Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Defiandry Taslim
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam era globalisasi, sektor jasa konstruksi di Indonesia dapat melaksanakan proyek-proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang pada setiap aktivitasnya membutuhkan suatu bentuk usaha (corporate vehicle). Salah satu penerapan bentuk kerjasama yang banyak dipakai dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi besar di Indonesia adalah Joint Operation (JO), yaitu kesepakatan antara dua badan atau lebih untuk mengerjakan pekerjaan tertentu selama waktu tertentu pula.

JO merupakan sumber pemajakan yang potensial bagi negara. Sehingga pihak Wajib Pajak (WP) JO akan berusaha agar jumlah pajak terutang dapat menjadi seefisien mungkin. Dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, selain terdapat (1) pajak terhutang (Conventional Cost) terdapat pula (2) biaya-biaya tambahan (Transaction Cost) yang dalam studi ini disebut sebagai total biaya pajak.

Berdasarkan pengamatan, ada beberapa variabel terikat yang diduga mempengaruhi tinggi rendahnya biaya transaksi wajib pajak JO, yaitu (1) Jumlah pajak yang terutang (2) jarak tempat kerja WP dengan bank, kantor pos, kantor pajak dan kantor konsultan yang diukur dengan waktu (3) lama proyek (4) frekuensi kontrak sebagai manifestasi dari reputasi, dan (5) nilai proyek.

Berdasarkan penelitian yang berlangsung pada JO yang memiliki head office di Jakarta, diketahui ada dua model yang paling sesuai yaitu, regresi antara 5 variabel independen dengan total biaya transaksi dan regresi antara 5 variabel independen dengan subvariabel biaya "ucapan terima kasih" dan commitment fee. Terlihat bahwa dari lima variabel independen yang dianalisis, 3 (tiga) di antaranya terbukti signifikan terhadap total biaya transaksi. Ketiga variabel tersebut adalah variabel-variabel frekuensi kujungan WP ke fiskus dan nilai proyek dan total waktu yang dihabiskan oleh WP untuk mengurus permasalahan perpajakannya.

Selain itu, dalam hubungannya terhadap total biaya "ucapan terima kasih" dan commitment fee kepada fiskus, terlihat bahwa dari lima variabel independen yang dianalisis, 3 (tiga) diantaranya terbukti signifikan. Ketiga variabel yang signifikan tersebut adalah variabel-variabel waktu yang dihabiskan WP untuk mengurus masalah perpajakan, frekuensi kunjungan WP ke fiskus dan nilai proyek. Selain itu, dikemukakan juga arah hubungan yang menjelaskan bentuk hubungan yang tejadi. Sedangkan dalam hubungannya dengan total biaya "ucapan terima kasih" dan commitment fee, terdapat tiga variabel yang mempunyai hubungan signifikan, yaitu total waktu yang dikeluarkan WP dalam mengurus perpajakan, frekuensi kunjungan WP ke fiskus dan total nilai proyek .

Rata-rata biaya transaksi yang dikeluarkan WP dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya sebesar 4,15 % dapat digunakan sebagai referensi bagi WP dalam menyusun budget proyek untuk lebih mendekatkan forecast cost to complete proyek kepada kenyataan yang akan dihadapi di lapangan dan menjadi referensi bagi fiskus dalam melakukan perbaikan institutional arrangements yang ada.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetty Herawati Soebroto
Abstrak :
Kegiatan perbankan syari'ah telah diterima sebagai altematif dalam sistem perbankan nasional melalui keputusan Undang-undang. Sebagai satu sistem, kaidah¬kaidah atau prinsip-prinsip syari'ah yang digunakan dikenal sebagai prinsip bagi-hasil dan bukan prinsip "bunga". Artinya Iembaganya menerapkan metode profit and loss sharing dalam melayani nasabah/debitumya. Produk layanan syari'ah dikeluarkan sebagai fatwa dari Dewan Syari'ah Nasional, sedang aplikasinya diawasi oleh masing-masing Dewan Pengawas Syari'ah yang ada di setiap lembaganya. Pada tahap awal, sistem dan prosedur pelayanan nasabah/debitur dan pelaksanaan kegiatan administrasi perbankannya, dikembangkan dengan memakai banking best practices, karena lembaga keuangan syari'ah juga dituntut agar sehat (menerapkan good corporate governance). Pengelolaan lembaganya dilakukan dengan mensinergikan nilai¬-nilai syari'ah dengan tuntutan operasional, sepanjang hal itu tidak bertentangan/dilarang dalam syari'ah. Namun di sisi lain hal tersebut telah menimbulkan dampak kerancuan pemikiran pada sebagian masyarakat muslim atas keabsahan kegiatan perbankan syari'ah dalam praktek. Tesis ini meneliti masalah sengketa transaksi pembiayaan dalam lingkup kondisi perbankan syari'ah sebagai sistem pilihan, dengan berbagai masalah intemalnya dan masalah ekstemal yang bukan Islami. Alasan pemilihan topik kajian adalah karena kasus transaksi pembiayaan banyak ditemukan juga pada kegiatan perbankan konvensional. Penyebab utama dart sengketa tersebut ditemukan pada "akad" sebagai basil rumusan kesepakatan yang dipersyaratkan memenuhi kriteria tertentu, agar dapat "menghalalkan" isi akad bersangkutan. Akad disusun sebagai kontrak atau perjanjian pelaksanaan transaksi pembiayaan dan salah satu produk layanan syari'ah. Hasil analisis menunjukan bahwa sengketa timbul karena wanprestasi di pihak nasabah/debitur. Sementara hal itu juga diperkuat terutama karena belum cermat dan tertibnya para pengelola perbankan syari'ah