Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dua puluh lima ekor tikus dibagi dalam lima kelompok perlakuan, terdiri atas kelompok normal kontrol (KK1) yang tidak diberi diet tinggi lemak dan kolesterol, kelompok perlakuan kontrol (KK2) yang diberi diet tinggi lemak dan kolesterol, dan tiga kelompok perlakuan (KP1, KP2, dan KP3) yang diberi diet tinggi lemak dan kolesterol dan suspensi biomassa Rhodotorula minuta UICC Y- 227 dengan dosis 5, 10, dan 20 mg/kg bb. Pemberian bahan uji dilakukan setiap hari selama 21 hari berturut-turut. Pengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-22, kemudian dilakukan analisis konsentrasi trigliserida berdasarkan hasil reaksi glycerol phosphate oxidase (GPO). Rerata nilai konsentrasi trigliserida secara berturut-turut pada KK1, KK2, KP1, KP2, dan KP3 adalah 80,25 mg/dl ± 0,85; 87,49 mg/dl ± 1,93; 73,48 mg/dl ± 1,71; 72,72 mg/dl ± 1,83; dan 68,61 mg/dl ± 0,84. Berdasarkan uji LSD (P < 0,05) menunjukkan adanya penurunan konsentrasi trigliserida pada seluruh kelompok dosis. Rerata penurunan konsentrasi trigliserida hingga di bawah konsentrasi trigliserida kelompok normal kontrol dicapai oleh kelompok perlakuan dengan dosis 20 mg/kg bb. Sedangkan, kelompok perlakuan dengan dosis 5 dan 10 mg/kg bb mendekati konsentrasi trigliserida kelompok normal kontrol.
Universitas Indonesia, 2010
S31654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam dunia konstruksi, beton sebagai material utama pembentuk struktur, telah banyak ditemukan dalam pembuatan berbagai tipe konstruksi umum maupun khusus, seperti jalan raya, jembatan, gedung bertingkat, bendungan, konstruksi saluran air (canal linings), terowongan, dan lain-lain. Dikarenakan peruntukan beton sebagai bahan utama dalam kegiatan konstruksi, maka penggunaan beton sebagai bahan konstruksi harus didasari oleh sifat-sifat beton yang dapat mendukung kemudahan pelaksanaan dilapangan tanpa mereduksi kemampuan dan sifat beton itu sendiri. Perkembangan industri konstruksi yang terjadi di Indonesia dalam hal penyediaan dan penggunaan beton siap pakai menjadi salah satu kebutuhan mendasar dimana sifat-sifat mekanis maupun fisis beton merupakan hal utama yang sangat mendukung industri konstruksi ini. Dalam memenuhi kebutuhan akan berbagai sifat-sifat beton yang digunakan sesuai dengan peruntukkannya dalam dunia konstruksi, maka penggunaan bahan tambah (admixture) merupakan salah satu jawaban yang dapat mendukung industri beton ini. Salah satu produk bahan tambah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah senyawa trigliserida dengan nama produk yaitu Emtal 50WP. Emtal 50WP adalah admixture atau bahan tambahan pada campuran beton yang berfungsi utama sebagai bahan pelapis anti air dan bahan tambahan untuk menaikkan kekuatan beton. Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan tambah ini dalam campuran beton terhadap sifat fisis dan mekanis beton. Pengujian sifat mekanis beton dibatasi hanya untuk pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat geser dan kuat tarik belah serta permeabilitas beton keras. Sedangkan untuk sifat fisis beton dilakukan pengujian workabilitas beton berupa konsistensi slump beton an waktu ikat beton (initial setting time). Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat diketahui kadar optimum dari bahan tambah trigliserida jenis Emtal 50WP yang diperlukan untuk mendapatkan kenaikan kekuatan beton yang optimum serta penurunan tingkat permeabilitas yang signifikan.
