Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S5889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hasna Khoirunnisa
Abstrak :
Qat telah dikenal oleh orang-orang Afrika dan Arab Selatan sejak berabad-abad lalu. Pada orang Yaman, qat seringkali disebut sebagai ‘tanaman dari surga’. Tradisi mengunyah qat atau yang disebut takhzeen qat menciptakan interaksi sosial positif di antara masyarakat Yaman. Saat ini, tekhzeen qat telah mengalami perubahan nilai dari positif ke negatif. Pola konsumsi qat berubah dari yang bersifat hiburan menjadi kebiasaan sosial negatif. Artikel ini mengkaji perubahan nilai dalam takhzeen al-qat yang terjadi di Yaman. Teori yang digunakan adalah teori perubahan budaya dan teori krisis kemanusiaan. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa qat masuk dari Ethiopia sekitar abad ke-13 M dipopulerkan oleh kaum Sufi di Yaman. Pada awal kemunculannya, takhzeen qat dianggap positif oleh masyarakat Yaman. Saat krisis Yaman terjadi, takhzeen qat berubah menjadi kebiasaan sosial. Dampak negatif takhzeen qat saat krisis Yaman ialah meningkatnya malnutrisi dan kencanduan qat. Perubahan nilai dalam takhzeen qat berubah akibat adanya dorongan krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman. Perubahan nilai budaya takhzeen qat terjadi akibat beberapa faktor, seperti konflik sosial, adanya penemuan baru, serta masuknya budaya luar di tengah krisis kemanusiaan yang terjadi di Yaman menjadi alasan utama bergesernya nilai pada tradisi takhzeen qat. ......Qat has been known by the people of Africa and South Arabia for centuries. In Yemen, qat is often referred to as ‘the plant from heaven'. The tradition of chewing qat, known as takhzeen al-qat, creates positive social interactions among Yemeni people. Currently, the cultural value of takhzeen has shifted from positive to negative. The consumption of qat has changed from being a form of entertainment to a harmful social custom. This study examines the changes in the value of the takhzeen al-qat tradition in Yemen. The theories applied in this study are the theory of cultural change theory and the humanitarian crisis. The qualitative study method is used along with data collection techniques through literature reviews. This study concludes that qat came from Ethiopia around the 13th century AD, popularized by the Sufis in Yemen. At the beginning of its appearance, takhzeen qat was considered positively by the Yemeni people. When the Yemen crisis hit, takhzeen qat turned into a social custom. The negative impact of takhzeen qat during the crisis is enhancing malnutrition cases and qat addiction. Changes in the value of takhzeen qat changed due to the impetus of the humanitarian crisis that occurred in Yemen. Changes in the cultural values ​​of takhzeen qat occur due to several factors, such as social conflicts, new discoveries, and the foreign cultures' intervention in the midst of the humanitarian crisis that occurred in Yemen become the main reasons for shifting values ​​in the takhzeen qat tradition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mufidah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis dengan dunia perempuan di Timur Tengah. Timur Tengah yang didominasi oleh patriarkisme membuat perempuan berada di bawah kuasa laki-laki, begitu pula dalam pernikahan dini. jurnal ini menjelaskan tentang praktik pernikahan dini yang sudah menjadi hal lumrah dilakukan masyarakat Yaman. Beban ekonomi menjadi alasan kuat mengapa banyak anak perempuan yang harus menikah dengan laki-laki yang berusia jauh diatasnya. Hal ini berdampak terhadap perkembangan psikologis dan fisik anak. Cita-cita dan pendidikan yang harus terhenti, serta resiko kematian saat melahirkan yang tinggi harus ditanggung oleh anak perempuan yang menikah dini. Pokok pembahasan dalam jurnal ini adalah menjelaskan mengenai sejarah singkat negara