dalam menyusun akad bersama dengan pihak nasabahldebitumya. Mengingat kegiatan syari'ah memiliki prospek yang luas, dan juga berkaitan secara emosional dengan sebagian besar masyarakat yang muslim, maka diperlukan penyempurnaan atas aspek kelembagaannya. Penyempumaan terutama dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatannya dengan sistem dan prosedur serta ketentuan¬-ketentuan hukum yang lengkap. Langkah tersebut harus pula dikaitkan dengan pembenahan Lembaga Arbitrase Syari'ah Nasional, agar menjadi profesional dan dikenal luas oleh masyarakat syari?ah, khususnya untuk menyelesaikan sengketa syari'ah. Seperti diketahui langkah itu hanya akan dilakukan kalau lembaga Isiah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan lebih dahulu dalam proses penyelesaian sengketa, temyata tidak berhasil mewujudkan win-win solution bagi pihak-pihak yang bersengketa. Untuk memahami hal terrsebut diperlukan penguasaan atas ketentuan syari'ah secara mendalam, diantaranya melalui Cara menyandingkannya berbagai ketentuan hukum positif (KUH Perdata buku 3) yang terkait. Hasilnya temyata banyak memberi manfaat.
Syari'ah banking, by law in the dynamic of national banking becomes an alternative for other banking system we have before. That system is classified as conventional banking, which apply interest method for their service activities. On the contrary it is known as "riba" which is prohibited for Muslim. So syari'ah banking was set up for public choice, which uses different method called profit and loss sharing method. Syari'ah banking has a range of syari'ah products, which have been provided and distributed through "fatwa" by Dewan Syari'ah Nasional. The implementation of those products would be supervised by Dewan Pengawas Syari'ah at each syari'ah bank. Since the growth and development of syari'ah banking are still at early period, no syari'ah experiences could help orderly and effectively the management to manage financing transaction. They need very much an effective system and procedures, which available at present by considering and utilizing general banking best practices. Usually as a fact the practices are dissimilar with syari'ah practices. But the distinctions has been accepted, since are not prohibited by syari'ah principles. All of it had done to fulfill "good corporate governance" requirements in banking practices. The research topic is chooser concerning a dispute of financing contract transaction, among bank and its client or debtor during application of "akad" or contract for a certain syari'ah product services, such as: mudharabah, musyarakah, and murabahah. Using two cases of dispute resolution by arbiter services, we can conclude that most probable cause is any failure of client or debtor to perform as promised in a contract. It is also prompt by some weaknesses such as incorrect and inaccurate work on behalf of management syari'ah banking itself. Those conditions tend to growth due to the increase of dynamic of banking activities. If a problem of breaths of contract occurs, first step to be taken is syari'ah bank should provide an event for implementing islah, which known as first phase for media to reach win-win solution for a both party which tied up in a contract. It is proposed to do sufficient actions for improving the process in producing "akad", by (a) apply precisely a rule and fulfill the requirements; (b) evaluating potential problems; (c) helping client understood what they have in a contract. Improving their banking system and procedures as well as making Lembaga Syari'ah Nasional to be known as syari'ah arbiter institution would support syari'ah banking in serving the need of Islamic banking.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T18931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Riana Maretha Elisabeth
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh determinan trade credit terhadap trade credit dan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan determinan trade credit pada perusahaan yang tergabung dalam sektor industri manufaktur di BEI. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 109 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Penelitian ini menggunakan enam model regresi yang memrepresentasikan trade credit untuk masing ? masing tiga sektor industri manufaktur. Keenam model regresi tersebut diregresikan menggunakan metode multiple regression panel data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sebagian besar perilaku penggunaan trade credit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dapat dijelaskan oleh teori financing advantage, transaction cost, dan price discrimination. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan penerapan teori yang menentukan perilaku penggunaan trade credit. Pada sektor industri dasar dan kimia terdapat beberapa teori yang diterapkan yaitu teori financing advantage, transaction cost, dan price discrimination. Sedangkan pada sektor aneka industri dalam penerapan penggunaan trade credit digunakan teori teori financing advantage dan transaction cost. Pada sektor barang konsumsi, teori financing advantage dan transaction cost yang diterapkan dalam penggunaan trade credit.
