Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
Cipto Adi Broto
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penerapan metode pengujian triaksial multistage pada tanah kaolin dan membandingkan nilai parameter kuat geser tanah yang diperoleh dengan metode konvensionalnya (single stage). Metode pengujian triaksial multistage ini hanya menggunakan sebuah benda uji tunggal dalam satu seri pengujian sehingga lebih efisien dalam hal penggunaan material, waktu dan biaya. Pada penelitian ini dilakukan pengujian triaksial tipe Terkonsolidasi-Tak terdrainasi (CU) pada sampel tanah kaolin yang dibuat dan dicetak terlebih dahulu dengan diberi beban prakonsolidasi selama jangka waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai parameter kuat geser tanah dari pengujian triaksial multistage CU hanya didapat dalam keadaan tegangan efektifnya (c' dan Φ') dan nilainya relatif sama dengan yang diperoleh dari pengujian konvensionalnya. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut yang mendalam mengenai penerapan metode triaksial multistage pada berbagai jenis tanah.
This study explained about applying multistage triaxial test methods for kaolin and compare the value of shear strength parameter which are obtained with this conventional method (single stage). The multistage triaxial test method is only using a single sample in a series of test with the result that more efficient for usage of material, time, and cost. In this study has been done consolidated undrained type of triaxial test on kaolin samples which have made and molded with given praconsolidated load during given time periods. The result of study refers that the value of shear strength parameter in multistage triaxial test method only obtained in the effective stress (c' and Φ') and have similar values that obtained from the conventional test. Therefore, this study needed further research concerned applications multistage triaxial method in the various soils.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50467
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Salsabilla Rizqika
Abstrak :
Geogrid merupakan salah satu material geosintetik yang memiliki fungsi utama sebagai perkuatan tanah, salah satunya konstruksi lereng. Untuk mengetahui perilaku geogrid sebagai perkuatan tanah merah, dilakukan pengujian Triaxial Tak Terkonsolidasi Tak Terdrainasi dengan diameter sampel 100 mm dan tinggi 200 mm pada kondisi tanah pada kadar air optimum. Nilai tekanan sel yang diberikan adalah 500, 1000, dan 1500 kPa. Variasi pada pengujian ini adalah nilai kuat tarik serta jumlah lapisan geogrid. Unconfined Compression Test dengan dimensi yang sama juga dilakukan untuk membandingkan nilai tegangan maksimum serta nilai kohesi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sampel dengan geogrid meningkatkan nilai kohesi secara signifikan sementara nilai sudut geser mengalami peningkatan yang tidak terlalu besar. Selain itu, penambahan jumlah lapisan geogrid meningkatkan nilai kohesi dan sudut geser. Penambahan jumlah lapisan geogrid cenderung berpengaruh dalam meningkatkan sudut geser, sedangkan peningkatan nilai kohesi cenderung ditingkatkan dengan nilai kuat tarik maupun penambahan jumlah lapisan dari geogrid.
......Geogrid is one of geosynthetic material which can be used as a soil reinforcement, for example soil construction. To evaluate the shear behavior of geogrid reinforced red tropical clay soil, Unconsolidated Undrained Triaxial samples of 100 mm diameter and 200 mm height were conducted at maximum dry unit weight and optimum moisture content. Confining pressure of 500, 1000, and 1500 kPa were given. Tensile strength and number of geogrid layers were varied. Unconfined Compression Test also conducted to compare the maximum deviator stress and cohesion value. The experimental result shows that geogrid enhancing the cohesion value significantly while the increase of friction angle is not significant. Moreover, the cohesion and friction angle increases as the number of geogrid layer increases. The increasing number of geogrid layer indicates that geogrid is enhancing friction angle value, while increasing the tensile strength or number of geogrid layer gives a similar cohesion value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67969
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sinaga, Hot Raja Martin
Abstrak :
ABSTRAK
