Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferris, Lesley
London: Macmillan, 1990
809 FER a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Ayu Sunari
Abstrak :
Dalam karya sastra, tokoh perempuan umumnya ditampilkan dalam posisi yang tidak menguntungkan. Posisi perempuan selalu dianggap nomor dua (second class) di bawah dominasi laki-laki. Perempuan tampil sebagai mahluk yang lemah, tertindas, dan hidup tergantung pada kaum laki-laki.

Namun, hal tersebut tidak ditemui dalam trilogi novel Dari Lembah Ke Coolibah, Welas Asih Merengkuh Tajali, dan Menyucikan Perselingkuhan-- karya Titis Basino. Titis menampilkan tokoh perempuan yang tegar, mandiri, tidak cengeng, percaya diri, dan tidak tergantung sepenuhnya pada laki-laki. Titis juga berusaha memandang perempuan melalui tradisi dan kedudukannya, terutama berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Melalui bahasanya yang mengalir lancar, Titis berusaha membuktikan bahwa perempuan tidak hanya berperan inferior dalam tradisi dan kedudukannya tetapi juga kadang berperan superior sebagai individu yang berotonomi.

Dalam penelitian terhadap trilogi novel tersebut tampak sejauh mana peran ganda perempuan. Tokoh perempuan dalam ketiga karya tersebut berhasil membuktikan bahwa mereka dapat berperan ganda, baik sebagai ibu rumah tangga, istri, perempuan karier, dan sekaligus individu yang bebas. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam trilogi novel tersebut telah berada dalam posisi superior, walaupun tokoh laki-laki dalam trilogi novel tersebut masih menganggap bahwa dari berbagai sudut, baik agama, budaya, dan kemampuan/kerja, perempuan masih berada di bawah laki-laki. Selain itu, peran, sikap, dan sifat inferior perempuan masih tampak jika berkaitan dengan masalah cinta karena perempuan masih cenderung menggunakan perasaan dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Penelitian ini tidak hanya memfokuskan sudut pandang dan pemikiran tokoh perempuan tetapi juga menampilkan sudut pandang tokoh laki-laki terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi kaum perempuan. Berbagai permasalahan hubungan perempuan dan laki-laki juga dikaitkan dengan konsep gender. Hal tersebut disadari sebagai kondisi yang berlaku dalam masy,irakat. Oleh karena selama ini masyarakat biasanya tidak dapat menerima perilaku yang menyimpang dari norma standar maka berkembang mitos yang membedakan peranan laki-laki dan perempuan (gender).

Dalam trilogi novel tersebut juga terlihat sikap pengarang-yang kebetulan perempuan-- yang ditampilkan oleh tokoh perempuan. Pada intinya perempuan dalam ketiga karya Titis tersebut hanya ingin tampil sejajar (kedudukannya) dengan laki-laki, tanpa keinginan untuk memberontak atau menaklukan posisi dan dominasi laki-laki.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S10899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cavin Rubenstein
Abstrak :
Dalam roman ini terkandung kritik terhadap stereotif negatif dan juga sikap masyarakat pada masa itu yang mengecilkan posisi dan peran Nyai. Nyai dalam roman ini ditampilkan sebagai seorang perempuan pribumi yang posisinya terendah dalam masyarakat, namun dia adalah satu-satunya tokoh perempuan yang diberi kesempatan untuk mengutarakan pemikiran atau pandangannya atas kondisi masyarakat. Dia adalah tokoh yang dikerdilkan masyarakat, namun bisa berpikir dan menyatakan pendapatnya yang besar.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15968
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hapis Sulaiman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sekaligus menganalisis citra tokoh utama perempuan dalam skenario tersebut. Deskripsi citra tokoh perempuan dalam analisis ini didasarkan pada perkembangan penokohan yang meliputi karekter, sikap, dan pola pikir tokoh perempuan. Pemilihan skenario KDKK karya Asrul Sani sebagai objek penelitian didasarkan pada keinginan melihat keistimewaan skenario ini, terutama dalam kaitan dengan tema perempuan. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa KDKK merupakan film yang mendapat penghargaan piala Citra sebagai film terbaik pada FFI tahun 1987. Selain itu, beberapa skenario karya Asrul Sani seperti Nagabonar dan Apa yang Kaucar, Palupi? Juga memperlihatkan tema perempuan. Skenario Kejarlah Daku Kau Kutangkap mengungkapkan problematika peran dan karekter perempuan. Di dalamnya diungkapkan perubahan status dan peran perempuan yang berpengaruh pada perubahan karakter, sikap dan pola pikir mereka. Perubahan karakter, sikap, dan pola pikir tersebut pada akhirnya mengakibatkan perubahan citra mereka. Di sisi lain, perubahan karakter, sikap dan pola pikir ini memperlihatkan kedinamisan citra perempuan yang ditandai dalam dua kategori, citra stereotip dan tidak stereotip. Hal ini juga menunjukkan upaya perempuan dalam mempertahankan eksistensi mereka. Tokoh Mona yang dicirkan perempuan dengan citra stereotip digambarkan sebagai perempuan yang bergantung dan tidak mampu membuat keputusan. Sebaliknya, tokoh Marni yang dicirikan sebagai perempuan dengan citra tidak stereotip digambarkan sebgai perempuan mandiri, tegas, mampu mengambil keputusan, dan enggan menikah karena penilaian buruknya tentang laki-laki. Perubahan karakter, sikap, dan pola pikir tokoh perempuan dalam skenario tersebut, menunjukkan adanya pergeseran terhadap citra perempuan. Pergeseran citra terjadi sesuai kondisi dan situasi yang dihadapi tokoh. Hal ini sesuai dengan pemahaman yang menyebutkan penggenderan bersifat fleksibel. Segala sifat, peran yang menempel pada laki-laki atau perempuan yang diberikan oleh masyarakat dapat saling bertukar tempat dan berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini untuk menggambarkan perubahan i sosial dan budaya yang ada pada empat cerpen Arab.

