Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karim
Abstrak :
Praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi cukup beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha mengkaji fenomena praanggapan dengan pendekatan pragmatik. Jenis data penelitian ini adalah data tulisan yang bersumber dari pamflet yang ada di Wangi-wangi, kabupaten Wakatobi. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi dengan teknik rekam dan catat. Data yang telah diperoleh, diklasifikasi, dan dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan praanggapan dalam pamflet sosialisasi pelestarian lingkungan di Kabupaten Wakatobi terdiri empat jenis, yakni praanggapan eksistensial, praanggapan faktif, praanggapan struktural, dan praanggapan konterfaktual.Penggunaan praanggapan tersebut terdapat perbedaan pada masing-masing penerbit pamflet, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun pamflet yang diterbitkan secara kolektif oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Perbedaan ini disebabkan oleh pengetahuan bersama, partisipan, dan konteks situasi.
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019
400 JIKKT 7:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Indriasari
Abstrak :
Karakteristik setiap festival budaya adalah unik, dan karenanya tak ada satu model standar yang dapat digunakan untuk mengelola semua jenis festival. Pengelolaan festival budaya secara modern dan profesional memerlukan kepekaan, yang di sini berarti mempertimbangkan keunikan tradisi dan budaya komunitas yang ingin diangkat. Pengelolaan modern dalam hal ini berarti pengelolaan yang menerapkan tata cara pengelolaan modern seperti perencanaan, pembagian tugas, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, Threats), metode TAM (Team Action Management), promosi melalui media massa, dan evaluasi keseluruhan kegiatan, termasuk penilaian apakah tujuan sudah sesuai dengan hasilnya. Dengan cara itu kita bisa melihat sejauh mana cara-cara pengelolaan modern dapat diterapkan pada penyelenggaraan suatu festival budaya sehingga dapat mengakomodasi harapan pengunjung dan pemilik tradisi yang ingin dirayakan. Sebagai studi kasus, dipilihlah pengelolaan Festival Tradisi Lisan Maritim Wakatobi.
Every cultural festival is unique in characteristic, therefore not a single standard model could fit into all sorts of festival. Modern management of a cultural festival needs to be sensitive to the uniqueness of the traditions and communities. Modern management here means the implementation of the models of modern management such as SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, Threats) analysis and TAM (Team Action Management) method, promotion through mass media, and evaluation. By those tools we could see how far these modern management models could be applied in cultural festival management in Indonesia so the ecent could accommodate both audiences and the traditional artists. The management of Maritime Oral Tradition Festival in Wakatobi 2009 is chosen as the case study.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25942
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan
Abstrak :
Pariwisata berkelanjutan merupakan norma global dimana pariwisata harus mengintegrasikan tiga pilar yakni ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Selain telah menjadi norma global, pariwisata berkelanjutan juga memiliki rantai global yang cukup kompleks sehingga harus diwujudkan dengan keterlibatan banyak pihak. Sebagai salah satu destinasi yang masuk dalam KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yang dikenal juga dengan “10 Bali Baru”, Wakatobi menjadi destinasi pariwisata yang semakin menarik sehingga para aktor baik negara maupun non-negara termasuk aktor domestik dan internasional berupaya untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di destinasi ini. Hal tersebut menjadi justifikasi dari penelitian ini untuk melihat dinamika kemitraan multi-pihak dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi. Kerangka analisis yang digunakan adalah multi-stakeholders partnership dan stakeholders. Kerangka analisis ini adalah bagian dari perspektif liberalisme dalam kajian hubungan internasional yang menganggap kerja sama adalah sesuatu yang penting dalam pembangunan internasional. Sementara itu, metode penelitian yang digunakan yakni metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa kemitraan multi-pihak dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan di Wakatobi terjadi karena adanya tujuan yang sama dari para aktor yakni mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Selain itu, para aktor saling membutuhkan satu sama lain. Hal tersebut disebabkan oleh sumber daya yang berbeda-beda dimana masing-masing aktor memiliki keunggulan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktor lain. Dalam dinamikanya, kemitraan-multi-pihak tersebut menghadapi beberapa tantangan yakni kepemimpinan Pemerintah Daerah Wakatobi yang kurang efektif, minimnya anggaran, kepentingan ekonomi yang dominan (kapitalisme) dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan. ......Sustainable tourism is a global norm in which tourism should integrate the three pillars of economy, socio-culture, and environment. As it has become a global norm, sustainable tourism also has a complex global chain and therefore, its implementation will require various parties' involvement. As one of the National Tourism Strategic Areas (KSPN) or commonly known as "10 new Bali", Wakatobi has become a more attractive tourism destination so many actors either state or non-state including domestic and international actors try to implement the sustainable tourism in this destination. This study aims to examine the dynamics of multi-stakeholders partnerships in sustainable tourism development in Wakatobi. The applied framework analysis is multi-stakeholders partnership and stakeholders. This framework is a part of liberalism perspective in international relation studies which consider that collaboration is a crucial thing in international development. This study is a case study employing a qualitative method. The findings suggested that the implementation of multi-stakeholders partnership in the sustainable tourism development of Wakatobi was performed due to the mutual goal in accomplishing sustainable tourism. In addition, the partnership actors are interdependent. Such interdependence was promoted by different available resources that enabled interdependent relationships among the partnership actors. In its dynamics, multi-stakeholders partnership has encountered a number of challenges such as ineffective regional government leadership, minimum budget, dominant economic interest (capitalism), and lack of local community awareness in the realization of sustainable tourism.