ABSTRACT This research aims to examine how the trade credit behavior in manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange is affected by determinants of trade credit and find difference determinants of trade credit in manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange. There are 109 manufacturer firms analyzed with 4-years observation from 2010 to 2013. This research uses 6 models of regression which represents trade credit for each manufacturer sector firms. Those models are regressed using multiple regression panel data method. The results of this study indicate that most of trade credit behavior in manufacturer firms listed in Indonesia Stock Exchange is explained by financing advantage, transaction theory and price discrimination theory. Furthermore, this research shows there are differences in application of trade credit behavior theory. In chemical industry, financing advantage, transaction cost and price discrimination theory is applied. While in various industry, financing advantage and transaction cost theory is applied. Financing theory and transaction cost theory is also applied by consumer goods industry.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahar Buasan
Abstrak :
[ABSTRAK
Relationship marketing pada industri jasa konstruksi memiliki perbedaan dari mainstream yang selama ini berlaku di dunia pemasaran pada umumnya. Di dalam dunia konstruksi, dikenal dengan menggunakan sistem tender sebelum terjadinya kerjasama proyek antara perusahaan kontraktor dan pelanggannya sehingga hal ini menjadi menarik untuk melihat bagaimana posisi relationship marketing di dalam industri jasa konstruksi yang menggunakan sistem tender dalam mengukur loyalitas pelanggan.

Di dalam hipotesis awal diduga variabel kepercayaan, biaya, dan komitmen mempunyai peranan penting didalam memberikan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya berimplikasi pada loyalitas pelanggan. Hasil penelitian membuktikan hanya variabel trust yang cukup signifikan dalam membentuk komitmen dan loyalitas pelanggan, sedangkan faktor transactioncost tidak cukup signifikan dalam membentuk loyalitas dari pelanggan.

Dari hasil yang diperoleh maka penelitian ini memberikan suatu pemahaman baru didalam dunia jasa konstruksi bahwa meskipun faktor transaction cost selama ini dinilai memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan loyalitas pelanggan namun ternyata hasilnya menyatakan sebaliknya, bahwa faktor transaction cost dinilai tidak cukup signifikan dalam membentuk loyalitas pelanggan. Dalam penelitian ini menemukan bahwa trust lah yang memiliki peran cukup signifikan dalam menciptakan loyalitas pelanggan.
ABSTRACT
Relationship marketing in the construction services industry differs from mainstream applications common to the marketing world in general. In the construction industry, known with its use of the tender system prior to the cooperative project between corporate contractor and their customers, makes it interesting to see how relationship marketing in the construction service industry deals with the tender system in terms of measuring customer loyalty.

In the initial hypothesis, it was expected that trust, cost and commitment variables would play a major role in producing customer satisfaction. The results of the research proved that trust variables significantly influenced customer commitment and loyalty, while transaction cost does not influence customer loyalty in significant terms.

