Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pudji Trihandajanto
Abstrak :
Tanah Bentonite adalah sejenis tanah lempung dengan bagian unsur terbesar mengandung mineral Montmorilonite yang dijumpai dalam deposit vulkanik yang telah mengalami pelapukan. Bahan ini sangat aktif mengembang apabila terdapat air dan sangat sensitif terhadap proses konsolidasi. Bahan ini biasanya digunakan dalam pemboran sumur-sumur minyak dan sebagai penutup. Pengujian Triaxial terhadap tanah Bentonfre ini dimaksudkan untuk menganalisa, mempelajari dan membandingkan perubahan tegangan tanah dan tekanan pod yang terjadi pada tanah Bentonite melalui uji Txiaksial Tak-terkonsolidasi Tak-terdrainasi (UU) dan Terkonsolidasi Tak-terdrainasi (CU). Sedangkan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kekuatan geser dari tanah tersebut, dimana tanah ini mempunyai sifat mudah mengembang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roman Franca Wungkana
Abstrak :
ABSTRAK
Metoda lintasan tegangan (Stress Path) adalah suatu cara pendkatan penyelesaian masalah stabilitas dan defommasi yang banyak teljadi dalam mekanika tanah. Metoda ini memudahkan pengenalan akan masalah-masalah di lapangan dan karena itu dapat menunjukan cara yang tepat dalam mengatasi masalah tersebut.

Deiinisi Stress Path sendiri ialah suatu garis yang menghubungkan titik-titik yang mengalami tegangan dimana titik-titik tersebut adalah titik-titik yang mengalami tegangan geser maximum.

Diagram Stress Path (kurva hubungan p? - q) didapat dengan memplot titik- titik pada situasi yang berlainan karena adanya pembahan tekanan pori. Stress Path ini meninjau keadaan tegangan tanah dan tekanan pori yang timbul dalam elemen tanah_

Secara umum, analisa lintasan tegangan (stress path) ini meninjau keadaan tegangan, regangan, dan tekanan air pori yang ada dalam elemen-elemen tanah.

Pada analisa ini tekanan pori dievaluasi dari kondisi nudraimzd sampai kondisi drained. Prinsip uji triaksial dalam kondisi Consolidared-Undraiued yaitu : contoh tanah diberikan tegangan normal dan air diperbolehkan mengalir dari contoh tanah. Tegangan normal ini bekerja sampai konsolidasi selesai, yaitu sampai tidak terjadi lagi perubahan pada isi contoh tanah Kemudian jalan air dari contoh tanah ditutup dan contoh tanah diberi tegangan geser secara undrained (tertutup) dan tegangan normal masih tetap bekerja Tegangan air pori diukur selama tegangan geser dibedakan.

Contoh tanah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah tanah gambut Sumatera Selatan dan Riau. Tanah gambut adalah tanah yang berkadar organik tinggi, yang pada umumnya teljadi dari campuran serat-serat material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah berubah sifatnya secara kimiawi dan telah menjadi fosil, dimana tanah ini Sangat buruk untuk mendukung beban konstmksi diatasnya sehingga seringkali menjadi penyebab kegagalan proyek-proyek infrastruktur dalarn bidang teknik sipil yang dikaitkan dengan masalah kestabilan bangunan.

