Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnama Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia menghadapi permasalahan sampah yang berdampak negatif kepada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Upaya penerapan teknologi untuk meningkatkan performa pengolahan sampah di Indonesia tidak beranjak dari perdebatan atas teknologi yang paling tepat untuk diterapkan. Merujuk pada kota yang telah sukses menerapkan teknologi pengelolaan sampah, terdapat banyak variabel yang menjadi bahan pertimbangan atas pemilihan teknologi yang tepat. Pemilihan teknologi dengan menggunakan metode analisa AHP Analytical Hierarchy Process mampu mengidentifikasi solusi teknologi dengan mengakomodir pandangan dari perkotaan di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidenfitikasi faktor- faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan penerapan teknologi ITF pada perkotaan di Indonesia untuk kemudian disusun kerangka implementasinya. Kombinasi metode analisis AHP dan IPA Importance Performance Analysis menghasilkan kerangka implementasi pemilihan teknologi yang dapat menjadi referensi pemilihan teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Penelitian menghasilkan 3 kriteria serta 11 sub-kriteria yang termasuk kategori tinggi; serta kerangka implementasi yang dapat digunakan untuk melakukan seleksi teknologi pada perkotaan lain di Indonesia. Dihasilkan pula rencana tindakan untuk meningkatkan performa teknologi secara umum maupun khusus.
ABSTRACT
Indonesia is currently facing waste problems that have a negative impact on the environment and public health. Efforts to implement technology to improve waste management performance in Indonesia have not progress further than debates over the most appropriate technology to be applied. Referring to cities that have successfully implemented waste management technology, there are many variables that are taken into consideration for selecting the right technology. AHP Analytical Hierarchy Process analysis method is able to identify the most optimal technological solutions according to the needs of urban stakeholders in Indonesia. The research aims to identify the key factors that influence the success of the implementation of ITF technology in urban areas in Indonesia for the implementation framework. The combination of AHP and IPA analysis methods Importance Performance Analysis produces a framework for selecting technology that can be a reference for technology selection in other cities in Indonesia. The study identifies 3 criterias and 11 sub- criteria which were included in the high category; and an implementation framework that can be used to conduct technology selection in other cities in Indonesia. It also identified action plan that can be used to improve the performance of technology in general or specifically
2018
T51701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhityo Aji Kusumo Bawono
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Masalah yang dapat ditimbulkan dari meningkatnya jumlah penduduk adalah meningkatnya jumlah sampah dan meningkatnya permintaan akan energi listrik. Untuk mengatasi kedua masalah tersebut, Pemerintah Indonesia melakukan program 3R ( Reduce, Reuse dan Recycle ) dan program WTE ( Waste to Energy ) yang memanfaatkan sampah dengan cara mengurangi jumlah sampah dan menghasilkan energi listrik dari sampah sebagai sumber energi listrik alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi optimal dari pengolahan sampah melalui program 3R dan program WTE menggunakan metode goal programming. Hasil penelitian menujukkan proporsi optimal untuk pengolahan sampah melalui program 3R sebesar 49,90%, proporsi optimal program WTE adalah 12,37% dan 37,73% sampah tidak terolah. Energi listrik yang dihasilkan dari program WTE mencapai 1.229,695 GWh, total emisi dari pengolahan sampah melalui program 3R dan program WTE sebesar 1.809.208,2 ton CO2equivalen dan total penggunaan lahan dari program 3R dan WTE adalah sebesar 4.036.239,1 m2. Dalam penelitian ini juga melakukan perhitungan beberapa skenario yaitu skenario perubahan alokasi anggaran program WTE, skenario perubahan batas total emisi dari pengolahan sampah dan skenario perubahan batasan penggunaan lahan untuk pengolahan sampah. Saat anggaran program WTE ditingkatkan menjadi empat kali lipat, proporsi pengolahan sampah program WTE meningkat menjadi 47,81%, proposi pengolahan sampah 3R menjadi 30,82% dan proporsi sampah tidak terolah menjadi 21,37%.
