Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Jati Purnaningsih
Abstrak :
Pengelolaan dan pemanfaatan pulau-pulau kecil selama ini masih belum optimal, karena kurang diperhatikan dan lokasinya terisolir. Hal ini menyebabkan kurangnya sarana dan prasarana serta sulitnya akses komunikasi. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan pulau-pulau kecil baik menyangkut kegiatan ekonomi masyarakatnya maupun pemanfaatan sumberdaya alam secara efisien. Di lapangan, telah terjadi fenomena yang menimbulkan paradoksa antara potensi yang tinggi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat penghuni pulau yang rendah. Akibatnya diperlukan suatu langkah kongkrit untuk mengembangkan potensi tersebut dengan mengoptimalkan peran pemerintah sebagai fasilitator dan melibatkan masyarakat setempat, sehingga dapat mereduksi tingkat kesenjangan sosial ekonomi guna terwujudnya ketahanan ekonomi dalam perspektif ketahanan wilayah. Tesis dengan judul "Pengembangan Potensi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Dalam Perspektif Ketahanan Wilayah". Studi kasus di Tiga Wilayah Kelurahan (Pulau Untung Jawa, Pulau Panggang dan Pulau Kelapa). Penelitian tesis dilakukan di gugusan pulau-pulau kecil yang berada di wilayah perairan Kab.Adm Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dan pemberdayaan pulau-pulau kecil dengan implikasinya terhadap kehidupan masyarakat penghuni pulau guna menentukan strategi pengembangan yang tepat dalam perspektif ketahanan wilayah. Penelitian menggunakan metode diskriptif analitis kualitatif, dengan metode pendekatan partisipatif serta analisa SWOT. Untuk menentukan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pengembangan potensi wilayah dilakukan dengan cara Consensus Decison Making Group (CDMG). Analisa SWOT menunjukkan, terdapat dua macam strategi untuk diterapkan, Kepulauan Seribu selatan (dengan representasi Kel. Pulau Untung Jawa) adalah Strenght Threats (ST) atau strategi diversifikasi dengan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menghadapi berbagai ancaman yang ada, sehingga perlu dilakukan penganekaragaman kegiatan ekonomi produktif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kepulauan Seribu Utara (dengan representasi Kel. Pulau Panggang dan Kel. Pulau Kelapa) adalah strategi Weakness Opportunities (WO) atau strategi konsolidasi dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan sehingga perlu disusun strategi baru dengan memperhatikan peluang dan ancaman dengan mempertimbangkan kondisi nyata di daerah. Penerapan kedua macam strategi karena letak geografis pulaupulau kecil yang tersebar dan dikelilingi oleh perairan laut. Dalam implementasinya strategi dasar tersebut di]abarkan dalam strategi operasional dan rencana aksi pembangunan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Penelitian ini merekomendasikan adanya 'political will' dari Pemerintah Kabupaten untuk re-evaluasi terhadap kebijakan pembangunan yang selama ini diterapkan yaitu memperhatikan kepentingan masyarakat lokal dengan mengeliminir tingkat kemiskinan melalui pengelolaan potensi pulau secara transparan, sehingga kesejahteraan masyarakat nelayan Kepulauan Seribu dapat meningkat yang diidentikkan dengan meningkatnya pendapatan nelayan secara simultan untuk memenuhi standar kehidupan layak. Tercapainya kesejahteraan masyarakat akan menciptakan ketahanan ekonomi yang pada perkembangan berikutnya akan memberikan stabilitas keamanan dalam perspektif ketahanan wilayah yang secara berjenjang akan mendukung ketahanan nasional dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
All this time, small islands are still not optimally managed and exploited for lack of attention and their isolated location. This matter results in lack of facility and infrastructure. Therefore it is necessary to make efficient use of small islands, either related to the economic activity of their society or the efficient exploitation of natural resource. In the field, it has occurred a phenomenon resulting in a paradoxical matter between the high potency and the low social prosperity of the island inhabitants. Consequently it shall be required a concrete step to develop such potency by optimizing the government role as a facilitator and involving the local people so that it can reduce the level of economic-social gap in order to create a strength of economy in perspective of regional resilience. Research of the thesis with title "The Potential Development of Administrative Regency of Kepulauan Seribu ( thousand islands) In Perspective of Regional Resilience", (Study of case in three villages, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kelurahan Pulau Panggang and Kelurahan Pulau Kelapa). The research of thesis performed in group of small islands existing in the surounding waters of Administrative Regency of Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Province was aimed to know the management and development of such small islands in the implication to the social life of the island inhabitants in order to determine an appropriate development strategy in perspective of regional resilience. The research uses a descriptive method of qualitative analysis, with participative approach method and SWOT analysis. To determine the external and internal factors influencing the potential development of the region shall be performed by means of Consensus Decision Making Group (CDMG). The SWOT Analysis shows that there are two kinds of strategies to be applied . The southern part of Kepulauan Seribu (with representation of Kelurahan Pulau Untung Jawa) is Strength Threat (ST) or diversification strategy