Area pesisir seperti Jakarta Utara merupakan daerah yang pembangunanya sangat cepat dalam segi konstruksi. Hal ini mengakibatkan penurunan lapisan tanah dengan tingkat kompresibilitas yang tinggi, contohnya adalah lapisan tanah lempung pesisir. Daerah Jakarta Utara umumnya memiliki jenis tanah lempung dengan kompresibilitas yang tinggi. Konsolidasi merupakan proses pemadatan yang terjadi pada tanah akibat kemampuan tanah tersebut untuk terkompresi. Tanah normally consolidated (NC) merupakan jenis tanah yang belum pernah mengalami pengurangan tegangan lapisan tanah di atasnya, sedangkan tanah over-consolidated merupakan jenis tanah yang menerima tegangan yang jauh lebih besar dari tegangan yang diterima pada masa sekarang. Kecepatan konsolidasi sangat bergantung pada parameter kompresibilitas. Penurunan tanah di daerah pesisir Jakarta Utara dapat diestimasi menggunakan kecepatan konsolidasi tanah di daerah tersebut. Maka dari itu, penelitian untuk mengidentifikasi parameter karakteristik disertai perbandingan dengan indeks plastisitas (IP) perlu dilakukan. Penelitian ini diawali dengan melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel tanah tak terganggu yang diambil sampai kedalaman 50 meter di Kecamatan Kamal Muara, Jakarta Utara. Metode yang digunakan adalah pengujian konsolidasi dengan oedometer untuk mendapatkan nilai cc dan P c. Setelah mendapatkan nilai parameter konsolidasi selanjutnya dilakukan pengujian triaxial CU untuk mendapatkan hubungan tegangan-regangan dan stress path untuk menentukan kondisi yield menggunakan Critical State Method, Nilai parameter yang didapat dari CSM dapat diaplikasikan untuk design menggunakan software karena lebih detail daripada modul mohr-coulomb. Adapun hasil penelitian ini yaitu tanah memiliki nilai plastisitas tinggi dengan PI 33-50%. Tanah permukaan sampai kedalaman 13 m memiliki nilai indeks kompresibilitas cc yang tinggi yaitu berkisar antara 0.46-0.77. Sedangkan tanah pada kedalaman di bawah 13 m memiliki nilai cc yang rendah. Tanah mengalami yield pada saat =144-159 kPa dan q=53-76 kPa dengan nilai Г sebesar 73 cm3.
ABSTRACT
Northern Jakarta coastal area has rapid development in construction segment. This case affected land subsidence with high compressibility, due to residual clay found on the coastal area. Northern Jakarta covered by clay with high compressibility index. Consolidation is compacting proccess occurred by soil ability to be compressed caused by loss of pore water pressure. Rate of consolidation based on the compressibility parameters. Land subsidence at Northern Jakarta coastal area can be estimated by rate of consolidation in that area. Based on that, the research to idedntified characteristic parameters compared with plasticity index is needed to be held. This research is started by doing laboratory research by testing undisturbed and disturbed sample of soil from that area taken to 50 m depth in Kamal Muara district, Northern Jakarta. Consolidation test using oedometer has be done to get parameters cc and P c. After consolidation parameters are identified, triaxial CU test is done to identify the correlation between stress-strain and stress path to identify yield condition using Critical State Method. Parameters from CSM can be applied in design using software because its more accurate than mohr-coulomb modul3. The result of this research is the soil has a very high plasticity index around 33-50 persen. From surface layer to 13 m depth has compressibility number cc around 0.46-0.77. Therefore layers below 13 m has lower cc number. Soils got yielding at p=144-159 kPa and q=53-76 kPa with Г number is 73 cm3.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Takashi Sato
Abstrak :
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine sway characteristics of a supported leg during a lateral stepping over obstacle task with different obstacle height and movement patterns, using a small triaxial accelerometer. We examined 20 healthy young adults to assess their trochanter malleolar distance traveled during a lateral stepping over obstacle task with obstacle heights of 30%, 50%, and 70%. The lateral stepping over tasks revealed flexion and extension patterns. We directed the subjects to grasp a forward handrail, perform the lateral step, and subsequently step over to the side. We calculated synthetic acceleration (SA) from acceleration data measured using two small triaxial accelerometers and two web cameras. We calculated supporting leg sway; RMS phases of X-, Y-, and Z-axes; and SA data. The subjects showed increased RMS of Y-axis and SA according to the obstacle height for the flexion pattern; however, they did not show change in RMS of Y-axis and SA according to the obstacle height for the extension pattern. During lateral stepping over, the RMS of Y-axis and SA for the flexion pattern were higher than for the extension pattern. The findings for the flexion pattern suggest that the center of gravity shifts higher according to increased obstacle height; consequently, the supporting leg becomes unstable. The findings for the extension pattern suggest that the "screw-home" rotation effect of the supporting leg during movement can support lateral stepping over better than the flexion pattern.