[Fakultas Teknik Universitas Indonesia, ], [2006, 2006]
S35310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmi Rahma Linda
Abstrak :
Duku (Lansium domesticum) merupakan salah satu tanaman buah daerah tropika yang pemanfaatannya belum optimal. Biasanya buah duku dinikmati dalam bentuk segar dan dipetik setelah matang pohon. Secara tradisional, biji yang terdapat dalam buah digunakan sebagai obat demam dan antidiare. Selain itu, belum banyak penelitian yang dilakukan terhadap biji buah duku. Dalam penelitian ini, hanya dilakukan ekstraksi minyak biji duku dengan menggunakan alat destilasi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah petroleum benzena. Hasil ekstraksi yang berupa minyak berwarna hijau, dianalisis sifat-sifat fisiko-kimianya dan komponen asam lemak penyusun trigliseridanya ditentukan dengan menggunakan peralatan kromatografi gas. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji duku terdiri dari asam oleat 46,09%; asam palmitat 36,59%; asam stearat 2,19%; asam miristat 1,80%, asam laurat 1,16%, asam linolenat 1,08%; dan asam linoleat 0,10%. Sehingga minyak biji duku dapat digolongkan ke dalam golongan minyak palmitoolein.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qodiah Solehati
Abstrak :
Alpukat (Persea americana Mill.) adalah tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Tanaman ini banyak ditanam dan dibudidayakan di berbagai negara. Pemanfaatannya belum optimal dan umumnya ditanam untuk diambil buahnya yang kaya gizi. Daging buah alpukat diambil untuk dikonsumsi sebagai hidangan lezat tanpa dimasak, digunakan dalam industri kosmetik sebagai pelembab, obat tradisional,dan lain-lain, tetapi bijinya belum banyak dimanfaatkan. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi lemak biji alpukat dengan menggunakan alat destilasi soxhlet dan pelarut yang digunakan adalah n-heksana. Hasil ekstraksi yang didapat berupa lemak yang berwujud semi padat dengan warna coklat tua kehitaman, kemudian lemak yang didapat dianalisis sifat fisiko-kimiannya, serta ditentukan komponen asam-asam lemak penyusun trigliseridannya dengan menggunakan alat kromatografi gas. Sifat fisiko-kimia untuk lemak Biji alpukat Waluh, yaitu: indeks bias 1,4371, titik lunak 38?41oC, titik leleh 40?43oC, bilangan asam 38,68 mg KOH/g sampel, bilangan penyabunan 133,56 mg KOH/g sampel, bilangan Iod 43,15 g Iod/100 g sampel, bilangan peroksida 24,0 mek Oksigen /Kg sampel, materi tidak tersabunkan 42,6 %. Sifat fisiko-kimia untuk lemak Biji alpukat Bohlam, yaitu: indeks bias 1,4229, titik lunak 37?40oC, titik leleh 39?42oC, bilangan asam 36, 11 mg KOH/g sampel, bilangan penyabunan 119,65 mg KOH/g sampel, bilangan Iod 48,22 g Iod/100 g sampel, bilangan peroksida 27,5 mek Oksigen /Kg sampel, materi tidak tersabunkan 87,4 %. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida hasil ekstraksi biji alpukat Waluh terdiri dari: asam oleat 51,90%, asam palmitat 22,42%, asam miristat 7,33%, dan lain-lain. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida hasil ekstraksi biji alpukat Bohlam terdiri dari: asam oleat 54,79%, asam palmitat 22,20%, asam miristat 9,44%, dan lain-lain. Oleh karena itu, lemak biji alpukat digolongkan sebagai janis miristopalmitoolein.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Rico Andrian
Abstrak :
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dengan angka kejadian yang terus bertambah. Salah satu faktor resiko dari penyakit ini adalah hipertrigliserida. Penelitian ini merupakan studi eksperimental yang ditujukan untuk mengetahui metode induksi peningkatan kadar trigliserida, dan efektifitas ekstrak buah Garcinia atroviridis sebagai antitrigliserida. Penelitian terbagi menjadi 2, pertama untuk mencari metode induksi, untuk membuktikan efektifitas ekstrak buah Garcinia atroviridis. Penelitian pertama terdiri dari kelompok tinggi lemak diberikan diet tinggi lemak (0,375ml gajih ayam, 1,5ml kuning telur puyuh, dan 1ml PTU) dan kelompok tanpa lemak diberikan diet standar dan PTU. Penelitian kedua terdiri dari kelompok uji diberikan diet tinggi lemak dengan jumlah yang sama ditambah dengan ekstrak buah Garcinia atroviridis dalam 3 dosis (10mg, 20mg, 30mg). Setiap kelompok tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida darah. Hasilnya diuji dengan tes parametrik t-test untuk menguji metode induksi, dan one way ANOVA untuk menguji efektifitas ekstrak. Terdapat perbedaan tidak signifikan (p=0,255). Pada kelompok ekstrak didapatkan perbedaan yang signifikan pada kelompok uji 1a, dan 1c (p=0,006). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efek yang signifikan dari ekstrak buah Garcinia atroviridis untuk menurunkan kadar trigliserida berdasarkan dosis pada darah tikus strain Wistar yang diberi asupan lemak berlebih.
