Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulikarmen
Abstrak :
Di Indonesia TB Paru saat ini masih merupakan penyakit yang secara bermakna menimbulkan kesakitan dan kematian yang sangat tinggi. WHO memperkitakan di Indonesia pada setiap tahunnya terjadi 533.000 penderita bam TB Paru dengan sekitar 140.000 kematian karena TB Paru. Berdasarkan laporan menunjukan bahwa cakupan penemuan penderita baru TB Paru masih sangat rendah sehingga dipandang perlu untuk rnengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan rendahnya cakupan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan penemuan penderita baru TB Paru di PRM dan PPM di kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka dan Indramayu propinsi Jawa Barat periode Januari -Juni 20002. ...... TB is reported as the disease significantly causes morbidity and mortality extremely high in Indonesia. World Health Organization predict that 583.000 new sufferer of TB in Indonesia arise every year followed by mortality cases approximately 140.000 cases. Recently it is predicted that within 100.000 of Indonesia population found approximately 130 new sufferer ofTB and positive BTA. Based on Report shows that the coverage of TB new sufferer finding is Very low, furthermore it is viewed to find related factor of low coverage.The objective of the study is to find related factor -to the TB new sufferer coverage at PRM and PPM in Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka and lndramayu District, West Java Province, January to June 2002.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leny Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur peran pengetahuan terhadap perilaku pencarian pengobatan penderita suspek TB Paru setelah dikontrol oleh umur, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan, tingkat pendidikan, jarak dan waktu tempuh ke Puskesmas dan RS. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan data sekunder hasil survei Pengetahuan Sikap Perilaku (PSP-TB) 2010. Sampel penelitian adalah anggota keluarga yang berumur ≥ 15 tahun yang mengalami gejala TB Paru sebanyak 443 responden. Hasil penelitian menemukan bahwa ada hubungan antara peran pengetahuan penderita suspek TB Paru dengan Perilaku Pencarian Pengobatan TB Paru di Indonesia setelah dikontrol pekerjaan (OR=2,3, CI=1,349-3,952). Serta adanya interaksi antara pengetahuan dan pekerjaan.
ABSTRACT
This study aims to quantify the role of knowledge on treatment seeking behavior of patients with suspected pulmonary TB after controlled by age, gender, marital status, employment status, education level, distance and travel time to health center and hospital. The study was a quantitative study with cross sectional design using secondary data of Knowledge Attitudes Behaviour (PSP-TB) Survey 2010. Research sample is a sample of respondents aged ≥ 15 years with symptoms of pulmonary TB as many as 443 respondents. Based on the results of the study found there is a relationship between the role of knowledge of patients with suspected pulmonary TB with treatment seeking Behavior of Pulmonary TB in Indonesia after controlled by variable of employment status (OR = 2.3, CI = 1.349 to 3.952), and there is interaction between knowledge and employment status.
2012
T31727
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Ernst Johannis
1999
D1521
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enarson, Donald A.
Frankfurt: Verlagsgruppe gmbh, 1994
616.995 ENA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1996
616.995 24 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haniul Karomah
Abstrak :
Stigma TB yang diberikan kepada penderita TB masih menjadi masalah utama dalam penanganan penyakit TB. Peneliti melakukan penelitian terhadap 90 mahasiswa profesi ners FIK UI menggunakan teknik quota sampling dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang TB terhadap stigma kepada pasien TB. Hasil penelitian ini menunjukkan 26 responden (28,9%) memiliki pengetahuan baik dan stigma tinggi, sedangkan 33 responden (36,7%) memiliki pengetahuan baik dan stigma rendah dengan p value 0,268 dan α=0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan stigma terhadap TB. Perlu dilakukan orientasi maupun pelatihan sebelum memasuki tahap profesi untuk meningkatkan pengetahuan dan memiliki stigma rendah terhadap TB.