Jepang: The Japanese Society of Physical Fitness and Sports Medicine, 2017
617 JPFSM 66:5 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rini Kusumawardani
Abstrak :
A series of cyclic triaxial tests at very low frequency was carried out on unsaturated clean sand in order to quantitatively investigate the influence of the degree of saturation on dynamic response. The conventional triaxial testing apparatus, which is usually used on saturated soil, was employed to test the unsaturated soil with the additional pore air pressure controller. During the series of tests, four different degrees of saturation level (Sr = 55%, 70%, 85%, 98%) were applied to the soil specimen based on a single value of effective confining pressure (?’3). The results revealed that the application of cyclic loading at a very low frequency occurring continuously triggered the decrease of soil resistance. For degree saturation, Sr = 55% revealed that the resistance of soil was stronger in comparison to another level. Furthermore, the experimental results confirmed that applied cyclic loading induced a change in saturation level before and after testing. In addition, at a certain level of saturation, a phenomenon of settlements was likely to occur and the soil specimen then underwent liquefaction.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2016
UI-IJTECH 7:1 (2016)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Ma`mun
Abstrak :
Ketahanan tanah terhadap keruntuhan geser (shear failure) merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi sebagai bagian akhir dari struktur yang menahan beban bangunan di atasnya. Perubahan kekuatan tanah yang terjadi di lapangan dapat dipengaruhi akibat adanya perubahan tekanan air pori dan tekanan air pori mempengaruhi besarnya tegangan efektf tanah, karena tegangan geser hanya dapat ditahan oleh tegangan-tegangan partikel padatnya maka perlu adanya suatu perlakuan khusus agar kekuatan tanah akibat perubahan tekanan air pori ini dapat ditingkatkan.
Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang memiliki daya dukung yang rendah dan banyak terdapat pada daerah kota yang dipengaruhi pasang surut-air laut seperti daerah Ancol-Jakarta Utara. Peningkatan kestabilan tanah lempung lunak sebagai pendukung suatu konstruksi bangunan sipil khususnya konstruksi jalan raya {subgrade) dapat dilakukan dengan berbagai metode misalnya dengan compaction (pemadatan) atau pencampuran dengan bahan lain seperti semen, kapur , dan zat kimia lainya.
Mempercepat proses konsolidasi adalah salah satu metode untuk mempercepat peningkatan kekuatan geser tanah, kemudian dengan mengkondisikan tanah dalam kondisi terdrainasi diharapkan terdapat peningkatan kekuatan geser tanah. Pada penelitian ini digunakan metode pemberian pembebanan tambahan (pre loading) sebesar 2x (dua kali) beban yang akan bekeija dilapangan yang diberikan pada saat test konsolidasi, dilanjutkan dengan test triaxial menggunakan Instrumen manual mesin triaxial type 1496 LA - 100V dalam kondisi consolidated drained (CD) yaitu kondisi terkonsolidasi dan terdrainasi dimana tanah dikonsolidasikan teriebih dahulu kemudian pada saat kompresi diberikan tegangan aksial dengan kontrol kecepatan pembebanan ,pemberian tegangan axial dilakukan dengan kecepatan pembebanan yang sangat lambat agar tekanan pori tetap (? ? 0) dan air dalam sampel dibiarkan mengalir keluar. Pada setiap contoh tanah ketika kompresi diberikan tekanan isotropis yang berbeda-beda (?3_ = 50 ,75 dan 100 kPa).
Contoh tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah lempung lunak daerah Ancol-Jakarta Utara tepatnya jalan R.E Martadinata, jenis tanah seperti ini banyak kita jumpai pada daerah yang dipengamhi oleh pasang surut air laut dimana pada dareah ini konstruksi jalan raya mengalami kegagalan pondasi akibat keruntuhan geser dan penurunan badan jalan setelah dioperasikan.
Analisa yang digunakan pada penelitian ini yaitu pertama menggunakan kriteria keruntuhan Mohr- Coulumb, akan didapat parameter kekuatan geser tanah yaitu : c (cohesi ) dan ? (sudut geser dalam) yang dibandingkan dengan data test UU , yang kedua menggunakan metode analisa lintasan tegangan untuk menganalisa kekuatan tanah yang terjadi dimasa lalu , sekarang dan masa yang akan datang.
