Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Alvina Tamarine
"Ze Noemen Me Baboe adalah film dokumenter karya Sandra Beerends yang mengangkat cerita Alima, seorang pribumi yang bekerja sebagai pembantu untuk keluarga Belanda. Film dokumenter ini juga tidak jauh berbeda dan memiliki pola-pola yang mirip dengan film dokumenter sejarah lainnya. Perbedaan film Ze Noemen Me Baboe dengan film dokumenter sejarah lainnya adalah sudut pandang film ini diceritakan oleh seorang baboe, seorang dari kelas sosial rendah. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan bagaimana representasi budaya Jawa dari sudut pandang orang Belanda dalam film dokumenter Ze Noemen Me Baboe. Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori semiotika oleh Roland Barthes. Data yang digunakan adalah film dokumenter berjudul Ze Noemen Me Baboe karya Sandra Beerends yang dirilis pada tahun 2019. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data penelusuran pustaka dan observasi. Hasil yang didapatkan setelah analisis yang dilakukan adalah budaya Jawa direpresentasikan sebagai kelompok masyarakat tradisional yang kaya akan tradisi dan bangsa yang terjajah dari sudut pandang masyarakat Belanda.
Ze Noemen Me Baboe is a documentary by Sandra Beerends that tells the story of Alima, a native who works as a maid for a Dutch family. This documentary is also not much different and has similar patterns to other historical documentaries. The difference between Ze Noemen Me Baboe and other historical documentaries is that the point of view of this film is told by a baboe, a person from a low social class. This research was made with the aim of showing how Javanese culture is represented from the perspective of the Dutch in the documentary Ze Noemen Me Baboe. The theory used for this research is the semiotic theory by Roland Barthes. The data used is a documentary titled Ze Noemen Me Baboe by Sandra Beerends released in 2019. The method used is descriptive qualitative method with data collection techniques of literature search and observation. The results obtained after the analysis carried out are that Javanese culture is represented as a traditional community group rich in traditions and a colonized nation from the perspective of Dutch society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Darry Alexander Christian Sangari
"Babu memiliki peranan penting pada era kolonial. Babu tidak hanya dilihat sebagai pekerja untuk menjaga anak, mereka dilihat juga sebagai suatu simbol prestise orang Belanda pada saat itu. Penelitian ini membahas tentang representasi Alima seorang babu dalam film dokumenter Ze Noemen me Baboe karya Sandra Beerends yang dirilis pada tahun 2019. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Michael Quinn Patton. Selain itu, dalam menganalisis dokumenter ini penulis juga akan menggunakan teori sosiologi sastra yang disampaikan oleh Sapardi Djoko Damono. Penulis juga menggunakan pendekatan historis dalam penelitian ini. Data yang digunakan adalah film dengan judul Ze Noemen me Baboe karya Sandra Beerends. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi babu dalam film dokumenter “Ze Noemen me Baboe?” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan representasi babu dalam dokumenter “Ze Noemen me Baboe” dan membandingkannya dengan fakta sejarah yang ditemukan di bukti-bukti sejarah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua representasi babu yang ditunjukkan dalam film dokumenter ini sesuai dengan fakta sejarah. Secara keseluruhan film dokumenter ini merepresentasikan kehidupan babu yang pada saat itu sering dipandang sebelah mata. Melalui dokumenter ini pembuat film menunjukkan gambaran penderitaan, kesedihan dan, kemalangan yang dialami oleh babu pada saat itu. Selain itu, pembuat film juga merepresentasikan kebaikan yang dilakukan babu.
Babu had an important role in the colonial era. Babu was not only seen as labourers to take care of children, they were also seen as a symbol of the prestige of the Dutch at that time. This research discusses the representation of Alima a babu in the documentary film Ze Noemen me Baboe by Sandra Beerends which was released in 2019. This research will analyse the babu representation in the documentary using a qualitative research method put forward by Michael Quinn Patton. In addition, in analyzing this documentary the author will also use the theory of literary sociology presented by Sapardi Djoko Damono and the author also uses a historical approach in this research.. The data used is a film entitled Ze Noemen me Baboe by Sandra Beerends. The formulation of the problem in this study is how is the representation of babu in the documentary film Ze Noemen me Baboe? The purpose of this study is to describe the representation of babu in the documentary Ze Noemen me Baboe and compare it with historical facts. The results of this study show that not all babu representations shown in this documentary are in accordance with historical facts. Overall, this documentary film represents the life of a babu who at that time was often looked down upon. Through this documentary, the filmmakers showed a picture of suffering, sadness and misfortune experienced by babu at that time. In addition, the filmmaker also represents the goodness babu has done."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library