Yaman, penjelasan tentang pernikahan dini secara umum, pernikahan dini secara khusus, yaitu di Yaman, menjelaskan Faktor Penyebab Pernikahan Dini, dan menjelaskan Dampak dari Pernikahan Dini. Dalam proses pembuatannya peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan untuk mengumpulkan data dengan menganalisis sumber-sumber dari buku-buku teks, laporan penelitian, dan ensiklopedia yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipecahkan lalu penulis pahami dan ditulis ulang. Hasil dari penelitian ini adalah Pernikahan dini merupakan hal yang lumrah dilakukan, terutama terhadap perempuan berusia di bawah 18 tahun. Pernikahan dini mendatangkan lebih banyak keburukan daripada kebaikan dilihat dari dampak-dampak negatif yang menimpa pelaku pernikahan dini.Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis dengan dunia perempuan di Timur Tengah. Timur Tengah yang didominasi oleh patriarkisme membuat perempuan berada di bawah kuasa laki-laki, begitu pula dalam pernikahan dini. jurnal ini menjelaskan tentang praktik pernikahan dini yang sudah menjadi hal lumrah dilakukan masyarakat Yaman. Beban ekonomi menjadi alasan kuat mengapa banyak anak perempuan yang harus menikah dengan laki-laki yang berusia jauh diatasnya. Hal ini berdampak terhadap perkembangan psikologis dan fisik anak. Cita-cita dan pendidikan yang harus terhenti, serta resiko kematian saat melahirkan yang tinggi harus ditanggung oleh anak perempuan yang menikah dini. Pokok pembahasan dalam jurnal ini adalah menjelaskan mengenai sejarah singkat negara Yaman, penjelasan tentang pernikahan dini secara umum, pernikahan dini secara khusus, yaitu di Yaman, menjelaskan Faktor Penyebab Pernikahan Dini, dan menjelaskan Dampak dari Pernikahan Dini. Dalam proses pembuatannya peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan untuk mengumpulkan data dengan menganalisis sumber-sumber dari buku-buku teks, laporan penelitian, dan ensiklopedia yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipecahkan lalu penulis pahami dan ditulis ulang. Hasil dari penelitian ini adalah Pernikahan dini merupakan hal yang lumrah dilakukan, terutama terhadap perempuan berusia di bawah 18 tahun. Pernikahan dini mendatangkan lebih banyak keburukan daripada kebaikan dilihat dari dampak-dampak negatif yang menimpa pelaku pernikahan dini.Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis dengan dunia perempuan di Timur Tengah. Timur Tengah yang didominasi oleh patriarkisme membuat perempuan berada di bawah kuasa laki-laki, begitu pula dalam pernikahan dini. jurnal ini menjelaskan tentang praktik pernikahan dini yang sudah menjadi hal lumrah dilakukan masyarakat Yaman. Beban ekonomi menjadi alasan kuat mengapa banyak anak perempuan yang harus menikah dengan laki-laki yang berusia jauh diatasnya. Hal ini berdampak terhadap perkembangan psikologis dan fisik anak. Cita-cita dan pendidikan yang harus terhenti, serta resiko kematian saat melahirkan yang tinggi harus ditanggung oleh anak perempuan yang menikah dini. Pokok pembahasan dalam jurnal ini adalah menjelaskan mengenai sejarah singkat negara Yaman, penjelasan tentang pernikahan dini secara umum, pernikahan dini secara khusus, yaitu di Yaman, menjelaskan Faktor Penyebab Pernikahan Dini, dan menjelaskan Dampak dari Pernikahan Dini. Dalam proses pembuatannya peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan untuk mengumpulkan data dengan menganalisis sumber-sumber dari buku-buku teks, laporan penelitian, dan ensiklopedia yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipecahkan lalu penulis pahami dan ditulis ulang. Hasil dari penelitian ini adalah Pernikahan dini merupakan hal yang lumrah dilakukan, terutama terhadap perempuan berusia di bawah 18 tahun. Pernikahan dini mendatangkan lebih banyak keburukan daripada kebaikan dilihat dari dampak-dampak negatif yang menimpa pelaku pernikahan dini.
