Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lusi Arifiana
"Penelitian terhadap novel-novel Mira Widjaja, khususnya novel Dari Jendela SMP, Galau Remaja di SMA, Di Tepi Jeram Kehancuran, dan Ketika Cinta Harus Memilih memiliki ber-bagai tujuan. Pertama, untuk mengetahui kedudukan novel-novel tersebut sebagai karya sastra populer dengan cara menerapkan teori Abraham Kaplan tentang ciri-ciri karya populer. Kedua, untuk memperoleh tema serta amanat cerita yang didapat melalui analisis terhadap permasalahan tokoh utama masing-masing novel. Tujuan ketiga, untuk mendapatkan gambaran terhadap obsesi pengarang yang tercermin melalui sikap masing-masing tokoh utama sehubungan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat di dalamnya, menunjukkan hasil bahwa ke-empat novel Mira W. merupakan karya sastra populer. Masing-masing novel memiliki seluruh ciri karya populer baik dari segi bentuk maupun dari segi perasaan. Tema novel menunjukkan adanya keragaman dan tidak semata-mata mengenai percintaan tokoh-tokoh utamanya. Novel DJSMP memiliki tema pencarian jati diri seorang remaja dan novel GRSMA bertemakan kehidupan remaja yang labil. Keduanya mengisahkan kehidupan remaja.
Novel DTJK dan KCHM mengisahkan kehidupan rumah tangga dengan tema nilai keluhuran budi manusia untuk novel DTJK dan tema kepicikan pandangan manusia dalam novel KCHM. Sikap tokoh-tokoh utama menampakkan harapan Mira W. kepada pembacanya agar tetap berpegang teguh pada kebenaran keyakinan hati dan agar pembaca bersikap dewasa dalam menghadapi berbagai permasalahan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S11335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helvy Tiana Rosa
"Taufiq al-Hakim (1903-1987), sastrawan Mesir yang lebih dikenal sebagai dramawan dan novelis, adalah seorang cerpenis pula. Cerpen-cerpennya banyak mempunyai kekhasan, tampak pada ide, latar dan penokohan Setan serta dialog-dialog yang dimunculkannya. Menurut Todorov, Tolkien, Swinfen dan Jackson, suatu cerita disebut fantasi, jika: adanya lawan realitas (anti riil), menghadirkan dunia ambiguitas, adanya dialog antara dunia nyata dan tak nyata, serta merupakan ramuan dari marvellous-mimetis. Penelitian dan analisa menunjukkan cerpen-cerpen Taufiq memenuhi kriteria fantasi yang ditetapkan oleh para teoritikus di atas. Meskipun menarik dan kadang kontraversial, cerpen-cerpen Taufiq belum dikenal dunia internasional sebagaima_na karya-karya dramanya. Di Indonesia, apresiasi terhadap karya-karyanya masih sangat minim karena kendala bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S13232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Sampaguita
"Voyage Au Centre De La Terre adalah salah satu dari tiga huah roman pertama Jules Verne yang terbesar selain Cing Semaines En Be/ion dan De La Terre A La Lune. dan salah satu dari karya-karva Jules Verne yang semuanya memiliki tema mobilitas. Skripsi ini adalah penelitian mengenai penyajian mobilitas tokoh dalam roman Voyage Au Centre De La Terre. Tujuannya ialah untuk mengemukakan penyajian mobilitas tokoh dalam roman ini melalui unsur_unsur struktur karyanya yaitu pengaluran, alur, tokoh, dan latar cerita.
Penelitian pengaluran dilakukan dengan menganalisis urutan satuan isi cerita, sedangkan analisis fungsi utama beserta bagannya dilakukan untuk meneliti alur. Adapun untuk meneliti tokoh dilakukan dengan menganalisis indeks-indeks tokoh, dan untuk meneliti latar cerita dilakukan analisis informan ruang dan waktu. Penelitian-peneiitian tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan struktural dengan menggunakan teori Struktural dari Roland Sarthes dan teori Sekuert dari M.P. Schmitt dan A,Viala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobilitas dalam karya ini ditampilkan melalui kisah dua orang tokoh dalam cerita yang melakukan perjalanan berbahaya menantang maut, yang dilakukan karena ingin membuktikan kebenaran perjalanan Ame Saknussemm serta kebenaran teori suhu dari Humphry Davy.