ABSTRACT
2016
T45338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiputra Prayogi
Abstrak :
ABSTRAK
Pemulihan material yang berasal dari bottom ash hasil pembakaran dari WtE mempunyai dampak terhadap lingkungan dan nilai ekonomi. Dengan mengoptimalkan proses pemulihan material, banyak material yang tidak berguna/bernilai bisa digunakan kembali dengan tujuan yang berguna dan menguntungkan. Pengunaan bahan kimia dihindari dalam pemulihan material yang berguna dari bottom ash yang berasal dari WtE. Untuk menanggulangi keterbatasan pengunaan bahan kimia, percobaan ini menggunakan prinsip perbedaan massa jenis dari tembaga untuk memisahkan tembaga dan logam berharga lainnya. Lebih lanjut, percobaan ini juga dimaksudkan untuk menemukan parameter terbaik untuk digunakan dalam proses pemisahan gold pan dan juga untuk menemukan ukuran partikel terbaik yang akan menghasilkan jumlah tembaga yang optimal dan juga material berharga lainnya. Proses pemulihan diawali dengan preparasi sampel yang mencakup eliminasi dari kandungan air pada sampel, proses sieving, dan juga separasi magnet. Proses pemisahan utama adalah proses gold pan yang akan menggunakan dua parameter kecepatan yang berbeda dan tiga ukuran partikel yang berbeda untuk menemukan parameter terbaik untuk material berharga yang diinginkan dari bottom ash. Untuk mendapatkan gambar mikroskopik dari sampel, mikrosop Keyence Optical Microscope dan Scanning Electron Microscope digunakan dalam percobaan. Pengunaan XRF juga digunakan untuk mendapatkan komposisi kimia dari sample. Hasil percobaan menunjukan bahwa material yang dominan dari WtE adalah Al, Si, Ca, dan Fe dimana S dan Cl juga ditemukan dalam jumlah yang banyak. Material yang juga mungkin dapat digunakan kembali juga termasuk beberapa material ferromagnetic (Cr, Co, dan Ni) dan material tersebut juga bisa ditemukan dalam bentuk alloying dengan Fe. Material Diamagnetic atau Paramagnetic (Mg, Ti, Cu, dan Zn), terlebih lagi Cu dapat ditemukan dalam bentuk metallic fraction dengan bentuk menyerupai kabel dan juga mebentuk alloy dengan Zn membentuk Cu-Zn atau kuningan. Material yang disebutkan diatas mempunyai nilai ekonomi di pasar dunia.
ABSTRACT
Material recovery from a municipal solid waste incineration bottom ash has an environmental and economical value. By optimizing the recovery process, many of the today not used materials will be able to be reused in many beneficial and advantageous purposes. Usage of a harmful chemical substance is avoided for the purpose of a recovery of the useful material from the waste-to-energy (WtE) plant bottom ash. To overcome the chemical prohibition, this research used a difference in the density of copper to differentiate the copper and another valuable material from the others. Moreover, this research also investigates the best parameter to be used in the gold pan process and also the optimal particle size that will result in the optimal amount of copper and other valuable material being restored. The recovery process started with the sample preparation including the elimination of water content, sieving, and magnetic separation. The primary separation process is the gold pan process which will be conducted in two different speed parameter and three different particle size to find the best parameter for any valuable material from the WtE plant bottom ash sample. To obtain the microscopic image of the sample, Keyence Optical Microscope and Scanning Electron Microscope (SEM) are being used. XRF are being used to obtain the chemical composition of the sample. The results show that the most dominant material in the WtE plant bottom ashes are Al, Si, Ca, and Fe while S and Cl are also found in a high amount. The other possible material to be recovered including ferromagnetic material (Cr, Co, and Ni) these elements might be finds as alloying element with Fe. Diamagnetic or paramagnetic metal (Mg, Ti, Cu, and Zn), mostly Cu collected as metallic fraction in the form of wire and also in alloy with Zn as metallic Cu-Zn or brass. All of the above-mentioned material are valuable and have an economic value in the market
2016
T46357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library