Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Novita Sari Damanik
Abstrak :
DA Ci Liwung hulu secara administrasi masuk ke dalam Kabupaten Bogor dan merupakan input awal bagi keberlanjutan DAS yang tergolong kritis. Penelitian di DA Ci Liwung dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor besaran erosi dan dapat diketahui sebaran wilayah prioritas konservasi tanah. Metode penelitian USLE digunakan untuk memperoleh laju erosi. Indeks bahaya erosi (IBE) diperoleh melalui rasio laju erosi dan toleransi erosi tanah. Sebaran wilayah prioritas konservasi tanah diketahui melalui variable indeks bahaya erosi (IBE), kerapatan vegetasi dan pengelolaan lahan oleh masyarakat. Hasil penelitian menetapkan kejadian erosi potensial dan IBE dengan resiko terberat paling luas terjadi di Sub-DA Ci Bogo - CiSarua. Melalui overlay variable IBE, kerapatan vegetasi, dan pengelolaan lahan diketahui Prioritas I mayoritas terletak pada wilayah dengan kriteria kelerengan 5 - 15% dengan luas 4.615 ha dengan rata-rata ketinggian 1.000 ? 2.500 m dpl, curah hujan yang cukup dengan besaran antara 3000 - 4000 mm, penutupan lahan yang ada kurang rapat - terbuka berupa kebun campuran serta ktidak adanya tindakan pengamanan pada lahan, dan wilayah prioritas I terluas terdapat di Sub DA Ci Seuseupan - CiSukabirus dengan luasan 1.106 ha. ...... The Upstream Ci Liwung River, located in Bogor Regency, is the initial input and plays an important role in the sustainability of the watershed it forms. This research is conducted at the Upstream Ci Liwung River to determine factors influencing the magnitude of erosion at the watershed. The aim of this research is to determine priority soil conservation areas at the said watershed. The research implements the Universal Soil Loss Equation (USLE) method to determine the rate of erosion. Erosion Risk Index (ERI) was obtained by calculating the erosion rate ratio and tolerable soil erosion. The results reveal that the CiBogo - CiSarua sub-watershed has the vastest area of potential erosion and also the highest Erosion Risk Index. The variables of ERI, vegetation density and land management were overlaid to determine Priority I areas at the watershed, which resulted to areas with a slope value of 5 - 15 percent, 4,615 hectares (± 11,403 acres) in area, average altitude of 1.000 - 2.500 m above sea level, precipitation of 3000 ? 4000 mm, and scarce or open vegetation (mixed plantation) with no land conservation efforts. The 1,106 hectare CiSeuseupan - CiSukabirus sub-watersheds is also a priority I area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31531
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Damar Fauzan Bayuhasta
Abstrak :

Tingkat erosi tanah di muka bumi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah erodibilitas (K) atau kepekaan tanah terhadap erosi. Nilai erodibilitas ditentukan oleh sifat fisik karakteristik tanah dan sangat bervariasi secara spasial. Tujuan penelitian ini adalah memetakan bahaya erosi menggunakan persamaan USLE dengan tiga metode perhitungan erodibilitas yang berbeda. Dalam studi ini, data fisik tanah mencakup tekstur, struktur, bahan organik dan permeabilitas tanah dihasilkan melalui uji laboratorium dari 60 sampel tanah yang ditentukan dengan metode stratified random sampling. Tiga model perhitungan erodibilitas yang digunakan adalah model Wischmeier & Smith (E-WiSm), Sharply & Williams (E-ShWi) dan erodibilitas berdasarkan jenis tanah (E-JT). Hasil penelitian menunjukkan wilayah erodibilitas yang mendominasi adalah erodibilitas rendah yang dominan di tanah asosiasi andosol coklat & regosol coklat dengan model E-WiSm, erodibilitas sedang dominan di tanah andosol coklat dengan model E-ShWi dan erodibilitas sedang dominan di tanah asosiasi andosol coklat & regosol coklat dengan model E-JT. Luas wilayah dengan tingkat bahaya erosi sangat berat menggunakan model erodibilitas berdasarkan jenis tanah lebih luas (2.936 Ha) dibandingkan dengan model Sharply & Williams (2.024 Ha) dan model Wischmeier & Smith (1.062 Ha).