Semua unsur struktur karya tersebut tampil menunjang penonjolan mobilitas tokoh dalam Voyage Au Centre De La Terre."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estuningsih
"ABSTRAK
Metode Landasan dipergunakan untuk menetapkan naskah yang paling baik kualitasnya; metode Diplomatik dipergunakan untuk mengalihaksarakan naskah yang telah ditetapkan dan pendekatan Intrinsik dipergunakan untuk menganalisis penokohan.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode Penulisan kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan naskah-naskah dan buku-huku yang berhubungan dengan Cerita Pak Lesap.
Hasilnva Teks Cerita Pak Lesap Lor 4397 ditetapkan sebagai naskah Landasan dan dialihaksarakan dari aksara Jawa (aksara yang dipakai untuk manulis naskah di atas) ke aksara Latin dan diterjemahkan dari bahasa Jawa (bahasa yang dipakai untuk menulis naskah ke dalam bahasa
Indonesia). Mengenai analisis isi cerita. Panembahan Cakraningrat dinyatakan sebagai tokoh protagonis dan Pak Lesap sebagai tokoh antagonis.

"
1995
S11703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Ferdinand
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang kritik sosial yang terjadi sekitar Perang Dunia II di Uni Soviet. Perekonomian negara yang tidak stabil menimbulkan masyarakat dimobilisasi hanya untuk menghindarkan adanya aksi kekerasan yang akan dilakukan masyarakat terhadap penguasa, Stalin. Padahal fungsi utama dari politik Stalin ini adalah agar (ilia sebagai penguasa tidak kehilangan jabatan. Pengadilan politik yang kemudian dijalankan oleh polisi-polisi rahasia Uni Soviet untuk memmbungkam para ilmuan dan masyarakat bekerja kejam dan efektif.
Ilmuan menjadi sasaran utama Stalin dikarenakan mereka menjadi tertuduh pertama dalam kegagalan panen gandum pada saat-saat pemerintahan Stalin. Oleh karena itulah makanan menjadi sangat langka dan diterapkanlah apa yang dikenal dengan sistem penjatahan dan budaya antre.
Pada saat itu Stalin memerintah secara otoriter. Oleh karena itu dia tidak segan-segan menghukum berat teman dekatnya sekalipun. Para ilmuan yang dipersalahkan oleh Stalin itu tidak dapat berbuat apa-apa karena kekejamannya. Kisah inilah yang digambarkan dalam Sehari Dalam Hidup Ivan Denisovich.
Meskipun novel ini hanya bercerita tentang kehidupan di penjara, namun dapat ditarik sebuah kesimpulan bahva keadaan yang digambarkan sangat mirip dengan situasi yang terjadi pada saat pemerintahan Stalin. bayaknya di dalam penjara, dengan makanan yang terbatas dan bekerja harus mati-matian, demikianlah masyarakat Uni Soviet menderita di bawah pemerintahan Stalin. Bukan saja mereka tidak boleti memiliki sesuatu yang tidak berasal dari negara, bahkan agama Kristen Ortodox yang diyakini masyarakat sejak dulu, saat itu menjadi langka penganutnya. Pengikisan nilai-nilai asli Rusia (Samobytnost) yang dilakukan Stalin adalah untuk memecahbelah rakyat sendiri. Karena dengan demikian posisinya di dalam pemerintahan tidak akan diganggu.