Cardiovascular diseases, the world?s number one cause of death has certainly keep increasing. One of the risk factor is hypertriglyceride. This study is an experimental based study which was conducted to learn induction method to increase triglyceride level, and the effect of extract Garcinia atroviridis fruit extract as antitriglyceride. This study was separated into 2, first to look for induction method, second to prove the effect of Garcinia atroviridis fruit extract. The first study consists of high-fat group that was given high fat diet (0,375ml fatty portion of chicken meat; 1,5ml quail's egg yolk; and 1ml PTU) and non-fat group, that was given standard diet and 1ml PTU. The second study consists of group treatments, which were given high fat diet and extract of Garcinia atroviridis fruit in 3 doses (10mg, 20mg, 30mg). Each group then examined for their triglyceride level. The results were analyzed using t-test for induction method and one-way ANOVA test for the effect of extract There are no significance different between groups without extract (p=0,255). In groups with extract, there?s a significance difference between groups (p=0,006). Therefore it concluded that there are significance effect of Garcinia atroviridis fruit extract in reducing triglyceride level in Wistar strain rats blood.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christophorus Simadibrata
Abstrak :
Penyakit jantung adalah penyebab no. 1 kematian di Indonesia. Salah satu masalah utama dalam penyakit jantung adalah hipertrigliseridemia. Ekstrak kulit buah Garcinia dioica dapat menjadi salah satu terapi alternatif bagi peningkatan kadar trigliserida. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen desain paralel dengan metode matching. Ada 5 kelompok uji, tikus normal, tikus dengan kelebihan asupan lemak, dan pemberian 3 dosis yang berbeda dari ekstrak. Tikus diinduksi dengan kadar trigliserida yang tinggi. Sampel darah diambil di laboratorium setelah 21 hari pada tikus dengan lemak tinggi dan tanpa asupan lemak, dan 3 dosis ekstrak diambil setelah 21 hari kemudian. Hasil dari percobaannya yaitu: (1) tikus normal (29,6), (2) tikus dengan kelebihan asupan lemak (36,4), (3) 10 mg (66,2), (4) 20 mg (72,9) dan (5) 30 mg (67,6). Hasil dianalisis dengan uji T untuk tikus normal dan tikus yang diberi asupan lemak lebih dan hasilnya adalah p = 0,255. 3 dosis hasil Garcinia dianalisis dengan One Way ANOVA-dan hasilnya adalah p = 0,947. Pemberian ekstrak Garcinia dioica strain Wistar tidak menurunkan kadar trigliserida secara signifikan.