Dari hasil uji triaxial yang dilakukan akan didapat gambaran mengenai hubungan antara regangan, tegangan dan volume spesifik. Selanjutnya dari parameter-parameter yang didapat, dianalisa apakah sudah menunjukan perubahan kekuatan geser yang menguntungkan atau mungkin terdapat keanehan yang perlu diteliti lebih lanjut dengan mengacu pada referensi yang ada sehingga interpretasi yang dilakukan tidak keluar dari kontek yang ada.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34877
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eva Khuzaifah
Abstrak :
Indonesia mempunyai iklim dan kondisi tanah yang dapat dikatakan mendukung adanya wilayah yang digolongkan mempunyai tanah sulit. Tanah sulit disini diartikan sebagai tanah sangat lunak organik atau gambut dan tanah lunak yang berpotensi mengembang tinggi ( tanah ekspansif ). Makin mendesaknya kebutuhan akan lahan untuk permukiman di kota, mahalnya lahan dengan tanah stabil, dan berkembangnya wilayah permukiman di daerah terutama wilayah transmigran, membuat pemanfaatan wilayah ini tidak dapat dihindarkan.
Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser yang rendah. Untuk mengetahui kekuatan geser dari tanah lempung lunak tersebut maka perlu dilakukan beberapa pengujian, dalam karya tulis ini uji yang dilakukan adalah uji geser sudu (Vane Shear Test) yang dilakukan di lapangan dan uji triaksial dengan dalam kondisi Unconsolidated Undrained yang dilakukan di laboratorium. Uji geser sudu (Vane Shear Test) dimaksudkan untuk menentukan kekuatan lempung jenuh sempurna dalam keadaan tidak terdrainasi, sedangkan uji triaksial dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi suatu tanah.
Indonesia has ground condition and climate which can be told to support region existence that is classified has difficult ground. Difficult ground is interpreted as very organic soft clay or peat and soft clay which have the high potency to expand (expansive clay). More and more insist on the farm requiremenl for settlement in town, its costly land with stable ground, and settlement regional expansion in area especially the transmigrant region, making this regional explosion cannot be obviated.
Problem which is arising out because of the effect of encumbering at] soft clay are high compressibility and low shear strength. To know shear strength from the soft clay, it requires to be conducted by some examination, in this final assignment the test which was taken were Vane Shear Test that was conducted in field and Triaxial Test under Unconsolidated Undrained condition that was conducted in the laboratorium. Vane Shear Test was intended to determine unsaturated clay strength in undrained condition, while triaxial test was conducted as a mean to know sheat angle and cohesion of the clay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35297
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Fachri Himawan
Abstrak :
ABSTRAK
Metode pengukuran secara digital menggunakan komputer memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan pengukuran dengan cara konvensional yaitu dalam hal fleksibilitas, ketelitian dan kemampuannya dalam menangani besaran-besaran yang kompleks serta berubah-ubah dengan cepat. Sistem instrumen alat pengukur kekuatan tanah triaxial menggunakan sistem akuisisi data guna mengambil dan menyimpan data hasil pengukuran secara periodik serta mengendalikan proses pengukuran. Sistem akuisisi data ini terdiri atas sistem elektronis yang berisi perangkat keras dan sistem komputer yang berisi perangkat lunak. Karena sistem akuisisi data tersebut tidak tersedia di pasar dalam negeri, maka perlu adanya usaha untuk merancang dan membuat
sendiri perangkat keras dan perangkat lunaknya untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Perangkat keras sistem akuisisi data triaxial dibuat menggunakan modul~modul
akuisisi data dari advantech (ADAM) serta beberapa rangkaian elektronika yang dirakit dengan komponen-komponen yang tersedia di pasar lokal. Perangkat lunak sistem ini dikembangkan menggunakan paket pemprograman visual Borland Delphi versi 5.Setelah dilakukan proses perancangan, pembuatan, uji coba dan analisis, ternyataperangkat keras dan perangkat lunak sistem akuisisi data triaxial dapat berfungsi dengan baik dan dapat digunakan dalam percobaan pengukuran kekuatan tanah.
