Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stefanus Prayoga Dewanto
Abstrak :
Saat ini, Indonesia sedang dalam proses perancangan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam rangka pemindahan Ibu Kota Negara yang sebelumnya berada di pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Salah satu tujuan dari pembangunan Ibu Kota Nusantara adalah menjadi percontohan bagi pengembangan kota hijau dan salah satu prinsip pembangunannya adalah emisi rendah karbon. Hal tersebut dapat dicapai dengan pemanfaatan pembangkit EBT dalam menyuplai beban di IKN. Pada penilitian ini, akan dirancang sistem kelistrikan Ibu Kota Nusantara berbasis isolated microgrid dengan mempertimbangkan aspek biaya dan emisi karbon. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi teknologi pembangkit di IKN yang paling optimal dengan mempertimbangkan aspek biaya dan juga emisi karbon. Sistem kelistrikan IKN akan dimodelkan setiap tahap pembangunan menggunakan perangkat lunak XENDEE yang kemudian akan dioptimasi dengan objektif meminimalkan biaya, meminimalkan emisi karbon, dan objektif gabungan keduanya. Komposisi pembangkit dari hasil optimasi yang paling optimal akan digunakan sebagai teknologi eksisting pada tahap berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi teknologi yang paling optimal adalah solar PV dengan total kapasitas 253,4 MWp, BESS dengan kapasitas 66,4 MWh, gas engine dengan kapasitas 600 MW, dan gas turbine dengan total kapasitas 800 MW. ......Currently, Indonesia is in the process of designing and building Ibu Kota Nusantara in order to relocate the National Capital which was previously on the island of Java to the island of Kalimantan. One of the objectives of developing Ibu Kota Nusantara is to become a pilot for the development of green cities and one of the principles of its development is low carbon emissions. This can be achieved by utilizing EBT generators to supply loads at IKN. In this research, an isolated microgrid-based electricity system for Ibu Kota Nusantara will be designed considering the aspects of cost and carbon emissions. This research aims to determine the most optimal composition of power generation technology in IKN by considering the cost aspect and carbon emissions. IKN's electrical system will be modeled at each stage of development using XENDEE software which will then be optimized with the objectives of minimizing costs, minimizing carbon emissions, and the combined objectives of the two. The generator composition from the most optimal optimization results will be used as the existing technology in the next stage. The results showed that the most optimal technological compositions were solar PV with a total capacity of 253.4 MWp, BESS with a capacity of 66.4 MWh, gas engine with a capacity of 600 MW, and gas turbine with a total capacity of 800 MW.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Adriandra Hadis
Abstrak :
Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki tujuan untuk menjadi kota yang ramah lingkungan dan rendah emisi karbon. Prinsip yang menjadi dasar bagi IKN untuk mencapai tujuan tersebut adalah memanfaatkan energi terbarukan untuk memasok kebutuhan energi listrik. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pemenuhan kebutuhan energi listrik IKN perlu dilakukan dengan membangun sistem tenaga listrik berbasis grid-connected microgrid yang memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk pembangkitan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan kapasitas pembangkit listrik yang optimal dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE. Optimasi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE terdiri atas tiga opsi tujuan yang berbeda, yaitu menekan biaya, menekan emisi karbon, dan multi-tujuan untuk menekan biaya dan emisi karbon secara bersamaan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada optimasi menekan biaya, total biaya energi tahunan dapat ditekan dengan meningkatkan bauran pembangkit konvensional. Di sisi lain, pada optimasi menekan emisi karbon, total emisi karbon dapat dikurangi dengan meningkatkan bauran energi terbarukan dan impor energi listrik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa optimasi multi-tujuan memiliki total biaya energi tahunan yang tidak berbeda jauh dengan optimasi menekan biaya, sementara total emisi karbon yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan optimasi menekan emisi karbon. ...... Ibu Kota Nusantara (IKN) has a vision to become an environmentally friendly and low carbon emission city. The principle that becomes the basis for IKN to achieve this vision is to use renewable energy to supply the electrical energy needs. To realize the vision, IKN's electrical energy needs must be fulfilled by designing a grid-connected microgrid-based power system that utilizes renewable energy as a source of energy for generation. This research aims to determine the optimal type and capacity of power plants using XENDEE software. The optimization performed using XENDEE consists of three different objectives: reduce costs, reduce carbon emission, and multi-objective. The simulation results show that in the reduce cost optimization, the total annual energy cost can be reduced by increasing the conventional generation mix. On the other hand, in reduce carbon emission optimization, the total carbon emission can be reduced by increasing the renewable energy mix and importing electricity. The simulation results show that multi-objective optimization has a total annual energy cost that is not significantly different from reduce cost optimization, while the resulting total carbon emissions are not significantly different from reduce carbon emission optimization.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbar Attallah
