Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waringin Margi Yusmaman
"ABSTRAK
TiO2 sebagai bahan semikonduktor yang mempunyai sifat fotokatalitik dan efektif dalam
proses inaktivasi bakteri tanpa pemakaian bahan kimia maupun panas. Penelitian ini
bertujuan mensintesis nanokomposit TiO2 termodifikasi asam oleat yang terdispersi pada
polyvinyl butyral yang mempunyai sifat antibakteri. TiO2 nanopartikel (TiO2 bare), TiO2
nanopartikel yang termodifikasi oleh asam oleat (OA-TiO2) dan TiO2 nanopartikel yang
termodifikasi oleh asam sitrat (CA-TiO2) disintesis dengan metode solvotermal dengan
pelarut etanol. Karakterisasi FTIR menyatakan terdapat vibrasi ikatan Ti-O-Ti pada
bilangan gelombang 450-800 cm-1 pada setiap sampel, bilangan gelombang 2800-3000
cm-1 menunjukkan vibrasi ulur C-H pada grup fungsional CH, CH2 dan CH3 dan bilangan
gelombang 1300-1400 cm-1 menunjukkan ikatan gugus karbonil pada masing-masing
sampel. SEM EDS menunjukkan % wt unsur Ti pada TiO2, OA-TiO2 dan CA-TiO2
berturut-turut 59.09%, 45.86% dan 50.48%, UV-Vis DRS memberikan informasi ketiga
sampel responsif terhadap sinar UV dengan nilai energi celah 3.20 eV, 3.24 eV dan 3.20
eV. XRD menyatakan ketiga sampel merupakan TiO2 fase anatase dengan panjang kisi
a=b=0.948 nm dan panjang kisi c=0.378 nm. Bidang yang muncul (101), (004), (200),
(105) dan (204). TEM memperlihatkan satuan partikel dengan ukuran panjang 4-14 nm
dan lebar 3-9 nm. HRTEM menunjukkan jarak antar bidang kristal sebesar 0.350 nm pada
bidang (101), 0.23 nm untuk bidang (004) dan 0.20 nm pada bidang (200). SAED
menunjukkan jarak antar bidang sebesar 0.30 nm untuk bidang (101), 0.20 nm untuk
bidang (004) dan 0.16 nm untuk bidang (200), PSA menunjukkan ukuran partikel sebesar
122 nm (TiO2), 220 nm (OA-TiO2 dan CA-TiO2). Pengujian sudut kontak air
menunjukkan penurunan sudut kontak air terbesar pada sampel berturut-turut TiO2, OATiO2
dan CA-TiO2. Sifat antibakterial diuji dengan bakteri gram negatif yaitu E. Coli
dengan metode Angka Lempeng Total (ALT) menunjukkan sifat antibakterial terbaik
pada sampel film OA-TiO2/PVB.

ABSTRACT
TiO2 as semiconductor material is photo catalytic and effective in inactivation process
without using chemicals or heat. This research aims to synthesize oleic acid-modified
TiO2 Nanocomposite dispersed on Polyvinyl butyral using simple method and it has the
nature of photocatalytic activity and antibacterial. TiO2 nanoparticle (TiO2 bare), TiO2
nanoparticle modified by oleic acid (OA-TiO2), and TiO2 nanoparticle modified by citric
acid (CA-TiO2) are synthesized with solvothermal method using ethanol as the solvent.
FTIR characterization shows that there are Ti-O vibration at wavenumber 450-800 cm-1,
C-H stretching vibration in CH, CH2, and CH3 functional group at 2800-3000 cm-1
wavenumber, and carboxyl group at wavenumber 1300-1400 cm-1. SEM EDS shows %
wt of Ti element in TiO2, OA-TiO2 and CA-TiO2 respectively 59.09%, 45.86% and
50.48%. The UV-Vis DRS provides information that all three samples responsive to UV
light with 87.3% absorbance at wave length 206 nm for TiO2, 91.0% absorbance at wave
length 219 nm for OA-TiO2 and 77.3% absorbance at wave length 202.5 nm for CA-TiO2.