Metode penulisan yang digunakan adal.ah metode riptif analitis berdasarkan penelitian yang dilakukan dap empat cerpen tersebut.

Hasil analisamengungkapkan bahwa gambaran ahan nilai-nilai sosial dan budaya yang terjadi pada cerpen Arab tersebut memperlihatkan perubahan nilai dan budaya yang terjadi pada empat negara asal tersebut, yaitu Lebanon, Kuwait, Irak dan sia. Perubahan-perubahan yang terjadi dikarenakan nih Barat. Pengaruh yang dibawa oleh barat tersebut modernisasi dan westernisasi.
2001
S13403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnawati
Abstrak :
In this thesis, Ingeborg Bachmann's works Undine geht and Der gute Gott von Manhattan are analyzed based on the discourse analysis theory of Michel Foucault in order to reveal the discourse german Women's image in the year fifties that is combined within the texts. Moreover, this thesis is also aimed to find out whether both of Bachmann's texts speak about the same discourse of gennan Women's image in the year fifties as what was proliferated at that historical period or speak about the other and different one. To reveal this the writer need to compare the texts with some non-literature texts that also emerged at the same historical period. The final result of the analysis will determine whether the two texts are Gegendiskurs or...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 1996
809.914 5 ROM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mina Elfira
Abstrak :
Buku yang berjudul Perempuan Rusia pada era komunisme : studi kritis terhadap karya-karya terbaik A.M. Kollontai dan N.V. Baranskaia ini ditulis oleh Mina Elfira; editor, Sunu Wasono. Buku ini membahas tentang citra pemrempuan dalam karya-karya sastrawan Rusia, yaitu A. M. Kollontai, dan N. V. Baranskaia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
891.709 MIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Susilastuti Sunarya
Abstrak :
Sejarah perkembangan drama di Australia menunjukkan bahwa sampai ,dengan paruh kedua abad 20 karya-karya dramawan Australia laki-laki berfokus pada tokoh bushman dan kemudian ocker yang diyakini merupakan tokoh yang khas Australia dan mencakup segenap ciri masyarakat Australia yang male-dominated. Tokoh perempuan tidak mendapat peranan dan sengaja ditampilkan hanya sebagai foil characterdan pendukung tokoh laki-laki. Menyimak hal ini, maka karya-karya Louis Nowra merupakan suatu pengecualian dan pembaruan karena keberaniannya untuk menentang arus dengan menciptakan tokoh-tokoh perempuan yang kuat dan berperan, yang tidak hanya kulit putih saja, tetapi juga berasal dari kelompok etnis non-kulit putih. Pembaruan dalam penciptaan tokoh perempuan ini juga membawa pembaruan dalam unsur tematik dan perspektif gender dibanding karya-karya dramawan pendahulunya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
D1822
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Nur Permata
Abstrak :
Kisah dosa pertama banyak digunakan masyarakat patriarkhat untuk melegitimasi superioritas laki-laki atas perempuan. Pada drama Der zerbrochene Krug karya Heinrich von Kleist kisah tragis ini digarap kembali, dengan suatu perbedaan tajam. Bukan Eve yang merayu Adam untuk berbuat dosa, melainkan sebaliknya. Berdasarkan titik awaI ini figur Eve sebagai searang perempuan diteliti demi rnenginterpretasi nuansa perubahan tersebut dan menggali unsur lain dari drama yang sekilas hanya mengulang kembali stereotip perempuan yang sudah ada. Tujuan penelitian adalah menunjukkan, bahwa pembalikan mitos oleh Kleist, seperti telah disinggung di atas memiliki suatu arti krusial bagi drama ini. Dan selain itu juga, bahwa konsep jender yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat kala itu memang dipertanyakan. Pencapaian tujuan di atas akan dilakukan melalui analisis struktural drama bersangkutan. Surat-surat pribadi dan salah satu esei Kleist, Uber das Marionettentheater, serta teori jender akan menjadi pendukung yang sangat berguna dalam proses analisis ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa Kleist memang meletakkan konsep jender yang berlaku waktu itu (dan yang juga dianutnya sendiri) dalam lingkaran pertanyaan. Figur Eve ditampilkan sangat cemerlang di tengah keburaman jenis kelamin lainnya, ditengah masyarakat patriarkhat. Konfrontasi antara Adam dan Eve dengan dikuti kaburnya Adam dari arena menunjukkan keunggulan Eve si perempuan dibandingkan Adam si laki-laki.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S14656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>