Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Multielement analysis in some commercial fertilizers using x-ray fluorescence spectrometer (XRFS) has been carried out....."
SIGMAAB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
"Program Iodisasi garam dengan cara fortifikasi iodium ke dalam garam merupakan cara yang paling tepat guna dan ekonomis untuk menanggulangi masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa isu yang menyatakan bahwa penggunaan garam beriodium tidak efektif karena kadar iodiumnya akan berkurang bahkan hilang bila dicampur dengan bumbu dapur. Untuk mengetahui lebih jauh duduk permasalahannya, maka perlu dilakukan analisis keberadaan iodat dalam bumbu dapur dengan metode Iodometri dan metode X-ray Fluorosence. Dari hasil pengujian metode Iodometri terjadi penurunan kandungan iodat untuk masingmasing bumbu dapur yaitu cabai sebesar 75,5 %, ketumbar 51,43 % dan merica 20,99 %. Sedangkan hasil pengujian dengan metode X-ray Fluorosence terjadi penurunan iodat untuk cabai sebesar 12,84 %, ketumbar 6,42 % dan merica 1,14 %. Perbedaan penurunan iodat dalam bumbu dapur dari kedua metode ini disebabkan karena perbedaan prinsip dan fungsi dari metode. Iodometri hanya dapat menganalisis iodium dalam bentuk iodat saja sedangkan dalam matrik bumbu dapur yang mengandung senyawa-senyawa kimia kemungkinan iodat berada dalam beberapa bentuk senyawa. X-ray Fluorescence dapat menganalisis iodat dalam beberapa bentuk senyawa iodium sehingga matrik bumbu dapur yang begitu kompleks tidak menjadi masalah.

Iodat Analysis Content in Cooking Ingredients Using Iodometry and X-ray Fluorescence Methods. Salt iodization program using iodine fortification into salt method is the best method that is effective and economical to overcome the problems caused by iodine deficiency. However in, its development there are some issues clamed that the use of iodized salt is ineffective since iodine content reduces, even disappear when the salt mix with other cooking ingredients. In order to investigated the existence of iodine in cooking ingredients, a research applying iodometry and X-ray fluorescence methods was carry out. The result obtained by iodometry method showed decreases in iodine content in each ingredient, as chili was 75,5 %, ketumbar was 51,43 %, and pepper was 20.99 %. On the other hand, the X-ray Fluorescence measurement showed the iodat deficiency in chili was 12.84 %, ketumbar was 6.42 %, and pepper was 1.14 %. The difference in the result of iodat deficiency can be caused by difference in principle and possessed by them. Iodometry only can analyze iodine in iodat form, while in cooking ingredients iodat may exist in various compound. X-ray Fluorescence can analyze iodat in some compounds so that the complicated matrix ingredient with not interfere the measurement."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Sulistiana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan log am berattimbal (Pb) yang terakumulasi pada pucuk, daun, dan batang tanaman puring, dan kemampuan 18 kultivartanamanjalan puring dalam mengakumulasi Pb dari udara di lingkungan Perumahan Satan Indah, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. PengambHan sampel bersifat purposive sampling pada 2 titik lokasi pada jalan F, G, H, I, J, K, L, M, dan N (9 jalan). Masing-masing terdiri atas titik pertama, yaitu lokasi yang pad at lalu lintas (sekitar 50 m dari jalan raya) dan titik ke-dua, yaitu lokasi yang relatif sepi lalu lintas (sekitar 250 m dari jalan raya). Sehingga terdapat 18 sam pel yang masing-masing terdiri atas pucuk, daun, dan batang tanaman puring. Penetapan kadar Pb dilakukan dengan menggunakan metode spektrometri pendar Sinar-X, dan dilanjutkan penentuan kandungan Pb dengan teknik kurva kalibrasi. HasH penelitian menunjukkan penyerapan Pb tanaman puring pada lokasi padat lalu lintas lebih tinggi (pucuk: 18.78IJg/gr; daun: 26.89IJg/gr; dan batang: 102.15IJg/gr) dibandingkan dengan lokasi yang sepi lalu lintas (pucuk: 13.93 IJg/gr daun: 21.07 IJg/gr dan batang: 68.43 IJg/gr). Jumlah kultivar puring yang ditemukan berdasarkan identifikasi adalah13 kultivar. Sagian tanaman penyerap Pb paling baik adalah batang (220.67IJg/gr), yaitu dari ku~ivar Pictum Spot yang berada di Iokasi yang padat lalu lintas. Penyerap Pb yang terbaik pada pucuk (26 IJg/gr) dan daun (44.33IJg/gr) adalah dari kultivar Apel Malang."