XRD shows that all three samples are anatase phase TiO2 with lattice length a=b=0.948
nm and c=0.378 nm. The appearing fields are (101), (004), (200), and 204. TEM shows
particle unit with a length of 4-14 nm and width of 3-9 nm. HRTEM shows distance
between crystal fields, it is 0.350 nm on (101), 0.23 nm on (004) and 0.16 nm on (200).
PSA shows particles size of 122 nm (TiO2), 220 nm (OA-TiO2 and CA-TiO2). The testing
of water contact angle shows degradation of water contact angle that decrease by 12° per
30 minutes for TiO2 sample, 10° for OA-TiO2 sample and 10° for CA-TiO2 sample.
Antibacterial characteristic is tested using gram negative bacteria that is E. Coli with Total
Plate Count (TPC).

"
2019
T52727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Fathul Ilmi
"Senyawa turunan quinoxaline merupakan senyawa heterosiklik yang memiliki beberapa aktivitas biologis seperti antimikroba. Penelitian ini menggunakan variasi senyawa isatin. Isatin dilakukan modifikasi dengan menambahkan klor kedalam cincin benzena. Klorinasi isatin yang dihasilkan adalah senyawa 5-kloroisatin dan 5,7-dikloroisatin dengan massa masing-masing sebesar 1,692 dan 1,905 gram. Senyawa hasil klorinasi isatin telah dikonfirmasi senyawanya dengan identifikasi menggunakan KLT serta uji titik leleh, dan telah dikarakterisasi menggunakan instrumentasi FTIR dan UV-Vis. Senyawa hasil klorinasi digunakan kembali untuk direaksikan melalui reaksi kondensasi dengan o-fenilindiamin untuk membentuk senyawa turunan quinoxaline. Pada penelitian ini juga menggunakan nanopartikel TiO2 sebagai katalis yang dapat meningkatkan yield produk yang terbentuk. Nanopartikel TiO2 disintesis secara hidrotermal dari serbuk TiO2. Nanopartikel TiO2 yang terbentuk telah dikonfirmasi senyawanya dengan karakterisasi menggunakan XRD, TEM dan FTIR. Produk turunan quinoxaline yang terbentuk telah dikonfirmasi senyawanya dengan identifikasi menggunakan KLT dan uji titik leleh serta karakterisasi menggunakan FTIR, UV-Vis dan LCMS. Massa yang dihasilkan dari senyawa turunan quinoxaline 1 sebesar 0,0834 gram, senyawa turunan quinoxaline 2 sebesar 0,0626 gram dan senyawa turunan quinoxaline 3 sebesar 0,036 gram. Pada penelitian ini juga telah diuji aktivitas antimikroba dari senyawa turunan quinoxaline yang dihasilkan. Pengujian aktivitas antimikroba digunakan metode difusi dengan menggunakan bakteri S.aureus dan E.coli, Senyawa turunan quinoxaline memiliki sifat antimikroba yang baik.