Dan dari uji triaksial di laboratorium dimana tanah diberikan tegangan aksial / vertikal (cr,) yang bertambah dan tegangan horisontal yang merata/konstan (03 ), dan melalui analisa lintasan tegangan (stress parh) akan diperoleh parameter-parameter kekuatan geser tanah yaitu M, F, 7L, dan lc yang dibutuhkan untuk analisa geoteknis tanah.
1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Zulfikar
Abstrak :
Ketika pasir yang jenuh air menerima getaran, maka akan terjadi pemadatan dan volume pasir itu akan berkurang. Pemadatan ini terjadi karena butir-butir tanah mendesak dan mengisi pori-pori tanah, maka air yang mengisi pori-pori tanah menerima desakan yang besar yang mengakibatkan tegangannya meningkat. Apabila selama getaran berlangsung air pori yang berada di dalam pasir tidak dapat keluar, akibatnya tidak terjadi pengurangan volume sehingga air pori akan meningkat tekanannya secara berlebihan. Tekanan air pori yang berlebihan ini apabila besarnya menyamai besarnya tekanan tanah total (overburden pressure), maka tekanan tanah efektif menjadi nol. Pada taraf ini pasir akan mencair (likuifaksi) menyerupai bubur dan kehilangan daya dukungnya. Fenomena di atas dapat terjadi pada saat gempa dimana getaran tanah akibat gempa yang menimbulkan tegangan geser siklik itu terjadi sedemikian cepatnya sehingga air pori tidak mempunyai cukup waktu untuk keluar dan mendisipasikan tegangannya. Secara umum dapat dimengerti bahwa peristiwa likuifaksi itu terjadi pada pasir adalah akibat peningkatan tekanan air pori berlebih (excess pore water pressure) akibat tegangan siklik (tegangan geser bolak-balik) yang berasal dari gelombang gempa yang diramba tkan dalam tanah. Proses likuifaksi pasir dengan cara di atas dapat terjadi pada lapisan pasir dengan kombinasi antara kepadatan relatif pasir, tegangan keliling serta geta ran (frekuensi) tertentu. Penelitian dilakukan terhadap pasir jenis kwarsa dengan menggunakan slat triaksial siklik yang bertujuan untuk mengetahui perilaku yang terjadi pada pasir tersebut akibat pembebanan siklik dengan frekuensi 0.2 ; 0.5 dan 1.0 Hertz. nalam hal ini akan diketahui peningkatan tekanan air pori, pengurangan kekuatan geser serta deformasi yang terjadi.
2000
T10546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Nusyura Al Islami
Abstrak :
ABSTRAK
Lempung serpih dalam kondisi alami memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Namun karena pelapukan yang disebabkan oleh paparan udara dan air, kekuatannya menurun secara signifikan. Propylene glycol digunakan sebagai inhibitor shale yang efektif dalam cairan bor berbasis air. Efek pencampuran propilen glikol dengan serpih lempung terhadap kekuatannya perlu didiskusikan. Sampel serpih lempung Citereup telah dicampur dengan Propylene glycol dengan rasio 0,3, 0,5, dan 0,7 dari kadar air optimumnya. Uji California Bearing Ratio dan Triaksial UU telah dilakukan untuk menentukan kekuatan bantalan serpih lempung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa stabilisasi serpih lempung menggunakan propilen glikol 30 dapat meningkatkan kekuatan dalam kondisi tidak terendam. Campuran tanah laterit juga memberikan daya dukung tambahan untuk spesimen serpih lempung.
ABSTRACT
Clay shale in natural condition has a very high strength. But due to weathering caused by exposure with air and water, its strength decreased significantly. Propylene glycol is established as an effective shale inhibitor in water based muds. The effect mixing propylene glycol with clay shale to its strength is needs to be discussed. Sample of Citereup clay shale has been mixed with propylene glycol with ratio 0.3, 0.5, and 0.7 of its optimum water content. California Bearing Ratio test have been performed to determine clay shale bearing strength. Result from study indicate that clay shale stabilization using 30 propylene glycol can increase strength in unsoaked condition. Laterite soil mix were also give additional bearing strength to clay shale specimen.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setianto S.
Abstrak :