Abstrak :
Untuk mencapai pembangkitan listrik nol emisi karbon, diperlukan pembangkit listrik energi terbarukan (EBT) sebagai sumber energi utama. Peningkatan pembangkitan listrik EBT memunculkan permasalahan stabilitas tegangan dan frekuensi serta masalah keandalan dikarenakan oleh karakteristik ketidakpastian dan intermiten dari pembangkit listrik EBT yang menggunakan sumber energi yang tidak dapat dikendalikan.Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem VPP pada Kawasan Berikat Nusantara dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE. Perangkat lunak XENDEE akan melakukan optimasi tekno-ekonomi untuk memperoleh konfigurasi besaran kapasitas dari komponen VPP yang terbaik. Hasil dari optimasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa skenario sistem VPP yang mengimplementasikan PLTS dengan skema tarif eksisting untuk sektor industri dapat melakukan penghematan biaya tahunan dan penurunan COE sebesar 27%. Kapasitas PLTS yang merupakan hasil optimasi dari perangkat lunak XENDEE berkapasitas sebesar 4.4 MWp. Adapun skenario lain dimana terdapat teknologi BESS pada sistem VPP dengan skema tarif Time-of-Use, yang dapat melakukan penghematan biaya tahunan dan penurunan COE sebesar 19.1%. Skenario ini menggunakan kapasitas PLTS sebesar 4.4 MWp, BESS 4.48 MWh, dan inverter 749 kW. Sistem VPP yang menggunakan BESS juga dapat melakukan peak shaving sehingga dapat menurunkan nilai beban puncak dari jaringan utilitas. Seluruh skenario dari hasil simulasi memiliki hasil analisa aliran daya dengan tegangan pada tiap bus yang mematuhi standar grid code dengan deviasi tegangan tertinggi bernilai 0.12% dari tegangan nominalnya. ......To achieve zero-carbon emission electricity generation, Renewable Energy Resources (RES) are needed as the main energy source. The increase in RES raises problems of voltage and frequency stability, as well as reliability problems due to the uncertain and intermittent characteristics of RES. The solution to this challenge is a Virtual Power Plant (VPP) system. VPP is a system that aggregates multiple generation, load, and storage systems to replicate a large-scale power plant. VPP was introduced to RES generation  without sacrificing network stability and reliability, as well as offering many other technical and economic benefits. This study aims to design a VPP system in the PT KBN industrial area using XENDEE. XENDEE will perform techno-economic optimization to obtain the best capacity configuration of the VPP component. The optimization results indicate that by implementing a PV system within an existing tariff scheme for industrial load, a VPP system scenario can achieve annual cost savings and a reduction in COE of 30.2%. The optimized capacity of the PV system using XENDEE software is 4.4 MWp. Another scenario involves a VPP system with Battery Energy Storage System (BESS) technology and a Time-of-Use tariff scheme, which can achieve annual cost savings and a reduction in COE of 19.1%. This scenario uses a PV system capacity of 4.4 MWp, a BESS of 4.48 MWh, and an inverter of 749 kW. A VPP system that uses BESS can also perform peak shaving, thereby reducing the peak load value of the utility network. All simulation scenarios have power flow analysis results with voltages at each bus complying with the grid code standard, with the highest voltage deviation being 0.12% of the nominal voltage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Ramadhanti Hashmi
Abstrak :
Penetrasi pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ke dalam jaringan sistem tenaga listrik dapat menyebabkan masalah pada stabilitas sistem, walaupun dapat membantu mengatasi masalah emisi karbon dan juga krisis iklim yang terjadi. Virtual Power Plant (VPP) merupakan sistem agregasi dari berbagai Distributed Energy Resources (DER), beban fleksibel, Battery Energy Storage System (BESS), dan sistem komunikasi yang dapat meningkatkan efisiensi sistem dan memfasilitasi konsumen untuk melakukan transaksi energi listrik dengan utilitas. VPP mengkoordinasikan semua unit DER menjadi satu kesatuan untuk diintegrasikan ke dalam jaringan utama agar tidak membahayakan stabilitas sistem.. Konfigurasi sizing komponen yang optimal dan kehandalan sistem dapat ditentukan dengan menggunakan perangkat lunak XENDEE. Simulasi optimasi tekno-ekonomis dilakukan untuk mendapatkan sizing dari setiap komponen dan biaya kelistrikan dan simulasi aliran daya dilakukan untuk dapat melakukan analisis keandalan sistem. Dari hasil simulasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian VPP di Universitas Indonesia mampu menurunkan biaya energi listrik, terutama pada skenario yang menerapkan skema tarif Time-of-Use (ToU) dan pemanfaatan teknologi BESS. ......The penetration of Renewable Energy Sources (RES) into the power system grid can cause several problems with the system stability, although the penetration can also help overcome the issue of carbon emissions and the climate crisis. A Virtual Power Plant (VPP) is an aggregation system of various Distributed Energy Resources (DER), controllable loads, Battery Energy Storage System (BESS), and Communication System that can improve systems efficiency and facilitate consumers to do the energy trading. The VPP coordinates all DER units into one unit that can be integrated into the main grid without endangering the system stability. XENDEE software can be used to determine the optimal component sizing and to perform a reliability analysis. Techno-economic optimization simulations are aimed to obtain the optimal sizing of each component and calculate the cost of energy of the system. Power flow simulation is performed to conduct a system reliability analysis. The VPP design is expected to achieve optimal results technically and economically. From the simulation results, it can be concluded that the implementation of VPP at the University of Indonesia is able to reduce electricity costs, especially in scenarios that apply the Time-of-Use (ToU) tariff scheme and the utilization of BESS technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Pratama Putra Handaya
Abstrak :
Penetrasi EBT saat ini sedang dicanangkan untuk mencapai kondisi kelistrikan tanpa emisi karbon. Namun, penetrasi EBT ini masih menimbulkan beberapa permasalahan seperti permasalahan pada kestabilan frekuensi dan tegangan, juga keandalan dari sistem. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dapat melakukan agregasi pada pembangkit EBT dengan tetap memperhatikan kondisi kestabilan, keandalan, dan ekonomis dari sistem. Virtual Power Plant dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Virtual power plant (VPP) adalah sistem yang terdiri dari berbagai pembangkit EBT yang tersebar di berbagai lokasi, yang dikendalikan secara terpusat untuk menyediakan energi listrik ke jaringan utama. VPP dapat terdiri dari berbagai sumber energi, seperti panel surya, angin, atau hidroelektrik, dan dapat menggunakan teknologi seperti Battery Energy Storage Systems (BESS) untuk menyimpan dan mengelola energi yang dihasilkan. VPP dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dan meningkatkan efisiensi energi dengan mengelola dan mengoptimalkan penggunaan pembangkit EBT yang tersebar di berbagai lokasi. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan perancangan sistem VPP di Kawasan Bisnis SCBD dengan bantuan perangkat lunak XENDEE sebagai perangkat simulasi. XENDEE akan melakukan simulasi berupa optimasi tekno-ekonomi dan analisis aliran daya untuk mengetahui konfigurasi yang sesuai dari sistem dengan mempertimbangkan faktor ekonomis dan emisi gas karbon. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pengimplementasian VPP di kawasan bisnis SCBD dapat menurunkan biaya energi listrik terutama dengan pemasangan PLTS, BESS, dan penerapan tarif Tou pada sistem. ......The current RES penetration is being targeted to achieve carbon emission-free power conditions. However, this EBT penetration still causes some problems such as frequency and voltage stability problems and system reliability. Therefore, a system that can aggregate RES power plants while considering the stability, reliability, and economic conditions of the system is needed. Virtual Power Plant (VPP) can be a solution to these problems. VPP is a system consisting of various RES power plants scattered in various locations, controlled centrally to provide electricity to the main grid. VPP can consist of various energy sources, such as solar panels, wind, or hydroelectric, and can use technologies such as Battery Energy Storage Systems (BESS) to store and manage the energy generated. VPP can help reduce dependence on fossil energy sources and increase energy efficiency by managing and optimizing the use of EBT power plants scattered in various locations. This research is conducted to design a VPP system in the SCBD Business Area with the help of the XENDEE software as a simulation tool. XENDEE will simulate techno-economic optimization and power flow analysis to determine the appropriate configuration of the system considering economic factors and carbon emissions. The simulation results indicate that the implementation of VPP in the SCBD can reduce electricity energy costs, especially with the installation of solar power systems (PLTS), battery energy storage systems (BESS), and the implementation of Time of Use (ToU) tariffs on the system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ivan Maxmillian Putra
Abstrak :
