Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Rici Ricardo
Abstrak :
Penelitian ini berjudul “Dekonstruksi dalam Novel Dadaisme Karya Dewi Sartika”. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk dekonstruksi yang terdapat di dalam novel Dadaisme dan menginformasikan tokoh-tokoh di dalam novel Dadaisme yang memunculkan adanya bentuk dekonstruksi. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekonstruksi. Dekonstruksi menjelaskan bentuk penyimpangan cara pandang yang dilakukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Dadaisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode heuristik dan hermeneutik. Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah benar bahwa di dalam novel Dadaisme menunjukkan adanya bentuk-bentuk dekonstruksi. Bentuk dekonstruksi Nedena terdiri atasdekonstruksi warna langit, dekonstruksi warna matahari, dekonstruksi melindungi, dekonstruksi gambaran surga, dekonstruksi gambaran neraka, dan dekonstruksi warna air laut. Bentuk dekonstruksi dr. Aleda terdiri atasdekonstruksi alat pernapasan manusia, dekonstruksi perasaan romantis, dan dekonstruksi suara. Bentuk dekonstruksi Isabella adalah dekonstruksi malam pertama. Bentuk dekonstruksi Rendi adalah dekonstruksi tawa anak-anak. Bentuk dekonstruki Jo adalah dekonstruksi pakaian iblis. Bentuk dekonstruksi Flo adalah dekonstruksi membunuh. Bentuk dekonstruksi Michail adalah dekonstruksi malaikat, dekonstruksi malaikat terdiri atasdekonstruksi warna sayap dan dekonstruksi jumlah sayap
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Destiny Conny
Abstrak :
ABSTRAK
Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu bentuk komunikasi, yang meskipun hanya merupakan cerita rekaan, boleh dikatakan merupakan cerminan terhadap apa sedang terjadi di dalam masyarakat. Dengan kata namun yang lain, isi cerpen juga merupakan cerminan dari kenyataan yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini ingin melihat bagaimana tokoh digambarkan dalam cerpen majalah Femina, dan persoalan apa saja yang sering mereka hadapi. wanita Penelitian ini memakai metode analisis isi, dan mengambil sampel cerpen cerpen yang pernah dimuat dalam majalah Femina dari tahun dengan tahun 1993 sebanyak 120 1988 sampai cerpen. Pengambilan dilakukan dengan teknik acak (random) sederhana. sampel Dari hasil penelitian ditemukan bahwa gambaran Femina mendapat tempat yang wanita dalam cerpen cukup baik. Arti nya para tokoh wanita mempunyai kehidupan yang baik, Pendidikan mereka rata-rata. tinggi, bahkan ada yang sampai mencapai gelar master. Pekerjaan yang mereka lakukan pun beragam, mulai dari yang kedudukan yang tinggi, seperti direktur sampai kepada pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga. Kebanyakan para tokoh wanita berusia dewasa, dan rata-rata menikah serta mempunyai kehidupan rumah tangga yang bahagia dengan status sosial ekonomi menengah. Persoalan yang dihadapi para tokoh wanita bermacam macam, dan umumnya yang paling sering mereka hadapi adalah masalah hubungan suami istri (bagi wanita yang menikah) dan masalah pekerjaan versus keluarga (anak). Sedangkan bagi wanita lajang, mereka banyak terlibat dengan persoalan pilihan antara karier dan cinta. Semua persoalan yang dihadapi para tokoh wanita baik yang sudah menikah ataupun yang lajang bisa diatasi oleh mereka. Khususnya persoalan yang menyangkut pekerjaan, dapat mereka atasi tanpa bantuan orang lain, namun bila menyangkut masalah pribadi, maka mereka membutuhkan orang lain. Meskipun cerpen hanya cerita rekaan, namun pesan yang disampaikan dapat menjadi pengalaman kepada pembaca khususnya wanita, sehingga apabila mereka mengalami peristiwa kejadian yang sama seperti dalam cerpen, mereka akan bisa mengatasinya. Jadi dengan kata lain, membaca cerpen sama artinya dengan belajar memahami kehidupan melalui pengalaman orang lain.
1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999/2000
R 306.092 ENS IV
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Surabaya: Dharma Padmanaba , 1996
R 920 OS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Roeder, O. G.
Jakarta: Gunung Agung, 1980
R 920 ROE w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : PT.Citraprinsip Publisitas Indoadprint, 2005,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Walujo
Jakarta: LEPPENAS, 1982
320.5 IMA d I (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Walujo
Jakarta: LEPPENAS, 1982
320.5 IMA d I (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Walujo
Jakarta: Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional, 1981
320.5 IMA d;320.5 IMA d II (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M.A. Endang Tatiana K.
Abstrak :
Huis Clos adalah salah satu karya Jean-Paul Sartre yang bertutur tentang hubungan antarmanusia (dalam lakon diwujudkan dengan hubungan antartokoh). Hubungan antar manusia tersebut merupakan bagian dari flsafat. Sartre yang paling banyak dibicarakan sehingga masalah ini menarik untuk diteliti Iobih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan antartokoh dalam lakon Huis Clos karya Jean-Paul Sartre. Metode yang dipakai adalah metode struktural, sedangkan teori yang digunakan adalah teori drama dalam buku Lire le Theatre karya Anne Ubersfeld mengenai alur, pengaluran, tokoh dengan himpunan ciri pembedanya, tokoh sebagai pengujar, latar ruang dan latar waktu. Sebagai pelengkap, digunakan teori proses komunikasi menurut Schmitt dan Viala dalam buku Savoir Lire. Langkah pertama pembahasan adalah analisis alur yang dilakukan dengan menggunakan skema aktan. Hasil analisis rnenunjukkan bahwa hubungan antartokoh dalam lakon ini adalah hubungan subyek-obyek. Kemudian dari analisis pengaluran yang dilakukan berdasarkan babak dan adegan terlihat bahwa konflik hubungan antartokoh muncul pada adegan kelima dan bahwa konflik tersebut tidak akan pernah berakhir. Langkah selanjutnya adaiah analisis tokoh. Dari analisis tokoh dengan ciri pembedanya terlihat bahwa ciri-ciri mental para tokoh menjadi dasar terbentuknya hubungan antartokoh, sedangkan dari analisis tokoh sebagai pengujar terlihat usaha para tokoh untuk menjadikan tokoh lain sebagai obyek meialui dialog di antara mereka. Langkah terakhir pembahasan adalah analisis latar ruang dan waktu. Hasil analisis memperlihatkan bahwa unsur ruang dan waktu membuat para tokoh terperangkap selama-lamanya dalam hubungan tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>