"
1995
S15063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas penokohan Laksmana dalam novel Anak Bajang
Menggiring Angin karya Sindhunata dan Ramayana karya P. Lal yang telah
diindonesiakan oleh Djokolelono. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sastra bandingan. Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan citra tokoh
Laksmana dalam kedua novel tersebut melalui perbandingan penokohan. Unsur
intrinsik lainnya, meliputi tokoh, alur, tema dan amanat, latar, dan sudut pandang
juga dibahas sebagai unsur yang menunjang penokohan. Dari penelitian ini
ditemukan persamaan dan perbedaan citra tokoh Laksmana yang ditampilkan
dalam kedua novel tersebut.

ABSTRACT
This thesis concerns about the characterization of Laksmana in Anak Bajang
Menggiring Angin by Sindhunata and Ramayana by P. Lal which has been
translated to Bahasa Indonesia by Djokolelono. The comparative literature theory
is used as the analysis method. The purpose is to show the image of Laksmana in
both novels through the comparison of characterization. The other intrinsic
elements, such as characters, plot, theme and moral message, setting, and point of
view, are also discussed as supporting elements in analyzing the characterization.
As results, there are some similarities and differences of image of Laksmana the
both novels show.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rikha Rosalina
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang tokoh dan penokohan dalam novel dan film
Kruimeltje. Tujuan penelitian adalah membandingkan kedua unsur tersebut untuk
melihat perubahan pada tokoh dan penokohan yang timbul akibat ekranisasi.
Kedua karya tersebut mengisahkan seorang anak jalanan yang mengalami
berbagai gejolak kehidupan dan perkembangan watak melalui interaksi sosialnya.
Sumber data penelitian adalah novel dan film Kruimeltje serta beberapa buku
teori penulisan sastra dan perfilman

ABSTRACT
This thesis discusses the characters and characterizations in the novel and film
Kruimeltje. The research objective is to compare those two elements to see the
changes of characters and characterizations arising from Écran. Both works tell
a story of a street child who experienced various upheavals of life and character
development through social interaction. The source of research data is novel
Kruimeltje and film Kruimeltje and also several theory books of literature and
cinema.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43875
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyowati
"Analisis mengenai latar sosial, latar fisik, latar waktu, serta hubungan antara latar dengan tokoh, penokohan, dan alur novel Dan Perang pun Usai karya Ismail Marahimin bertujuan untuk membukikan bahwa latar merupakan unsur yang paling menonjol. Dalam penelitian di atas penulis menggunakan pendekatan ekstrinsik dan intrinsik. Pendekatan ekstrinsik digunakan penulis dalam membahas latar sosial, latar fisik, dan latar waktu Dan Perang pun Usai. Dalam analisis tersebut penulis membahas ketiga latar novel itu dengan mengacu pada sejarah bangsa Indonesia atau khususnya pada masa penjajahan Jepang. Pendekatan intrinsik dipakai penulis dalam membahas hubungan latar Dan Perang pun Usai dengan unsur fiksi lainnya, yaitu tokoh, penokohan, dan alur. Jadi, pendekatan ini mengkhususkan diri pada unsur karya itu sendiri. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri khas novel Dan Perang pun Usai adalah menggunakan acuan sejarah sebagai sumber utamanya. Hal ini terlihat jelas dari latarnya. Cerita terjadi pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, dan mengambil tempat di daerah Teratak Buluh, Riau. Keadaan sosial yang digambarkan dalam novel tersebut sangat mendekati realitas. Selain mengandung unsur politik, sejarah, dan sosial budaya, latar novel Dan Penang pun Usai juga. menyokong unsur fiksi lainnya, yaitu tokoh dan alur. Keadaan, tempat, dan suasana dalam cerita memberikan gambaran kepada pembaca akan watak tokoh dan tindakan tokoh. Alur Dan Perang pun Uati tidaklah tunggal; alurnya bercabang-cabang dan banyak alur bawahan dari tiap-tiap tokohnya. Keadaan alur yang tidak tunggal dan bercabang_-cabang sejalan dengan suasana perang dalam cerita yang penuh kemelut. Alur bawahan tersebut membuat latar sosial novel tersebut bervariasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihdinal Hikmatin Tajdidah
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah menemukan keutuhan wacana dalam roman Rue du-Havre melalui unsur-unsur struktur karya yaitu alur, pengaluran, tokoh, penokohan, dan penyajian Tatar ruang. Penelitian akan dilakukan melalui pendekatan struktural. Disamping berlandaskan pada batasan tentang wacana menurut H. Kridalaksana, penelitian juga akan menggunakan teori M. Charolles tentang aturan koherensi dalam suatu wacana, teori R. Barthes tentang hubungan sintagmatik dan paradigmatik, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang sekuen.