ABSTRACT
This research is motivated by the author 39 s interest in women in Middle East. The Middle East which dominated by patriarchism, makes women inferior to men, as well as in early marriage. this journal explains the practice of early marriage that has become commonplace in Yemen rsquo s society. The economic burden is a compelling reason why many girls are married to men whose much older. This has an impact on the child 39 s psychological and physical development. Ambitions and education that must be stalled, and the risk of high mortality during childbirth should be borne by girls who get married early. Early marriage brings more evil than good to be seen from the negative impacts that afflict them. The aim of this journal is to explain the brief history of the state of Yemen, the explanation of early marriage in general, especially early marriage in Yemen, explaining the Factors of Early Marriage, and explaining the impact of Early Marriage. In the process of making, the researcher use literature research to collect data by analyzing through sources of textbooks, research reports, journals and encyclopedia that related to this topic then understood and rewritten. The result of this is, early marriage has become common, especially against girls under 18 years old. Early marriage brings more evil than good to be seen from the negative impact that afflict them.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sirojudin
Abstrak :
ABSTRAK
Gerakan Salafi adalah satu gerakan transnasional yang penting untuk diamati dalam dekade belakangan ini. Tidak hanya pola ekspansinya yang global, namun juga terkait dengan jaringannya. Salah satu pusat gerakan yang memberikan support penyebaran ideologi Salafi ke Indonesia adalah Yaman. Dalam catatan sejarah, Salafi Yaman merupakan gerakan Islam kontemporer yang dimulai dari tokoh besar, yaitu Muqbil bin Hadi al-Wadi'i. Pada tahun 1979, dia mendirikan Darul Hadits Dammaj yakni lembaga pendidikan yang terletak di Provinsi Sa'dah, Yaman. Semenjak tahun 1990 Darul Hadits Dammaj terus didatangi oleh pelajar dari Indonesia di samping banyak dijadikan tempat belajar bagi pencari ilmu agama yang berasal dari berbagi negara belahan dunia. Tesis ini menganalisis dua aspek, yakni: pertama, mengapa Salafi Jihadi Darul Hadits Yaman menjadi gerakan transnasional? Kedua, bagaimana diaspora aktor dalam melakukan ekspansi gerakan Salafi Jihadi di Indonesia? Adapun tujuan dari riset tesis ini ialah untuk mengkaji perkembangan gerakan Salafi Jihadi Darul Hadits Yaman dengan menitikberatkan pada aktor, jaringan, dan strateginya. Aktor merupakan poin penting untuk dirunut guna mendapat gambaran tokoh yang paling berperan dalam diaspora gerakan Salafi Jihadi di Indonesia. Selain itu, jaringan dan strategi dari kelompok Salafi Jihadi alumni Darul Hadits menjadi poin penting yang akan direkontruksi sehingga memunculkan temuan akademik yang signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori social movement Sydney Tarrow yang berkaitan erat dengan tiga elemen penting, yaitu struktur kesempatan politik (SKP), Framing Process, dan Resource Mobilization atau mobilisasi sumber daya. Pola yang digunakan adalah melakukan pemetaan terhadap gerakan Salafi Jihadi pada klusterkluster di Indonesia.