2001
S39807
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andy Trisuya
Abstrak :
Kuat geser tanah gambut merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan pondasi atau subgrade pembangunan jalan khususnya di daerah yang banyak mengandung tanah gambut. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel tanah gambut Desa Tampan Riau yang dipadatkan dengan 3 (tiga) kondisi persiapan sampel yaitu kondisi undisturbed, pembasahan, dan pembasahan pengeringan sebelum pengujian triaksial consolidated undrained. Efek dari pemadatan, pembasahan, dan pengeringan diamati dari grafik hubungan tegangan deviator-tegangan efektif; perubahan tekanan air pori-regangan; dan tegangan deviator-regangan kemudian hasilnya dibandingkan pada tiap-tiap kondisi dan kadar air pemadatan.
The shear strength is one of factor that important to know in foundation engineering or road construction subgrade especially in organic soil area. This method of research used gambut soil from Tampan Village in Riau that compacted and there are 3 (three) conditions preparation of it, there are undisturbed sample, wetting process, and wetting drying process before triaxial consolidated undrained test. The effect of compaction, wetting, and drying will be shown in the graphics relation between deviatory stress-effective stress; pore water stress-strain; and deviatory stress-strain, finally the data results for each different conditions and water contents compaction will be compared.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50537
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mirza Rio Endrayana
Abstrak :
Indonesia sebagai negara yang berkembang terus melakukan pembangunan fisik terutama di bidang infrastruktur. Namun Indonesia memiliki berbagai macam jenis tanah yang tidak selamanya dapat digunakan untuk bangunan konstruksi diantaranya adalah tanah lempung lunak yang memiliki nilai kuat geser tanah sangat rendah. Untuk itu perlu suatu perbaikan tanah salah satunya dengan perkuatan geotekstil-woven. Dalam perkembangannya pemberian lapisan geotekstil ini telah terbukti keberhasilannya di lapangan. Namun secara laboratorium sedikit sekali penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan uji triaksial CU.
Penelitian yang dilakukan adalah mempelajari perilaku kuat geser contoh uji terhadap penambahan geotekstil-woven baik satu lapis maupun dua lapis pada rentang kadar air optimum. Contoh uji menggunakan tanah lempung lunak yang berasal dari daerah Ujung Harapan, Jakarta Utara. Teknik pemberian lapisan geotekstil pada contoh uji juga menjadi perhatian khusus pada penelitian ini dimana proses pencetakannya tidak melalui proses pemadatan melainkan proses penekanan langsung pada cetakan contoh uji dengan menjaga γdry yang sama antar contoh uji. Sebagai pembanding terhadap hasil dari triaksial CU dibuat juga pengujian unconfined.
Dari hasil penelitian diketahui terjadi peningkatan nilai kohesi dan sudut geser yang mengakibatkan peningkatan nilai kuat geser pada contoh uji akibat pemberian satu lapis geotekstil. Sedangkan dengan dua lapis geotekstil tidak berhasil memberikan kontribusi terhadap nilai kuat geser. Peningkatan nilai kuat geser yang dilakukan di laboratorium diharapkan dapat mendukung keberhasilan penggunaan geotekstil di lapangan.
Indonesia as a developing country continuously performs physical development particularly in the infrastructure sector. Nevertheless, Indonesia has various kind of soil that not always good for foundation of construction such as soft clay soil which has very low soil shear strength value. Consequently, soil reinforcement is needed; one of the methods is by using geotextile-woven strengthening. During its development, the application of this geotextile layer was successfully proven. However, still few researches done by using triaxial CU testing.
The research was performed by studying shear strength behavior of the sample to the addition of geotextile-woven either one layer or two at optimum water content range. The sample was soft clay soil, taken from Ujung Harapan region, North Jakarta. The technique of adding geotextile layer towards the sample was also emphasized in this research, in which the forming was not through compaction process but direct pressing process to the sample by keeping equal &gmma;dry among the samples. As a comparison to the CU triaxial result, unconfined testing was performed as well.
From the result of this research can be identified that there is an increase of cohesion value and shear angle, resulting on higher shear strength value of the sample, as a consequence of addition of one layer geotextile. Meanwhile, addition of two layers geotextile gives no contribution towards shear strength value. The increase of shear strength value as a result from this experimental works will support the implementation of using geotextile in the field.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35283
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library