan kemampu-an sumber-sumber daya yang cukup,guna menunjang kelang-sungan hidup manusia yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Planet bumi kita yang terdiri atas kurang lebih 70% lautan dan 30% daratan,mengandung sumber-sumber daya alam yang kaya raya. Tentu saja penyebarannya di setiap ka-wasan, setiap negara atau daerah berbeda-beda satu sama lain. Ada daerah yang kaya akan sumber daya, ada pula yang kekurarigan sumber :daya. Adanya tingkat penyebaran yang berbeda ini ,menuntut perlunya kerjasama internasio-nal sehingga dapat dicapai pemerataan kesejahteraan umat manusia. Di atas dikemukakan bahwa planet bumi kita ini meliputi kurang lebih tujuhpuluh persen tertutup oleh air, sedangkan hanya tigapuluh persen terdiri dari daratan. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem laut merupakan ling-kungan hidup yang paling luas. Apabila ekosistem laut merupakan lingkungan hidup yang paling luas ,maka sumber-sumber kekayaan alam di dunia sebahagian besar terkan-dung di lautan. Akan tetapi yang..menjadi masalah adalah sampai sejauh mana manusia telah. meman^aatkan sumber-sumber kekayaan alam laut itu guna meningkatkan taraf hidup nya. Sejak abad ke 17 Hugo-de^Groot telah mengembangkan suatu teori melalui bukunya "Mare E'iberum" yang diter-bitkan pada tahun 1609. Beliau mengemukakan teori kebebasan laut (freedom of the sea), yang dimaksudkan untuk mengecam negara-negara besar yang pada masa itu ingin menguasai bahagian-bahagian tertentu perairan bebas, untuk aimanfaatkan bagi kepentingan nasional negaranya. Jelas bahwa sebelum abad ke 17,manusia telah rnemandang laut sebagai sumber daya yang penting untuk dapat dimanfaat kan bagi kesejahteraaji manusia. Teori klasik yang di-kembangkan oleh Hugo de Groot itu.-pada hakekatnya mengan dung dua pengertian. Pertama, laut terbuka (open sea) harus bebas dari kedaulatan negara manapun, tidak satu-pun negara berhak berdaulat pada bahagian-bahagian ter-tenfcu dari perairan-bebas. Kedua, mengingat bahwa laut befaas itu tidak dapat dikuasai secara efektif" oleh suatu negara, inaka tidak diperkenankan adanya negara yang ingin menguasai perairan bebas. Akan ? tetapi prinsip ke-bebasan laut itu dalam praktek pelaksanaannya telah di-salahgunakan oleh negara-negara yang maju teknologinya semata-mata bagi kemakmuran negaranya. Dewasa ini negara-negara ingin mempercantik kembali teori klasik cipta-an Hugo de Groot ini melalui konsep "Warisan bersama umat
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Jinoko
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai implementasi asas cabotage dalam hukum positif Indonesia terhadap kapal penunjang Migas (Migas) atau anjungan Migas yang beroperasi di wilayah lepas pantai yang termasuk dalam wilayah laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) maupun landas kontinen dimana ketentuan hukum internasional berlaku, kesesuainnya dengan ketentuan WTO yaitu ketentuan General Agreement on Trade In Services (GATS) dan schedule of commitment Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang di dukung oleh penelitian empiris. Dengan rumusan pengertian kapal yang meliputi juga floating platforms di lepas pantai (dalam hal ini termasuk rig-rig, anjungan Migas lepas pantai) sepanjang berada dalam yuridiksi dan kedaulatan Indonesia yaitu berada di laut teritorial Indonesia beserta perairan kepulauan dan perairan pedalaman maka asas cabotage berlaku terhadap kapal dan floating platforms tersebut. Sedangkan menurut hukum positif Iindonesia asas cabotage tidak berlaku di landas kontinen dan ZEE namun dalam pelaksanaannya berlaku karena dalam operasional tersebut harus melalui Pelabuhan, laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman. Implementasi asas cabotage belum dapat dilaksanakan sepenuhnya karena pemerintah masih memberikan dispensasi terhadap penggunaan kapal asing untuk usaha Migas lepas pantai melalui Permenhub No.46 Tahun 2019, namun peraturan ini secara substansi tidak sejalan atau bertentangan dengan asas hukum lex superior derogate legi inferiori. Pengaturan asas cabotage merupakan bagian dari prinsip yang diatur dalam GATS tentang domestic regulation, dan WTO tetap mengakui eksistensi kedaulatan negara anggotanya. Hasil penelitian menyarankan perlu menyempurnakan hukum positif Indonesia sebagai peraturan domestik untuk menyesuaikan dengan perkembangan liberalisasi jasa angkutan laut khususnya penggunaan kapal asing untuk menunjang usaha Migas lepas pantai di Indonesia dan memberikan kelonggaran bagi armada angkutan laut asing pada kegiatan Migas lepas pantai. ......This focus of this study is assesed implementation of the cabotage principle in Indonesian positive law to offshore oil and gas supporting vessels or oil and gas platforms operating in offshore areas that are included in the exclusive economic zone (EEZ) sea area or the continental shelf where international law provisions apply, the compliance with WTO provisions namely the provisions of the General Agreement on Trade in Services (GATS) and Indonesias schedule of commitment. This research applies a normative juridical approach which is supported by empirical research. With the formulation of the definition of a vessel which includes offshore floating platforms (in this case including rigs, offshore oil and gas platforms) as long as it is within the jurisdiction and sovereignty of Indonesia, which are in the territorial sea of Indonesia, archipelagic waters and inland waters, the cabotage principle applies to vessel and floating platforms. Meanwhile, according to positive Indonesian law the cabotage principle does not apply to vessel and floating platforms on the continental shelf and EEZ, but in practice the cabotage principle also applies because vessel and floating platforms in these operations must go through ports, territorial seas, archipelagic waters and inland waters. Implementation of the cabotage principle cannot yet be fully implemented because the government is still giving dispensation for the use of foreign vessel for offshore oil and gas business through Permenhub No.46 of 2019, but this regulation is substantially not in line with or against the legal principle of the lex superior derogate legi inferiori. Implementation of the cabotage principle is part of the principles that is regulated in GATS regarding domestic regulation, and the WTO continues to recognize the existence of the sovereignty of its member countries. The results suggest that it is necessary to improve Indonesias positive law as a domestic regulation to adjust to the development of liberalization of sea transportation services, especially the use of foreign vessels to support offshore oil and gas businesses in Indonesia and to provide leeway for foreign marine transportation fleets in offshore activities.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slauerhoff, Jan Jacob
Abstrak :
Judul buku ini merajuk pada kehidupan di laut dan di darat. Lima cerita dalam buku ini adalah petualangan di laut, dengan segala peristiwa yang mendominasi di daratan.
Rotterdam: Nijgh & van Ditmar N. V., 1948
BLD 839.36 SLA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Lubiantara
Abstrak :
ABSTRAK
Klaim China atas Laut China Selatan hingga kini masih menimbulkan konflik dengan beberapa negara anggota ASEAN. Meskipun Indonesia tidak terlibat konflik, wilayah ZEE perairan Natuna yang dekat dengan klaim China harus dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meredam potensi konflik di perbatasan. Wilayah East Natuna memiliki potensi cadangan gas bumi yang cukup besar. Pengelolaan bersama (kerjasama) dengan negara lain dalam memanfaatkan potersi gas bumi di East natuna, selain berdampak pada perekonomian nasional, juga akan berpengaruh dalam penjagaan ketahanan nasional.
Jakarta: Biro Humas Settama Lemhannas RI, 2017
321 JKLHN 30 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>