Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinar Sukma Pramesti
Abstrak :
Many spiritual tours can be developed in Bali that are not only intended for foreign tourist but also for local tourists to calm their minds from the complex routines faced in this globalisation era.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2023
330 ASCSM 63 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kanya Ashri Bukhairina
Abstrak :
ABSTRAK
Latifa Corp. adalah UKM yang bergerak di bidang jasa spa dengan salah satu lini bisnisnya adalah Latifa Home Spa. Problem utama yang dihadapi oleh Latifa Home Spa adalah sistem booking yang masih manual dan terdesentralisasi pada masing- masing business partnernya. Kurangnya kontrol dan sulitnya manajemen pusat dalam memverifikasi laporan pemesanan yang dibuat oleh business partner setiap bulannya berpotensi menciptakan risiko fraud. Untuk meminimalisir hal tersebut, Latifa Corp. membuat sistem IT agar sistem booking menjadi tersentralisasi. Tesis ini merupakan hasil dari proses business coaching yang bertujuan untuk menerapkan konsep System Development Life Cycle SDLC waterfall pada pembuatan aplikasi ponsel dan website untuk sistem booking Latifa Home Spa. SDLC akan dipaparkan mulai dari alur tahapan, analisis dan dokumen yang perlu dihasilkan untuk masing - masing tahapan. Tujuan dari penerapan metode SDLC adalah untuk menghindari terjadinya risiko lainnya seperti gangguan bisnis dan kegagalan sistem. Pengumpulan data untuk tesis ini dilakukan melalui teknik wawancara semi terstruktur, observasi dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis Proses Operasional, Asesmen Risiko fraud, SWOT, Kanvas Bisnis Model, Pareto, dan GAP. Kata Kunci : Business Coaching, Fraud, Risiko, SDLC, Waterfall
ABSTRACT
Latifa Corp. is a SME in spa service field with one of its business line is Latifa Home Spa. The main problem faced by Latifa Home Spa is its booking system still manual and decentralized to each of its business partner. The lack of control and the headquarters difficult to verify the booking summary report that made by the business partner every end of the month, are potentially to create fraud risk. To minimize it, Latifa Corp. is eager to develop information technology IT system to centralize the booking system. This paper is the result of business coaching process in order to apply the concept of System Development Life Cycle SDLC waterfall on the development of mobile application and website for Latifa Home Spa booking system. The SDLC will be exposed starting from the stages flow, analysis to the documentation that need to be deliver for each of the stage. The purpose of applying the SDLC method is to avoid another risk such as business disruption and system failure. The data in this paper is collected by using semi structured interview technique, observation and analyzed by using Operational Process, Fraud Risk Assessment, SWOT, Business Canvas Model, Pareto and GAP analysis method. Key Word Business Coaching, Fraud, Risk, SDLC, Waterfall,
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Anshori
Abstrak :
ABSTRAK
Manajemen kepegawaian merupakan kegiatan pengelolaan kepegawaian mulai perencanaan pegawai sampai dengan pegawai pensiun. Pelaksanaan pengelolaan manajemen kepegawaian Kementerian Ketenagakerjaan saat ini belum optimal. Masih sering terjadi keterlambatan dalam pembuatan SK kenaikan pangkat dan SK kenaikan gaji berkala, sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan SK, sulitnya membuat laporan tentang data-data kepegawaian. Untuk menyelesaikan masalah tersebut perlu adanya Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian. Selain menyelesaikan masalah, Sistem Informasi Kepegawaian juga mampu meraih peluang dengan memberikan nilai tambah yaitu update data kepegawaian menjadi lebih mudah dan proses pelayanan kepegawaian dapat menjadi lebih efisien. Tahapan perancangan sistem informasi kepegawaian menggunakan tahapan pengembangan metodologi Waterfall. Untuk menentukan layak tidaknya perancangan tersebut, dilakukan analisis kelayakan yang mencakup kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan organisasi. Berdasarkan analisis kelayakan, proyek perancangan sistem informasi kepegawaian layak dikerjakan. Untuk menggambarkan sistem yang sudah ada as-is system dan sistem informasi kepegawaian to-be system digunakan pemodelan UML Unified Modelling Language yang meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, state chart mechine diagram, class diagram dan deployment diagram. Manfaat sistem informasi kepegawaian terdiri dari 3 kategori yakni Business Process Automation BPA , Business Process Improvement BPI dan Business Process Reengineering BPR . Rancangan Sistem Informasi Kepegawaian yang dihasilkan dibagi dalam 6 modul subsistem, yaitu modul login, modul master data, modul data pegawai, modul proses kepegawaian, modul pengguna dan modul laporan.