Cardiovascular disease is the no. 1 cause of death in Indonesia. One of the main problem in cardiovascular disease is hypertriglyceridemia. Garcinia dioica skin extract can be an alternative therapy for elevated triglyceride levels. The research was carried out experimentally the parallel design with matching methods. There are 5 test group; normal rat, rat with excess fat intake, and the administration of 3 different doses of the extract. The rat was inducted with high trigygliceride orally. Blood samples were taken in the laboratory after 21 days on the rat with and without fat intake, and 3 doses of the extract were taken after the next 21 days. The results of each treatment are: (1) normal rat (29.6), (2) rat with excess fat intake (36.4), (3) 10 mg (66.2), (4) 20 mg (72.9) and (5) 30 mg (67.6). The results were analysed with T test for normal rat and rat that were given excess fat intake and the result is p = 0.255. 3 dose of garcinia results were analysed with One-Way ANOVA and the result is p= 0.947. The administration of extract of Garcinia dioica Wistar strain does not lower triglyceride levels significantly.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Triskamalia Nurmalinda, supersivor
Abstrak :
ABSTRAK
Metformin sekarang menjadi perhatian yang cukup besar karena telah dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam trigliserida plasma, kolesterol total plasma, kolesterol LDL, dan peningkatan yang signifikan dalam kolesterol HDL plasma tanpa menyebabkan hipoglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metformin pada tikus hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak. Dalam penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, positif, negatif, dan 3 kelompok perlakuan lainnya (n = 5). Kontrol normal tidak diberikan perlakuan, kelompok negatif diberi CMC 0,5%, kelompok positif menggunakan dosis simvastatin 1,8 mg / kg BB tikus / hari secara oral dan kelompok variasi dosis 45 mg / 200gBB tikus / hari secara oral; 90 mg / 200gBW tikus / hari secara oral; dan 180 mg / 200gBW tikus / hari secara oral. Induksi diberikan selama 28 hari dengan menggunakan diet tinggi lemak. Diet tinggi lemak diberikan melalui pakan dan usap lambung. Komposisi pakan tinggi lemak terdiri dari pakan standar: kuning telur puyuh: mentega (50:40: 10) dan minum PTU 0,01%. Komposisi induksi lambung sonde menggunakan kuning telur puyuh: sirup jagung fruktosa tinggi: mentega (80: 15: 5) dan PTU 0,1%. Kemudian dilanjutkan selama 14 hari pemberian obat oral. Pengukuran profil lipid dilakukan dengan metode enzymatic colori. Semua dosis metformin secara signifikan menurunkan kolesterol total dan LDL (p <0,05) dibandingkan dengan kontrol normal dan negatif. Metformin dosis 3 juga secara signifikan menurunkan kadar trigliserida (p <0,05) dan meningkatkan kadar HDL (p <0,05) dibandingkan dengan kontrol normal dan negatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, metformin memiliki efek antihiperlipidemik dengan dosis 45 mg / 200 g BB.
ABSTRACT
Metformin is now of considerable concern because it has significant reductions in plasma triglycerides, total plasma cholesterol, LDL cholesterol, and significant increases in plasma HDL cholesterol without causing hypoglycemia. This study aims to determine the effect of metformin on hyperlipidemic rats induced by a high-fat diet. In this study, 30 rats were grouped into 6 groups, namely the normal, positive, negative control group and 3 other treatment groups (n = 5). Normal control was not given treatment, the negative group was given CMC 0.5%, the positive group used a dose of simvastatin 1.8 mg / kg of rats / day orally and the group with a variation of the dose of 45 mg / 200gBW rats / day orally; 90 mg / 200gBW rat / day orally; and 180 mg / 200gBW rat / day orally. Induction was given for 28 days using a high-fat diet. A high-fat diet provided through feed and gastric use. The composition of high-fat feed consists of standard feed: quail egg yolk: butter (50:40: 10) and drinking PTU 0.01%. The composition of sonde stomach induction using quail egg yolk: high fructose corn syrup: butter (80: 15: 5) and 0.1% PTU. Then for 14 days he offered oral medication. Lipid profile measurements were carried out using the enzymatic colori method. All dose measurements significantly lowered total and LDL cholesterol (p <0.05) compared to normal and negative controls. Metformin dose 3 also significantly lowered triglyceride levels (p <0.05) and increased HDL levels (p <0.05) compared to normal and negative controls. Based on the results of these studies, metformin has an antihyperlipidemic effect at a dose of 45 mg / 200 g BW.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Mardianto