Penelitian diawali dengan mernilah cerita roman dalam satuan-satuan isi cerita yang kemudian dikelompokkan berdasarkan pusat-pusat cerita. Melalui pengelompokan tersebut, dapat terlihat bahwa sekuen-sekuen pada tiga bagian pertarna dalam roman berpusat pada tokoh yang namanya menjadi judul bagian_bagian tersebut (yaitu: Julien, Francois dan Catherine). Sedangkan sekuen-sekuen pada bagian IV cenderung berpusat pada tokoh Julien. Penampilan bagian 1, 11 dan IIl memberi kesan bahwa bagian-bagian itu dapat berdiri-sendiri. Sementara untuk memahami cerita pada bagian IV, selalu harus dihubungkan dengan bagi_an-bagian lain dalam karya, terutama bagian 1. Untuk itu harus ditemukan suatu hubungan iogis yang membentuk logika narasi roman.
Ternyata setelah dilakukan penelitian, tidak ditemukan suatu hubungan Iogis yang mencakup keseluruhan cerita dalam roman. Hubungan logis keselu_ruhan karya tidak dapat dipisahkan dari alur cerita Julien. Sementara alur tokoh lain tidak terlalu berpenganih dalam alur keseluruhan cerita. Untuk memperjelas hasil penelitian di atas dalam kaitannya dengan keu_tuhan wacana roman, kemudian dilakukan analisis tentang keutuhan wacana secara tersendiri. Hash penelitian mengungkapkan bahwa selain bagian IV, bagian_bagian dalam roman RDH memiliki keutuhan wacana. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa roman RDH memiliki keutuhan secara mikrostruktur. Keutuhan wacana roman tersebut juga didukung oleh keutuhan wacana secara global/dalam keseluruhan karya. Kendati demikian, keutuhan secara makrostuktur tersebut tidak seketat keutuhan wacana secara mikrostruktur.
Keutuhan wacana tersebut ditunjang oleh penyajian tokoh dan ruang. Jati diri tokoh disampaikan melalui aturan pengulangan yang menekankan pada salah satu ciri dominan tokoh. Pengulangan suatu ciri tertentu tokoh di sepanjang cerita memberikan gambaran yang utuh tentang tokoh yang akhimya menunjang keutuhan wacana. Tokoh-tokoh RDH juga digambarkan mengalami perkembangan watak. Adanya aturan perkembangan ini membuat cerita berkembang hingga keutuhan wacana terjaga. Penyajian ruang dalam roman RDH menampilkan dominansi ruang jalan Havre melalui pengulangan penyebutan_nya di sepanjang cerita. Kehadiran ruang ini membuat cerita pada tiap bagian roman dapat dikaitkan hingga menjamin adanya suatu keutuhan wacana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Arnada
"Novel Taras Bulba ditulis Gogol ketika ia mengerjakan penulisan tentang alam Ukraina. Taras Bulba, merupakan fiksi sejarah yang terangkum dalam buku kumpulan karangan berjudul Mirgorod yang semata-mata diciptakannya karena kecintaan dan kekagumannya akan alam Ukraina, tanah airnya. Kumpulan karangan Mirgorod boleh dikatakan sebagai potret kehidupan pribadi Gogol di tengan masyarakat Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. Masa kanak-kanak dan remajanya dihabiskan di tengah alam Ukraina; hal ini nampaknya mengakibatkan Gogol memiliki perasaan serta kenangan dan kecintaan yang begitu mendalam akan alam Ukraina. Sebagai akibatnya