Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audrie
"Alat kesehatan sekali pakai merupakan perangkat kesehatan yang dirancang untuk satu kali penggunaan pada seorang pasien setiap satu prosedur. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah rumah sakit secara internal telah melalukan pemrosesan ulang alat kesehatan sekali pakai untuk digunakan kembali. Praktik penggunaan kembali alat kesehatan sekali pakai di RSUI dilakukan dengan pemrosesan ulang di Central Sterile Supply Department (CSSD). Pemrosesan ulang tersebut melalui tahap pembersihan, disinfeksi, dan sterilisasi dengan prosedur lengkap. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan alat kesehatan sekali pakai pada Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Evaluasi ini penting agar dapat meminimalisir risiko penularan infeksi yang membahayakan keselamatan pasien. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif observasional dengan desain prospektif, dilakukan evaluasi terhadap fungsi dan sterilitas alat kesehatan sekali pakai yang digunakan kembali. Observasi dilakukan di CSSD dengan membagikan formulir penilaian fungsi alat kepada para pengguna alat, dan mengirimkan beberapa sampel alat untuk diuji sterilitasnya di Laboratorium Kesehatan DKI. Hasil menunjukkan dari 10 alat kesehatan sekali pakai yang di-resterilisasi menggunakan Etilen Oksida (EO), 7 alat dapat digunakan kembali sebanyak 2 kali, sementara 3 alat sisanya dapat digunakan kembali sebanyak 1 kali. Selain itu, evaluasi sterilitas menunjukkan bahwa 5 alat kesehatan sekali pakai masih steril setelah dilakukan penggunaan berulang.

Disposable medical devices are healthcare tools designed for one-time use on a patient during a single procedure. Recently, some hospitals have internally engaged in reprocessing of disposable medical devices for reuse. The practice of reusing single-use medical devices at UI Hospital is carried out through reprocessing in the Central Sterile Supply Department (CSSD). The reprocessing involves cleaning, disinfection, and sterilization following complete procedures. This study was conducted to evaluate the use of disposable medical devices at RSUI. Such evaluation is essential to minimize the risk of infection transmission that could jeopardize patient safety. Employing a descriptive observational research method with a prospective design, the evaluation focused on the functionality and sterility of the reprocessed disposable medical devices. Observations were carried out in the CSSD by distributing assessment forms for the device users and sending some device samples for sterility testing at the Health Laboratory of DKI Jakarta. The results showed that out of 10 disposable medical devices resterilized using Ethylene Oxide (EO), 7 devices could be reused twice, while the remaining 3 devices could be reused once. Additionally, the sterility evaluation indicated that 5 disposable medical devices remained sterile after repeated use."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Prakoso
"Ketidaksesuaian antara dokumen kontrak dengan pelaksanaan bisa memicu timbulnya klaim. Penelitian ini meninjau klaim perpanjangan waktu pada proyek Rumah Sakit UI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berpotensi menyebabkan klaim perpanjangan waktu dari kontraktor ke owner pada proyek tersebut. Metode survey terhadap kontraktor utama dilakukan untuk mengetahui dampak dan frekuensi variabel, kemudian dianalisa dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui peringkat variabel. Terdapat empat faktor dominan yaitu perubahan desain, birokrasi yang panjang, ketidaklengkapan gambar desain, dan keterlambatan persetujuan shop drawing. Faktor-faktor tersebut dibahas untuk mengetahui penyebab, dampak, dan rekomendasi respon.

The difference between the contract documents and the execution may lead to a claim. The study reviewed extension of time claim at UI Hospitals project. The aim of this study is to determine the factors that could potentially lead to an extension of time claim from the contractor to the project owner. This study used a survey methods to the main contractor to determine the impact and frequency of each variable, the analyzed by Analytical Hierarchy Process (AHP) to determine the variable ranking. There are four dominant factors, changes in design, long bureaucracy, incompleteness of design drawings, delays in approval of shop drawings. These factors are discussed to determine the causes, impacts, and response recommendations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library