Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalina Febriyenti
Abstrak :
ABSTRAK
Evakuasi masyarakat dari wilayah risiko merupakan prioritas utama ketika peringatan dini tsunami telah diterima. Sistem Informasi Geografis SIG dapat memberikan suatu dukungan pengambilan keputusan dengan menjawab pertanyaan seperti jalur evakuasi mana yang harus dipilih berdasarkan lokasi dari bahaya, berapa banyak orang yang harus dievakuasi, waktu evakuasi, dan kemana mereka harus pergi untuk menjangkau tempat perlindungan terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek kapasitas wilayah Teluk Palabuhanratu dalam menghadapi potensi bencana tsunami yang difokuskan pada kesiapan kapasitas evakuasi. Secara garis besar perhitungannya meliputi pemodelan wilayah keterpaparan; analisis distribusi penduduk; dan perhitungan waktu tempuh evakuasi pada daerah penelitian. Hasil menunjukkan bahwa wilayah Teluk Palabuhanratu memiliki keterpaparan seluas 719,95 Ha dengan penduduk terpapar sebanyak 13.558 jiwa. Pada rentang waktu evakuasi antara 0-25 menit, seluruh penduduk pada daerah terpapar telah berada dalam zona aman. Ketersediaan akses jaringan jalan yang memudahkan para pengungsi untuk menjangkau tempat-tempat aman juga semakin mempersingkat waktu evakuasi.
ABSTRACT
The evacuation of the population from the risk area is the main priority when an early warning of the tsunami has been received. Geographical Information Systems GIS can provide a decision support by answering questions such as which evacuation routes must be selected based on the location of the danger, how many people who must be evacuated, evacuation time, and where they should go to reach the place where the nearest protection. This research aims to examine the aspects of the Palabuhanratu Gulf region capacity to face the potential of the tsunami disaster that focused on disaster preparedness evacuation capacity. Outline of the calculations include the modeling of tsunami exposure analysis of the population distribution, and the calculation of the travel time of the evacuation in the research area. The result shows that the area of tsunami exposure in Palabuhanratu Gulf region is 719,95 Ha with 13.558 people in the exposed area. In evacuation time that ranged between 0 25 minutes, all populations in the exposed area has been included in the safe zone coverage. Road network in Palabuhanratu Bay that makes the refugees easier to reach the safe zone also shorten the evacuation time.
2017
S69213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Adistya Medina
Abstrak :
Kecamatan Bogor Tengah merupakan lokasi yang strategis dengan adanya pusat perbelanjaan baik pasar modern maupun pasar tradisional. Dalam memilih lokasi tujuan belanjanya, penduduk akan mempertimbangkan waktu tempuh dan juga jarak. Penetapan pilihan tersebut dikenal dengan istilah proses keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan jenis kebutuhan primer harian dan primer non harian, yang bertujuan untuk melihat bagaimana pola pemilihan lokasi belanja penduduk di Kecamatan Bogor Tengah dengan menggunakan variabel karakteristik demografi yakni tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan jenis pergerakan belanja. Metode yang digunakan bersifat deskriptif spasial dengan menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara setiap variabel yang digunakan dalam memilih lokasi belanja kebutuhan primer harian. Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam membeli kebutuhan primer harian penduduk cenderung memilih waktu tempuh serta jarak terdekat terhadap lokasi tempat tinggalnya, jenis pergerakan belanja single purpose trip mayoritas dipilih penduduk karena umumnya jarak yang ditempuh merupakan jarak dekat. Berbeda halnya dengan kebutuhan primer non harian pakaian, pergerakan belanja pakaian dipengaruhi terhadap pendapatan yang dimilikinya, sebagian besar penduduk memiliki jenis pergerakan multi purpose trip, karena jarak dan waktu tempuh tidak begitu dipertimbangkan asalkan lokasi tersebut masih terdapat di dalam Kota Bogor. Pendapatan dan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemilihan lokasi belanja, sedangkan pada karakteristik demografi status pekerjaan hubungan yang terjadi tidak signifikan apabila tidak dikaitkan dengan tingkat pendapatan masing-masing penduduknya.