maka lahirlah beberapa novel yang dilatarbelakangi alam kehidupannya di masa lalu. Gogol lahir pada 1 April 1809 di kota Valikiye Sorochintky di daerah Ukraina. la tumbuh dan besar di tengah masyarakat pedesaan; hal ini membuat karya-karyanya senantiasa melukiskan sosok kehidupan dan tradisi masyarakat dimana ia dibesarkan. Konsep realismenya lebih banyak dimungkinkan lahir karena pengaruh kehidupan masyarakat seperti yang dialaminya sejak masa kanak-kanak hingga ia berangkat dewasa. Pada awalnya, alam pemikiran Gogol merupakan perpaduan antara seni dan sejarah; hal ini terlihat ketika ia, pada tahun 1834, mengajar sejarah sastra Rusia di Universitas Petersburg. Perpaduan konsep seni dan sejarah menyebabkan banyak mahasiswanya tidak bisa menangkap dan mencerna ilmu yang diajarkannya. Karena kekecewaan yang begitu mendalam ketika menghadapi kenyataan bahwa konsep yang dirancangnya sedemikian rupa gagal diterima mahasiswanya, maka Gogolpun keluar dari universitas dan bertekad meninggalkan dunia keilmuannya. Ia memilih menjadi sastrawan yang berjuang dengan pena dan ketajaman pikiran. Tekadnya dilukiskan dengan sebaris kalimat yang terasa mempunyai kekuatan; Bidang kata-katalah yang menjadi tempat pengabdianku (Mashinsky, 1980). Sastra klasik Rusia selalu diilhami oleh ide-ide Humanisme. Sebagian besar sastra Rusia abad 19 merupakan satu-satunya cara yang legal untuk protes terhadap kekuasaan tirani dari golongan pemilik tanah. Vissarion Belinsky, kritikus yang juga demokrat besar, mencatat bahwa masyarakat Rusia menganggap para penulisnya sebagai satu satunya pemimpin, pelindung, dan penyelamat mereka dari otokrasi Rusia....(ibid, 1980). Tradisi satire Rusia diwariskan dari tiap generasi penulis Rusia ke generasi berikutnya; berawal dari Kantemir ke Fonvizin, kemudian diteruskan oleh Gribayedov dan Gogol. Gogol menciptakan jenis dengan isi baru dan memberinya kedalaman yang belum pernah ada dengan gayanya yang artistik. Tulisannya menandai suatu perkembangan baru. Kritik Realisme, sebuah ragam kesusastraan yang menyatakan protes dari sebagian besar masyarakat Rusia terhadap ketidakpastian dan kepincangan sosial. Karya-karya Gogol berlangsung pada tahun 1830 sampai 1840. Gaya penulisannya yang serius, kritis, tetapi mengandung humor memiliki daya refleksi yang amat besar. Ia menunjukkan kepada semua golongan masyarakat tentang kenyataan dan kemungkinan yang jauh lebih baik. Dengan munculnya Gogol, sastra Rusia mendapat seorang pewaris dan penerus Pushkin, penulis terbesarnya. Namun Gogol meneruskan Pushkin dengan gayanya sendiri. Pushkin merangkum semua aspek kehidupan manusia, sedangkan dunia fiksi Gogol tidak seuniversal dan mencakup semuanya seperti Pushkin. Realisme Gogol diilhami oleh analisis yang berani terhadap fenomena sosial pada masa hidupnya. Gogol berusaha mengungkapkan segala yang ideal lewat protes terhadap fakta mengerikan yang ia lihat di sekitarnya. Karyanya didominasi oleh semangat penyangkalan (ibid. 1980."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>