Tanggerang: Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Terbuka, 2015
502 JMSTUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Determination of Sn,Fe,Cr,Ni and-2 impurities as cladding material and end cup of fuel element for power reactor. A measurement of major and poision elements in zircaloy-2 using emission spectrometer and X-Ray Fluorence (XRF) equipment has been conducted. The objective of this investigation is for verifying specification of zircaloy-2 material bu qualitative and quantitative method...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Surahman
"Program iodisasi garam dengan cara fortifikasi iodium ke dalam garam merupakan cara yang paling tepat guna dan ekonomis untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan iodium. Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa isu yang menyatakan bahwa penggunaan garam ber-iodium tidak efektif karena kadar iodiumnya akan berkurang bahkan hilang bila dicampur dengan bumbu dapur.
Untuk mengetahui lebih jauh keberadaan iodium dalam bumbu dapur perlu diadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode analisis yang lebih sensitif dibanding metode yang pernah dilakukan (lodometri) karena banyaknya senyawa kimia dalam bumbu dapur yang berinteraksi dengan iodat. Metode X-ray Fluorescence digunakan untuk menganalisis secara total kandungan iodium dalam suatu sampel. Metode ini dapat digunakan dalam menganalisis iodium dalam berbagai spesies baik itu dalam bentuk iodida, iodat, iodium dan bentuk kompleks. Metode X-ray Fluorescence sangat sensitif dalam menganalisis suatu unsur yaitu sampai kisaran ppm. Dalam penelitian ini selain metode X-ray Fluorescence juga dilakukan pengujian menggunakan metode iodometri dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dengan metode ini.
Metode X-ray Fluorescence dilakukan dengan cara mencampurkan sekitar 25 gram garam NaCl yang mengandung sekitar 480 ppm kalium iodat dengan masing-masing 25 gram bumbu dapur (cabe, ketumbar dan merica). Campuran ini kemudian dilarutkan dengan aquades menjadi 100 ml dan dianalisis dengan alat X-ray Fluorescence. Intensitas yang dihasilkan dari unsur iodium dalam campuran bumbu dapur dan garam iodat dibandingkan dengan intensitas unsur iodium larutan standar iodat yang diketahui konsentrasinya menggunakan perhitungan regresi linier. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah untuk bumbu cabe terjadi penurunan iodat sekitar 12,84 %, bumbu ketumbar sekitar 6,42 % dan merica sekitar 1,14 %.
Metode iodometri dilakukan dengan cara melarutkan 62,5 gram masing-masing bumbu dapur (cabe, ketumbar dan merica) ke dalam 500 ml aquades. Larutan ini disaring dan hasil saringan diambil 10 ml kemudian ditambahkan 1 gram NaCl dengan variasi konsentrasi iodat. Campuran ini kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan sampel garam tanpa penambahan bumbu dapur. Dari hasil perbandingan ternyata pada konsentrasi iodat sekitar 470 ppm terjadi penurunan untuk masing-masing bumbu dapur yaitu cabe sekitar 75,5%, ketumbar 51,43% dan merica 20,99%.
