Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandra Setiawan
"Penelitian ini mengkaji tentang fenomena mahasiswa yang menetap di Asrama Universitas Indonesia di tengan kondisi pandemik Covid-19 dan kebijakan pembelajaran secara online. Kajian penelitian mencakup alasan mahasiswa memilih menetap atau kembali lagi ke Asrama UI bagi mereka yang pulang, hambatan yang mereka temui dan strategi adaptasi yang mereka lakukan dalam upaya mengatasi hambatan dan menyesuaikan diri di tengah kondisi pandemik Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan pengumpulan data sekunder. Temuan data menunjukan bahwa mahasiswa yang memilih tinggal atau kembali lagi ke asrama didasarkan pada pilihan rasional mereka atas berbagai pertimbangan yang dilakukan. Strategi koping yang mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan meliputi strategi yang berfokus pada emosi dan strategi yang berfokus pada masalah. Keberhasilan strategi tersebut juga tidak lepas dari beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup kesehatan dan energi, keyakinan positif, tujuan, motiviasi, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan sosial, pemahaman tentang situasi dan kondisi, serta terbiasanya dengan lingkungan asrama. Faktor eksternal mencakup dukungan sosial dan sumber daya materi yang kemudian dikelompokkan ke dalam lima bagian yaitu pihak Asrama UI, pihak UI (K3L, PLK, Klinik Satelit), ILUNI UI dan donatur, keluarga serta teman dan pasangan.

This study examines the phenomenon of students living in the dormitory of University of Indonesia (UI) during the Covid-19 pandemic and national online learning policies. The research study includes the reasons why students choose to stay or return to the UI dormitory for those who return home, the obstacles they meet and the adaptation strategies they undertake to overcome obstacles and adjust to the conditions of the Covid19 pandemic. The method used in this study were participant observation, in-depth interviews, and secondary data collection. The data findings show that students who choose to stay or return to the dormitory are base on their rational choice of various considerations to made. The coping strategies they use to overcome problems include strategies that focus on emotions and strategies that focus on problems. The success of this strategy cannot be separated from several internal and external factors. Internal factors include health and energy, positive beliefs, goals, motif, problem solving skills, social skills, understanding of situations and conditions, and getting accustomed to the dorm environment. External factors include social support and material resources which are then grouped into five parts, namely the UI dormitory, the UI (K3L, PLK, Satellite Clinic), ILUNI UI and donors, family and friends and spouses/romantic partners."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Sania
"Latar belakang: Prevalensi penyakit periodontal baik pada negara maju maupun negara berkembang sekitar 20-50% dari seluruh populasi global. Perawatan periodontal berupa pembersihan karang gigi atau scaling merupakan salah satu perawatan periodontal yang efektif sebagai upaya preventif untuk mencegah penyakit periodontal Selama pandemi COVID-19, terjadi penurunan kepedulian pasien terhadap kesehatan gigi dan mulut dan rutinitas untuk melakukan perawatan dental, termasuk perawatan periodontal berupa scaling. Tujuan: Mendapatkan persepsi Mahasiswa UI mengenai perawatan periodontal berupa scaling pada pandemi COVID-19. Metode: Studi analisis potong lintang pada Mahasiswa Universitas Indonesia Angkatan 2018, dengan menggunakan kuisioner melalui Google Form. Hasil: Sebanyak 473 responden yang mengisi kuisioner. Terdapat perbedaan pengetahuan mengenai penyakit periodontal dan COVID-19 berdasaarkan jenis kelamin dan rumpun ilmu, serta perbedaan persepsi mengenai kunjungan ke dokter gigi untuk perawatan scaling sebelum pandemi dan selama pandemi COVID-19. Kesimpulan: Pengetahuan mengenai penyakit periodontal dan COVID-19 pada mahasiswa perempuan lebih tinggi dari laki-laki, dan pada mahasiswa Rumpun Ilmu Kesehatan lebih tinggi dibanding mahasiswa dari rumpun ilmu lainnya. Selain itu, terdapat perubahan persepsi berupa penurunan mengenai pentingnya melakukan perawatan scaling antara sebelum pandemi dengan selama pandemi COVID-19.

