Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Japaries, Willie
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
615 WIL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Marwati J.S.
"ABSTRAK
Metil sinnamat telah berhasil diisolasi dari lengkuas hutan (Alpinia malaccensis) dengan rendemen yang cukup banyak. Metil sinnamat dan turunannya juga telah banyak diteliti dan merupakan senyawa-senyawa yang digunakan dalam dunia pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis turunan senyawa metil sinnamat. Sintesis diawali dengan reaksi hidrolisis, dan dilanjutkan dengan mereaksikan hasil reaksi dengan beberapa senyawa yang cukup reaktif dengan menggunakan katalis asam. Senyawa hasil sintesis diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer FT-IR, 1H NMR, 13C NMR dan LC-MS. Senyawa hasil sintesis dilakukan uji awal toksisitas dan sitotoksisitas.
Pada pengujian awal dengan larva udang Artemia salina Leach, telah dihasilkan LC50 untuk senyawa 2, senyawa3 masing-masing 65,17 ppm dan 93,95 ppm.
Senyawa 3 memiliki IC50 terhadap sel HeLa pada konsentrasi 5,94 ppm.
Melihat hasil sintesis ini memiliki bioaktivitas yang tinggi, diharapkan dapat dijadikan awal penelitian bahan baku obat anti kanker yang berasal dari bahan alam.

ABSTRACT
Methyl cinnamate was isolated from galangal (Alpiniamalaccensis) succesfully with amount of yield. Methyl cinnamate and its derivates has became interesting subject to explore, because they are used in medicinal. This reaserch aim to synthesize methyl cinnamate derivatives, The synthesis start from hydrolyse the methyl cinnamate, then modified into amides by adding aniline and mediated by para toluen sulfonic acid dan DCC/DMAP. The product identified by FT-IR, 1H NMR, 13C NMR and LC-MS spectrofotometer. Toxcicity and cytotoxicity assay are then done.
In the prelimenary assay by Brine srimph Lethality Test (BSLT), it get LC50 value for compound 2, and compound 3 for each of them 65,17 ppm and 93,95 ppm.
Compound3 has IC50 to HeLa cell line for 5,94 ppm."
2012
T31056
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlisa Dwi Novianti
"ABSTRAK
Keunikan biodiversitas pegunungan Mekongga telah menarik perhatian banyak
peneliti. Tim konservasi dari Amerika dan Indonesia telah menemukan sejumlah
tanaman mengandung zat yang memiliki aktivitas antikanker. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang menyebabkan tanamantanaman
lain memiliki potensial sebagai antikanker berdasarkan uji pendahuluan
terhadap aktivitas antioksidan dan efek toksik, salah satunya adalah Jambo-Jambo
[Kjelbergiodendron celebicus (Koord) Merr.]. Aktivitas antioksidan dilakukan
berdasarkan kemampuan meredam radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
(DPPH), sedangkan efek toksik dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT). Daun Jambo-Jambo diekstraksi dengan pelarut metanol dan dipartisi
menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, butanol dan metanol. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa ekstrak metanol mempunyai potensi toksik terhadap larva
Artemia salina dengan nilai LC50 243,5 ppm dan aktivitas antioksidan senilai IC50
12,59 ppm. Isolasi dilakukan terhadap fraksi etil asetat menggunakan
kromatografi kolom silika dan kromatotron. Senyawa murni yang diperoleh
diidentifikasi struktur kimianya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, IR,
NMR dan LCMS. Didukung dengan data hasil penapisan kimia, diduga senyawa
tersebut golongan flavonoid yang mempunyai berat molekul 478.

ABSTRACT
The unique biodiversity of Mekongga mountains have attracted many researches.
Conservation team from US and Indonesia have discovered a number of plants
growing on Mekongga mountains which have anticancer activity. This study is
aimed to identify chemical compounds which have anticancer activity based on
preliminary testing of the antioxidant activity and toxic effects, one of them is
Jambo-Jambo [Kjelbergiodendron celebicus (Koord) Merr.]. The antioxidant
activity of Jambo-jambo leaves was measured by its ability to scavenge free
radical 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), whereas the toxic effect was
analyzed by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jambo-Jambo leaves was
extracted using methanol solvent and its methanolic extract was partitioned using
the n-hexane, ethyl acetate, buthanol and methanol. Test results showed that the
LC50 and IC50 value of its methanolic extract was 243,5 and 12,59 ppm. The ethyl
acetate fraction which showed the best activity was isolated using silica column
chromatography and chromatotron. Pure compounds was obtained by the
chemical structures were identified using Spectrofotometer UV-Vis, IR, NMR and
LCMS. Supported by data on the results of chemical screening, the compounds
were suspected as flavonoid compound which has molecular weight 478.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadia Farhanah Syafhan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39562
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gugum Permana
"Carbon nanotubes CNT merupakan terobosan penghantar obat kanker yang mampu menuju ke dalam sel dengan meminimalisasi kerusakan jaringan normal di luar jaringan kanker. Fungsionalisasi dilakukan untuk memperbaiki dispersibilitas dan toksisitas CNT sehingga mampu memenuhi standar penghantar obat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengaruh penambahan HCl terhadap dispersibilitas dan toksisitas akut CNT. Fungsionalisasi menggunakan campuran H2SO4 6M dan HNO3 6M dan HCl dengan variasi molaritas sebesar 6M, 8M, 10M dan 12M. CNT yang telah difungsionalisasi f-CNT dikarakterisasi dengan FTIR, Uji dispersi, dan SEM-EDS serta dilakukan pengujian toksisitas akut in vivo. Karakterisasi menunjukkan bahwa f-CNT dengan konsentrasi HCl 10 molar memiliki kandungan oksigen tertinggi sebanyak 6,84, dispersibilitas selama lebih dari 24 hari dan bersifat praktis tidak toksik setelah di uji menggunakan uji toksisitas akut selama 14 hari.