Level of erosion in the earth influenced by many factors between is erodibility (K) or soil sensitivity to erosion. Erodibility values are determined by the physical characteristics of soil and various in many spatial. The purpose of this study is to map erosion hazard using the USLE equation with different erodibility calculation methods. In this study, soil physical data is texture, structure, organic matter and soil permeability are get from laboratory tests of 60 soil samples determined by stratified random sampling method. The three erodibility calculation models using Wischmeier & Smith (E-WiSm) model, Sharply & Williams (E-ShWi) and erodibility based on soil type (E-JT). The results of this study showed erodibility dominant is low erodibility dominant in the association of brown andosols and brown regosols soil with E-WiSm model, medium erodibility dominant in brown andosols soil with E-ShWi and medium erodibility dominant in the association of brown andosols and brown regosols soil with E-JT model. Large of very severe erosion hazard levels use erodibility models based on soil type wider (2.936 Ha) compare with Sharply & Williams (2.024 Ha) and Wischmeier & Smith (1.062 Ha).

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah Muthmainnah
Abstrak :
Penggunaan lahan pada suatu daerah tangkapan air (DTA) memiliki pengaruh terhadap kualitas suatu perairan. Sumber air dari suatu perairan dapat berasal dari mata air yang terdapat di dalamnya dan dari masukan air sungai atau limpasan air permukaan serta air hujan yang mengalir di lahan sekitar perairan tersebut. Daerah tangkapan air adalah suatu daerah yang mengalirkan air ke Situ Gintung. Masyarakat yang tinggal di sekitar Situ Gintung memanfaatkannya untuk perikanan, pertanian dan sarana wisata. Dalam jangka waktu 20 tahun, yaitu tahun 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, Situ Gintung mengalami perubahan kualitas perairan secara fisik dapat diketahui melalui kandungan materi yang mengubah warna air tersebut. Perubahan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh erosi dan sedimentasi. Untuk mengetahui besarnya laju erosi pada suatu lahan digunakan pemodelan USLE (Universal Soil Loss Equation). Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat tingkat erosi di DTA Situ Gintung, yaitu normal, ringan, sedang, berat. Sebaran erosi yang terjadi di DTA Situ Gintung mengikuti pola lereng. Laju erosi normal terbesar sebesar 178,13 ton/ha/tahun pada tahun 2019 dan terkecil sebesar 58,43 ton/ha/tahun pada tahun 2014. Tingkat erosi ringan terbesar sebesar 1410,63 ton/ha/tahun pada tahun 2019 dan terkecil sebesar 706,13 ton/ha/tahun pada tahun 2014. Tingkat erosi sedang tertinggi adalah 2.831,84 ton/ha /tahun pada tahun 2009 dan yang terkecil sebesar 1710,71 ton/ha/tahun pada tahun 2014. Laju erosi berat terbesar adalah 4782,74 ton/ha/tahun pada tahun 2009 dan terkecil adalah 2.312,31 ton/ha/tahun pada tahun 2019. ......Changes in land use in a sub-watershed have an effect on the quality of a waters. Sources of water from a waters can come from springs contained in it and from river water input or runoff surface water and rain water that flows in the land around these waters. Pesanggrahan Sub-watershed is a sub-watershed that flows water to Situ Gintung. People who live around Situ Gintung use it for fisheries, agriculture and tourist facilities. Within a period of 20 years, namely 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, Situ Gintung experienced a change in the quality of the physical waters, namely changes in the number of suspended solids entering the waters. The amount of the TSS value in a waters is influenced by soil material which is eroded by water passing through a land area. To determine the amount of the erosion rate on a land, USLE (Universal Soil Loss Equation) modeling is used. The results showed that changes in the land cover of the Situ Gintung catchment had an effect which was directly proportional to the rate of erosion in the Situ Gintung catchment area. The distribution of erosion that occurs in the Situ Gintung catchment follows the slope pattern. The largest normal erosion rate was 178,13 ton/ha/year in 2019 and the smallest was 58,43 ton/ha/year in 2014. The largest light erosion rate was 1410,63 ton/ha/year in 2019 and the smallest was 706,13 ton/ha/year in 2014. The highest moderate erosion rate was 2.831,84 tonnes / ha / year in 2009 and the smallest was 1710,71 ton/ha/year in 2014. The highest rate of heavy erosion was 4782,74 ton/ha/year in 2009 and the smallest was 2.312,31 ton/ha/year in 2019
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Roland
Abstrak :
