Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carlson, Richard, 1961-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
613.2 CAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Simontacchi, Carol
New York: Jeremy P. Tarcher/Putnam, 1997
613.25 SIM y
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Eberson
Abstrak :
Korosi pada iogam merupakon suotu permasalahan sering redadi dalam dunia industri. Sudah bonyak dana yang dikeluarkan oleh pihak industri untuk menanggulangi mosalah ini. Permasalahan korosi pada logam dapai diselesaikon dengan cara memilih logam yang tepat/sesuai dengan ling/amgan atau memberikan periakucm kepada logam atau Iingkungon yang akan ditempatkan oleh Iogam. Penelitian ini membohas remrang Iaju korosi Iogam baja karbon yang diceiupkan pada Iarutan asam sulfur yang diberikan inhibitor berbasis sodium suyir. Inhibitor Berbasis Sodium Sum! adalah senyawa sodium suifit yang iergolong ke dalam oxygen scavenger yang berghmgsi untuk rnenarik kandungan oksigen dari larutan dan mengurangi lfju korosi. Pengujian ini dilakukan dalam skaia iaboratorium. Pengujian yang dilalmkan adalah pengujian sialic yang mengacu kepada standard ASTM G1-03 dan ASTM G31 -72. Material yang digunakan adalah bqia karban rendah. Penghirungan Iaju lnorosi dilakukan dengan merode kehilangan beraf. Dari hasil penelitian didaparkan bahwa Iaju korosi baja [carbon rendah semakin bertambah seiring dengan penambahan konsentrasi asam sumrt. Pada penambahan berturur-turut 30, 50, 70, dan 100 ppm inhibitor pada lingicungan HZSO4 (98%) sebanyak 0,15 ml seiama riga hari, menunjukkan bahwa Iaju korosi semakin berlcurang dengan bertambahnya jurnlah inhibiror. Sedangkan unluk dengan semalcin bertambahnya wakzu penceiupan maka Iaju korosi pada bcya karbon rendah semokin berkurang. Nilai ejisiensi inhibitor terbesar tedadi dengan penambahan 100 ppm pada H;S04 (98%) sebanyak 0,15 ml .selama tiga hari dengan nilai efisiensi 15, 6%. Kesimpulan Iain yang didapat yaitu bahwa inhitor ini lrurong makfimal jika digunakan dalam lingkungarz asam, kareno kelarutan oksigen dalarn Iinglmngan asam szdfat sedildt.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melvia Linda
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan berat badan pada ibu postpartum dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu postpartum yaitu dapat memicu menetapnya kelebihan berat badan pada ibu setelah melahirkan sehingga menyebabkan terjadinya obesitas, selanjutnya dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan penurunan berat badan ibu postpartum. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan disain cross sectional. Peneliti menggunakan data sekunder dari penelitian Intervensi Peningkatan ASI dan MPASI dalam Rangka Penerapan Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Penelitian primer dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cipayung Tahun 2017. Jumlah sampel penelitian ini adalah 151 ibu menyusui. Variabel dependen adalah penurunan berat badan ibu postpartum. Variabel independennya adalah karakteristik ibu umur, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan , asupan ibu asupan energi, asupan protein, asupan lemak, dan asupan karbohidrat , IMD, ASI eksklusif, paritas, riwayat persalinan, dan pengetahuan ibu postpartum. Rata-rata umur ibu adalah 29,85 tahun 95 CI: 28,89-30,80 tahun . Sebagian besar pendidikan ibu adalah tamat SMA, tidak bekerja, multipara, riwayat persalinan normal, memiliki pengetahuan tinggi, tidak melakukan IMD, dan sebagian besar memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Rata-rata asupan energi ibu adalah 2296,04 kkal/ hari 1392,72-3595,46 kkal , protein 74,13 gram/ hari 41,68-128,28 gram , lemak 79,41 gram/ hari 40,45-169,49 gram , dan karbohidrat 318,27 gram/ hari 198,83-499,71 gram . Rata-rata penurunan berat badan ibu pada 6 bulan postpartum sebesar 2,3 kg. Terdapat hubungan yang signifikan antara IMD dengan penurunan berat badan ibu postpartum p = 0,046 , ASI eksklusif dengan penurunan berat badan ibu postpartum p = 0,028 , dan pengetahuan p = 0,002 . Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif merupakan faktor dominan penurunan berat badan ibu postpartum. Pengetahuan ibu tentang ASI harus ditingkatkan agar ibu berhasil memberikan ASI eksklusif sehingga ibu lebih mudah mengalami penurunan berat badan postpartum.