by utilizing the existing power to face some existing threats, consequently it is necessary to vary productive economic activity to increase social prosperity_ The northern part of Kepulauan Seribu (with representation of Kelurahan Panggang and Kelurahan PuIau Kelapa) is Weakness Opportunity (WO) strategy or consolidation strategy by making use the existing opportunity to overcome the weakness so it is necessary to arrange a new strategy by observing the opportunity and threat and by considering some real conditions in the region. The application of two kinds of strategies is due to the geographic locations of the small islands spreading out and surrounded by sea waters. In its implementation, the basic strategy shall be clarified in the operational strategy and the plan of development action for Administrative Regency of Kepulauan Seribu. This research recommends the political will of the Regency Government to re-evaluate against the development policy which is all this time applied namely : to pay attention to the interest of local society by eliminating the level of poverty by managing the potency of island transparently so that the social prosperity of fishermen of Kepulauan Seribu can increase which is identical to the increase of fishermen's income simultaneously for fulfillment of a proper life standard. The achievement of the fishermen's social prosperity will create a strength of economic which in its next development will give stability of security in perspective of regional resilience which will gradually support the national defense in the frame of Republic Indonesia.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramli
Abstrak :
Kepulauan seribu memiliki potensi wisata bahari yang harus dibangun dan dikembangkan agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu perlu kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat pulau seribu. Permasalahan penelitian adalah bagaimana upaya pemerintah daerah dan masyarakat pulau seribu mewujudkan kabupaten kepulauan seribu menjadi destinasi wisata unggulan. Tujuan penelitian yaitu; (1) Untuk mengetahui upaya masyarakat pulau seribu mendukung program pembangunan wisata bahari. (2) Untuk mengetahui upaya pemerintah daerah kabupaten administrasi kepulauan seribu menyiapkan pulau Pramuka, Tidung dan Untung Jawa menjadi daerah tujuan wisata unggulan. (3) Untuk mengetahui sumbangan sektor wisata bahari kepulauan seribu terhadap pendapatan asli daerah provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif analitik dan jenis penelitian studi kasus. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, majalah, BPS dan internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya masyarakat pulau seribu mendukung pembangunan wisata bahari dimulai dari Tahap Perencanaan, masyarakat menyampaikan aspirasi dalam musyawarah perencanaan pembangunan. Tahap Pelaksanaan, masyarakat ikut menjaga dan mengawasi fasilitas wisata yang ada, menyediakan kebutuhan yang diperlukan wisatawan berupa jasa pemandu wisata, transportasi, penginapan, restourant/rumah makan serta menggali tradisi, kesenian dan budaya lokal menjadi atraksi wisata budaya dan kuliner. Tahap Pengawasan, masyarakat ikut mengawasi wisatawan tidak membuang sampah sembarangan dan merusak terumbu karang di area diving dan snorkeling. Selanjutnya upaya pemerintah daerah membangun wisata bahari menurut skala prioritas dimulai pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung pariwisata diantaranya ; transportasi, listrik, air bersih, penanganan sampah dan kebersihan lingkungan, jaringan komunikasi dan internet. Selain itu program pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan latihan ketrampilan sebagai pelaku usaha jasa wisata. Kemudian kontribusi sektor wisata bahari kepulauan seribu terhadap pendapatan asli daerah provinsi DKI Jakarta meningkat setiap tahun, sejak tahun 2013 sebesar Rp. 3.013.677.264. Tahun 2014 sebesar Rp.3.455.335.952. dan tahun 2015 sebesar Rp.3.788.075.809. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan wisata bahari di kabupaten administrasi kepulauan seribu memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dapat menciptakan kondisi terwujudnya ketahanan wilayah dan akan mendorong meningkatkan ketahanan nasional ......A Thousand Islands has potential for marine tourism to be built and developed in order to increase the income of local economy and improve the people's welfare, therefore it needs the cooperation between local governments and communities the Thousand Island. The research problem is how the efforts of local governments and communities to realize the Thousand Islands regency become leading tourist destinations. The aim of research is; (1) To determine the thousand island community effort to support the development program of nautical tourism. (2) To know the efforts of local authorities of the Thousand Islands to prepare district administration Pramuka, Tidung and Untung Jawa Island into an excellent tourist destination. (3) To know the contribution of the Thousand Islands' marine tourism sector on revenue of DKI Jakarta province. This study is a qualitative study using descriptive analytic approach and case study research. Primary data collection is done by observation and interviews while secondary data obtained from books, magazines, BPS, and internet. Research result shows that a community effort to support the construction of the Thousand Islands marine tours starting from planning stage; people express their aspirations in development planning (musrenbang). Implementation phase; people also maintain and oversee the existing tourism facilities, providing