Stress path adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mengalami tegangan geser maksimum dari suatu sampel tanah dalam suatu uji kekuatan geser tanah. Pemanfaatan metode stress path di laboratorium memungkinkan untuk memodelisasi perubahan tegangan secara lebih realistik dibandingkan dengan menggunakan analisa hasil uji biasa. Di lapangan perubahan tegangan dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena perubahan tegangan pori. Dengan demikian aplikasinya di lapangan adalah dapat diketahui perubahan tegangan akibat perubahan tegangan pori selama proses konstruksi. Pada dasarnya metode ini mempunyai dua Iangkah peninjauan, yaitu dengan menentukan variasi stress-strain untuk suatu elemen tanah dari kondisi yung sesungguhnya, yaitu berupa peninjauan keadaan tegangan yang dialami oleh satu elemen tanah di bawah satu bangunan yang akan didikan atau telah ada. Peninjauan kedua yaitu dengan melakukan uji laboratorium atau di lapangan atau kedua-duanya dan dilakukan teknik analisa pendekatan terhadap tegangan dan regangan tanah di Iapangan dengan kondisi-kondisi pada waktu sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan. Tanah gambut atau sering disebut pear adalah sejenis tanah yang merupakan campuran fragmen-fragmen material organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk, mengalami perubahan secara kimiawi dan menjadi fosil. Tanah gambut dengan rentang ketebalan 1.00 - 6.00 meter menutupi dataran yang luas di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan dan Sumatera. Sifat dari tanah gambut adalah mempunyai kadar air dan organik yang tinggi. Pada dasarnya tanah gambut terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu tanah gambut berserat (fibrous) dan tanah gambut yang menyerupai lempung (amorphous granular), dimana keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Secara umum tanah gambut adalah suatu jenis tanah yang memiliki daya dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Sehingga tanah gambut merupakan tanah yang dapat digolongkan sebagai tanah yang buruk untuk dijadikan tanah pendukung suatu konstruksi Teknik Sipil, misalnya untuk pondasi gedung, jembatan, dan sebagainya. Pada dasarnya uji triaksial adalah suatu uji kekuatan geser tanah dengan cara memberi tekanan aksial (01) dan tekanan Iateral (03) secara merata pada suatu sampel tanah tak terganggu (undisturbed sample), Kemudian dengan memplot kurva tegangan dan membuat suatu Mohr Envelope akan dapat diketahui parameter kekuatan geser tanah yaitu c (kohesi) dan φ (sudut geser dalam). Dari nilai parameter kekuatan geser tersebut, dapat diketahui daya dukungnya. Uji triaksial terkonsolidasi terdrainasi dilakukan dengan cara memberi pengaliran (drainage) pada contoh tanah di bawah tekanan tertentu sampai proses konsolidasi selesai, kemudian pengaliran masih diperbolehkan selama proses kompresi untuk membuat perubahan tegangan air pori sama dengan nol.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilianti
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini mempelajari mengenai pengaruh penggunaan geotextile woven pada lapisan tanah yang tidak homogen melalui uji triaxial unconsolidated undrained. Variabel yang meliputi pada penelitian ini adalah jumlah dari lapisan geotextile woven, tekanan sel dan ukuran sampel pengujian yang berbeda. Pengujian ini menunjukkan bahwa dengan berbedanya ukuran sampel dan tekanan sel yang diberikan akan memberikan hasil yang berbeda mulai dari hasil parameter kuat gesernya seperti nilai kohesi c dan sudut geser ? , pola keruntuhan serta peak strength yang terjadi. Pola keruntuhan yang terjadi pada sampel kecil yang berdiameter 35,6 mm dengan tekanan sel yang diberikan sebesar 50, 100 dan 150 kPa menunjukkan bahwa mayoritas terjadi kegagalan pada lapisan pasirnya. Sedangkan pada tekanan sel sebesar 500, 1000 dan 1500 kPa untuk sampel besar yang berdiameter 99,1 mm mengalami kegagalan pada lapisan tanah merah. Selubung keruntuhan yang terjadi pada sampel besar dengan adanya perkuatan memiliki pola yang lebih linier jika dibandingkan dengan sampel kecil.
ABSTRACT
This research studies the influence of geotextile woven in different layers of soil with triaxial unconsolidated undrained tests. The variables include the number of geotextile layers, cell pressure and size of sample. This test indicates the difference of sample size will give different results in parameters of shear strength such as cohesion c dan friction angle , collapse pattern and peak strength. The pattern of collapse occuring in a small sample of 35.6 mm in diameter with a given cell pressure of 50, 100, and150 kPa indicates that the majority of failures occur in sand layer. Whereas in cell pressure of 500, 1000 and 1500 kPa for large sample of 99.1 mm in diameter failure occurring at red soil layer. Failure envelope in large sample with reinforcement have more linear pattern if compared with the small size sample.
2017
S68275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Nurholis
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam setiap pekerjaan pembangunan penyelidikan tanah merupakan pekerjaan pendahuluan yang sangat penting. Penyelidikan tanah dilakukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang salah satunya mencari kekuatan geser tanah yang diuji.

