Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Abstrak :
Both act no 13 on the year of 2003 and the ministry degree no 244 on the year of 2003 have already regulated the protection of female workers in the night. Act no 13 on the year 2003 emphasizes sanction if there is infrigements.
JHUII 13:1 (2006)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
LD. Agung Indrodewo
Abstrak :
Didalam sebuah negara yang sedang memasuki tahap pembangunan
dibutuhkan investor asing guna menanamkan modal dan mengerakan semangat
pengusaha dalam negeri untuk bersaing dengan baik, tetapi dampak dari
terbukanya pasar tersebut menimbulkan problematika yang baru, hal ini dapat kita
lihat bahwa pekerja/buruh kerapkali menjadi tumbal atas hal tersebut. Hubungan
antara pengusaha dengan buruh kerap kali mengalami suatu permasalahaan.
Seringkali terjadi perselisihan diantara keduanya sebagai akibat dari berbagi
macam sebab. Didalam permasalahaan tersebut buruh selalu didalam posisi yang
lemah, dan mogok merupakan senjata bagi buruh untuk melakukan perlawanan
terhadap penindasan yang dilakukan oleh pengusaha kepada mereka. Pemogokanpemogokan
yang terjadi di Indoneisa disebabkan berbagi macam faktor antara lain
berkaitan dengan tuntutan kebebasan berserikat, tuntutan kenaikan upah, tuntutan
agar diberikan tunjangan hari raya. Hal tersebut dapat terlihat dari tingkat upah
buruh yang rata-rata masih rendah serta syarat-syarat kerja yang dirasakan oleh
buruh kurang memadai sehingga menyebabkan pemogokan-pemogokan. Buruh
juga menuntut kepada pengusaha untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
hukum ketenagakerjaan yang memang banyak pengusaha yang menghiraukan
ketentuan-ketentuan tersebut, dengan di latar belakangi hal tersebut mogok
merupakan jalan bagi buruh untuk menuntut hak-hak mereka. Tetapi mogok kerja
yang dilakukan oleh buruh haruslah sesuai dengan koridor hukum yang tertuang
didalam Undang-Undang. No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan
Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaiaan Perselisihan Hubungan
Industrial sehingga mogok kerja yang dilakukan oleh buruh dikatakan sah sesuai
peraturan hukum yang berlaku.
Abstract
In a country that was entering a phase of development needed to infuse
capital foreign investors and entrepreneurs in the country mengerakan the spirit to
compete properly, but the impact of the opening of those markets pose new
problem, this we can see that workers/labourers become sacrificial anodes are
particularly over such matters.The relationship between owners and labor often
experience a dispiutes. Often quarrels between them as a result of sharing a
variety of causes. In the dispiutes always in the position of labor is weak, and the
strike was a labor to do the weapons for the resistance against oppression by
employers to them. Strike that occurred in the manner of sharing factor-
Indonesians caused among other things related to the demands of freedom of
Assembly, the demands for wage increases, demands to be given allowances feast.
It can be seen from the level of labor wages that average is still low as well as the
terms of the work perceived by inadequate labor causing the strike. Labors also
demanded to owners to carry out the provisions of employment law which indeed
many entrepreneurs who ignored these provisions, with the performance of this
strike is a way for labors to demand their rights. But break down the work done by
laborers shall be in accordance with the law contained in the corridors of the Act.
No. 13 of 2003 on Labor and law No. 2 of 2004 concerning Industrial Relations
Disputes so that settlement of strike work done by laborers is said to be valid
according to legislation in force.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T31033
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Rizky Aditya Rahardi
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap perjanjian kerja wajtu tertentu, Pemerintah telah membentuk Undang ndash; undang dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepmenakertrans yang mengatur secara tegas dan jelas mengenai syarat dan ketentuan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT akan tetapi dalam pelaksanaannya dilapangan masih banyak ketentuan dari peraturan tersebut yang dilanggar serta pihak ndash; pihak yang berkepentingan seperti pengusaha, buruh dan pemerintah, mereka merasa nyaman dengan kondisi yang ada dilapangan yaitu dilanggarnya ketentuan mengenai pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
ABSTRACT
Laws and Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration Permenakertrans has set firmly and clearly about the terms and conditions of the work agreement in Specific Time PKWT but in its implementation in the field are still many provisions of these regulations are violated and parties stakeholders such as employers, workers and governments, they feel comfortable with the real condition of the violation of the provisions on the implementation of the work agreement in Specific time.
2017
T48537
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library