Kampus Universitas Indonesia memiliki peranan yang sangat penting sebagai daerah penyangga bagi Kota Jakarta, Depok dan Sekitarnya. Salah satu permasalahan yang muncul adalah perubahan penggunaan tanah di kampus ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai karakteristik pola sebaran erosi di Kampus UI, Depok. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalahnMetode USLE. Beberapa variabel yang digunakan adalah curah hujan (R), karakteristik fisik tanah (K), panjang lereng (L), kemiringan lereng (S), jenis tanaman (C), dan tindakan konservasi (P). Hasil akhir penelitian menyatakan bahwa karakteristik erosi wilayah penelitian dipengaruhi oleh penggunaan tanah setempat. Sesuai klasifikasi menurut Bakosurtanal, terdiri atas empat buah klasifikasi yaitu erosi, sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Pola sebaran erosi sangat tinggi terletak di unit lahan Berbukit Hutan Akasia dengan pola sebaran mengelompok. Untuk erosi dengan klasifikasi rendah mendominasi wilayah penelitian. Klasifikasi tersebut terletak di unit lahan Miring Landai Taman dengan pola sebaran mengelompok.
University of Indonesia campus has a very important role as a buffer area for the city of Jakarta, Depok and surrounding areas. One issue that arises is the change of land use on the campus. This research aims to examine the characteristics of the distribution pattern of erosion on the UI Campus, Depok. The methods used in this research is a USLE method. Some of the variables used are precipitation (R), the physical characteristics of the soil (K), the length of the slope (L), the slope (S), type of plant (C), and conservation measures (P). Final results of the study stated that the characteristics of soil erosion research areas affected by land use. According to the classification from Bakosurtanal, there?s a four classifications for erosion, very high, high, medium, and low. The very high distribution pattern of erosion is located in the Hilly Forested Acacia land units with clumped distribution pattern. The low erosion type area dominates in the research area which is located in the land units of Park Sloping Ramps with clumped distribution pattern.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1381
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Indah Ria
Abstrak :
ABSTRAK Perubahan alih fungsi hutan menjadi perkebunan merupakan alternatif yang dilakukan saat ini. Tujuan dari riset adalah: 1) Mengetahui jumlah erosi yang mungkin terjadi, 2) Mengetahui nilai valuasi ekonomi yang ditimbulkan akibat erosi (onsite effect dan offsite effect) jika ditinjau dari pendekatan lingkungan, ekonomi dan sosial, 3) Memberikan rekomendasi rencana pengelolaan konservasi. Penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode statistik deskriptif dan infrensial. Pengambilan sampel dilakukan melalui Cluster Sampling dan Accidental Sampling. Hasil pengujian tekstur tanah, unsur hara dan COrganik digunakan untuk perhitungan erosi, sedangkan kuesioner digunakan untuk mendapatkan data ekonomi dansosial masyarakat. Perhitungan erosi dilakukan dengan menggunakan rumus USLE dan hasil uji regresi. Jumlah erosi yang terjadi pada kondisi existing adalah 0,0572 ton/ha/tahun dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 2,58 triliun/tahun. Rencana teknik konservasi yang lebih baik antara skenario monokultur dengan skenario polikultur adalah skenario polikultur, yaitu melakukan penanaman kelapa sawit dan tanaman pangan pada satu area yang sama.
ABSTRACT Change over the functions of forests into plantations conditions that occur at this time. The purpose of this research are: 1) Knowing the amount of erosion that may occur, 2) Knowing the value of economic valuation (onsite and offsite effect) when viewed from the approach to environmental, economic and social, 3) Offering the recommendation of management plan. This research uses a quantitative approach with infrensial and descriptif method. Sampling was carried out through cluster sampling and accidental sampling. Results of testing the soil texture, nutrients and C-Organic is used for calculation of erosion, and questionnaire is used to obtain economic data and public health. Erosion calculations done using USLE and regresson. The amount of erosion that occurs in existing conditions was 0.0572 ton/ha/year with the economic value as Rp.2,58 trilion/year. Plan the most appropriate conservation techniques is the policulture scenario,ie planting of palm oil and food crops in the same area.
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faathir Surya
Abstrak :