ABSTRACT
Personnel management is an activity of personnel management from planning employee until retirement employee. Implementation of the management of personnel management the Ministry of Labour is currently not optimal. Still frequent delays in manufacturing SK SK promotions and salary increases periodically, frequent occurrence of errors in the manufacturing of SK, the difficulty of making a report on the employment data. To solve these problems need to be their Human Resources Information Systems Design. In addition to resolving the problem, Human Resources Information System is also able to seize the opportunity to provide added value, namely update employee data becomes easier and the process could be more efficient staffing services. Stages of personnel information system design using Waterfall methodology development stage. To determine the appropriateness of the design, feasibility analysis which includes the technical feasibility, economic feasibility and viability of the organization. Based on the feasibility analysis, project personnel information system design feasible. To illustrate the existing system as is system and personnel information system to be system used modeling UML Unified Modeling Language , which includes use case diagrams, activity diagrams, sequence diagrams, collaboration diagrams, state charts mechine diagram, class diagrams and deployment diagrams. Benefits of personnel information system consists of three categories, Business Process Automation BPA , Business Process Improvement BPI and Business Process Reengineering BPR . Human Resources Information System divided into six modulesvsubsystem, there are the login module, the master data module, the employee data module, the management process module, the user module and the report module.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariasena Cahya Ramadhani
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang kian pesat mengakibatkan sering terjadinya perubahan kebutuhan bisnis pada pengembangan aplikasi. Hal ini berdampak pada meningkatnya penerapan Software Development Life Cycle (SDLC) berbasis agile khususnya scrum karena sifat agile yang terbuka dan fleksibel terhadap perubahan kebutuhan pengguna. Tentu kelebihan dari metode tersebut tidak tanpa kekurangan. Permasalahan seperti kurangnya partisipasi product owner, kurangnya pelatihan mengenai scrum, dan pelaksanaan kegiatan scrum yang tidak sesuai dengan panduan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh setiap anggota tim scrum. Permasalahan tersebut juga menjadi dasar dari penelitian serta pengembangan aplikasi web ScrumAid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam menjalankan kegiatan scrum. Aplikasi ini menaruh fokus pada fitur checklist yang berisi panduan-panduan untuk menjalankan kegiatan scrum sesuai dengan panduan Scrum Guide 2020 dan buku The Essential Scrum. Pengembangan aplikasi dilakukan dengan memanfaatkan metode waterfall, framework backend Django serta library frontend React karena kesesuaiannya dengan kondisi pengembangan aplikasi. Selain pengembangan, tim penulis juga melakukan evaluasi terhadap aplikasi web ScrumAid dengan melakukan uji performa frontend dan backend, yang menunjukan hasil rata-rata performa backend sebesar 100 ms untuk backend. Pada frontend, skor Google Lighthouse sebesar 93.43 untuk performa dan 91.86 untuk aksesibilitas. Uji usability dan System Usability Scale yang hasilnya menyatakan bahwa partisipan puas terhadap aplikasi. ......The rapid development of technology has led to frequent changes in business requirements during application development. This has resulted in the increased adoption of agile-based Software Development Life Cycle (SDLC), particularly Scrum, due to its open and flexible nature in responding to user needs. However, this method also has its limitations. Issues such as lack of product owner participation, insufficient training in Scrum, and improper implementation of Scrum activities need to be addressed by all Scrum team members. These issues serve as the foundation for the research and development of the ScrumAid web application. The objective of this research is to develop an application that assists users in conducting Scrum activities. The application focuses on a checklist feature that provides guidance on executing Scrum activities correctly. The application development follows the waterfall method, utilizing the Django backend framework and React frontend library due to their suitability for the development environment. In addition to development, the writing team also conducted evaluations on the ScrumAid web application by performing frontend and backend performance tests, which showed an average backend performance result of 100 ms. On the frontend, the Google Lighthouse score was 93.43 for performance and 91.86 for accessibility. Usability testing and System Usability Scale were also conducted, and the results indicated that the participants were satisfied with the application.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Pratama Putra Nusantara