Perbedaan penurunan iodat dalam bumbu dapur dari kedua metode ini disebabkan karena perbedaan prinsip dan fungsi dari metode. lodometri hanya dapat menganalisis iodium dalam bentuk iodat saja sedangkan dalam matrik bumbu dapur yang mengandung senyawa-senyawa kimia kemungkinan iodat berada dalam beberapa bentuk senyawa . X-ray Fluorescence dapat menganalisis iodat dalam beberapa bentuk senyawa iodium sehingga matrik bumbu dapur yang begitu kompleks tidak menjadi masalah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"RANCANGAN DASAR ON-LINE ANALYZER UNSUR PADA LEMBARAN KERTAS DENGAN
TEKNIK X-RAY FLUORESCENCE (XRF). Telah dilakukan rancangan dasar on-line analyzer unsur
pada lembaran kertas dengan teknik XRF. Dibandingkan dengan teknik pencuplikan, teknik XRF ini
memiliki kelebihan dalam hal akurasi dan waktu analisis. Kegiatan perancangan yang telah
dikerjakan meliputi penentuan persyaratan desain, persyaratan fungsi, persyaratan teknis,
spesifikasi teknis, perancangan sub sistem deteksi, perancangan sub sistem akuisisi data, dan
perancangan computer console operator. Kegiatan ini akan menggunakan detektor silicon drift
detector (SDD) atau detector X-ray CdTe untuk mendeteksi X-ray fluorescence yang dipancarkan
oleh unsur-unsur dalam lembaran kertas akibat interaksi X-ray dari sumber 55Fe (Ferro-55). Desain
dasar perangkat on-line analyer unsur pada lembaran kertas dengan teknik XRF ini perlu dilanjutkan
ke tahap kerekayasaan selanjutnya, yaitu desain rinci, konstruksi prototipe, dan pengujian di
lapangan.
BASIC DESIGN OF ON-LINE ANALYZER FOR SHEET PAPER USING X-RAY
FLUORESCENCE (XRF) TECHNIQUE. Basic design of on-line analyzer for sheet paper using X-ray
fluorescence technique has been carried out. Compared with sampling technique, this X-ray
fluorescence technique has some advantages in term of analysis accuracy and time. The design
activities performed including the establishment of design requirements, functional requirements,
technical requirements, technical specification, detection sub-system design, data acquisition subsystem
design, and operator computer console design. This program will use silicon drift or CdTe
X-ray detector to detect X-ray fluorescence emitted by elements in sheet paper due to X-ray
interaction of a X-ray source, 55Fe (Ferro-55).This basic design of on-line analyzer for sheet paper
using X-ray fluorescence technique should be followed up with the development of detailed design,
prototype construction, and field testing."
Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN)-BATAN, 2016
621 JPN 10:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"PEMISAHAN Zr ? Hf SECARA SINAMBUNG MENGGUNAKANMIXER SETTLER. Telah dilakukan pemisahanZr ? Hf secara sinambung menggunakan pengaduk pengenap (mixer settler) 16 stage. Larutan umpan adalah zirkon nitrat dengan kadar Zr = 30786 ppm dan Hf = 499 ppm. Ekstraktan dipakai adalah solven 60 % TBP dalam kerosen dan larutan scrubbingyang dipakai adalah asam nitrat 1 M. Umpan masuk pada stageke 5 dikontakkan secara berlawanan arah dengan solven masuk pada stage ke 16 dan larutan scrubbing masuk pada stage ke 1. Tujuan penelitian ini adalah memisahkan unsur Zr dan Hf dari hasil olah pasir zirkon menggunakan solven TBP dengan alat mixer settler16 stage. Analisis umpan dan hasil proses pemisahan untuk zirkonium (Zr) dilakukan dengan menggunakan alat pendar sinar-X, sedangkananalisis unsur hafnium (Hf) menggunakan Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Parameter penelitian dilakukan dengan variasi keasaman asam nitrat dalam umpan dan variasi waktu pada berbagai laju pengadukan. Hasil penelitian pemisahan unsur Zr dengan Hf diperolehkondisi optimum pada keasaman umpan 4 N HNO3, keseimbangan dicapai setelah 3jam dan laju pengadukan 3300 rpm. Hasil ekstrak unsur zirkon (Zr) diperoleh kadar sebesar 28577 ppm dengan efisiensi 92,76 % serta kadar pengotor hafnium (Hf) sebesar 95 ppm.