Carbon nanotubes CNT are novel strategy for cancer drug delivery and equipped with a cell targeting agent to increase target specificity. Functionalization needed to fix the dispersibility and toxicity of CNT as a drug delivery. This study aims to obtain The Effect of Optimation Hydrochloric Acid HCl against dispersibility and toxicity. Functionalization used a mixture of 6 M HNO3 and 6 M H2SO4 and variation of HCl molarity from 6M, 8M, 10M, and 12 M. Functionalized CNT f CNT were characterized by FTIR, dispersion tests, SEM EDS and acute toxicity In vivo. The characterization resulted f CNT with HCl concentration 10M has the best oxygen percentation from functionalization for 6,84, dispersion up to 24 days and practical non toxic after using acute toxicity method for 14 days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Octaviani
"

Latar Belakang: Radioterapi merupakan tatalaksana utama kanker serviks, baik dalam bentuk Concurrent Cisplatin-based Chemoradiation Therapy (CCRT) maupun Radiation Therapy (RT). Radioterapi dapat menyebabkan toksisitas terutama pada sistem gastrointestinal dan genitourinarius. Namun, belum ada data mengenai insidensi, derajat, durasi, dan keluhan tersering toksisitas, serta faktor risiko yang mendasarinya di Indonesia.

Tujuan: Mengevaluasi insidensi, derajat, keluhan terkait, dan durasi toksisitas radioterapi pada sistem gastrointestinal dan genitourinarius, serta faktor risiko yang mendasarinya.

Metode: Studi kohort retrospektif ini dilakukan pada subjek kanker serviks stadium lanjut (stadium FIGO ≥IIB) yang menjalani radioterapi, baik CCRT maupun RT, selama tahun 2018. Data dikumpulkan secara randomisasi rekam medis Departemen Radioterapi selama berlangsungnya radioterapi. Uji prevalensi dilakukan untuk mendapatkan angka insidensi, derajat, durasi, dan keluhan tersering toksisitas. Uji Chi-Square dilakukan untuk mendapatkan hubungan faktor risiko dengan terjadinya toksisitas, serta perbedaan toksisitas antara penerima perlakuan CCRT dan RT.

Hasil: Dari 106 subjek, didapatkan 58% insidensi toksisitas, dengan sebaran 42% toksisitas gastrointestinal, 5% toksisitas genitourinarius, dan 12% keduanya. Dari 54% toksisitas gastrointestinal, terdapat 45% toksisitas derajat 1 dan 9% toksisitas derajat 2, dengan keluhan 34% mual-muntah, 34% diare, 11% diare berdarah, serta 2% diskezia. Seluruh toksisitas genitourinarius merupakan derajat 1, dengan keluhan 86% disuria dan 14% hematuria. Toksisitas mulai timbul pada hari ke-17 (95% IK; 5-84 hari) dan dirasakan selama 15 hari untuk toksisitas gastrointestinal (95% IK; 5-65 hari) dan selama 13 hari untuk toksisitas genitourinarius (95% IK; 2-65 hari). Toksisitas radioterapi lebih tinggi pada subjek dengan IMT ³18 kg/m2 (p 0,378), pendidikan SMP ke bawah (p 0,065), pekerjaan usaha kecil/ibu rumah tangga (p 0,366), dan paparan rokok (p 0,027). Toksisitas muncul terutama pada CCRT dibandingkan dengan RT (75% vs 56%, p 0,265) dengan adanya korelasi kuat antara terjadinya kedua toksisitas (Sperman’s Rho 1,0 vs 0,264; p 0,006).

Kesimpulan:  Insidensi toksisitas radioterapi pada sistem gastrointestinal dan genitourinarius adalah 56% yang bersifat sementara dan tidak berat. Besar IMT, status ekonomi rendah, dan paparan rokok meningkatkan terjadinya toksisitas. Tindakan CCRT memiliki toksisitas lebih tinggi dibandingkan RT. 

Key Words: CCRT, RT, toksisitas gastrointestinal, toksisitas genitourinarius, faktor risiko toksisitas, kanker serviks


Background: Regardless the toxicity effect of radiotherapy (CCRT/RT) mainly to gastrointestinal and genitourinary system, there is no data of the toxicity in Indonesia.

Objective: Evaluate the incidence, degree, duration, and most frequent complaints, as well as the contributing risk factors. 