The findings of the research provides alternative understanding relevant to the construction service industry that although transaction cost is considered influential in creating customer loyalty, the reverse is true in the construction industry and that transaction costs did not significantly produced customer loyalty. The research concludes that trust instead played a significant role in shaping customer loyalty.;Relationship marketing in the construction services industry differs from mainstream applications common to the marketing world in general. In the construction industry, known with its use of the tender system prior to the cooperative project between corporate contractor and their customers, makes it interesting to see how relationship marketing in the construction service industry deals with the tender system in terms of measuring customer loyalty. In the initial hypothesis, it was expected that trust, cost and commitment variables would play a major role in producing customer satisfaction. The results of the research proved that trust variables significantly influenced customer commitment and loyalty, while transaction cost does not influence customer loyalty in significant terms. The findings of the research provides alternative understanding relevant to the construction service industry that although transaction cost is considered influential in creating customer loyalty, the reverse is true in the construction industry and that transaction costs did not significantly produced customer loyalty. The research concludes that trust instead played a significant role in shaping customer loyalty., Relationship marketing in the construction services industry differs from mainstream applications common to the marketing world in general. In the construction industry, known with its use of the tender system prior to the cooperative project between corporate contractor and their customers, makes it interesting to see how relationship marketing in the construction service industry deals with the tender system in terms of measuring customer loyalty. In the initial hypothesis, it was expected that trust, cost and commitment variables would play a major role in producing customer satisfaction. The results of the research proved that trust variables significantly influenced customer commitment and loyalty, while transaction cost does not influence customer loyalty in significant terms. The findings of the research provides alternative understanding relevant to the construction service industry that although transaction cost is considered influential in creating customer loyalty, the reverse is true in the construction industry and that transaction costs did not significantly produced customer loyalty. The research concludes that trust instead played a significant role in shaping customer loyalty.]
2015
T42948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Fazri
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas di Industri suplier alat berat, di tengah persaingan industri suplier alat berat yang semakin ketat. Penelitian ini adalah penilitian kuantitatif dengan pengolahan data primer menggunakan metode SEM. Penelitian ini menggunakan PT Traktor Nusantara sebagai studi kasus. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa customer experience dan transaction cost terbukti berpengaruh terhadap loyalitas perusahaan pelanggan, dimana hal ini bermanfaat untuk pemilihan strategi PT Traktor Nusantara. Hasil uji hipotesis penelitian menjelaskan variabel antecedent yang dapat mempengaruhi loyalitas adalah customer experience, transaction cost, dengan mediasi trust. Kedua variabel tersebut juga penting dalam menciptakan relationship satisfaction. ......This thesis discusses the factors that influence supplier loyalty in the heavy equipment industry, amid heavy equipment supplier industry competition increasingly fierce. This research is a quantitative penilitian primary data processing using SEM. This study uses PT Traktor Nusantara as a case study. Results of this study explained that the customer experience and proven transaction costs affect the company's customer loyalty, where it is beneficial for the election strategy of PT Traktor Nusantara. The result of the research hypothesis to explain the antecedent variables that can affect loyalty is customer experience, transaction costs, with the mediation of trust. Both of these variables are also important in creating a relationship satisfaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ades Vera Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh dari sistem online terhadap tarif komisi yang ditetapkan oleh perusahaan pialang PPE kepada investor. Beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa sistem online mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tarif komisi. Dimana perusahaan pialang online umumnya menetapkan tarif komisi yang lebih murah dibandingkan perusahaan pialang konvensional. Hal ini terjadi karena sistem online mampu menurunkan biaya transaksi transaction cost . IOSCO, sebagai salah satu lembaga yang mewadahi regulasi pasar modal dunia menyebutkan bahwa biaya/tarif komisi merupakan salah satu bentuk dari biaya transaksi transaction cost yang muncul di pasar bursa. Penelitian ini menggunakan 68 perusahaan pialang PPE di Indonesia sebagai sampel penelitian, dengan periode triwulan tahun 2010-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sistem online mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap tarif komisi. Dimana perusahaan pialang online PPE online akan menetapkan tarif yang lebih murah dibandingkan perusahaan pialang konvensional.
ABSTRACT
This study analyzes the influence of the online system on brokerage fee commissions that determined by brokerage firm to investor in Indonesia Stock Exchange. Several studies mentioned that the online system has a significant influence on the brokerage commission. The online brokerage firms typically charge brokerage commission lower than conventional firms. This occurs because the online system is able to reduce transaction cost. International Organization of Securities Comissions IOSCO , as an institution that embodies the global capital market regulation, states that brokerage commission is the transaction cost that arise in capital market. This study uses 68 brokegare firms in Indonesia as a sample, the quarterly period 2010 2015. The result of this study showed that the online system has a significant influence negatively on brokerage commission, online brokerage firm PPE online will determine brokerage commissions cheaper than conventional firms.