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang kian pesat mengakibatkan sering terjadinya perubahan kebutuhan bisnis pada pengembangan aplikasi. Hal ini berdampak pada meningkatnya penerapan Software Development Life Cycle (SDLC) berbasis agile khususnya scrum karena sifat agile yang terbuka dan fleksibel terhadap perubahan kebutuhan pengguna. Tentu kelebihan dari metode tersebut tidak tanpa kekurangan. Permasalahan seperti kurangnya partisipasi product owner, kurangnya pelatihan mengenai scrum, dan pelaksanaan kegiatan scrum yang tidak sesuai dengan panduan menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh setiap anggota tim scrum. Permasalahan tersebut juga menjadi dasar dari penelitian serta pengembangan aplikasi web ScrumAid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam menjalankan kegiatan scrum. Aplikasi ini menaruh fokus pada fitur checklist yang berisi panduan-panduan untuk menjalankan kegiatan scrum sesuai dengan panduan Scrum Guide 2020 dan buku The Essential Scrum. Pengembangan aplikasi dilakukan dengan memanfaatkan metode waterfall, framework backend Django serta library frontend React karena kesesuaiannya dengan kondisi pengembangan aplikasi. Selain pengembangan, tim penulis juga melakukan evaluasi terhadap aplikasi web ScrumAid dengan melakukan uji performa frontend dan backend, yang menunjukan hasil rata-rata performa backend sebesar 100ms untuk backend. Pada frontend, skor Google Lighthouse sebesar 93.43 untuk performa dan 91.86 untuk aksesibilitas. Uji usability dan System Usability Scale yang hasilnya menyatakan bahwa partisipan puas terhadap aplikasi. ......The rapid development of technology has led to frequent changes in business requirements during application development. This has resulted in the increased adoption of agile-based Software Development Life Cycle (SDLC), particularly Scrum, due to its open and flexible nature in responding to user needs. However, this method also has its limitations. Issues such as lack of product owner participation, insufficient training in Scrum, and improper implementation of Scrum activities need to be addressed by all Scrum team members. These issues serve as the foundation for the research and development of the ScrumAid web application. The objective of this research is to develop an application that assists users in conducting Scrum activities. The application focuses on a checklist feature that provides guidance on executing Scrum activities correctly. The application development follows the waterfall method, utilizing the Django backend framework and React frontend library due to their suitability for the development environment. In addition to development, the writing team also conducted evaluations on the ScrumAid web application by performing frontend and backend performance tests, which showed an average backend performance result of 100ms. On the frontend, the Google Lighthouse score was 93.43 for performance and 91.86 for accessibility. Usability testing and System Usability Scale were also conducted, and the results indicated that the participants were satisfied with the application.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frezi Majesty
Abstrak :
Pada tahun 2020, dunia dihadapkan dengan adanya pandemi virus Covid-19. Penyebaran virus yang begitu massif membuat beberapa negara melakukan pembatasan social terhadap seluruh aktivitas masyarakatnya dengan memberlalukan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Peraturan tersebut menerangkan bahwa adanya pembatasan terhadap pergerakan masyarakat dan pembatasan lalu lintas logistic selama peraturan tersebut berlangsung. Hal ini berdampak pada rencana pembangunan pabrik manufaktur otomotif yang telah direncanakan siap beroperasi ditahun 2022. Dengan menggunakan metode manajemen proyek klasik (Waterfall) membuat terbatasnya ruang pergerakan atau pun perubahan dalam pembangunan pabrik tersebut. Hal ini menunjukkan penggunaan metode manajemen proyek yang lebih tepat adalah metode yang adaptif atau lebih dikenal dengan Scrum (Agile). Pada riset kali ini akan dikaji tentang penggunaan metode Scrum (Agile) ditinjau dari aspek Critical Path lalu dihitung probabilitas keberhasilannya dengan metode distribusi peluang keberhasilan Binomial sebagai alternatif dalam pelaksanaan pembangunan salah satu pabrik otomotif di Indonesia. Riset ini dapat menjadi landasan sebagai pemilihan konsep manajemen proyek yang tepat digunakan dalam pembangunan pabrik otomotif dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. ......In 2020, the world is faced with