The district of central Bogor is a strategic location supported with a decent trade center which is good in both modern and traditional market. In selecting the location of store, community have the choice itself principally in terms of journey time and distance from home toward the store. The choice of it is known as the purchase decision process. This research uses the type of primary needs that are differentiated into two, called daily primary needs and non daily primary needs. The aim is to see the pattern of primary needs store site selection for central Bogor district communities using the variables demographic characteristics, that are Income level, education level, employment status and the type of shopping movement based on the distance and also the travel time to the selected store location. The method used is a descriptive spatial using the chi square test to determine the relationship between each of the variables used in selecting the location of the daily primary needs and non daily primary needs. The result of the research shows that in buying the daily primary needs, communities tend to choose the smallest travel time needed and the closest to the location. In other side, Non daily primary needs is affected by its income. Nevertheless, the majority of the community has the type of movement of the multi purpose trip with not too consider the distance and time traveled in toward the location of the store as long as the location is still there in Bogor. The income and education have significant relationships to the location selection store, while on the demographic characteristics of the status of the work of the relationship that happened not significant when not associated with the level of the income of each of its communities.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antho Thohirin
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik parkir pada badan jalan terhadap arus lalu lintas di jalan Jatinegara Barat Jakarta (2 lajur 1 arah). Variabel karakteristik parkir yang digunakan adalah tingkat pergantian, indeks aktifitas, indeks parkir, volume kendaraan masuk dan keluar, sedangkan variabel karakteristik lalu lintas adalah pertambahan waktu tempuh kendaraan. Pengumpulan data waktu tempuh untuk kondisi parkir diperoleh dari pengukuran lapangan, sedangkan untuk kondisi tidak ada parkir diperoleh dengan kalibrasi model Underwood (R2= 0,901). Hasil analisa didapat untuk tiap kelompok volume kendaraan terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkat pergantian parkir dengan pertambahan waktu tempuh. Bentuk hubungan tersebut yaitu untuk volume 400-1000 smp/jam: y=2,802e1,381x (R2= 0,660); volume 1000-1200 smp/jam: y=1,497e2,476x (R2= 0,476); volume 1200-1350 smp/jam: y=3,646e2,519x (R2= 0,559); volume 1350-1600 smp/jam: y=1,760e3,680x(R2= 0,629). Semakin tinggi tingkat pergantian parkir (x) dan semakin besar volume kendaraan maka semakin tinggi pula pertambahan waktu tempuh kendaraan (y). ...... The objective of study is to determine the effect of on-street parking characteristics on the traffic flow characteristics on West Jatinegara Street Jakarta (2 lanes 1 way). Parking variables that are used in the analysis are parking turnover, parking activity index, parking index, flow in and flow out, while the traffic flow variable isthe additional link travel time. Collecting the travel time data for parking conditions derived from field measurements, whereas without parking conditions are obtained using calibration of Underwood model (R2=0,901). The results show of there is a quit eeffect parking turnover with additional link travel time. Their relationship are as follows: for volume 400-1000 pcu/h: y = 2,802e1,381x(R2 = 0,660); volume 1000-1200 pcu/h: y=1,497e2,476x (R2= 0,476); volume 1200-1350 pcu/h:y=3,646e2,519x (R2= 0,559); volume 1350-1600 pcu/h: y= 1,760e3,680x(R2 = 0,629). The higher parking turnover (x) and the greater volume of vehicles, the higher the additional link travel time(y).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Frizalda
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola waktu tempuh mobilitas ulangalik di Jabodetabek menurut karakteristik demografi, ekonomi dan lainnya. Hasil analisis regresi logistik biner dari data Survei Komuter Jabodetabek 2014 menunjukkan bahwa pekerja yang berpeluang lebih tinggi untuk melakukan waktu tempuh yang lama adalah pekerja laki-laki, berumur lebih dari 60 tahun, berpendidikan SMA, menggunakan moda transportasi kendaraan umum beroda empat atau lebih dan menempuh jarak lebih dari 20 km. ......The purpose of this study is to analyze the pattern of commuting time by demographic, economic and other characteristics in Jabodetabek Area. The result of binary logit regression shows that workers with high probability in longer commuting time is male, aged more than 60 years old, high school educated, use four-wheels and more wheels public transportation and has more than 20 km in length.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T46174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Waktu tempuh dan biaya transportasi dapat menjadi pertimbangan penduduk dalam memilih lokasi tujuan belanja (menuju ke pasar atau ke pusat perbelanjaan). Dalam menentukan kebijakan pada penyediaan layanan ekonomi keseharian masyarakat untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya transportasi diperlukan kajian yang mengetahui aksesibilitas penduduk untuk memenuhi kebutuhan harian dan kebutuhan bukan harian penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola belanja penduduk di Kecamatan Ciputat tahun 2005 dengan menggunakan waktu tempuh dan biaya transportasi selama satu kali perjalanan berbelanja sebagai variabel utamanya. Metode yang digunakan bersifat deskriptif yang mencakup tahapan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis. Persebaran pusat pelayanan yang tidak merata di Kecamatan Ciputat dapat menyebabkan penduduk bergerak ke pusat pelayanan ekonomi yang berbeda satu sama lainnya. Hasil penelitian didapatkan bahwa penduduk untuk memenuhi kebutuhan harian bergerak ke pusat pelayanan ekonomi yang dekat dengan tempat tinggalnya. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan bukan harian (pakaian, elektronik, buku dan alat tulis), penduduk bergerak ke lokasi tujuan belanja yang tidak selalu dekat dengan tempat tinggalnya karena faktor waktu tempuh dan biaya transportasi tidak menjadi pertimbangan bagi individu yang melakukan kegiatan belanja.