Methods: This retrospective cohort study was conducted on FIGO stage ≥IIB) cervical cancer, who underwent radiotherapy in 2018. Data were randomly collected from the Radiotherapy Department's medical records. 

Results: From 106 subjects, there was 58% toxicity. Of the 54% gastrointestinal toxicity, there are 45% grade 1 and 9% grade 2, with 34% complaint of nausea and vomiting, 34% diarrhea, 11% hematochezia, and 2% dyschezia. All of genitourinary toxicity was grade 1, with 86% complaint of dysuria and 14% hematuria. Toxicity occured on the 17th day (95% CI; 5-84 days) and disappeared in 15 days for gastrointestinal toxicity (95% IK; 5-65 days) and 13 days for genitourinary toxicity (95% IK; 2- 65 days). Toxicity was more exist in subjects with BMI ³18 kg/m2 (p 0.378), low education (p 0.065), entrepreneur/housewife (p 0.366), and cigarette exposure (p 0.027). Toxicity appeared mainly in CCRT compared to RT (75% vs 56%, p 0.265) with a strong correlation between the occurrence of the two toxicities (Sperman’s Rho 1.0 vs 0.264; p 0.006).

Conclusion: The incidence of radiotherapy toxicity in the gastrointestinal and genitourinary systems was 56%, which was temporary and light. Large BMI, low economic status, and cigarette exposure increased the incidence of toxicity. Toxicity of CCRT treatment would be greater that RT alone.

Key Words: CCRT, RT, gastrointestinal toxicity, genitourinary toxicity, risk factors for toxicity, cervical cancer

"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukiswo Setiadi
"ABSTRAK
Penentuan toksisitas Cadmium Chlorida terhadap ikan tombro (Cyorinus. carnio, L) dengan panjang tubuh 5 - 6 cm, berumur lebih kurang 2 bulan mendapatkan hasil sebagai berikut :
a. Perlakuan dengan aerasi, LC50 untuk 96 jam didapatkan hasil = 8,15 ppm.
b. Perlakuan tanpa aerasi, LC50 untuk 96 jam didapatkan hasil = 8,72 ppm.
Pengamatan kualitas air uji yang meliputi pH, temperatur, dissolved oxygen (DO) dan Carbon dioksida terlarut, menunjukkan bahwa bahan pencemar Cadmium Chlorida sangat kecil pengaruhnya terhadap perubahan kualitas perairan.
Hasil pengamatan mikroanatomi mengenai pengaruh pathologi terhadap organ-organ tubuh yang meliputi branchia dan ren menunjukkan terjadinya kerusakan seluler organ-organ tersebut di atas pada ikan-ikan yang masih hidup sesudah 96 jam.
Kerusakan seluler branchia ditunjukkan terjadinya Oedema pada lamella, yaitu masuknya air (cairan) ke dalam lamella mengakibatkan sel penyokong dengan sel pilaster terpisah dan hyperplasia pada pangkal basis proximal dari epithelium lamella secundaria.
Kerusakan ren (mesonephros) yang menonjol adalah nucleus membesar terjadi pycnosis dan kariolisis. Terjadi kerusakan endothelium kapiler dan erythrocyt bernucleus menyebabkan kerusakan struktur seluler kapiler darah yang akan berpengaruh terhadap fungsi ren."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maria Koeswardhina
"Teiah dilakukan pemeriksaan •toksisitas 18 ekstrak
etanol dari 4 tumbuhan pengganggu dan 6 bakau
yang diduga dapat dimanfaatkan sebagai obat.. Pemeriksaan
toksisitas ekstrak dengan dosis 1 mg/mi dan
0,1 mg/ml ditentukan inenurut metode Meyer yang dimodifikasi
menggunakan Artemia saUna Leach benumur
satu minggu. Pengamataniumiah Artemia sauna Leach
yang mati dengan dosis ekstrak 1 mg/ml di].akukan
setiap 30menit selama 6 jampertama dan pada jam
ke 24 seteiah pemberian - ekstrak. Sedangkan untuk
dos is 0,1 mg/ml diamati setiap jam selama 6 jam
pertama dan pada jam ke 24 seteiahpembenian ekstrak.
Hasi]. pengamatan menuniukkan ada 4 ekstrak
yang menyebabkan 95 % kematian, i1 ekstrakmenyebabkan
prosentasi kematian antara 10 - 86%, sedangkan
3 ekstrak tidak rnenyebabkan kematian.

Toxicity studies were performed on 18 ethanol-
Ic extracts of 4 weeds arid '6 mangrove plants which
were believed to be active as medicines using a urndif
led Meyer's methode. One week oldArtemia sauna
were exposed to plant extracts of 'l mg/ml and 0,1
mg/ml for 24 hours.Observations were done by counting
the number Of death shrimps each 30 minutes In
the-first 6 hours and after 24 hours for extracts
of 1 mg/ml and every hour in the first 6 hours and
after 24 hours for extracts of 0,1 mg/ml.-The resuits
showed that . 4 extracts caused 95% killed, 11
extracts caused 10 - 86% killed and 3 extracts did
0 not show any effect.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S31680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>