Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 320 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartono
Abstrak :
Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenal pola yang diterapkan pada diagnosis kelainan paru bsrdasarkan analisis citra sinar-x paru. Sistem dilengkapi dengan fasilitas operasi tingkat rendah yang dapat dijalankan secara interaktif dan digunakan sebagai perangkat menemukan metode yang tepat untuk menghilangkan gangguan pada citra paru. Selain itu sistem memiliki kemampuan untuk mencipta dan menambah basis data yang digunakan sebagai dasar diagnosis. Hasil pengolahan tingkat rendah dapat diamati di layar dengan kartu grafik VGA, atau dicetak pada alat pencetak dot matriks. Elemen vektor oiri yang digunakan sebagai pembeda dibatasi pada parameter histogram tingkat keahuan citra. Namun disediakan pula elemen ciri kosong yang dapat digunakan sebagai cadangan untuk menambah elemen ciri yang telah ada. Metode pengambil keputusan yang tersedia pada sistem adalah 1-ATT dan k-ATT dengan nilai k dapat ditentukan secara interaktif bergantung pada jumlah sampel belajar (training sample) yang telah dimasukkan ke dalam sistem. Metode pengambil keputusan ini dilengkapi dengan fasilitas menolak mengambil keputusan bila data yang dimiliki tidak memenuhi syarat untuk digunakan melakukan diagnosis. Dengan demikian sistem akan memiliki penampilan semakin baik sepanjang pemakaiannya. Sistem ini telah dibuat dengan bahasa C dan dikompile dengan kompiler Turbo C pada mesin komputer mikro IBM PC.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neng Nenden Mulyaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan pengukuran dosis pada fantom pasien kanker payudara yang sedang hamil dengan sinar x 6 MV keluaran pesawat linac Varian model CLINAC 2100C milik Radioterapi Rumah Sakit Umum Persahabatan Jakarta. Penyinaran dilakukan dengan menggunakan empat lapangan radiasi, yaitu lapangan tangensial medio lateral, lapangan tangensial latero medial, lapangan supraclave dan lapangan axilla. Simulasi pasien penggunakan fantom air untuk bagian abdomennya, fantom cirs untuk bagian dadanya dan fantom lilin untuk bagian payudaranya. Dosis diukur dengan menggunakan TLD (Thermoluminescence Dosimeter) yang diletakkan di dalam fantom air, sehingga dosis yang terukur oleh TLD merupakan dosis hambur karena berasal dari sumber radiasi sekunder. TLD diletakkan pada sembilan titik umur kandungan 12, 16, 20, 22, 24, 26, 28, 36, dan 40 minggu, masingmasing dengan tiga posisi kedalaman 2 cm, 5 cm dan 10 cm, yang diukur pada kondisi fantom air konstan dengan tebal 20 cm dan pada kondisi fantom air berubah sesuai dengan umur kandungan yang sebenarnya. Umur kandungan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kandungan berumur 0 ? 12 minggu disebut trimester 1 dengan fantom air 20 cm, 13 ? 24 minggu disebut trimester 2 dengan fantom air 22 cm, dan 25 - 40 minggu disebut trimester 3 dengan fantom air 23 cm. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa persentase dosis fetus menurun secara eksponensial terhadap jarak fetus sebagai akibat faktor atenuasi terhadap jaringan yang dilewatinya. Persentase dosis fetus maksimum terhadap dosis target untuk kedalaman 2, 5, dan 10 cm berturut-turut 4,40%, 2,83% dan 1,85% pada trimester satu, 8,84%, 5,25% dan 3,65% pada trimester dua, dan 9,74 %, 5,69 % dan 3,97% pada trimester tiga. Dosis total sebesar 6000 cGy pada target menyebabkan dosis fetus lebih dari 50 cGy. Efek radiasi yang mungkin terjadi pada fetus yaitu kematian prenatal, atau jika fetus tetap bertahan hidup, setelah bayi dilahirkan bisa terjadi retardasi mental, pertumbuhannya kerdil ataupun kanker dikemudian harinya.