Universitas Indonesia, 2006
S34036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Permasalahan yang dikemukakan pada penelitian ini adalah perbedaan waktu tempuh pada Jalan Utama Menuju Jakarta di Kota Depok. Jalan tersebut adalah jalan Cinere Raya, Jalan Margonda Raya, dan Jalan Raya Bogor. Waktu tempuh yang menjadi variabel terikat diperoleh dengan melakukan observasi perjalanan pada jalan tersebut dengan objek observasi adalah kendaraan pribadi. Waktu observasi adalah pukul 6.30 pagi, panjang jalan yang diteliti adalah seragam dengan panjang segmen 3 km. Variabel bebas yang diteliti adalah volume kendaraan, kapasitas jalan, perbandingan kendaraan pribadi dan kendaraan umum, jumlah lajur, lebar jalan, penggunaan tanah, serta jumlah nodal pada jalan. Hasil yang diperoleh bahwa waktu tempuh pada ketiga jalan tersebut berbeda-beda. Waktu tempuh pada ketiga jalan utama secara berurutan dari yang paling lama adalah Jalan Cinere Raya diikuti oleh Jalan Raya Bogor, kemudian Jalan Margonda Raya. Jalan dengan waktu tempuh yang lama berada pada jalan yang sempit, volume kendaraan yang tinggi, berada pada penggunaan tanah pemukiman, jumlah kendaraan umum yang banyak, dan jumlah nodal yang banyak.
Universitas Indonesia, 2006
S34046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Kusuma Putra
Abstrak :
ABSTRAK PT Transjakrta bersama dengan pihak operator Swasta mulai bersinergi untuk menambah angkutan pengumpan city feeder di wilayah jangkauan di sekitar Jakarta. Salah satunya adalah Layanan City Feeder Lebak Bulus ndash; Senen koridor 6H Transjakarta. Hasil evaluasi dari layanan ini menunjukan bahwa jumlah armada bus yang disediakan tidak mampu memenuhi demand penumpang yang ada. Hal ini ditunjukan dari besarnya nilai faktor muat bus yang memerlihatkan jumah demand penumpang yang tinggi, namun waktu tunggu penumpang lebih besar dari waktu kedatangan bus Waktu antara . Jumlah armada yang ada saat ini juga tidak mampu mencapai standar karena berdasarkan waktu tempuhnya, armada bus yang dibutuhkan adalah 35 unit sedangkan dalam prakteknya hanya mengoperasikan 26 unit kendaraan. Diperlukan perencanaan ulang dengan mempertimbangkan penambahan unit bus agar Pelaksanaan Layanan Bus Feeder Transjakarta Lebak Bulus ndash; Senen sesuai dengan kebutuhan penumpang dan Standar Pelayanan Minimal Transjakarta.