the Covid-19 virus pandemic. The spread of the virus is so massive that several countries impose social restrictions on all activities of their people by imposing Lockdown Regulation. This regulation states that there are restrictions on the movement of people and restrictions on logistical traffic during the regulation. This has an impact on the plan to build an automotive manufacturing plant which has been planned to be ready to operate in 2022. Using the classic project management method (Waterfall) limits the space for movement or changes in the construction of the plant. So that the use of a more appropriate project management method is an adaptive method or better known as Scrum (Agile). In this research, we will study the use of the Scrum (Agile) method in terms of the Critical Path aspect and then calculate the probability of success using the Binomial success probability distribution method as an alternative in the implementation of the construction of an automotive factory in Indonesia. So that this research can become the basis for selecting the appropriate project management concept to be used in the construction of an automotive factory and can achieve predetermined targets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Wigunarta
Abstrak :
Private tutoring merupakan sebuah konsep pembelajaran yang cukup populer karena metodenya yang adaptif dengan topik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan learner. Beberapa penelitian yang menganalisis tentang kegiatan private tutoring menyimpulkan bahwa kegiatan ini mendukung proses akademis sehingga konsep private tutoring kerap diimplementasikan pada kegiatan akademis pendukung..Setelah melakukan studi literatur, didapatkan bahwa terdapat permasalahan akademis pada perguruan tinggi dimana angka mahasiswa yang putus kuliah meningkat pada tahun 2020 sebesar 7% (Kemendikbud, 2020). Penulis membuat hipotesis bahwa terdapat beberapa permasalahan penyebab putus kuliah tersebut yang salah satunya adalah kesulitan mencari referensi ketika kegiatan perkuliahan secara daring. Oleh karena itu penulis memadukan konsep personalized learning dan private tutoring  dengan memasukkannya pada kuota 60 menit belajar mandiri pada 1 SKS dalam perkuliahan untuk menunjang proses pembelajaran dengan harapan dapat membantu performa akademis. Untuk mengumpulkan data pendukung dan mencari pain points yang dialami oleh pengguna, penulis melakukan wawancara dan kuesioner untuk mendapatkan beberapa poin penting seperti kecocokan gaya belajar dan mengajar, komunikasi antar learner dan tutor, serta keterbatasan waktu dan tempat dalam melakukan private tutoring. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara mencari kesulitan yang dialami, kemudian mengembangkan dan mengevaluasi sebuah sistem berbentuk websites untuk memfasilitasi pencarian tutor dan learner. Penelitian ini mengimplementasikan dua konsep utama dalam software engineering, yaitu user-centered design (UCD) dan waterfall development method. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan personalized learning untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses private tutoring dengan mengadaptasikan proses pembelajaran dengan melakukan personalisasi. Penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu perumusan masalah dan studi literatur, requirements gathering yang menjalankan tahapan UCD, desain sistem perangkat lunak sebagai usulan solusi, proses pengembangan yang mengimplementasikan waterfall method dan melakukan software testing pada tahapan tersebut, dan ditutup dengan penarikan kesimpulan. Penelitian ini memiliki scope mahasiswa yang dibagi menjadi dua sudut pandang yaitu learner yang merupakan mahasiswa yang ingin melakukan private tutoring dan membutuhkan bantuan akademis dari ahli dan tutor yang merupakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait bidang yang diahlikan. Penulis memilih tutor yang bersedia membantu proses belajar mengajar dan kegiatan private tutoring yang dipilih adalah kegiatan yang bersifat sukarela dimana tutor akan menawarkan diri dengan cara mendaftar pada aplikasi yang dikembangkan. Hasil evaluasi dari usulan solusi dari penelitian ini menghasilkan total delapan fitur. Hasil evaluasi system usability scale (SUS) berdasarkan 25 responden menghasilkan nilai rata-rata 75,5% yang masuk ke kategori “Baik”. Selain itu, telah dilakukan load testing, endurance test, stress test, dan lighthouse testing yang menghasilkan data bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu menampung hingga 250 concurrent user dengan jangka waktu hingga 24 jam. ......Private tutoring is a learning concept that is quite popular because of its adaptive method with learning topics that suit the needs of learners. Several studies analyzing private tutoring activities have concluded that these activities