Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhanda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kemampuan ekonomi Kota Payakumbuh yang merupakan salah satu dari 14 (empat belas) daerah di Propinsi Sumatera Barat. Dalam rangka menghadapi penerapan otonomi daerah, penilaian kemampuan ekonomi (kelulusan dari sisi ekonomi) dalam pelaksanaan otonomi daerah didasarkan atas indikator dan metode penilaian PP 129 tahun 2000 yang mengatur tentang persyaratan pembentukkan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yang dikumpulkan dari data yang dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik, dan instansi lain yang terkait. Data-data yang diperlukan antara lain, PDRB Kota Payakumbuh, Payakumbuh Dalam Angka, Statistik Keuangan Daerah Tingkat II dan PDRB Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Barat. Untuk lebih mendalami hasil dari data sekunder juga dilakukan wawancara dengan responden Kepala Dispenda, Bagian Keuangan dan Bapeda Kota Payakumbuh serta instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi ekonomi Kota Payakumbuh dibandingkan rata-rata keseluruhan di Sumatera Barat berdasarkan metode penilaian PP 129 tahun 2000 mampu melaksanakan otonomi daerah. Hal ini ditunjukkan dengan total skor dan terbobot sebesar 18 (delapan belas) dan terbobot 450 berada pada posisi skor minimal keharusan dari sisi ekonomi, yang mencerminkan bahwa kemampuan ekonomi Kota Payakumbuh mendekati kategori penilaian agak baik dibandingkan rata-rata keseluruhan daerah di Sumatera Barat. Skor yang diperoleh tidak menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 1991, total skor dan terbobot baik tahun pada tahun 1991 maupun tahun 1998 sebesar 18 (delapan belas) dan terbobot 450 berada pada posisi skor minimal kelulusan dari sisi ekonomi. Hal ini juga berarti dari sisi kemampuan ekonomi Kota Payakumbuh dibandingkan pada tahun 1991 tidak adanya peningkatan kemampuan ekonomi secara relatif dibandingkan rata-rata keseluruhan daerah di Sumatera Barat, di mana total skor dan terbobot baik tahun pada tahun 1991 maupun tahun 1998 sebesar 18 (delapan belas) dan terbobot 450 berada pada posisi skor minimal kelulusan dari sisi ekonomi. Sedangkan total skor dan total skor terbobot rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang di atas, Kota Payakumbuh, di mana total dan skor terbobot kemampuan ekonomi rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang berada sedikit di atas skor minimal kelulusan yaitu total skor 18,8 (delapan belas koma delapan) dan total skor terbobot 470 (empat ratus tujuh puluh) pada tahun 1991 dan total skor 18,4 (delapan belas koma empat ) dan total skor terbobot 460 (empat ratus enam puluh) pada tahun 1998. Dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang, kelemahan Kota Payakumbuh pada PDRB per kapita, kemampuan PDS menutupi pengeluaran rutin dan upaya pengumpulan PDS Kota Payakumbuh baik pada tahun 1991 maupun 1998, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang. Sedangkan kontribusi PDRB terhadap PDRB Total (Propinsi). Rata-rata kota lainnya di luar Padang memberikan kontribusi berkisar antara 1 sampai 3,2 persen terhadap PDRB Propinsi dan dengan skor berkisar antara 1 (satu) sampai 2 (dua), secara kualifikasi termasuk sangat buruk dibandingkan keseluruhan daerah di Propinsi Sumatera Barat yang memberikan kontribusi sebesar 7,1 persen. Untuk sub indikator laju pertumbuhan pada tahun 1998 Kota Payakumbuh diatas rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang, dimana mengalami pertumbuhan minus sebesar 4,5 persen sedangkan rata-rata daerah kota lainnya di luar Kota Padang tumbuh minus 6,2 persen dan rata-rata keseluruhan daerah di Sumatera Barat mengalami pertumbuhan minus 5,1 persen, hal ini mengakibatkan skor Kota Payakumbuh diatas rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang, skor masing-masing yaitu 5 (lima) dan 3,8 (tiga koma delapan). Dibandingkan tahun 1991 rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang mengalami penurunan satu tingkat dibandingkan tahun 1991 yaitu dari 5 (lima) menjadi 3,8 (tiga koma delapan) dengan kualifikasi baik menjadi agak baik dibandingkan rata-rata ke seluruhan daerah di Sumtera Barat, sedangkan Kota Payakumbuh sama dibandingkan tahun 1991. Berdasarkan letak geografis dan potensi Kota Payakumbuh berpotensi untuk lebih mengembangkan kegiatan pada sektor perdagangan. Hal ini akan membuka peluang ekonomi yang bertumpu pada sektor perdagangan. Meningkatnya kegiatan sektor perdagangan selanjutnya akan menggerakan sektor-sektor ekonomi lainnya dengan sendiri juga akan meningkatkan penerimaan daerah. Serta lebih meningkatkan upaya pengumpulan peneriman daerah sendiri yang masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang. Sekurang-kurangnya dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam membiayai pengeluaran rutin, yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pad Yadipa Nasrul Khatab
Abstrak :
Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan virus Hepatitis B, menduduki peringkat kedua di dunia sebagai agent penyebab kanker pada manusia setelah tembakau sedang di Indonesia peringkat ketiga terbesar di dunia dengan prevalensi 2,50%-36,17%. Angka cakupan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 adalah 42,2%, di Kabupaten Padang Pariaman 23,86% dan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Alung mencapai 1,07% dari 80% target Nasional.

Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi mendalam tentang perilaku ibu dan faktor yang menunjang dan menghambat dalam pemberian imunisasi Hepatitis 13 pada bayi 0-7 hari di Puskesmas Lubuk Alung. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan kunci (seorang Kasie P2M, seorang Wasor Imunisasi, seorang Kepala Puskesmas, seorang Juru Imunisasi, tiga bidan, tiga kader posyandu dan dua dukun bersalin) dan informan (enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B pada umur 0-7 hari, enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B di atas tujuh hari dan tujuh ibu yang bayinya belum diimunisasi Hepatitis B)

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik (umur dan paritas), pengalaman masa lalu, tempat persalinan, penolong persalinan, media infomasi dan dukungan keluargalmasyarakat sangat mempengaruhi perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Selain itu pengetahuan semua informan ibu masih kurang tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. llmumnya intorman hersikap positif terhadap pemberian imunisasi. Adanya kepercayaan masyarakat setempat kalau bayi yang berumur dibawah umur 40 hari tidak botch dibawa keluar rumah karena dipercaya bayi bisa terkena Palasik. Pengalaman imunisasi ibu, persepsi terhadap jarak tempat pelayanan imunisasi dan biaya imunisasi tidak mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari.

Dari hasil penelitian disarankan perlunya pembinaan terhadap bidan balk yang ada di puskesmas maupun di desa serta koordinasi dengan 113I, 1DAI dan POGI yang berperan sebagai orang yang kontak pertama terhadap bayi barn lahir, meningkatkan sosialisasi pentingnya melaksanakan KNI, meningkatkan advokasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan Pemda untuk memperoleh dukungan politis, bantuan teknis dalam pencarian dana yang mendukung kelangsungan program imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, melaksanakan pelatihan imunisasi Hepatitis B kepada petugas kesehatan dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan semua pihak terutama masyarakat melalui televisi dan poster. ......Hepatitis B is a liver inflammatory disease that caused by Hepatitis B virus, which sat in world second rank as agent that cause cancer on human after tobacco, while Indonesia sat as world third rank with prevalence 2,50% - 36,17%. Range number of Hepatitis B immunization 0-7 days in West Sumatra Province year 2005 is 42,2%, in Padang Pariaman Regency 23,86% and in Lubuk Alung Puskesmas working area reach 1,07% from 80% National target.

Research objective is getting circumstantial information toward mother behavior and factor that supporting and pursuing in giving Hepatitis B immunization to 0-7 days baby in Lubuk Aiung Puskesmas. This research is Qualitative research using circumstantial interview toward key informants (a P2M Kasie, a Immunization Wasor, a Puskesmas Chief, a Immunization Worker, three midwife, three posyandu cadre and two give birth shaman) and informants (six mother with baby that Hepatitis B immunized in 0-7 day's, six mother with 0-7 day's baby that not yet Hepatitis B immunized).

Research result shows characteristic (age and parity), past experience, give birth place, give birth helper, information media and public/family support that was very influencing mother behavior toward giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby. Commonly, informant act positively toward giving immunization. The existence of local public believe that baby under 40 days age should not brought out from home because believed that the baby could got Palasik. Mother immunization experience, perception toward immunization service distance, and immunization cost not affecting mother behavior in giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.

From research result, suggest improvement toward midwife whether in Puskesmas and in village and coordination with IBI, IDAI, and POGI that role as first person do contact with newborn baby, to improve the importance of socialization KN1 conducted, improving advocate from Health Agency of Padang Pariaman Regency and Pemda to get political support, technical support in searching fund that support Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby occurrence, do Hepatitis B immunization training to health officer and spreading information toward Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby by improving perception and knowledge of all people thorough television and poster.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library