travelers the necessary needs in the form of tour guide services, transportation, lodging, restaurant/diner and explore the traditions, arts and local culture into a cultural and culinary attractions. Supervision phase, people participate in supervising the tourists not to litter and damage the coral reefs in the area of diving and snorkeling. Furthermore, the local government effort to build maritime tourism is according to the priorities which started with the development of infrastructure and tourism support facilities, including; transportation, electricity, clean water, waste management and environmental hygiene, communication networks and internet. In addition, local community empowerment through education and skills training as travel services businesses. Then the Thousand Islands' marine tourism sector contributes on revenue of Jakarta province, there is an increasing each year. Since the year 2013 which amounted Rp. 3013677264. In 2014 amounted Rp.3.455.335.952 and 2015 amounted Rp.3.788.075.809. The results shows that the development of nautical tourism in the thousand islands district administration made a significant contribution on improving the local economy and the welfare of the community to create the conditions of realized resiliency and will push to enhance national defense.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Metrianda A. Utomo
Abstrak :
Aktifitas manusia yang berlebihan akan menimbulkan tekanan-tekanan terhadap lingkungan dan lebih jauh akan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Untuk menjaga kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan serta menghindari kerusakan lebih lanjut yang dapat membawa kepada masalah lingkungan lain yang lebih serius, indikasi kerusakan harus diketahui lebih awal. Untuk itu diperlukan data dan informasi yang aktual, akurat, dan cepat bagi pengambilan keputusan. Untuk membantu upaya pengendalian dan pengawasan serta penanggulangan keadaan darurat (Contingency Planning) di kawasan Kepulauan Seribu, penelitian ini mencoba mencari metode dan cara yang dapat secara cepat dan tepat menginformasikan tingkat kepekaan lingkungan yang disajikan secara spasial dalam bentuk peta indeks kepekaan lingkungan. Peta indeks kepekaan lingkungan, dengan bantuan teknologi penginderaan jauh dan sistim informasi geografis, memperlihatkan tingkat kepekaan lingkungan di suatu wilayah dengan informasi yang dapat diperbaharui secara kontinu. Untuk menentukan indeks ini, tahapan pekerjaan dilakukan dalam 4 (empat) tahap yaitu: pengumpulan data primer dan sekunder, pembangunan basis data sistem informasi geografis, penyajian peta tematik dan penyajian peta IKL. Daftar Kepustakaan : 45 (1974-2000)
Human activities that are excessive yield to pressures on the environment, any damages to it will affect the various aspects of life. To preserve the environment, maintain a sustainable development, and guard against further damages that might result in serious environmental problems, indicators on level of damages to be handled should be developed. To do this, there is a need for data and information that are easily obtained and up to date to support any decisions on the planning process and management of that area. In this study, the area of interest is the Thousand Islands Marine National Park. The above mentioned data and information are given in the form of an Environmental Sensitivity Index Map which presents levels of environmental sensitivities for an area. This map may be continuously updated using technologies of remote sensing and geographic information systems. Mapping of the Environmental Sensitivity index through geographic information systems technology supported by remote sensing technology will help in the acquisition and the storing of data more efficiently and accurately, which help in monitoring for the continuous changes and giving current information. Number References 45 (1974-2000)
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Widhiastuti Nugrahaeni
Abstrak :
Karya ahkir ini disusun untuk membahas dan menganalisis bentuk state-corporate crime dalam pengimplementasian prinsip ecotourism yang justru menimbulkan environmental harm. Pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia, menghadirkan ecotourism sebagai strategi pembangunan pariwisata baru yang mendorong pengembangan program prioritas 10 Bali Baru, yang satu diantaranya adalah Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS). Namun, pengimplementasian ecotourism yang coba dikembangkan di TNKS justru diwujudkan dalam tiga target materiil 10 Bali Baru, diantaranya target pemasukan devisa, target jumlah wisatawan, dan target penyelesaian waktu pembangunan. Pada ahkirnya, pengimplementasian ecotourism di TNKS berakhir pada dampak environmental harm. ......This paper is structured to discuss and analyze the forms of state-corporate crime in the implementation of the principle of ecotourism which actually causes environmental harm. The rapid development of tourism in Indonesia, presenting ecotourism as a new tourism development strategy that encourages the development of the Thousand Islands National Park (TNKS) as one of the 10 priority programs in Bali Baru. However, the implementation of ecotourism that was tried to be developed in TNKS was actually realized in three material targets for 10 New Bali, including foreign exchange income targets, the target number of tourists, and the target of completion of development time. In the end, the implementation of ecotourism in TNKS ended on the impact of environmental harm.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library