Background: Prevalence of periodontal disease in developed and developing countries are about 20-50% of global population. Scaling as a periodontal treatment is one of the effective treatment to prevent the periodontal disease. During pandemic COVID-19,there is a patient decreased concern regarding oral and dental health, including scaling treatment. Objective: To evaluate the perception about scaling as a periodontal treatment among students of Universitas Indonesia class 2018. Methods: Cross-sectional analysis study on students of Universitas Indonesia class 2018, using quistionnaire via Google Form. Results: The research subjects were 473 students. There is a difference in the level of knowledge regarding the periodontal disease and COVID-19 among Universitas Indonesia class 2018 based on gender and faculties clusters, and there is a difference in the perception about scaling treatment on dental care visits before the pandemic and during the pandemic COVID-19. Conclusion: The level of knowledge regarding periodontal disease in female students was higher than that of male students, and in health science faculties (RIK) students was higher than students of pther diciplines. Beside that, there is a decreased perceptions about the importance of scaling treatment before the pandemic and during the pandemic COVID-19."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cicik Yuliyanti Dewi
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang mendorong partisipasi politik mahasiswa FISIP UI, khususnya dalam konteks gerakan demonstrasi peringatan darurat dan Indonesia gelap. Selain itu, penelitian ini juga bermaksud untuk melihat bentuk-bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh mahasiswa FISIP UI dalam dinamika gerakan seputar kedua demonstrasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data primer dari wawancara mendalam dan didukung oleh data sekunder lainnya, untuk melakukan penjelasan dan analisis secara deskriptif. Selain itu, penelitian ini menggunakan konsep mengenai bentuk-bentuk partisipasi politik menurut Teorell, et al. (2007) dan tipologi pendorong partisipasi politik menurut Milbrath (1965). Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan- kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat yang akhirnya memicu kemarahan dan kekecewaan mahasiswa FISIP UI. Untuk mengutarakan keresahan tersebut, mahasiswa FISIP UI melakukan berbagai tindakan yang dapat digolongkan ke dalam tiga bentuk tipologi partisipasi politik, di antaranya partisipasi konsumen (consumer participation), aktivitas menghubungi (contact activity), dan kegiatan protes (protest activities). Selain itu, diketahui bahwa faktor pendorong partisipasi politik mahasiswa FISIP UI yang mengantarkan mereka untuk turut serta dalam aksi demonstrasi peringatan darurat dan Indonesia gelap sesuai dengan pendapat Milbrath (1965), yaitu adanya dorongan yang dipicu diskusi politik baik formal maupun informal, karakteristik dan kepedulian pribadi, karakteristik sosial, kondisi politik negara, serta adanya pendidikan politik.

This study discusses the factors that encourage political participation of FISIP UI students, especially in the context of the Peringatan Darurat and Indonesia Gelap demonstration movements. In addition, this study also intends to see the forms of political participation carried out by FISIP UI students around the two demonstrations. This study uses a qualitative approach with primary data sources from in-depth interviews and supported by other secondary data, to conduct descriptive explanations and analysis. In addition, this study uses the concept of forms of political participation according to Teorell, et al. (2007) and the typology of political participation emerging factors according to Milbrath (1965). The findings of this study indicate that government policies that are detrimental to the people ultimately trigger anger and disappointment among FISIP UI students. To express their concerns, FISIP UI students take various actions that can be classified into three forms of political participation typology, including consumer participation, contact activities, and protest activities. In addition, it is known that the supporting factors of political awareness of FISIP UI students that led them to participate in the peringatan darurat and Indonesia gelap demonstrations are in accordance with Milbrath's opinion (1965), namely encouragement from political discussions both formal and informal, personal characteristics and concerns, social characteristics, political conditions of the country, and the existence of political education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melok Roro Kinanthi
"ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak henti-hentinya dihadapkan pads berbagai macam masalah. Individu yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu tampaknya mampu mengatasi dan beradaptasi dengan masalah yang dihadapinya tanpa hams terkena dampak negatif dad hal tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah problem solving appraisal yang dimiliki individu, yaitu bagaimana individu menilai kemampuan dirinya dalam menyelesaikan suatu masalah. Hasil penelitian menunjukan adanya korelasi antara ketrampilan individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi dengan simtom -simtom depresi, kenutusasaan, ataupun ide bunuh diri.