ABSTRACT
The Salafi movement is an important transnational movement to observe in the last decade. Not only its global expansion pattern, but its network must be taken into account of importance. One of the centers of the movement that are most influential in the spread of Salafi ideology into Indonesia is Yemen. Based on the historical records, the Yemeni Salafi is a contemporary Islamic movement that started from a great figure, namely Muqbil bin Hadi al-Wadi'i. In 1979, he founded Darul Hadits Dammaj, an educational institution located in Sa'dah Province, Yemen. Since 1990 Darul Hadits Dammaj has continued to be visited by students from Indonesia as well as being used as a place of study for seekers of religious knowledge from various countries around the world. The thesis analyzes two aspects, namely: first, why did Yemeni Salafi Jihadi Darul Hadits become a transnational movement? Second, how do the diaspora actors expand the Salafi Jihadi movement in Indonesia? The purpose of this research is to study the development of the Yemeni Salafi Jihadi Darul Hadith movement emphasizing on actors, networks and strategies. Actors are an important point to trace in order to get a vivid description of the figures who play a role in the diaspora of the Salafi Jihadi movement in Indonesia. In addition, the networks and strategies of the Salafi Jihadi group of Darul Hadits alumni are important points that will be reconstructed so that it may lead to a discovery of significant academic findings. This study uses the Sydney Tarrow social movement theory approach which is closely related to three important elements, namely the Political Opportunity Structure, the Framing Process, and the Resource Mobilization. The pattern being used in this research is to map the Salafi Jihadi movement in clusters in Indonesia.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dirgahary Tamara
Abstrak :
Penelitian ini membahas kepentingan Arab Saudi Saudi dalam intervensi militer ke Yaman pada 2015. Intervensi militer ini dipimpin oleh Saudi dengan didukung oleh negara anggota Dewan Kerjasama Teluk GCC kecuali Oman dan beberapa negara lainnya. Menurut mantan Duta Besar Saudi untuk Washington, Adel Al Jubair. Intervensi ke Yaman bertujuan untuk mengembalikan pemerintahan sah dan melindungi masyarakat Yaman dari tindakan kudeta yang dilakukan oleh pemberontak Houthi. Pernyataan Al Jubair tersebut menimbulkan kejanggalan dan menjadi dasar penelitian ini dilakukan. Kejanggalan tersebut antara lain: pertama, intervensi yang Saudi lakukan disebabkan adanya konflik internal yang terjadi di Yaman, bukan karena permasalahan yang berkaitan antara Saudi dengan Houthi. Kedua, Saudi tidak pernah melakukan tindakan penyerangan atas dasar inisiatif sendiri melainkan karena alasan untuk membela diri atau keputusan bersama. Berdasarkan atas kejanggalan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu kepentingan Saudi melakukan intervensi ke Yaman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara studi literatur. Penelitian ini menggunakan konsep geopolitik, konsep tersebut digunakan karena dimensi pembahasannya lebih luas karena didasari oleh beberapa faktor. Konsep geopolitik akan melihat kepentingan intervensi dilihat dari faktor kewilayahan dan juga power. Dari pembahasan faktor-faktor tersebut, disimpulkan bahwa kepentingan Saudi melakukan intervensi militer ke Yaman adalah untuk melindungi kepentingan nasional Arab Saudi politik dan keamanan.
The interest of Saudi Arabia in Military Intervention to Yemen 2015AbstractThis research will discuss the interests of Saudi in a military intervention to Yemen in 2015. The military intervention was lead by Saudi and supported by member countries of the GCC except Oman and other countries. According to the former of Saudi ambassador for United States, Adel Al Jubair. The Intervention to Yemen was aimed to restore the legitimate government and to protect the Yemeni people from coups d 39 etat that was carried out by rebels Houthi. The statement of Al Jubair, causing clumsiness and those became the basis of this research. The Irregularities include the intervention of the Saudi was done due to the internal conflict in Yemen, it is not because of problems related to Saudi. Second, the Saudi never initiate offensive actions on the basis of their own initiative except for reasons of self defense or a joint decision. Based on those irregularities, the research aimed to find out the interests of Saudi intervention to Yemen. Therefore, in order to explain the interventions, this research used concept of geopolitcs. The concept was used because the dimension of discussion was broader, and based on several factors. Geopolitics concept will see the intervention interest from territorial and power factors. From the discussion of those factors, it has concluded that the interests of the Saudi military intervention in Yemen is to protect national interest Saudi Arabia Politics and Security . Keyword Interests Military Intervention, Saudi Arabia, Yemen.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazfi Alam Al Haq