Abstrak :
Biofuel merupakan alternatif yang sangat potensial sebagai bahan bakar fosil. Hidrodeoksigenasi trigliserida menjadi salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembuatan biofuel. Penelitian ini akan memperlihatkan reaksi hidrodeoksigenasi pada trigliserida dengan reaktor tangki berpengaduk menggunakan katalis Ni-Cu/ZrO2. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari kecepatan stirrer dengan nilai 500, 600, 700 dan 800 RPM serta penggunaan pirolisat PP sebagai pelarut terhadap yield dan komposisi produk biofuel. Reaksi hidrodeoksigenasi berlangsung pada temperatur 3600C, tekanan gas H2 14 bar dan waktu reaksi 4 jam. Produk biofuel akan dianalisis dengan metode FTIR dan GCMS yang digunakan untuk mengetahui komposisi produk, ikatan kimia, dan jalur reaksi yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan stirrer menyebabkan yield biofuel naik namun efisiensi HDO turun. Pada kondisi kecepatan stirrer tinggi diperkirakan efek steric hindrance sangat tinggi akibat dari solubilitas H2 tinggi sehingga adsorpsi pada trigliserida menjadi sulit terjadi. Hasil GCMS menunjukkan bahwa produk hidrokarbon dengan panjang 18 dan 16 karbon banyak dijumpai sehingga jalur reaksi hidrodeoksigenasi dominan terjadi. Penggunaan pirolisat PP memberikan akses transfer massa yang lebih baik bagi umpan dan katalis, terbukti dengan yield yang naik hingga 66,7% dari kondisi tanpa pirolisat PP dan meningkatkan konversi. ......Biofuel is a promising alternative as substitute of fossil-based fuel. Biofuel can be synthetized from various method, one of them is hydrodeoxygenation of triglycerides. This research will show the hydrodeoxygenation reaction of triglyceride in stirred tank reactor using Ni-Cu/ZrO2 catalyst. The objective of this research is to obtain the effect of stirring rate from 500, 600, 700 and 800 RPM also obtained the effect of pyrolysate polypropylene as substitution solvent in yield and composition of biofuel. The reaction is operated at 3600C, 14 bar H2, and reaction time 4 hour. Biofuel products were analyzed using FTIR and GCMS to determine the product composition, chemical bond, and reaction pathway. From the GCMS data, with increase of stirring rate caused the biofuel yield is increase but the HDO efficiency decrease. In the high stirring rate, it is estimated that the steric hindrance is high due to the high solubility of H2 that caused the difficulty to adsorption of triglycerides. The GCMS data show that the dominance of C-16 and C-18 hydrocarbon in the product that determined the main pathway reaction is hydrodeoxygenation. The pyrolisate PP solvent giving better mass transfer access to triglycerides and catalyst, that raised the biofuel product yield to 66,7% from the condition without pyrolysate PP and increased the conversion rate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Churniawati
Abstrak :
Prehipertensi banyak terjadi pada penderita obesitas abdominal. Prevalensi obesitas abdominal di Kabupaten Gresik sebesar 21,5%. Kepatuhan diet penderita prehipertensi dengan obesitas abdominal diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Prehipertensi dan hipertensi berhubungan dengan pelbagai komplikasi pada hampir seluruh organ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan prehipertensi pada obesitas abdominal di Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gresik pada November 2013 - November 2014 dengan rancangan penelitian potong lintang. Responden adalah pasien yang datang ke unit rawat jalan puskesmas yang diambil secara konsekutif sejumlah 74 orang. Responden berusia antara 25 - 64 tahun, mengalami obesitas abdominal, tidak hamil, tidak hipertensi, dan tidak syok. Responden diwawancarai usia, jenis kelamin, pendidikan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, riwayat keluarga, dan kebiasaan makan serta diperiksa tekanan darah, kadar kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida, dan gula darah puasa. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji kai kuadrat serta multivariat dengan regresi logistik ganda. Prevalensi prehipertensi pada obesitas abdominal sebesar 62,2%. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, laki-laki banyak mengalami prehipertensi. Kadar trigliserida berhubungan secara signifikan dengan prehipertensi (PR = 4,620; 95% CI = 1,439 - 14,831; nilai p = 0,010). Intervensi untuk mencegah prehipertensi perlu dilakukan sejak dini dengan memodifikasi gaya hidup orang dengan obesitas abdominal.