ABSTRACT
Dose measurements have been carried out on phantom breast cancer patients who are pregnant with 6 MV x-ray output Varian CLINAC 2100C linac's Persahabatan Hospital Jakarta. Irradiation was conducted using four radiation field, namely the tangential medio lateral, tangential latero medial, supraclave and axilla. Simulated patients for the use of water phantom abdomen, phantom cirs to the chest and candles for the breast phantom. Doses measured using TLD (Thermoluminescence Dosimeters) are placed inside the water phantom, so that the dose measured by TLD is scattered dose of radiation because it comes from secondary sources. TLD placed on the content of the age of nine points 12, 16, 20, 22, 24, 26, 28, 36, and 40 weeks, each with three position depth of 2 cm, 5 cm and 10 cm, measured in constant conditions of water phantom with a thickness of 20 cm and the phantom water conditions change according to the age of the actual content. Age contents are grouped into three age groups, which contain 0-12 weeks called first trimester with the water phantom 20 cm, 13-24 weeks is called second trimester with the water phantom 22 cm, and 25-40 weeks called third trimester with a 23 cm water phantom. The results showed that the percentage of fetal dose decreases exponentially with distance attenuation factor of fetuses as a result of the network passed. The percentage of the maximum fetal dose to the target dose to a depth of 2, 5, and 10 cm respectively 4.40%, 2.83% and 1.85% in first trimester, 8.84%, 5.25% and 3.65 % in the second trimester, and 9.74%, 5.69% and 3.97% in the third trimester. Total dose of 6000 cGy dose to the target causes the fetus more than 50 cGy. Radiation effects that may occur in the fetus are prenatal death, or if the fetus survived, after the baby is born can occur mental retardation, stunted growth or cancer in later day.
2010
T29001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Indradjad
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S28582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milady Tyanto Nugroho
Abstrak :
Keterbatasan mesin difraktometer sinar-X mendorong untuk melakukan pencarian limit deteksi peralatan, yang dilakukan dengan mencampurkan senyawa kristalin didalam senyawa semi-kristalin. Dengan memvariasikan persentase massa senyawa kristalin dan parameter pengoperasian alat, didapatkan hasil bahwa semakin meningkat persentase massa senyawa kristalin yang ditambahkan, semakin tinggi intensitas puncak fasa kristalin yang dihasilkan. Sedangkan senyawa semikristalin tidak menunjukan adanya hubungan antara persentase massa dengan intensitas puncak. Mode pemindaian jejak menunjukan hasil pola difraksi sinar-X yang lebih baik dibandingkan mode kontinu. Pengaturan lama waktu jejak mempengaruhi kenaikan background dan peningkatan intensitas puncak. Alat dapat mendeteksi persentase massa senyawa kristalin dalam campuran diatas 3%.
Limitations of X-ray diffractometer pushed to determine detection limit of the equipment, which is done by mixing the crystalline compound in a semi-crystalline compound. By varying the mass percentage of crystalline compounds and device settings, showed that increasing mass percentage of crystalline compound is added, the higher peak intensity of the crystalline phases are produced. While the semi-crystalline compound didn't show correlation between mass percentage and peak intensity. Step-scan mode shows better results than continuous-scan mode. Time per step affects background rising and increased intensity of peaks. Device can detect mass percentage of crystalline compound in a mixture above 3%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Als-Nielsen, Jens
New York: John Wiley & Sons, 2000
539.7 ALS e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academic Press, 1982
548.83 SMA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bacon, G.E.
Oxford: Pergamon Press, 1966
548.83 BAC x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Warren, B. E.
548.83 WAR x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanarayana, C.
New York: Plenum Press, 1998
548.83 SUR x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Detin Audriyanti
Abstrak :
Telah dilakukan pengukuran pola difraksi sinar-X baja karbon rendah tipe SPCE yang biasa digunakan untuk rangka depan truk Mercedes Benz. Hasil refinement yang dilakukan dengan perangkat lunak GSAS memperlihatkan bahwa kristalnya berstruktur kubus-BCC, grup ruang tetragonal Im3m dengan parameter kisi a, b dan c 2,864(1) A; red jf = 1,530; Rp = 0,1041 dan Rwp - 0,1344 dengan jumlah variabel 14. Hasil analisis kerapatan elektron dalam bahan dengan sintesis difference Fourier memperlihatkan bahwa ada konsistenst pengukuran antara kerapatan elektron dengan parameter struktur kalkulasi, dengan nilai Ap max. dan A/7 min. masing-masingnya 1.094 e A'3 dan-3.304 e A'3.
The X-ray diffraction measurement of low carbon steel SPCE-type, which is usually used for front panel of Mercedes Benz truck construction, is reported. Studies and treatments of this work by using the crystallographic software package GSAS confirm that the crystals have cubic-BCC structure, space group tetragonal Im3m, a, b and c = 2.864(1) A, red_/ = 1.530 Rp = 0.1041 and Rwp = 0.1344 with 14 refined variables. Further studies on electron density of this low carbon steel with difference Fourier synthesis show that the calculated structural parameters are consistent with the electron density measurement with max. A/7 and min. A/> 1.094 e A"3 and -3.304 e A" J respectively.
1999
JIRM-1-3-Des1999-14
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>