Abstrak :
Penelitian ini akan membahas tentang kondisi sosial politik yang membentuk Konflik Yaman pasca unifikasi dalam rentang tahun 1990-2019. Penelitian ini akan membaca kondisi realitas sosial dan politik yang berdampak pada terjadinya konflik. Penilitian ini menggunakan pendekatan kritis dan bersifat kualitatif sehingga mampu menelisik secara dalam kondisi sosial politik di Yaman. Berdasarkan penelitian, konflik Yaman cenderung terjadi akibat Kegagalan dalam membangun kohesi sosial politik, perbedaan sejarah serta nasib masa lampu, perbedaan budaya, pola produksi serta sumberdaya alam dan juga tidak ada faktor pengikat atau kesamaan nilai tengah masyarakat Yaman. ......This research will discuss about the socio-political conditions that shaped the post-unification conflict in Yemen in the period 1990-2019. This study will read the conditions of social and political realities that have an impact on conflict. This research uses a critical and qualitative approach so that it is able to investigate the socio-political conditions in Yemen. Based on research, the Yemeni conflict tends to occur due to failure to build socio-political cohesion, differences in history and the fate of the past, differences in culture, production patterns and natural resources and also no binding factor or similarity in the mean value of Yemeni society.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raya
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai keterlibatan Arab Saudi membantu pemerintah Yaman menghadapi pemberontak Hautsi dalam Perang Sha’adah di Yaman Pada 2007-2010. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, menggunakan metode penelitian sejarah. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi adalah kerangka teori Kepentingan Nasional oleh Hans Morgenthau dan teori Konflik Internasional oleh K.J Holtsi. Keseluruhan data yang diperoleh dalam skripsi ini dari buku-buku, artikel ilmiah, jurnal ilmiah, laporan penelitian, majalah dan koran-koran terkait penelitian. Dari hasil penelitian yang ditemukan, terlihat bahwa penyebab pemberontak Hautsi memberontak terhadap pemerintah Yaman adalah tindakan pemerintah Yaman yang melakukan marginalisasi secara ekonomi dan diskriminasi politik terhadap Provinsi Sha’adah, basis pemberontak Hautsi. Seiring berjalannya waktu, konflik ini semakin meluas dan menyebabkan bertambahnya pihak-pihak eksternal ikut terlibat dalam Perang Sha’adah, seperti Iran mendukung pemberontak Hautsi dan Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman. Arab Saudi ikut terlibat dalam Perang Sha’adah karena tiga faktor, yaitu faktor agama, teritorial, dan menghambat pengaruh Iran di Yaman (proxy war Arab Saudi Iran). Keterlibatan Arab Saudi dalam Perang Sha’adah terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bantuan finansial dan keterlibatan militer secara langsung. Perang Sha’adah membuktikan keterlibatan suatu negara melakukan intervensi militer terhadap negara lain merupakan kepentingan nasional untuk menjaga kedaulatan wilayahnya.
ABSTRACT
This thesis aims to illustrate about Saudi Arabia’s Involvement in Helping the Government of Yemen to Fight Hautsi Rebellion in Sha’adah War in Yaman Period 2007-2010. This thesis used historical research method. The analysis was performed using the theory of National Interest by Hans Morgenthau and the theory of International Conflict expressed by KJ Holsti and The overall of data were obtained by the author through literatures in the form of books, scientific articles, journals, research reported, magazines and related newspaper. The result of this analysis shows that the reasons of Hautsi Rebellion fight against the Government of Yemen were the Government of Yemen did economic marginalization and political discrimination to Sha’adah Province, the base of Hautsi Rebellion. This conflict widespread and engender increasing of external parties involved in Sha’adah War, such as Iran espoused Hautsi Rebellion and Saudi Arabia espoused the Government of Yemen. There were three factors which made The Kingdom of Saudi Arabia involved in Sha’adah War, namely religion, territorial, and impeding Iran’s influence in Yemen (proxy war between Saudi Arabia-Iran). The Kingdom of Saudi Arabia's involvements in Sha’adah War were divided into two forms, namely financial assistance and direct military involvement. Sha’adah war proved that a nation did military intervention to other nation as a national interest to keep national sovereignty.
2015
S58727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library