Keruntuhan pada bangunan biasanya merupakan keruntuhan yang diakibatkan oleh geser. Penyebabnya adalah adanya gelinciran antara 2 permukaan, sehingga kekuatan tanah sebagai penyangga bangunan adalah kekuatan gesernya.

Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian di laboratorium. Contoh tanah yang diambil di lapangan diteliti di laboratorium meliputi uji sifat fisik (index properties) dan beberapa uji sifat teknik (engineering properties) dengan membuat suatu kondisi tertentu. Pada penelitian ini yang akan dilakukan adalah mencari kekuatan geser tanah pada kondisi tak terkonsolidasi tak terdrainasi dengan contoh tanah dibuat terganggu dengan pemadatan pada beberapa macam kondisi kadar air yang berlainan. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teori Mohr-Coulomb dengan parameter kekuatan geser tanah c (nilai kohesivitas tanah) dan f (sudut_tahanan geser tanah) yang didapat dari uji triaksial UU.

Dari hasil pengujian dibuat korelasi antara kekuatan geser tanah tak terdrainasi dengan kadar air pemadatan tanah dan dilakukan pembandingan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.
2001
S34791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Khuzaifah
Abstrak :
Indonesia mempunyai iklim dan kondisi tanah yang dapat dikatakan mendukung adanya wilayah yang digolongkan mempunyai tanah sulit. Tanah sulit disini diartikan sebagai tanah sangat lunak organik atau gambut dan tanah lunak yang berpotensi mengembang tinggi ( tanah ekspansif ). Makin mendesaknya kebutuhan akan lahan untuk permukiman di kota, mahalnya lahan dengan tanah stabil, dan berkembangnya wilayah permukiman di daerah terutama wilayah transmigran, membuat pemanfaatan wilayah ini tidak dapat dihindarkan. Permasalahan yang timbul akibat pembebanan pada lapisan tanah lunak adalah kompresibilitas yang tinggi dan kekuatan geser yang rendah. Untuk mengetahui kekuatan geser dari tanah lempung lunak tersebut maka perlu dilakukan beberapa pengujian, dalam karya tulis ini uji yang dilakukan adalah uji geser sudu (Vane Shear Test) yang dilakukan di lapangan dan uji triaksial dengan dalam kondisi Unconsolidated Undrained yang dilakukan di laboratorium. Uji geser sudu (Vane Shear Test) dimaksudkan untuk menentukan kekuatan lempung jenuh sempurna dalam keadaan tidak terdrainasi, sedangkan uji triaksial dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sudut geser tanah dan nilai kohesi suatu tanah.
Indonesia has ground condition and climate which can be told to support region existence that is classified has difficult ground. Difficult ground is interpreted as very organic soft clay or peat and soft clay which have the high potency to expand (expansive clay). More and more insist on the farm requiremenl for settlement in town, its costly land with stable ground, and settlement regional expansion in area especially the transmigrant region, making this regional explosion cannot be obviated. Problem which is arising out because of the effect of encumbering at] soft clay are high compressibility and low shear strength. To know shear strength from the soft clay, it requires to be conducted by some examination, in this final assignment the test which was taken were Vane Shear Test that was conducted in field and Triaxial Test under Unconsolidated Undrained condition that was conducted in the laboratorium. Vane Shear Test was intended to determine unsaturated clay strength in undrained condition, while triaxial test was conducted as a mean to know sheat angle and cohesion of the clay.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adelina Amajida Nataye
Abstrak :
Jalan Akses UI merupakan jalan penghubung antara kota Jakarta dengan kota Depok. Peristiwa longsor yang terjadi setiap tahunnya di Jalan Akses UI menjadi isu yang harus diperhatikan dan diketahui penyebab utamanya. Untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya longsor di jalan Akses UI, terlebih dahulu diperlukan analisis mengenai tingkat kerentanan tanah di sekitar area tersebut. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan tanah tersebut adalah metode seismik pasif triaksial dengan merekam getaran yang berasal dari lingkungan sekitar. Pada tahap awal penelitian dilakukan survei dengan menggunakan foto udara untuk mengetahui topografi dan kemiringan di area jalan akses UI, sedangkan akuisisi seismik triaksial bertujuan untuk memperoleh parameter fisis dari tanah yaitu nilai frekuensi dominan (f0), faktor amplifikasi (A0), periode dominan (T0), dan indeks kerentanan seismik (Kg). Pengukuran dilakukan pada 39 titik dan dalam rentang waktu 4 jam. Parameter yang telah diperoleh dapat mengidentifikasi jenis tanah di jalan akses UI dan karakteristik lapisan tanahnya. Hasil dari pengolahan data didapatkan nilai frekuensi dominan dengan rentang 3,43 - 10,88 Hz, periode dominan dengan rentang 0,09 - 0,29 s, faktor amplifikasi dengan rentang nilai 0,5 - 4,1, dan nilai indeks kerentanan seismik sebesar 0,05 - 2,46. Data-data diatas menunjukkan bahwa jalan akses UI memiliki karakteristik lapisan tanah aluvial yang terdiri dari endapan lempung, kerikil, pasir, serta kerakal dengan ketebalan yang bervariasi yaitu lebih dari 5 meter. Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya longsor di jalan akses UI adalah jenis tanah yang merupakan tanah aluvial dengan karakteristik lapisan tanah yang bersifat sedang-lunak didukung oleh curah hujan di Kota Depok yang tinggi. ......Jalan Akses UI is one of the sites that connects the city of Jakarta and Depok. The frequent landslide incident on Jalan Akses UI has become an issue that needs to be addressed and identified the main cause. An examination of the level of soil vulnerability around the site is required to identify several factors that triggered the landslide on Jalan Akses UI. A triaxial passive seismic approach of monitoring vibrations from the sites was utilized to identify soil vulnerabilities. A survey was conducted using aerial photos to determine the topography and slope on Jalan Akses UI at an early stage of study, while triaxial seismic was used to obtain physical parameters from the soil such as dominant frequency (f0), amplification factor (A0), dominant period (T0), and seismic vulnerability index (Kg). Measurements are taken at 39 points throughout the time of 4 hours. The physical parameters acquired can be used to identify the type of soil and characterize the soil layer in Jalan Akses UI. The data processing obtained a dominant frequency value ranging from 3.43 to 10.88 Hz, sediment thickness ranging from 8.04 to 25.46 m, amplification factor values ranging from 0.5 to 4.1, and a seismic vulnerability index values ranging from 0.05 to 2.46. According to the results, Jalan Akses UI has an alluvial soil layer consisting of clay, gravel, sand, and gravel deposits with different thicknesses of more than 5 meters. The type of soil, which is an alluvial type with a medium to soft soil layer is the main factor that causes landslides on Jalan Akses UI supported by high rainfall intensity.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Trisuya
Abstrak :
Kuat geser tanah gambut merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan pondasi atau subgrade pembangunan jalan khususnya di daerah yang banyak mengandung tanah gambut. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel tanah gambut Desa Tampan Riau yang dipadatkan dengan 3 (tiga) kondisi persiapan sampel yaitu kondisi undisturbed, pembasahan, dan pembasahan pengeringan sebelum pengujian triaksial consolidated undrained. Efek dari pemadatan, pembasahan, dan pengeringan diamati dari grafik hubungan tegangan deviator-tegangan efektif; perubahan tekanan air pori-regangan; dan tegangan deviator-regangan kemudian hasilnya dibandingkan pada tiap-tiap kondisi dan kadar air pemadatan.
The shear strength is one of factor that important to know in foundation engineering or road construction subgrade especially in organic soil area. This method of research used gambut soil from Tampan Village in Riau that compacted and there are 3 (three) conditions preparation of it, there are undisturbed sample, wetting process, and wetting drying process before triaxial consolidated undrained test. The effect of compaction, wetting, and drying will be shown in the graphics relation between deviatory stress-effective stress; pore water stress-strain; and deviatory stress-strain, finally the data results for each different conditions and water contents compaction will be compared.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50537
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>