support the academic process so that the concept of private tutoring is often implemented in supporting academic activities. After conducting a literature study, it was found that there were academic problems at tertiary institutions where the number of dropouts increased by 7% in 2020 (Ministry of Education and Culture, 2020). The author hypothesizes that there are several problems that cause dropping out of college, one of which is the difficulty of finding references when lecture activities are online. Therefore the author combines the concepts of personalized learning and private tutoring by including them in the quota of 60 minutes of self-study for 1 credit in lectures to support the learning process in the hope that it can help academic performance. To collect supporting data and find pain points experienced by users, the authors conducted interviews and questionnaires to obtain several important points such as compatibility of learning and teaching styles, communication between learners and tutors, as well as time and place limitations in conducting private tutoring. This study aims to solve these problems by looking for difficulties experienced, then developing and evaluating a system in the form of websites to facilitate the search for tutors and learners. This study implements two main concepts in software engineering, namely user-centered design (UCD) and the waterfall development method. This research also uses a personalized learning approach to increase the effectiveness and efficiency of the private tutoring process by adapting the learning process by personalizing it. , the development process that implements the waterfall method and performs software testing at that stage, and closes with drawing conclusions. The evaluation results of the proposed solutions from this study produce a total of eight features. The evaluation results of the system usability scale (SUS) based on 25 respondents yield an average value of 75.5% which is in the "Good" category. In addition, load testing, endurance tests, stress tests, and lighthouse testing have been carried out which yielded data that the developed application can accommodate up to 250 concurrent users with a period of up to 24 hour.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Akmal
Abstrak :
Private tutoring merupakan sebuah konsep pembelajaran yang cukup populer karena metodenya yang adaptif dengan topik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan learner. Beberapa penelitian yang menganalisis tentang kegiatan private tutoring menyimpulkan bahwa kegiatan ini mendukung proses akademis sehingga konsep private tutoring kerap diimplementasikan pada kegiatan akademis pendukung..Setelah melakukan studi literatur, didapatkan bahwa terdapat permasalahan akademis pada perguruan tinggi dimana angka mahasiswa yang putus kuliah meningkat pada tahun 2020 sebesar 7% (Kemendikbud, 2020). Penulis membuat hipotesis bahwa terdapat beberapa permasalahan penyebab putus kuliah tersebut yang salah satunya adalah kesulitan mencari referensi ketika kegiatan perkuliahan secara daring. Oleh karena itu penulis memadukan konsep personalized learning dan private tutoring  dengan memasukkannya pada kuota 60 menit belajar mandiri pada 1 SKS dalam perkuliahan untuk menunjang proses pembelajaran dengan harapan dapat membantu performa akademis. Untuk mengumpulkan data pendukung dan mencari pain points yang dialami oleh pengguna, penulis melakukan wawancara dan kuesioner untuk mendapatkan beberapa poin penting seperti kecocokan gaya belajar dan mengajar, komunikasi antar learner dan tutor, serta keterbatasan waktu dan tempat dalam melakukan private tutoring. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara mencari kesulitan yang dialami, kemudian mengembangkan dan mengevaluasi sebuah sistem berbentuk websites untuk memfasilitasi pencarian tutor dan learner. Penelitian ini mengimplementasikan dua konsep utama dalam software engineering, yaitu user-centered design (UCD) dan waterfall development method. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan personalized learning untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses private tutoring dengan mengadaptasikan proses pembelajaran dengan melakukan personalisasi. Penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu perumusan masalah dan studi literatur, requirements gathering yang menjalankan tahapan UCD, desain sistem perangkat lunak sebagai usulan solusi, proses pengembangan yang mengimplementasikan waterfall method dan melakukan software testing pada tahapan tersebut, dan ditutup dengan penarikan kesimpulan. Penelitian ini memiliki scope mahasiswa yang dibagi menjadi dua sudut pandang yaitu learner yang merupakan mahasiswa yang ingin melakukan private tutoring dan membutuhkan bantuan akademis dari ahli dan tutor yang merupakan