The stigma of are given to TB patients is one of major problem in the TBtreatment. This study involved 90 clinical nursing student and used a quota sampling and cross-sectional design. This study used a questionnaire to determine the relationship of the level of student knowledge about TB and stigma to TB patients. The results showed 26 respondents (28.9%) had a good knowledge and high stigma, while 33 respondents (36.7%) had a good knowledge and stigma lower with the p value 0.268 and α = 0.05. The conclusion of this study Orientation and training needs to be done before entering the stage of the profession to improve their knowledge and have lower stigma against TB.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Mery Dorsanti
Abstrak :
Tuberkulosis masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama saat ini dan menjadi tantangan global. Ada beberapa faktor risiko yang mempermudah terjadinya tuberculosis pada anak, yaitu anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB paru BTA positif terutama tinggal serumah, tinggal di daerah endemis, lingkungan yang sanitasinya tidak baik, faktor ekonomi, kondisi rumah tinggal (ukuran, kepadatan dan ventilasi rumah). Tujuan penelitian ini untuk melihat besarnya risiko kejadian sakit tuberculosis pada anak yang kontak serumah dengan penderita tuberculosis paru BTA positif. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional, dilakukan pada November 2015-Maret 2016. Sampel adalah anak yang memeriksakan diri dan melakukan test tuberculin di Puskesmas kecamatan Cilandak.Untuk melihat hubungan dilakukan. Pada penelitian ini didapatkan 85 anak melakukan test tuberculin, dan dari 69 anak yang kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif didapatkan 8 anak (11,6%) yang positif. Sedangkan dari 16 anak yang tidak kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif didapatkan 1 anak (6,2%) yang hasil test tuberkulinnya positif.Ada hubungan bermakna antara kepadatan hunian dan anggota keluarga yang merokok dengan risiko kejadian tuberculosis pada anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah risiko kejadian tuberculosis dapat dipengaruhi karena kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif. ...... Tuberculosis remains one of the major health problems at the moment and become a global challenge. There are several risk factors that facilitate the occurrence of tuberculosis in children, the children exposed to adults with pulmonary TB smear positive mainly stayed at home, living in endemic areas, environmental sanitation is not good, economic factors, the condition of residence (size, density and ventilation home). The purpose of this study to see the magnitude of the risk of the occurrence of illness tuberculosis in children with household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients. This study used cross sectional design of the study, conducted in November 2015 and March 2016. The sample is child check-ups and perform tuberculin test in Cilandak sub-district health centers. In this study, 85 children perform tuberculin test, and of the 69 children whose household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients found 8 children (11.6%) were positive. While the 16 children who are not household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients got one child (6.2%) were the result of test tuberculin is positif.There is significant relationship between population density and family members who smoke the risk of incidence of tuberculosis in children. The conclusion of this study is the risk of tuberculosis incidence may be affected due to household contact with smear positive pulmonary tuberculosis patients.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina Burhan
Jakarta: UI Publishing, 2024
616.995 ERL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pattikawa, Geordie Raphael Abraham
Abstrak :