ABSTRACT
AbstractMaternal postpartum body weight change can cause health problems for maternal postpartum that can trigger the resumption of excess weight in the mother after giving birth, causing obesity, then can lead to degenerative diseases. This study aims to determine the determinants of postpartum maternal weight loss. This research is a quantitative research with cross sectional design. This study uses secondary data from research on breastfeeding intervention and complementary foods of breast milk in the implementation of first 1000 days of life program. The primary research was conducted in Puskesmas Cipayung Puskesmas on 2017. The sample size was 151 breastfeeding mothers. Dependent variable is maternal postpartum weight loss. The independent variables are maternal characteristics age, education level, and employment , maternal intake energy intake, protein intake, fat intake, and carbohydrate intake , early breastfeeding initiation, exclusive breastfeeding, parity, delivery, and maternal postpartum knowledge. Mean age of the mothers was 29.85 years 95 CI 28.89 30.80 years . Majority of the mother had senior high school, not employment, multiparous, vaginal delivery, high knowledge, not doing early breastfeeding initiation, and exclusive breastfeeding practice. Mean maternal energy intake was 2296.04 kcal day 1392,72 3595,46 kcal , protein 74,13 gram day 41,68 128,28 gram , fat 79,41 gram day 40.45 169.49 grams , and carbohydrates 318.27 grams day 198.83 499.71 grams . Mean maternal weight loss in 6 months postpartum of 2.3 kg. There was a significant relationship between early breastfeeding initiation p 0,046 , exclusive breastfeeding p 0.028 maternal knowledge p 0.002 with postpartum weight loss. Maternal knowledge of exclusive breastfeeding is the dominant factor in postpartum weight loss. Maternal knowledge about breastfeeding should be improved so that mothers succeed in giving exclusive breastfeeding so that mothers are more likely to experience postpartum weight loss.
2018
T51362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
King, George L., (author.)
New York: NY Workman Publishing, 2014
616.4 KIN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cytha Nilam Chairani
Abstrak :
Latar Belakang: Kanker kepala dan leher (KKL) termasuk kanker yang paling umum, menempati urutan keenam secara global. Kanker rongga mulut termasuk dalam entitas KKL, yaitu sekitar 75% kasus. Salah satu modalitas terapi onkologi, yaitu radioterapi (RT) dapat menyebabkan efek samping di oral, contohnya seperti berkurangnya fungsi mengunyah dan menelan, serta penurunan nafsu makan yang kemudian berkaitan dengan penurunan berat badan kritis. Penurunan berat badan kritis (PBBK) didefinisikan sebagai penurunan berat badan yang tidak disengaja sebesar 5% pada 1 bulan atau 10% pada 6 bulan sejak dimulainya RT. Tujuan: Mengetahui faktor yang berhubungan dengan PBBK pada pasien RT kepala dan leher di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Metode Penelitian: Analisis observasional retrospektif dengan menggunakan data sekunder (rekam medis) dari 125 pasien kanker mulut di Rumah Sakit Kanker Dharmais periode 2018-2022. Hasil: Rata-rata usia pasien adalah 50,2±14,5 tahun terdiri dari laki-laki sebanyak 68 orang (54,4%) dan perempuan sebanyak 57 orang (45,6%). Pasien yang mengalami PBBK pada satu bulan sejak RT selesai sebanyak 69 orang (72,6%). Analisis bivariat untuk melihat faktor yang berpengaruh terhadap PBBK menunjukkan hanya variabel xerostomia selama RT yang signifikan (p = 0,006). Kesimpulan: Xerostomia selama RT merupakan faktor yang berpengaruh terhadap PBBK. Kolaborasi multidisipliner tim onkologi diperlukan untuk mencegah PBBK, termasuk dokter gigi untuk memantau komplikasi oral selama RT. ......Introduction: Head and neck cancer (HNC) is the sixth most common cancer worldwide. 75% of HNCs are oral cancer. Radiotherapy (RT) is generally an oncology therapy that can develop side effects associated with oral complications due to RT. These complications can interfere with chewing and swallowing, which subsequently cause a decrease in appetite. Furthermore, patients may experience critical weight loss (CWL) defined as involuntary weight loss of 5% at one month or 10% at six months from the start of RT. Objective: To investigate the factor which correlates with CWL in head and neck RT patients treated in Dharmais Cancer Hospital. Methods: A retrospective observational analysis using secondary data (medical records) of 125 oral cancer patients at Dharmais Cancer Hospital in 2018-2022. Results: The mean age of patients was 50,2±14,5 years, with 68 (54,4%) male and 57 (45,6%) female. Sixty-nine patients (72,6%) developed CWL one month after RT, and the only significant factor in CWL was xerostomia during RT (p = 0,006). Conclusion: Xerostomia during RT is an influencing factor of CWL. Multidisciplinary collaboration of the oncology team is needed to prevent CWL, including the dentist to monitor oral complications during RT.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Suryantan
Abstrak :