mahasiswa yang memiliki pengetahuan dan pengalaman terkait bidang yang diahlikan. Penulis memilih tutor yang bersedia membantu proses belajar mengajar dan kegiatan private tutoring yang dipilih adalah kegiatan yang bersifat sukarela dimana tutor akan menawarkan diri dengan cara mendaftar pada aplikasi yang dikembangkan. Hasil evaluasi dari usulan solusi dari penelitian ini menghasilkan total delapan fitur. Hasil evaluasi system usability scale (SUS) berdasarkan 25 responden menghasilkan nilai rata-rata 75,5% yang masuk ke kategori “Baik”. Selain itu, telah dilakukan load testing, endurance test, stress test, dan lighthouse testing yang menghasilkan data bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu menampung hingga 250 concurrent user dengan jangka waktu hingga 24 jam. ......Private tutoring is a learning concept that is quite popular because of its adaptive method with learning topics that suit the needs of learners. Several studies analyzing private tutoring activities have concluded that these activities support the academic process so that the concept of private tutoring is often implemented in supporting academic activities. After conducting a literature study, it was found that there were academic problems at tertiary institutions where the number of dropouts increased by 7% in 2020 (Ministry of Education and Culture, 2020). The author hypothesizes that there are several problems that cause dropping out of college, one of which is the difficulty of finding references when lecture activities are online. Therefore the author combines the concepts of personalized learning and private tutoring by including them in the quota of 60 minutes of self-study for 1 credit in lectures to support the learning process in the hope that it can help academic performance. To collect supporting data and find pain points experienced by users, the authors conducted interviews and questionnaires to obtain several important points such as compatibility of learning and teaching styles, communication between learners and tutors, as well as time and place limitations in conducting private tutoring. This study aims to solve these problems by looking for difficulties experienced, then developing and evaluating a system in the form of websites to facilitate the search for tutors and learners. This study implements two main concepts in software engineering, namely user-centered design (UCD) and the waterfall development method. This research also uses a personalized learning approach to increase the effectiveness and efficiency of the private tutoring process by adapting the learning process by personalizing it. , the development process that implements the waterfall method and performs software testing at that stage, and closes with drawing conclusions. The evaluation results of the proposed solutions from this study produce a total of eight features. The evaluation results of the system usability scale (SUS) based on 25 respondents yield an average value of 75.5% which is in the "Good" category. In addition, load testing, endurance tests, stress tests, and lighthouse testing have been carried out which yielded data that the developed application can accommodate up to 250 concurrent users with a period of up to 24 hour.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Suprapto
Abstrak :
ABSTRAK
Unit Pengelola Dokumen Administrasi Kependudukan UPDAK Pemprov DKI Jakarta adalah sebuah unit yang bertugas mengelola dan melayani pelayanan arsip catatan sipil di Provinsi DKI Jakarta. Saat ini pelaksanaan pelayanan arsip catatan sipil berjalan belum optimal, dengan indikator bahwa 30.22 masih terjadi keterlambatan pelayanan kepada masyarakat serta masih ada arsip catatan sipil yang berusia diatas 5 tahun dan belum masuk ke record center UPDAK. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada instansi UPDAK maka diperlukan sebuah sistem informasi manajemen pelayanan arsip catatan sipil. Untuk membangun sebuah sistem informasi manajemen pelayanan dipilih tahapan pengembangan sistem informasi yang mengacu ke System Development Life Cycle SDLC dengan tahapan planning, analysis, design dan implementation dan menggunakan Unified Modelling Language UML. Dari hasil perancangan sistem informasi manajemen pelayanan arsip catatan sipil terbentuk 2 modul besar yaitu modul Loket Pelayanan dan modul Pengelolaan Pelayanan. Dari hasil rancangan sistem informasi manajemen pelayanan arsip didapat manfaat berupa 5 Bussiness Process Automation BPA yaitu Melengkapi Permohonan, Pemutahiran Data Pelayanan, Berita Acara Penelitian Register, Pencatatan Akta dan CP, Pembuatan/Distribusi Laporan dan 3 Bussiness Process Improvement BPI yaitu Permohonan Pelayanan Online, Pelayanan Mutasi Data dan Monitoring Pelayanan serta 1 Bussiness Process Reengineering BPR : Permohonan Legalisir Online.