Di Indonesia, tingkat keberhasilan pengobatan tuberkulosis hanya mencapai 84% dan kemungkinan terjadinya kekambuhan berada pada 2%. Namun demikian, masih sangat sedikit penelitian yang memelajari hubungan antara ketidak teraturan obat anti tuberkulosis dengan hasil uji sputum BTA pada pasien TB kambuh. Pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Umum Persahabatan dengan menggunakan metode cross sectional. Target populasi dari penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis TB kambuh pada tahun 2018. Dari 40 subjek penelitian, didapati subjek laki-laki berjumlah 19 (47,5%) dan perempuan berjumlah 21 (52,5%). Berdasarkan usia, jumlah kasus kambuh terbanyak dapat ditemui di rentang usia 36-55 dan 46-55 dengan jumlah 10 (25%). Didapati 24 (60%) subjek memiliki riwayat pengobatan yang tidak teratur dan hasil BTA tertinggi adalah negatif dengan jumlah subjek 13 (35%). Dari hasil analisis chi square, didapatkan p=0,00883 dengan OR 6,43 (IK95% 1,495-27,646) dan dari hasil analisis Mann Whitney, didapatkan p=0,014 dengan rerata peringkat 15,06 dan 24,13 untuk riwayat pengobatan yang teratur dan tidak teratur. Ada hubungan antara riwayat pengobatan tuberkulosis dengan hasil jumlah BTA dengan nilai OR 6,43 dengan IK95% 1,495-27,646, dan tren hasil jumlah BTA yang cenderung naik lebih tinggi pada riwayat pengobatan yang tidak teratur. ...... In Indonesia, the success rate of tuberculosis treatment is only at 84% while the probability of a relapse case to occur is 2%. However, studies regarding the relation of previous tuberculosis regiments with AFB sputum smear are very limited. Datas are collected from RSUP Persahabatan by using cross-sectional method. Subjects of this experiment are patient that has been diagnosed with relapse tuberculosis in the year 2018. From 40 subjects, the ratio between male and female is 47,5% and 52,5% respectively. Most subjects are on the age range of 36-45 and 46-55 (10 subjects each). Among those 40 subjects, 24 (60%) has been found to have irregular precious TB regiments while 13 has negative results of AFB sputum smear. Upon bivariate analysis with chi square, it is found that patients with irregular previous TB regiments are 6,43 times more likely (p=0,00883 OR 6,43 CI95% 1,495-27,646) to have a positive AFB sputum smear than those with regular previous TB regiments. Upon using Mann Whitney analysis, it is found that average rank of irregular treatment and regular treatment is 24,13 and 15,06 respectively. There is a relation of previous TB regiments with results of AFB sputum smear with OR 6,43 CI95% 1,495-27,646 and a positive trend of AFB sputum smear on patients with irregular previous TB treatment.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melina Hendratna
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit tuberkulosis paru (TB paru) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berbagai upaya untuk memberantas penyakit ini telah dijalankan. Salah satu usaha adalah menemukan dan mengobati sumber penularan yaitu penderita dengan kuman tuberkulosis di dalam dahaknya. Yang menjadi masalah, puskesmas sebagai pelaksana program pemberantasan penyakit ini sebagian besar belum mempunyai sarana untuk melakukan pemeriksaan dahak baik secara mikroskopik maupun biakan. Sedangkan cara pengiriman dahak yang biasa dilakukan prosedurnya sulit dan biayanya mahal.

Penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa cara pengiriman dahak kering pada kertas saring yang dikirimkan melalui pos merupakan cara pengiriman dahak yang dapat diandalkan.

Hipotesis yang dipakai dalam pene1itian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna hasil pemeriksaan basil tahan asam (BTA) mikroskopik maupun biakan antara dahak segar dan dahak kering yang disimpan pada kertas saring yang dikirimkan nelalui pos.

Bahan penelitian adalah dahak yang berasal dari 100 penderita TB para yang berobat di Rumah Sakit Umum Pasar Reba antara bulan Mei-Agustus 1988. Masing-masing sampel dibagi dua, sebagian diletakkan pada kertas saring untuk kemudian dikirimkan melalui pos dan sebagian lagi tetap di dalam penampungnya. Kelompok sampel yang tetap di dalam penampungnya disebut kelompok kontrol sedangkan yang dikirinkan melalui pos disebut kelompok studi. Kedua kelompok sanpel tersebut dikirimkan ke subBagian Bakteriologi Bagian Patologi Klinik FKUI-RSCM Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik hasil tahan asam (BTA) menakai pewarnaan TAN THIAM HOK (TTH) dan pemeriksaan biakan BTA memakai cara dan media KUDOH. Semua pemeriksaan ini dikerjakan antara bulan Mei-Oktober 1988 di subBagian Bakteriologi Bagian Patologi Klinik FKUI-RSCM Jakarta.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>