Tampungan efektif bendungan erat kaitannya dengan laju sedimentasi yang terjadi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor karakteristik suatu DAS. DAS Krueng Keureuto terletak di kabupaten Aceh Utara memiliki sebuah bendungan yang direncanakan untuk reduksi banjir yang melanda Kota Lhok Sukon dengan demikian diubtuhkan penelitian terkait tampungan efektif dari bendungan karna banyaknya masalah terkait dengan umur rencana bendungan yang tidak sesuai dengan umur rencana desain akibat sedimentasi yang terjadi. Analisis sedimentasi menggunakan bantuan software ArcGis 10.1 dan metode USLE untuk menghitung laju sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan proyeksi tata ruang wilayah tahun 2012-2032 yang didapatkan hasil peningkatan efektifitas tampungan bendungan meningkat hingga 15,54 dari tampungan efektif desai bendungan sehingga fungsi bendungan menjadi lebih optimal. ......Effective storage of a dam is closely related to sedimentation rates that are influenced by various characteristics of a watershed. Krueng Keureuto Watershed located in Aceh Utara district has a dam planned for the reduction of flood that hit Lhok Sukon city thereby demystified research related to effective dam from dam due to many problems related to the age of dam plan which is not in accordance with age of design plan due to sedimentation that happened. Sedimentation analysis uses ArcGis 10.1 software and USLE method to calculate sedimentation rate by using spatial projection for 2012 2032. Sedimentation results obtained 14,937.37 m3 year resulting in an increase in the effectiveness of the dam reservoir up to 15.34 of the effective design of the dam, so that the effective dam of the dam becomes more optimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wa Ode Noor Julia Gabrielle
Abstrak :
Hasil sedimen (sediment yield) adalah tanah hasil erosi yang diangkut dari suatu tempat ke titik pengukuran, misalnya pada waduk. Keberadaan sedimentasi pada waduk perlu dimonitor secara berkala agar dapat memperpanjang usia efektif waduk, salah satu caranya yaitu dengan menghitung potensi hasil sedimen yang masuk ke waduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi sedimen yang masuk ke waduk di Bendungan Gintung menggunakan dua metode, Universal Soil Loss Equation (USLE) dan metode Schaffernak. Metode USLE menghitung sedimen yang berasal dari erosi tanah suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), tetapi potensi erosi tanah yang terjadi tidak selalu menciptakan muatan sedimen yang sebenarnya di badan air sehingga perlu dikorelasikan dengan hasil dari muatan sedimen. Erosi tanah yang berubah menjadi sedimen di badan air dihitung dengan menggunakan metode Schaffernak. Hasil dari masing-masing metode mengkonfirmasi keterwakilan potensi sedimen lahan di Bendungan Gintung. ......Sediment yield is eroded soil that transported from a place to a measurement point, for example in a reservoir. Sediment in the reservoir is a problem that can reduce the performance of the reservoir, so it needs to be monitored regularly. One of many ways to monitor is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir. The research objective is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir at Bendungan Gintung using two methods, the Universal Soil Loss Equation (USLE) and Schaffernak methods. The USLE method calculate sediment that comes from land erosion of a watershed, but the potential land erosion that occurred is not necessarily create actual sediment load at the river bed so it needs to be correlated with the results of the actual sediment load. potential land erosion that transform into the sediment in the water body can be calculate by the value of Schaffernack method. The results from each method confirm the representativeness of the potential land erosion in Bendungan Gintung.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmia
Abstrak :
Fenomena degradasi tanah di lingkungan tropis, jika tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan kerusakan tanah (tanah kritis) yang dicirikan dengan menurunnya produktivitas tanah atau lahan. Oleh karena itu perlu penanganan lebih lanjut, salah satunya dengan cara mengetahui wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kekritisan tinggi dan perubahan luasnya hingga pada kondisi sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas tanah kritis didasarkan pada tingkat kekritisan tanah menggunakan metode pembobotan dengan variabel yaitu erosi, tutupan vegetasi, kelerengan dan produktivitas lahan. Nilai erosi didapat dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Perubahan luas tanah kritis di Kabupaten Lebak dalam kurun waktu 10 tahun (1999 - 2009) meningkat sebesar tujuh belas kali lipat. Perbedaan kategori perubahan luas pada wilayah lereng yang sama cenderung dipengaruhi oleh besar laju erosi. Wilayah lereng kurang dari 25% menunjukkan besar laju erosi rendah dan nilai produktivitas tanaman sayuran yang cenderung tinggi, berbeda hal dengan wilayah lereng diatas 25% dengan besar laju tinggi namun produktivitas tanaman sayurannya juga cenderung tinggi dikarenakan adanya penerapan pengelolaan tanah dan tanaman.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34189
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Irawan
Abstrak :