Quinoxaline derivatives are heterocyclic compounds that have several biological activities such as antimicrobials. This study uses a variety of isatin compounds. Isatin was modified by adding chlorine to the benzene ring. The chlorinated isatin produced was 5-chloroisatin and 5,7-dichloroisatin with a mass of 1.692 and 1.905 grams, respectively. The compounds resulting from isatin chlorination have been confirmed by identification using TLC and melting point test and have been characterized using FTIR and UV-Vis instrumentation. The chlorinated compounds were reused to be reacted by condensation reactions with o-phenylindiamine to form quinoxaline derivatives. This research also uses TiO2 nanoparticles as a catalyst that can increase the yield of the product formed. TiO2 nanoparticles were hydrothermally synthesized from TiO2 powder. The compound TiO2 nanoparticles formed were confirmed by characterization using XRD, TEM and FTIR. The compound quinoxaline derivatives formed were confirmed by identification using TLC and melting point test and characterization using FTIR, UV-Vis and LCMS. The mass of the quinoxaline 1 derivative was 0.0834 gram, the quinoxaline 2 derivative was 0.0626 gram and the quinoxaline 3 derivative was 0.036 gram. In this study, the antimicrobial activity of the quinoxaline derivative compounds produced was also tested. The antimicrobial activity test used the diffusion method using S. aureus and E. coli bacteria. Quinoxaline derivative compounds have good antimicrobial properties."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Wibawa Putra
"Bahan bakar hidrogen sebagai energi terbarukan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi baru dan menggantikan bahan bakar fosil karena menghasilkan emisi rendah dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Produksi hidrogen dapat dilakukan dengan reaksi pemisahan air. Dalam penelitian ini, akan diamati reaksi pemisahan air pada sistem Sel Fotoelektrokimia Tersensitasi Zat Warna (DSPEC) menggunakan nanopartikel TiO2 untuk menghasilkan hidrogen 2H+ + 2e− → H2 (0,198 V NHE pada pH 7). Film FTO/TiO2 dipreparasi dan dikarakterisasi dengan XRD dan SEM. Pewarna komersial D102 dan D131 serta pewarna Rumbipy (kompleks) digunakan sebagai zat warna tersensitasi yang akan dibandingkan dalam elektroda kerja FTO/TiO2/pewarna; faktor-faktor seperti waktu loading zat warna, hole mobility (h+), dan adanya EDTA sebagai agen sacrificial akan diinvestigasi. Produksi hidrogen optimal diperoleh pada waktu loading 3 jam untuk D102 dan Rumbipy, sementara 2 jam untuk D131, hole mobility D102, D131, dan Rumbipy masing-masing adalah 6.42, 5.25, dan 11.01 (10-10 cm2s-1). Percobaan menghasilkan produksi hidrogen dalam sistem dengan adanyaEDTA sebagai berikut, Rumbipy > D102 > D131 dengan mol hidrogen terbesar mencapai 226,4 μmol dengan efisiensi faradaic 98,88% pada zat warna Rumbipy. Sedangkan dalam sistem tanpa adanya EDTA produksi hidrogen menghasilkan D131 > D102 > Rumbipy dengan mol hidrogen terbesar hanya mencapai 0,353 μmol dengan efisiensi faradaic 2,537% pada zat warna D131, selama waktu pengukuran 550 detik dengan iradiasi 100 mWcm-2.
Hydrogen fuel as renewable energy has a potency to be utilized as new energy sources and replace fossil fuels cause it resulted low emission and having no negative impact to the environment. Hydrogen production can be carried out by water splitting. In this study, we will observe the reaction of water splitting on Dye-Sensitizer Photoelectrochemical Cell (DSPEC) system using TiO2 nanoparticles to produce hydrogen 2H+ + 2e− → H2 (0,198 V NHE in pH 7). FTO/TiO2 film was prepared and characterized by XRD and SEM. Commercial dyes D102 and D131 are used as well as Rumbipy (complex) dyes as dye sensitizer which will compared in working electrode FTO/TiO2/dyes; factors such as dye loading time, hole mobility, and with or without EDTA as sacrificial agent were studied. The optimal hydrogen production was achieved at 3 hours dye loading time for D102 and Rumbipy dyes, while 2 hours for D131 dyes, hole mobility of D102, D131, and Rumbipy dyes was 6.42, 5.25, and 11.01 (10-10 cm2s-1) respectively. The experiment resulted hydrogen production in the system with the presence of EDTA as follow Rumbipy > D102 > D131 with the largest mol hydrogen reached 226.4 μmol with faradaic efficiency 98.88% in Rumbipy dyes. Whereas in the system without EDTA the hydrogen production resulted D131 > D102 > Rumbipy with the largest mol hydrogen only reached 0.35 μmol with faradaic efficiency 2.54% in D131 dyes, during measurements time 550 seconds with irradiation 100 mW cm-2."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library