Prehypertension commonly happened to people suffering abdominal obesity. The abdominal obesity prevalence in Gresik District was 21.5%. Dietary compliance of patients with prehypertension and abdominal obesity was needed to decrease hypertension risk. Prehypertension and hypertension correlate with various complications in almost organs. This study aimed to Prehipertensi pada Obesitas Abdominal Prehypertention among Abdominal Obesity Lia Churniawati, Santi Martini, Chatarina Umbul Wahyuni analyze prehypertension determinants among abdominal obesity as conducted on November 2013 - November 2014 using cross sectional design. Respondents were patients coming to primary health care?s outpatient unit as 74 people taken consecutively. They were 25 - 64 years old, suffering abdominal obesity, not getting pregnant, non-hypertensive and not in a shock. Respondents were interviewed regarding age, sex, education, physical activities, smoking habits, family records and eating habits as blood pressure and levels of total cholesterol, LDL, HDL, triglyceride and fasting blood glucose measured. Data analysis applied univariate, bivariate with chi square test and multivariate with multiple logistic regressions. The prehypertension prevalence among abdominal obesity was 62.2%. If compared based on sex, males have more prehypertension experience. Triglyceride levels significantly related to prehypertension (PR = 4.620; 95% CI = 1.439 - 14.831; p value = 0.010). Intervention to prevent prehypertension should be implemented since early by modifying lifestyle of people suffering abdominal obesity.
Surabaya: Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Churniawati
Abstrak :
Prehipertensi banyak terjadi pada penderita obesitas abdominal. Prevalensi obesitas abdominal di Kabupaten Gresik sebesar 21,5%. Kepatuhan diet penderita prehipertensi dengan obesitas abdominal diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Prehipertensi dan hipertensi berhubungan dengan pelbagai komplikasi pada hampir seluruh organ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan prehipertensi pada obesitas abdominal di Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gresik pada November 2013 - November 2014 dengan rancangan penelitian potong lintang. Responden adalah pasien yang datang ke unit rawat jalan puskesmas yang diambil secara konsekutif sejumlah 74 orang. Responden berusia antara 25 - 64 tahun, mengalami obesitas abdominal, tidak hamil, tidak hipertensi, dan tidak syok. Responden diwawancarai usia, jenis kelamin, pendidikan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, riwayat keluarga, dan kebiasaan makan serta diperiksa tekanan darah, kadar kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida, dan gula darah puasa. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji kai kuadrat serta multivariat dengan regresi logistik ganda. Prevalensi prehipertensi pada obesitas abdominal sebesar 62,2%. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, laki-laki banyak mengalami prehipertensi. Kadar trigliserida berhubungan secara signifikan dengan prehipertensi (PR = 4,620; 95% CI = 1,439 - 14,831; nilai p = 0,010). Intervensi untuk mencegah prehipertensi perlu dilakukan sejak dini dengan memodifikasi gaya hidup orang dengan obesitas abdominal.
Prehypertension commonly happened to people suffering abdominal obesity. The abdominal obesity prevalence in Gresik District was 21.5%. Dietary compliance of patients with prehypertension and abdominal obesity was needed to decrease hypertension risk. Prehypertension and hypertension correlate with various complications in almost organs. This study aimed to Prehipertensi pada Obesitas Abdominal Prehypertention among Abdominal Obesity Lia Churniawati, Santi Martini, Chatarina Umbul Wahyuni analyze prehypertension determinants among abdominal obesity as conducted on November 2013 - November 2014 using cross sectional design. Respondents were patients coming to primary health care?s outpatient unit as 74 people taken consecutively. They were 25 - 64 years old, suffering abdominal obesity, not getting pregnant, non-hypertensive and not in a shock. Respondents were interviewed regarding age, sex, education, physical activities, smoking habits, family records and eating habits as blood pressure and levels of total cholesterol, LDL, HDL, triglyceride and fasting blood glucose measured. Data analysis applied univariate, bivariate with chi square test and multivariate with multiple logistic regressions. The prehypertension prevalence among abdominal obesity was 62.2%. If compared based on sex, males have more prehypertension experience. Triglyceride levels significantly related to prehypertension (PR = 4.620; 95% CI = 1.439 - 14.831; p value = 0.010). Intervention to prevent prehypertension should be implemented since early by modifying lifestyle of people suffering abdominal obesity.
Surabaya: Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>