ABSTRAK
Pada masa mendatang, pengembangan wilayah/perkotaan di DKI Jakarta bertendensi ke arah Utara Pengembangan kota Jakarta yang bergerak ke arah Utara dengan cara melakukan reklamasi, diharapkan akan mampu membantu mengatasi permasalahan kecenderungan perkembangan kota yang selama ini bergerak ke arah Selatan.

Sesuai dengan konsep pengendalian banjir DKI Jakarta, sungai-sungai yang berhulu di wilayah Jawa Barat dan alurnya melintasi wilayah DKI, berubah fungsi menjadi bagian dari sistem drainase kota. Sistern drainase wilayah DKI tidak dapat dipisahkan dari sistem drainase alamiahnya, yang terdiri dari sungai-sungai yang mengalir melalui wilayah DKI dan bennuara di Teluk Jakarta

Wilayah DKI Jakarta termasuk dalam DAS Sistem Aliran Cengkareng Drain yang meliputi sebagian wilayah DKI, sebagian Tangerang dan sebagian wilayah Bogor. Pada saat sekarang ini, wllayah DKI sebagian besar sudah berubah menjadi daerah pemukiman dan perkantoran sedangkan di wilayah Tangerang dan

Bogor sedang terjadi perubahan tata guna Iahan dari daerah yang hijau menjadi pemukiman. Perubahan tata guna lahan dari daerah yang hijau menjadi daerah pemukiman menyebabkan erosi yang tenjadi semakin besar akibat dari permukaan tanah yang tidak terlindung.

Perkiraan erosi yang terjadi pada suatu DAS dapat diketahui dengan menggunakan Metode USLE ( Universal Soil Loss Equation ). Dalam menggunakan Metode USLE ini dibutuhkan data - data mengenai curah hujan, jenis tanah, panjang sungai, jenis tata guna Iahan dan kemiringan lereng.

Lahan pada DAS yang bermacam-macam fungsinya mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap besarnya erosi. Tata guna lahan yang berubah secara cepat dari lahan yang semula berupa hutan menjadi sawah, kebun dan akhirnya menjadi daerah pemukiman pada saat sekarang ini sebagai akibat dari pertambahan penduduk, telah menyebabkan erosi yang terjadi Iebih besar dibandingkan dengan erosi yang terjadi di waktu lampau.

Skripsi ini membahas mengenai perkiraan erosi yang terjadi akibat perubahan tata guna lahan dengan menggunakan Metode USLE.
1997
S34657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sulistiyanto
Abstrak :

ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan jaman, pembangunan selalu mengarah pada perubahan pola tata guna lahan, seperti yang terjadi di DKI Jakarta dimana pengembangan kotanya bergerak ke arah utara dengan cara melakukan reklamasi, yang diharapkan akan mampu mengatasi kecenderungan perkembangan kota yang selama ini bergerak ke arah selatan.

Salah satu masalah yang ditimbulkan akibat pembangunan tersebut adalah masalah sedimentasi yang penanganannya cenderung memerlukan curahan tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan suatu alat bantu yang mudah, dan cepat. Pengembangkan model USLE yang dikalibrasi terhadap model Schaifemak yang dapat diandalkan untuk memecahkan masalah ini.

Model yang dibuat dalam bentuk program komputer dan khusus untuk memperkirakan laju sedimen tersuspensi ini dapat mensimulasikan pola laju Sedimen tersuspensi yang terjadi pada suatu DAS yang diamati. Melalui model ini juga diharapkan dapat mempersingkat waktu dalam pemprosesan data, sehingga diperoleh suatu gambaran mengenai pola sedimen tersuspensi pada DAS yang amati. Selain itu, parameter kalibrasi yang diperoleh dapat digunakau untuk memperkirakan laju sedimentasi untuk waktu seterusnya selama karakteristik DAS (topografi dan suuktur tanah) tidak mengalami perubahan besar, yaitu dengan mengalikan parameter kalibrasi tersebut dengan hasil perhitungan USLE yang datanya lebih mudah diperoleh.
1997
S34673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>