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Munawaroh
Abstrak :
ABSTRACT
Climate change has had an impact on the lives of people in various regions, including the Wakatobi community. Wakatobi is a small archipelago dominated by the sea and only 3% is land. Wakatobi is located in the center of the world's coral triangle area so that it has a high biodiversity in the form of 590 species of fish and 396 types of coral reefs. But this area has a high level of vulnerability to changes in climate element variables that can cause harm to people's lives and environmental damage. This study aims to determine the perceptions, conceptions and strategies of adaptation of local communities in Wakatobi to changes in variables and climate events that occur. The trick is to compare local knowledge data with scientific knowledge data relating to the influence of changes in climatic variables in managing living natural resources. Data collection was carried out by means of FGDs. Based on the results of the analysis shows that local knowledge, assessment of local needs and interests can provide practical insight for the development and preparation of adaptation strategies that are suitable for natural resource management in the region.
Bogor: Program Pascasarjana Universitas Pakuan, 2018
370 JPLH 6:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Cahayani Rahayu
Abstrak :
Penelitian ini fokus pada pengaruh Pre-visit Destination Image terhadap Intention to Visit pada Flashpacker. Destination image adalah citra yang dirasakan seseorang tentang sebuah destinasi dan yang diukur dalam penelitian ini adalah pre-visit image atau image yang dirasakan sebelum melakukan kunjungan yang sebenarnya. Destination image berasal dari evaluasi afeksi yang dipengaruhi evaluasi kognisi, dan evaluasi kognisi dibentuk oleh motivasi wisata dan sumber informasi (Baloglu dan McCleary, 1999) yang didominasi oleh penggunaan jejaring dan media sosial (Govers dan Go, 2003). Penelitian sebelumnya telah menunjukan hubungan positif antar variabel yang diteliti, namun karena penelitian tersebut dilakukan di Amerika, maka peneliti hendak membuktikan model yang digunakan dan melihat pengaruh antar variabel di Indonesia dengan membatasi subjek penelitian terhadap flashpacker yang didefinisikan sebagai traveler yang tech savvy, telah bekerja dan mapan namun tetap memiliki semangat berpetualangan layaknya seorang backpacker (Caniago, 2010, Paris, 2010). Alat ukur yang digunakan adalah model yang digunakan oleh Baloglu dan McCleary (1999) dengan responden sebanyak 235 yang mengunakan metode judgemental sampling dan snowball sampling. Setelah itu data diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi LISREL 8.7. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pre-visit Destination Image secara positif mempengaruhi Intention to Visit, yang berarti semakin tinggi image yang terpapar dan dirasakan oleh flashpacker akan menaikkan keinginan mereka untuk datang ke Destinasi Wisata. Maka dari itu, pemasar destinasi wisata dapat melakukan promosi kepada segmen flashpacker dengan cara menimbulkan citra yang sesuai dengan motivasi wisata melalui sumber informasi yang dekat dengan target, yaitu jejaring dan media sosial. ...... This research is focused on the effect of Pre-visit Destination Image towards Intention to Visit on Flashpacker. Destination image is an image that a traveler is perceived about a destination and this research is using a pre-visit image which is an image perceived before the actual visit. Destination image is made from Affective Evaluation and influenced by Cognitive Evaluation which is derived from Travel Motivation and Information (Baloglu dan McCleary, 1999) dominated by the usage of Media and Social Network (Govers dan Go, 2003). The previous research has shown that there is a positive correlation among the variables yet the research was conducted in United States. Hence, the researcher is trying to prove the model in Indonesia and using a smaller segment as the subject. The subject used is Flashpacker, which is defined as a tech-savvy traveler with a bigger budget because they had a good job but still with a passion to explore and advanture like a backpacker (Caniago, 2010, Paris, 2010). This paper is using the model that was used by Baloglu and McCleary (1999). A survey is conducted involving 235 participants using judgmental sampling and snowball sampling via media and social network. Afterwards, the data is proccesed with Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.7. The research founding shows that Pre-visit Destination Image is affecting Intention to Visit positively, which means if there is a raise in pre-visit destination image perceived by flashpacker, the more they willing to visit the destination. Henceforth, Destination Marketing Organization should put efforts in increasing the destination image in the flashpacker segment by juxtaposing the destinasion image with their motivation and using the information source they‟re using, which is the media and social network.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library