Corey (1977) mengemukakan setiap psikolog memiliki blind spot,
dimana masing-masing memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan,
yang kemungkinan akan mempengaruhi efektivitas psikolog dalam menjalankan tugasnya. Gunarsa (2001) mengajukan pertanyaan: apakah seorang psikolog yang sedang memiliki masalah di dalam kehidupan pribadinya sendiri dapat membantu orang lain mengatasi masalah pules?
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran problem solving appraisal pads mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan instrumen problem solving inventory yang diformulasikan oleh Heppner sebagai alat untuk mengetahui penelaian individu terhadap kemampuan dirinya dalam menyelesaikan masalah. Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Selain itu, pendekatan kualitatif jugs diperlukan dalam mengolah data pendukung berupa hasil wawancara subyek tertentu. Subyek penelitian ini berjumlah 43 orang yaitu mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia yang telah atau sedang menempuh mass Mayor Praktik-Institusi.
Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling dimana subyek diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan (Guilford & Fruchter, 1987).
Metode validitas yang digunakan adalah construct validity melalui teknik internal consistency dan menggunakan rumus pearson product moment.
Metode validitas yang digunakan adalah construct validity melalui teknik internal consistency dan menggunakan rumus pearson product moment. Uji reliabilitas dilakukan melalui pendekatan single form reliability dengan
menggunakan rumus koefisien cronbach alpha.
Basil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan mayoritas item pads alat ukur ini rnemiliki koefisien validitas yang cukup memuaskan yaitu r > 0,2. Hanya lima item yang koefisien validitasnya r < 0,2 (yaitu item no.4, 7, 8, 15, dan 32). Sementara itu reliabilitas yang dihasilkan juga cukup memuaskan (a = 0,8578).Wawancara yang dilakukan kemudian terhadap reponden dengan skor terendah dan responden dengan skor tertinggi menunjukan adanya perbedaan problem solving appraisal yang signifikan diantara keduanya. Dengan demikian dapat disimpulkan item-item yang ada telah telah benar-benar mengukur konstruk yang ada di tiap-tiap kategori serta cukup dapat menunjukkan perbedaan antar subyek pads aspek yang diukur.
Adapapun gambaran problem solving appraisal mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia yang menjadi sampel penelitian ini adalah: sebanyak 11 responden (25,58%) memiliki skor total Problem Solving Inventory kategori rendah. Dengan demikian, individu tersebut memiliki penilaian yang positif terhadap kemampuan mereka dalam menyelesaikan suatu masalah. Sebanyak 29 orang (67,44%) memperoleh skor total Problem Solving Inventory kategori menengah.
Hal ini berarti individu yang bersangkutan menilai kemampuan diri mereka berada pada tingkatan rata-rata dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara efektif. Hanya 3 responden (6,98%) yang memiliki jumlah skor keseluruhan Problem Solving Inventory yang tergolong tinggi. Hal ini menunjukan mereka memiliki penilaian yang negatif terhadap kemampuan mereka dalam memecahkan suatu masalah secara efektif.
Diperlukan revisi terhadap penulisan kelima item yang memperoleh koefisien validitas r < 0,2, untuk selanjutnya dapat pula dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji kembali item-item yang telah direvisi tersebut. Secara umum, alat ukur Problem Solving Inventory menghasilkan validitas dan reliabilitas yang cukup baik, sehingga peneliti menyarankan penggunaan alat ukur ini dalam bidang klinis."
2007
T17829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library