This study aimed to assess the dietary changes of overweight and obese subjects and its relation to the body weight changes during 24 week of orlistat study. This study was an observational study as part of an open-labelled, randomised, parallel﷓group, real life study of the efficacy of orlistat for 36 weeks. However, this observational study followed the subjects until 24 weeks. The subjects were 64 overweight and obese Indonesian adults with body mass index 25.08 - 37.4 kglm2 and mean weight 76.7 kg (58,2 - 106.7 kg). Subjects were being prescribed a nutritionally balanced mild hypocaloric low fat diet. Caloric levels prescribed were a deficit of 500 kcal/day from daily caloric requirement (BMR corrected with physical activity level). 32 subjects were given orlistat 120 mg tid. On week-24, data of 38 subjects were being pooled and analyzed together. Until week-24, the subjects had lost an average of 7.8% of their initial body weight and 5.9% of their initial waist circumference. Total energy (p<0.05), protein (p<0.05), fat (p<0.001), carbohydrate (p<0.001) and PUFA intake (p<0.005) significantly reduce from week-0 to week-24. The mean percentage reduced were 19.3% of energy intake, 32.7% of fat intake, 17.4% of carbohydrate intake and 7.5% of protein intake. Several predictors that may influence the body weight changes were treatment (orlistat), carbohydrate, and PUFA intake changes. In conclusion the dietary intake changes might influence the body weight reduction and waist circumference reduction, regardless the treatment, especially because typical Indonesian diet the energy source mostly from carbohydrate.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
T12364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ikbal Hikmawan
Abstrak :
Inhibitor ramah lingkungan saat ini diperlukan untuk mengurangi dampak pencemaran dari inhibitor anorganik. Penelitian ini mempelajari pengaruh injeksi ekstrak daun sirsak dengan pelarut tiga tingkat sebagai inhibitor organik terhadap baja karbon rendah API 5L grade A dalam larutan air terproduksi. Berdasarkan pengujian weight loss dari seluruh sampel uji, sampel 8 hari dengan penambahan inhibitor 2 ml menunjukan nilai efisiensi paling tinggi yakni sebesar 52.62 %. Hasil uji polarisasi dan EIS dengan pelarut tiga tingkat didapatkan pelarut etanol mempunyai nilai efisiensi paling besar: 88.52%, sedangkan pelarut semi polar dan non polar nilai efisiensi nya hampir sama. Data dari EIS menunjukkan tahanan larutan menjadi turun dengan semakin meningkat nya penambahan inhibitor ekstrak daun sirsak. Uji FTIR memperlihatkan bahwa terdapat gugus fungsi dari ekstrak daun sirsak dan senyawa aktif nya adalah tipe polifenol. ......Green inhibitors are now increasingly needed to reduce the adverse environmental impacts of the inorganic inhibitor. This research studied the effects of injection of soursop leaves extract in three-level solvents (polar, semi polar and non polar) as an organic inhibitor for the low-carbon steel API 5L of grade A in produced water solution. Based on weight loss test of the entire sample, the 8 days's sample with addition of 2 ml inhibitor from soupsop leaves extract showed the highest efficiency value which amounted to 52.62%. The polarization and EIS tests for three levels's solvents show that the ethanol solvent (type of polar) has the greatest efficiency values: 88.52%, while the efficiency value of non-polar and semi-polar solvent is almost without difference. EIS data showed that inhibiting power of the solution decreases when the inhibitor of soursop leaves extract is increasingly added. FTIR test showed that there is a functional group in the soursop leaves's extract and the active compound is a kind of polyphenol.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42562
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Indriyani
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang perilaku diet penurunan berat badan yang dilakukan terhadap remaja putri di SMAN 34 Jakarta tahun 2014. Penelitian yang ada, masih menunjukkan tingginya perilaku diet, khususnya pada remaja putri. Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi antara faktor individu (status gizi, citra tubuh, penghargaan diri, dan pengetahuan gizi) dan faktor lingkungan (pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media massa) terhadap perilaku diet penurunan berat badan. Metode yang dilakukan adalah kuantitatif dengan alat ukur kuesioner dan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 187 responden remaja putri di SMAN 34 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,4% responden melakukan diet dengan tujuan paling banyak adalah untuk menurunkan berat badan, yaitu sebanyak 68,7%. Cara diet yang paling banyak dilakukan adalah diet sehat, yaitu 57,83% responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor status gizi, citra tubuh, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh media massa adanya hubungan bermakna dengan diet penurunan berat badan. Saran dari peneliti, pemberian edukasi mengenai gizi seimbang dan pengetahuan tentang diet penurunan berat badan yang melibatkan dinas kesehatan dan pendidikan serta menjalin kerja sama dengan media massa.