2017
T47154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudistira Ditya Pratama
Abstrak :
Bisnis berbentuk e-commerce di Indonesia tumbuh dengan pesat, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia adalah Lazada, yang memiliki marketshare dan tingkat awareness tersbesar diantara e-commerce lainnya. Namun, persaingan Lazada ke depan akan semakin ketat, dan mempertahankan konsumen menjadi permasalahan utama bagi Lazada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh e-shopping value dan transaction cost (information searching cost, moral hazard cost, spesific asset investment) sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi repurchase intention belanja online. Sampel penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja di Lazada.co.id dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa e-shopping value memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap repurchase intention. Sementara itu, moral hazard cost memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap repurchase intention, sedangkan information searching cost dan spesific asset investment tidak memiliki pengaruh yang signfikan terhadap repurchase intention. Disamping itu, information searching cost memiliki pengaruh negatif yang signfikan terhadap e-shopping value, sedangkan moral hazard cost dan spesific asset investement tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhdap e-shopping value.
E-commerce in Indonesia is growing rapidly, one of the largest e-commerce in Indonesia is Lazada, which has the largest marketshare and the highest level of awareness of e-commerce among others. However, Lazada competition in the future will be more competitve, and retain customers become a major problem for Lazada and other e-commerce. Therefore, this study aimed to analyze the influence of e-shopping value and transaction costs (information searching costs, moral hazard cost, the specific asset investment) as factors that affect the repurchase intention of online shopping. The sample was consumers who ever shopped at Lazada.co.id within the last six months. The data is processed by using Structural Equation Modeling. These results indicate that e-shopping value has a positive effect on repurchase intention. Meanwhile, the cost of moral hazard have a significant negative effect on repurchase intention, while searching information and the specific asset investment cost doesn?t have a signiffficant effect on repurchase intention. In addition, information searching cost has significantly negative effect on the value of e-shopping, while moral hazard and the specific cost of assets Investments does not have a significant effect terhdap e-shopping value.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Putu Suciati
Abstrak :
Sustainability of System of Rice Intensication (SRI) requires rural institution role. The study was conducted in Karawang and uses institutional economics approach and logit regression. The analysis shows potential problems of SRI related with principal-agent/institutional relation and economics transaction costs. Strengthening the activities within farmer groups will reduce economics transaction costs in beginning of application. Farmer will choose "bagi hasil/revenue sharing" as land management cooperation with moderate risks and transaction costs. Monitoring and incentive mechanism will reduce problems of adverse selection and moral hazard. Some factors which determine the sustainability of SRI are production, principal position, off farm work and ex ante transaction costs.
Keberlanjutan penerapan metode System of Rice Intensication (SRI) membutuhkan peran kelembagaan perdesaan. Studi dilakukan di Kabupaten Karawang dan menggunakan pendekatan kelembagaan ekonomi dan regresi logit. Hasil analisis menunjukkan potensi problem metode SRI terkait hubungan kelembagaan principal-agent dan biaya transaksi ekonomi. Penguatan kinerja kelembagaan perdesaan melalui kegiatan bersama dalam kelompok tani mengurangi biaya transaksi ekonomi pada awal aplikasi SRI. Pilihan kerja sama pengelolaan lahan pola bagi hasil banyak dipilih terkait risiko dan biaya transaksi yang moderat. Potensi masalah berupa moral hazard dan adverse selection dapat dikurangi dengan pemantauan dan mekanisme insentif. Faktor determinan keberlanjutan penerapan metode SRI adalah peningkatan produksi padi, posisi sebagai pemilik lahan, pekerjaan di luar usaha tani, dan biaya transaksi sebelum pelaksanaan.