ABSTRACT
Unit Pengelola Dokumen Administrasi Kependudukan UPDAK Pemprov DKI Jakarta is a unit that serves records archive in DKI Jakarta. Nowday, civil registration records services is not optimal yet, with an indicator of 30.22 delayed services and there are civil records aged over 5 years and does not entered the UPDAK record center. To solve the problems that occur in the UPDAK agency it is necessary an information management service system records civil records. Waterfall model and Unified Modeling Language UML selected as methodology to build a management information system services. There are 4 stages of design planning, analysis, design and implementation. As a result, formed 2 large module Loket Pelayanan Service Submission module and Pengelolaan Pelayanan Service Management module. As results of information management system archive services design we obtained benefits of 5 Business Process Automation BPA Melengkapi Permohonan, Pemutahiran Data Pelayanan, Berita Acara Penelitian Register, Pencatatan Akta dan CP, Pembuatan Distribusi Laporan also 3 Business Process Improvement BPI Permohonan Pelayanan Online, Pelayanan Mutasi Data and Monitoring Pelayanan and 1 Business Process Reingeering BPR Permohonan Legalisir Online.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rabiah Al Adawiyah
Abstrak :
Perkembangan Peer to Peer (P2P) Lending memunculkan potensi pencucian uang. Pelaku pencucian uang dapat menjalankan modus pencucian uang dengan menjadi pemberi pinjaman (Lender) dan menginvestasikan dana di P2P Lending. Kemudahan proses registrasi menjadi Lender dapat meningkatkan potensi pencucian uang. Permasalahan yang muncul dari kemudahan proses registrasi Lender antara lain data registrasi Lender tidak lengkap, tidak valid, palsu, atau milik orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan modul registrasi Lender pada P2P Lending Platform agar dapat mencegah potensi pencucian uang dari proses registrasi Lender. Penelitian ini menggunakan Waterfall Development untuk metodologi pengembangan sistemnya. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator P2P Lending dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) selaku lembaga yang fokus terhadap pencucian uang. Pengumpulan data juga dilakukan dengan studi dokumen aturan-aturan yang relevan. Hasil wawancara dan studi dokumen tersebut dianalisis untuk penyusunan requirements sistem. Penelitian ini menghasilkan rancangan modul registrasi Lender pada P2P Lending dengan sebelas use cases yang bertujuan untuk mengatasi celah potensi pencucian uang di proses registrasi Lender. Validasi dilakukan melalui expert judgment yang melibatkan Staf Senior Direktorat Pengawasan Kepatuhan dikarenakan rancangan ini belum diimplementasikan menjadi sistem yang dapat diuji coba. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian dapat dikembangkan dengan mengidentifikasi potensi pencucian uang dari berbagai celah yang mungkin dari P2P Lending Platform. ......The development of Peer to Peer (P2P) Lending raises the potential for money laundering. Money launderers can perform money laundering mode by becoming a lender and investing funds in P2P Lending. The ease of the registration process to become a lender can increase the potential for money laundering. Problems that arise from the ease of the lender registration process include incomplete, invalid, fake, or other people's registration data. This study aims to produce a design for the lender registration module on the P2P Lending Platform in order to prevent potential money laundering from the lender registration process. This study uses Waterfall Development for system development methodology. Data collection was carried out by interviewing sources from the Financial Services Authority (OJK) as the P2P Lending regulator and the Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK) as an institution that focuses on money laundering. Data collection was also carried out by studying the relevant regulations documents. The results of interviews and document studies were analyzed for the preparation of system requirements. This research produces a module design for lender registration in P2P Lending with eleven use cases that aims to address the potential gap for money laundering in the lender registration process. Validation is carried out through expert judgment involving the Senior Staff of the Compliance Supervision Directorate because this design has not been implemented into a system that can be tested. The recommendation for further research is that research can be developed by identifying the potential for money laundering from various possible loopholes of the P2P Lending Platform.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>