ABSTRACT PT Transjakrta together with the private operators have synergized to add the city feeder 39 s unit bus in the Jakarta area. The Transjakarta Lebak Bulus Senen corridor 6H is one of them. The evaluation result of this service shows that the amount of the operated buses was not able to fulfill the demand of existing passengers. This was indicated by the percentage of bus load factor which was showing high demand of the passengers, but the waiting time of passengers are bigger than bus arrival Headway . The number of existing armadas is also not able to carry on the standard. Refering to the travel time, the required bus fleet must be 35 units but it was only operating 26 units of vehicles. There needed re planning by considering the addition of unit bus so that the Implementation of Lebak Bulus Senen Bus Feeder Service can be in accordance with the demand of passengers and Minimum Service Standards Transjakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Ismiati
Abstrak :
Bencana tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 telah menghantam wilayah Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Berdasarkan kejadian tersebut diperlukan mitigasi bencana guna mengurangi kerugian jika terjadi bencana di kemudian hari. Rencana evakuasi bencana memainkan peran yang sangat penting sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan dan mengetahui lokasi bangunan evakuasi serta jangkauannya sehingga dapat digunakan sebagai tempat evakuasi saat terjadi tsunami. Penentuan lokasi Tempat Evakuasi Sementara (TES) dengan memperhatikan wilayah bahaya tsunami, aksesibilitas, dan waktu tempuh. Wilayah bahaya tsunami memperhitungkan wilayah inundasi tsunami dengan tools fuzzy membership untuk mengkaji kelas bahayanya. Metode Network Analysis pada software ArcGIS digunakan untuk mengetahui wilayah jangkauan dengan waktu tempuh 30 menit. Selanjutnya dari wilayah jangkauan 30 menit dapat diketahui jumlah penduduk berdasarkan People In Pixels (PIP). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 bangunan TES. 3 TES di Kecamatan Carita, 2 TES di Kecamatan Labuan, 5 TES di Kecamatan Panimbang, dan 1 TES di Kecamatan Sumur. Seluruh TES tersebut berada di lereng datar dan berada di konsentrasi pemukiman tinggi. Kapasitas TES usulan yang dapat menampung seluruh penduduk yang berada di pemukiman bahaya tsunami adalah TES di Kecamatan Carita dan Kecamatan Labuan, sedangkan TES di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Sumur tidak dapat menampung seluruh penduduk yang berada di pemukiman bahaya tsunami.
The Sunda Strait tsunami disaster on 22nd December 2018 has hit the Pandeglang, Serang and South Lampung regencies. Based on these events disaster mitigation is needed in order to reduce losses in the event of a disaster in the future. Disaster evacuation plans play a very important role before, during and after a disaster occurs. The purpose of this study is to plan and find out the location of the evacuation building and its scope so that it can be used as an evacuation site during a tsunami. Determination of the location of Temporary Evacuation Sites (TES) by taking into account tsunami hazard areas, accessibility, and travel time. Tsunami hazard areas take into account tsunami inundation areas with fuzzy membership tools to assess the hazard class. The Network Analysis method in ArcGIS software is used to determine the coverage area with a travel time of 30 minutes. Furthermore, from the 30 minute coverage area, it can be seen the number of residents based on People In Pixels (PIP). The results showed that there were 11 TES buildings, in Carita District 3 TES, in Labuan District 2 TES, 5 TES in Panimbang District, and 1 TES in Sumur District. All of the TES are on flat slopes and in high concentration of settlements. The proposed TES capacity that can accommodate all residents in tsunami hazard settlements is TES in Carita and Labuan Districts, while TES in Panimbang District and Sumur District cannot accommodate all residents in tsunami hazard settlements.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Arya Sumasno
Abstrak :
Kemacetan Jakarta menjadi masalah yang cukup serius dan sampai sekarang tidak ada penyelesaian atas masalah tersebut. Kemacetan di Jakarta sudah menjadi hal yang lumrah terjadi, hampir di setiap jalan arteri besar di kota Jakarta terjadi kemacetan pada jam-jam sibuk. Berdasarkan Tomtom Traffic Index 2019, Jakarta mendapatkan peringkat ke-10 sebagai kota termacet di dunia, dengan nilai Traffic Index sebesar 53%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar Traffic Index diruas Jalan Arteri, dalam kasus kali ini, Jalan Jenderal Sudirman dipilih sebagai tempat penelitian. Analisis besaran Traffic Index sangat bergantung terhadap waktu tempuh. Waktu tempuh didapatkan dengan melakukan survey langsung di lapangan menggunakan kamera pribadi. Survey dilakukan pada siang hari dan sore hari. Dengan cara merekam lalu lintas kendaraan dari jembatan penyebrangan orang. Berdasarkan Tomtom, nilai Traffic Index Jakarta pada saat hari survey di siang