ABSTRACT
The focus of this study is the weight-loss dieting behavior among adolescent girls of SMAN 34 Jakarta 2014. Recents studies show that the numbers of weight-loss dieting have been increased, mostly in adolescent girls. The purpose of this study is to understand the proportion of individual factors (nutritional status, body image, self esteem, and nutritional knowledge) and environmental factors (family, peer, adn media mass influences) to the weight-loss dieting behavior. This study is a quantitative and measured with questionnaire, and using cross sectional design. The study participants included 187 adolescent girls of SMAN 34 Jakarta. The result of this study found that proporsion who are dieting was 44,4% with purpose of that behavior was to lose weight at most (57,83%). Healthy diet is the most common which was 61,4% respondents. The results of analysis showed that nutritional status, body image, influences of family, peer, and media mass are significantly related to the weight-loss dieting behavior. The author suggest the healt institution and school to have a role to do intervention through education to balance nutrition and nutritional knowledge to adolescent girls and also cooperation with media mass.
2014
S56598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Prasetyaningtyas
Abstrak :
Semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan minyak bumi, menuntut proses distribusi minyak bumi berlangsung secara mudah dan murah. Oleh karena itu,, dilakukan pendistribusian minyak bumi melalui pipa-pipa bawah tanah maupun bawah laut. Baja karbon merupakan material umum yang digunakan sebagai bahan konstruksi pipa dalam industri minyak. Namun, sifat baja karbon sangat rentan untuk terjadinya korosi. Penambahan inhibitor merupakan salah satu metode pengendalian korosi untuk pipa distribusi minyak. Inhibitor korosi dari senyawa bahan alam mempunyai banyak keunggulan, seperti ramah lingkungan, murah dan mudah diproduksi. Pada penelitian ini, diseleksi inhibitor korosi dari fraksi n-heksana (FH), fraksi metanol (FM) dan fraksi etil asetat (FEA) dari ekstrak buah lerak sebagai inhibitor korosi pada baja karbon berdasarkan metode weight loss. Karakterisasi lapisan yang terbentuk pada permukaan baja karbon diamati dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR), bentuk morfologi permukaan baja karbon dengan Scanning Electron Microscopy Energy Disspersive X-Ray (SEM EDS) dan mengetahui keberadaan Fe dan Fe2O3 dengan X-Ray Diffraction (XRD). Keberhasilan inhibitor korosi dalam melindungi baja karbon terlihat dari persen efisiensi inhibitor. Hasil seleksi didapatkan inhibitor terbaik adalah FM dengan % efisiensi inhibitor sebesar 95,71% pada konsentrasi 120 ppm dan suhu 30ᵒC dalam media HCl. Adsorpsi inhibitor korosi FM pada permukaan baja karbon mengikuti isoterm adsopsi Langmuir. Aplikasi inhibitor korosi FM dengan konsentrasi minimal 70 ppm pada temperatur 70ᵒC dengan waktu kontak 72 jam memberikan % efisiensi inhibitor di atas 90% pada larutan brine sintesis. ...... As increasing human need with petroleum, made petroleum distribution would be easier and cheaper. So, distribution was done by pipeline under land and under sea. Carbon steel was common material that used for pipeline construction of oil industry. But, properties of carbon steel caused corrosion. Adding inhibitor was one of method to restrain corrosion for oil distribution pipeline. Corrosion inhibitor from organic compound have some benefit, such as environmental friendly, cheap and easy to produce. In this research, corrosion inhibitor from n-hexane fraction (FH), methanol fraction (FM), and etyl acetate fraction (FEA) from lerak extract as corrosion inhibitor of carbon steel based on weight loss method. Characteristic of layer using FTR-IR spectrophotometer, surface morphological study was observed on SEM EDS and to identify Fe and Fe2O3 using XRD. The result showed that the best inhibitor was FM with % inhibitor efficiency was 95.71% with concetration of 120 ppm at 30ᵒC in clorida acid medium. Adsorption of FM corrosion inhibitor on carbon steel surface followed langmuir adsorption. Application of FM corrosion inhibitor at minimal concentration 70 ppm at 70ᵒC with 72 hours contact times gave % inhibitor efficiency more than 90% in synthetic brine.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>