SEPARATION of Zr - Hf CONTINUOUSLY USE THE MIXER SETTLER. Separation of Zr - Hf continuously using mixer settler 16 stage has been done. The feed solution is zircon nitrate concentration of Zr = 30786 ppm and Hf = 499 ppm. As the solvent used extractant 60 % TBP in 40 % kerosene. Nitric acid solution used srubbing 1 M. The feed entered into stage to 5 is contacted with solvents direction on the stage to 16 and the scrubbing solution enter the stage to 1. The purpose of this study is to separate Zr and Hf of the results from the process of zircon sand using solvent TBP using 16 stage mixer settler. Analysis of the feed and the results of the separation process for zirconium (Zr) using X-ray fluorescence instrument which hafnium (Hf) using Neutron Activation Analysis (AAN). Parameter study done of acidity variation of nitric acid in the feed and time variation in various stirring speed. From the research the separation of Zr-Hf, the optimum conditions in acidity feed 4 N HNO3, equillibrium was received after 3 hours, and stirring speed of 3300 rpm obtained extract of zircon (Zr) concentration = 28577 ppm (effisiency of Zr = 92,76 %)with impurities of hafnium (Hf) = 95 ppm."
Pusat Sains Teknologi Akselerator-BATAN ; Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN, 2016
621 URANIA 22:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"The pictograph discovered at Black Dragon Canyon, Utah, in the late 1920s, is a classic example of the Barrier Canyon style, dating probably to AD 1–1100. Creationists, however, have argued, from the incomplete preservation of the motifs, that it depicts a winged monster or pterosaur. A new study using portable X-ray fluorescence refutes this ill-founded interpretation and reveals a scene characteristic of Barrier Canyon style, featuring an anthropomorphic figure. By removing interpretational bias, the new technology finally lays to rest the Black Dragon Canyon pterosaur."
300 ANT 89 (346) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Selvie Putri Pramesti
"Daerah penelitian yaitu Pulau Sebuku merupakan bagian dari Ofiolit Meratus, sehingga pada Pulau Sebuku terdapat daerah yang memiliki geokimia unsur Sub-Oceanic Lihospheric Mantle (SOLM) dari paternosfer yaitu daerah Sungai Bali dan ada pula daerah yang terdiri dari geokimia unsur hasil subduksi Sub-Oceanic Lithospheric Mantle (SOLM) dari paternosfer terhadap Sub-Continental Lithospheric Mantle (SCLM) dari sundaland yaitu daerah Sarakaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik batuan dasar dan laterit pada dua daerah tersebut serta mengetahui persebaran unsur pada endapan laterit keduanya. Metode penelitian yang dilakukan adalah analisis data geokimia X-Ray Fluorescence (XRF), analisis statistik, analisis deskriptif data bor, dan menggunakan metode Inverse Distance Weighted (IDW) dalam pembuatan peta sebaran unsur di daerah penelitian. Dari hasil analisis, diketahui pada daerah Sarakaman telah mengalami pengkayaan unsur karena merupakan daerah yang lebih terpengaruh dari subduksi SOLM terhadap SCLM sebagai hasil terjadinya devolatilisasi dan dehidrasi metamorfik saat proses subduksi terjadi. Dapat disimpulkan keterdapatan perbedaan data geokimia pada batuan dasar yang mempengaruhi keterbentukan endapan laterit pada kedua daerah penelitian

The research area namely Pulau Sebuku is part of the Meratus Ophiolite, so in Pulau Sebuku there are areas that have geochemical elements of the Sub-Oceanic Lithospheric Mantle (SOLM) from the paternosphere, namely Sungai Bali Area of the Banjar Asri Inc. and there are also areas consisting of geochemical elements resulting from the subduction of the Sub-Oceanic Lithospheric Mantle (SOLM) from the paternosphere to the Sub-Continental Lithospheric Mantle (SCLM) from sundaland, namely the Sarakaman Area of the SILO Inc. This research aims to determine the differences in the characteristics of bedrock and laterite in the two areas and to determine the element’s distribution of both laterite deposits. The research method used is the analysis of X-Ray Fluorescence (XRF) geochemical data, statistical analysis, descriptive analysis of drill data, and using the Inverse Distance Weighted (IDW) method in making the distribution map of elements in the research area. From the results of analysis, the Sarakaman Area of the SILO Inc., which is the part of Pulau Sebuku that is more affected by the subduction of SOLM to SCLM, experiences enrichment of the elements as a result of devolatilization and metamorphic dehydration that occurs when the subduction process occurs. It can be concluded that there are differences in geochemical data on bedrock that affect the formation of laterite deposits in this two research areas."
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>