hari sebesar 21% dan pada sore hari sebesar 51%, sedangkan nilai Traffic Index hasil survey pada siang hari sebesar 47,99% dengan waktu tempuh rata-rata sebesar 6 menit 23 detik, terdapat perbedaan sebesar 21%, sedangkan nilai Traffic Index hasil survey pada sore hari sebesar 58.34%, dengan waktu tempuh rata-rata sebesar 6 menit 50 detik, terdapat perbedaan sebesar 7,85%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai Traffic Index siang hari dan nilai Traffic Index sore hari pada Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran HI – Senayan, termasuk dalam kategori macet. Dan untuk waktu kemacetan terparah, terjadi pada waktu sore hari. ......Jakrta’s traffic congestion is a serious problem and until now there has been no solution over this matter. Traffic Congestion in Jakarta has become a common thing, almost every major arterial road in the city of Jakarta is jammed during rush hour. Based on the 2019 Tomtom Traffic Index, Jakarta is ranked 10th as the most congested city in the world, with a Traffic Index value of 53%. The purpose of this research is to find out how big the Traffic Index is in the Arterial Road section, in this case, Jalan Jenderal Sudirman was chosen as the research site. Analysis of the amount of the Traffic Index is very dependent on travel time. Travel time is obtained by conducting a direct survey in the field using a personal camera. The survey was conducted in the afternoon and evening. By recording vehicle traffic from pedestrian bridges. Based on Tomtom, the Jakarta Traffic Index value during the survey day in the afternoon was 21% and in the afternoon was 51%, while the Traffic Index value from the survey during the day was 47.99% with an average travel time of 6 minutes 23 seconds. , there is a difference of 21%, while the Traffic Index value of the survey results in the afternoon is 58.34%, with an average travel time of 6 minutes 50 seconds, there is a difference of 7.85%. Based on these results, it can be concluded that the value of the Traffic Index during the day and the value of the Traffic Index in the afternoon on Jalan Jenderal Sudirman in the direction of Bundaran HI – Senayan, are included in the traffic jam category. And for the worst traffic jam, it happened in the afternoon.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burniandito Sukma Reswantomo
Abstrak :
Masalah transportasi di wilayah Kota Depok saat ini menjadi semakin kompleks baik dari segi kualitas maupun kuantitas, terlebih dengan pertumbuhan penduduk Kota Depok yang cenderung meningkat secara pesat. Tingginya pertumbuhan penduduk ini berimplikasi dengan pesatnya tingkat pertumbuhan kendaraan, pembangunan berbagai gedung, permukiman, pertokoan, dan bangunan lainnya. Namun, dalam realisasinya, pembangunan permukiman itu tidak diimbangi dengan pembangunan jaringan jalan yang terintegrasi, justru sangat bergantung sepenuhnya pada jaringan jalan yang sudah ada dan terbatas itu. Dampak lain dari pembangunan permukiman adalah meningkatnya mobilitas dan perjalanan harian penduduk serta pergerakan arus lalu-lintas yang sudah pasti akan memberikan tekanan yang sangat berat terhadap sistem transportasi perkotaan, dan pada akhirnya akan mengakibatkan tingginya tingkat kemacetan lalu-lintas serta semakin lama dan melelahkannya waktu tempuh (travel time) perjalanan di beberapa ruas jalan.

Analisis yang dilakukan adalah membandingkan indikator-indiaktor kinerja jalan yang ada, khususnya Q/C ratio, kecepatan tempuh dan waktu tempuh perjalanan antara kondisi eksisting (tahun 2007) dengan kondisi pada tahun rencana (tahun 2010). Dari hasil perbandingan tersebut, maka dapat diketahui seberapa besar permasalahan transportasi yang muncul, khususnya yang berkaitan dengan kinerja jalan, seperti peningkatan Q/C ratio, penurunan nilai kecepatan tempuh dan peningkatan waktu tempuh perjalanan pada setiap ruas jalan yang dianalisis. Sehingga tujuan akhir dari penelitian ini adalah mencoba merekomendasikan skenario apa yang paling efektif dan efisien untuk sekiranya diterapkan guna dapat mengakomodasi prediksi volume lalu lintas pada tahun 2010 yang akan datang.

Dari penelitian yang sudah dilakukan diketahui bahwa pada kondisi eksisting jalan raya Margonda merupakan jalan dengan Volume Jam Puncak (VJP) terbesar yaitu 7573 smp/jam. Sehingga berdasarkan perhitungan KAJI didapat nilai Q/C ratio 1,28 dan LOS F. Dari proses prediksi kinerja jalan pada tahun 2010, diketahui bahwa akibat prediksi volume lalu lintas, jalan Akses UI mengalami peningkatan Q/C ratio sebesar 0,83 % dan penurunan kecepatan tempuh sebesar 51,85 %. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap skenario-skenario perbaikan kinerja jalan yang diusulkan, maka tindakan perbaikan kinerja jalan yang paling efektif dan efisien untuk dilaksanakan adalah tindakan penertiban Right of Way (Rumija), penambahan lajur serta perbaikan geometrik terutama pada jalan-jalan dengan Volume Jam Puncak (VJP) tinggi, seperti jalan raya Margonda dan jalan Akses UI.
2008
R.01.08.19 Res i
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>