2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soebagijo Soemodihardjo
Abstrak :
ABSTRAK Menyongsong datangnya era globalisasi perdagangan dan investasi yang salah satu ciri utamanya adalah meningkatnya persaingan bisnis termasuk persaingan dalam bisnis penerbangan, GARUDA harus segera melakukan peningkatan daya saingnya, antara lain dengan peningkatan efisiensi dalam aspek pemasaran internasional melalui saluran pemasaran. Dengan asumsi bahwa production cost dan distribution cost temasuk relationship cost serta perilaku manajemen tetap, maka tingkat efisiensi di dalam saluran pemasaran internasional dapat diketahui melalui biaya transaksi ekonominya. Dalam kerangka pemikiran tersebut di atas dan mengingat kurang lebih 90% tiket penerbangan internasional GARUDA di wilayah Jabotabek dijual melalui Biro Perjalanan Wisata/Agen Penjualan Tiket Penerbangan Internasional atau BPWIAPTP-I maka penelitian difokuskan pada perilaku BPWIAPTP-I dikaitkan dengan pembentukan biaya transaksi ekonomi yang bersangkutan yang secara lebih terinci adalah : (1) untuk mengetahui faktor-faktor biaya transaksi ekonomi yang berpengaruh pada saluran pemasaran, (2) untuk mengetahui besarnya biaya transaksi ekonomi GARUDA dibanding pesaingnya di BPWIAPTP-I yang sama, (3) untuk mengetahui faktor dominan perilaku organisasi dalam saluran pemasaran internasional GARUDA yang menimbulkan biaya transaksi ekonomi yang besar, dan (4) untuk merumuskan rekomendasi untuk perbaikan efisiensi saluran pemasaran GARUDA. Penelitian dilakukan pada 17 BPWIAPTP-I dan sebagai pembanding dipilih pesaing GARUDA yang peringkat internasionalnya hampir sama, yaitu Malaysian Airlines (MAS) dan yang tingkat pelayanannya sering dijadikan bench mark yaitu Singapore Airlines (SIA). Analisis dilakukan dengan metode Proses Hirarkhi Analitis (PHA) atau Analytical Hierarkhi Process (AHP), dan hasilnya adalah (1) faktor biaya transaksi ekonomi pada saluran pemasaran perusahaan penerbangan melalui BPWIAPTP-I yang terutama adalah Opportunistic Behaviour, faktor biaya transaksi ekonomi kedua adalah Bounded Rationality dan faktor biaya transaksi ekonomi ketiga adalah Asymmetric Information; (2) Biaya transaksi ekonomi GARUDA pada saluran pemasaran BPWIAPTP-I lebih besar dibanding biaya transaksi ekonomi MAS dan SIA pada saluran pemasaran yang sama; dan (3) Faktor dominan perilaku organisasi dalam saluran pemasaran GARUDA yang menyebabkan biaya transaksi ekonomi lebih besar dibanding MAS dan SIA adalah pada penggunaan kekuasaan paksaan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk meningkatkan efisiensi pada saluran pemasaran Internasional GARUDA melalui BPWIAPTP-I direkomendasikan untuk : (1) melakukan pembenahan manajemen dan (2) melakukan pembenahan yang ditujukan langsung kepada karyawan GARUDA; keduanya dengan mengupayakan perubahan "corporate culture" dan menjadikan GARUDA sebagai suatu "learning organization".
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katili, Anton
Abstrak :
ABSTRAK Keandalan sistem pembangkit tergantung pada keandalan unit pembangkit dan besarnya cadangan daya tersedia (spinning reserve). Kalau kapasitas cadangan daya tersedia tinggi, maka tingkat keandalan serta biaya energinya di sisi sistem pembangkit semakin tinggi pula. Jenis pembangkit yang dapat melayani perubahan beban yang dinamis adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dalam kontrak jual-beli bahan bakar unluk pembangkit PLTGU Gas alam dan PLTP tercantum persyaratan minimum jual-beli antar swasta dan P.T. PLN (Persero), disebabkan hal tersebut, maka salah satu kendala pengembangan PLTU Batubara adalah persyaratan pembelian bahan bakar tersebut. Pada umumnya batas minimal kontrak pembelian energi listrik dari perusahaan listrik swasta, sebesar 80 persen dari seluruh energi listrik yang dibangkitkannya. Pembelian energi tersebut dapat dioptimalisasikan oleh P.T. PLN (Persero), dengan pola pengoperasian pembangkit swasta, memakai metode dua blok. Kendala dari pengoperasian pembangkit tersebut, adalah persyaratan minimum yang tercantum dalam kontrak jual-beli energi listrik antar swasta dan P.T. PLN (Persero). Kendala lainnya adalah total kapasitas blok pertama dan kedua, adalah sama dengan kapasitas nominal, dengan besaran kapasitas blok pertama dan blok kedua serta waktu pengoperasiannya bervariasi. Keuntungan pola pengoperasian tersebut, secara umum adalah mengoptimalkan kapasitas pembangkit listrik swasta. Pala pengoperasian dengan metode satu blok, kapasitas pembangkit yang dipergunakan hanyalah 80 persen dari kapasitas nominal, sedangkan pola pengoperasian metode dua blok, kapasitas pembangkit yang dipergunakannya sebesar kapasitas nominal. Dengan mengoptimalkan kapasitas pembangkit swasta, diharapkan pengurangan penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik pemikul beban puncak, dan selanjutnya dapat mengurangi biaya energi listrik di sisi sistem pembangkit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>