Pemerintah Indonesia melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) optimis untuk mencapai target bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% dari energi nasional pada tahun 2025. Penetrasi EBT terhadap sistem tenaga listrik memiliki kekurangan karena adanya sifat ketidakpastian sumber EBT yang bergantung pada kondisi alam. Virtual Power Plant (VPP) sebagai teknologi terbaru menyediakan solusi untuk masalah tersebut yang merupakan gugus dari pembangkit yang terdistribusi, sistem penyimpanan energi, dan beban fleksibel yang berfungsi untuk meningkatkan penetrasi sumber EBT dan menciptakan suatu sistem tenaga listrik yang terkontrol. Penilitian ini bertujuan untuk merancang VPP di kawasan industri Pulo Gadung dengan memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Battery Energy Storage System (BESS) menggunakan platform XENDEE. Simulasi yang dilakukan mengoptimalkan biaya kelistrikan serta keandalan sistem ketika terjadi pemadaman. Hasil simulasi menunjukkan implementasi VPP dapat menurunkan biaya kelistrikan dari $0,1/kWh menjadi $0,881/kWh pada skenario tarif normal dan dari $0,1042/kWh menjadi $0,987/kWh pada skenario tarif dengan Time-of-Use (ToU). Hasil simulasi juga menunjukkan implementasi BESS pada VPP dapat meningkatkan keandalan sistem ketika terjadi pemadaman. ...... The Indonesian government through the Electricity Procurement Plan (RUPTL) is optimistic to achieve the Renewable Energy Sources (RES) target of 23% of the national energy in 2025. RES penetration into the electric power system has drawbacks due to the intermittency nature of RES that depend on natural conditions. Virtual Power Plant (VPP) as the latest technology provides a solution to this problem which is a group of distributed energy resources (DER), energy storage systems, and flexible loads that function to increase penetration of RES and create a controlled power system. This research aims to design a VPP in the Pulo Gadung industrial area by utilizing a Solar Power Plant and a Battery Energy Storage System (BESS) using the XENDEE platform. The simulations carried out optimize electricity costs and system reliability when outage occur. Optimization results show that the implementation of VPP can reduce costs of energy from $0.1/kWh to $0.881/kWh in the normal tariff scenario and from $0.1042/kWh to $0.987/kWh in the Time-of-Use (ToU) scenario. The simulation results also show that the implementation of BESS in VPP can provide system reliability during power outages.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sergio Lazlo Stevanus
Abstrak :
Persiapan konsentrasi aktivitas manusia pada wilayah urban memerlukan beberapa hal.Salah satunya adalah system kelistrikan wilayah kota. Kota yang sedang dicanangkan oleh pemerintah pada saat ini untuk dikembangkan adalah wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) dimana perencanaan serta juga dasar-dasar pengembangannya didasari oleh Perpres No 63 Tahun 2022 serta 1MPP (One Map Planning Policy) 2022.Didalam perpres tertuang bahwa wilayah IKN diharapkan dapat mencapai Net Zero Emission (NZE) yang mengartikan bahwa pengembangannya harus berlandaskan poin tersebut.Dalam bidang energy hal ini mengartikan bahwa system kelistrikan harus berlandaskan EBT yang dalam pengoperasiannya tidak memberikan emisi karbon secara langsung atau relative lebih rendah daripada pembangkit berbahan bakar fossil.Dalam Penelitian ini akan dilakukan perancangan serta simulasi pembangkitan system kelistrikan di wilayah IKN dalam konsep Virtual Power Plant dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu biaya dan emisi karbon .Dalam hal ini aspek tersebut dapat diprioritaskan atau dipadukan menjadi multi-objective untuk mendapatkan kesetimpangan antara berbagai aspek. Dimana untuk penelitian ini Virtual Power Plant akan terhubung secara parsial dengan system kelistrikan Kalimantan.Simulasi dan perancangan akan dilaksankan dalam perangkat lunak Xendee yang akan menganalisis kapasitas serta jadwal pembangkitan serta pembauran jenis pembangkit yang dapat dilakukan. ......Preparation for the concentration of human activity in urban areas requires several things. One of them is the urban area electricity system. This Aspect are also seen in the new development of a city that is being prepared by the government at this time as the new Capital City of the Archipelago in which the planning and also the basics of its development are based on Presidential Decree No 63 Year.In it is stated that the region of  IKN must able to achieve  Net Zero Emission (NZE) which means that the development must be based on these points. In the energy sector this means that the electricity system must be based on EBT which in operation does not provide direct carbon emissions or is relatively lower than fossil fuel plants. In this research, a system design and simulation will be carried out on the electricity of the IKN area in the Microgrid concept by taking into account several aspects, namely cost, reliability and carbon emissions where the microgrid will be partially connected to the Kalimantan electricity system. Simulation and design will be carried out in Xendee software which will analyze the generation capacity and schedule according to the fulfillment of the cost and emission aspect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library