Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Tony Ibnu Sumaryada Wijaya Puspita
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan justifikasi faktor bentuk elektromagnetik pion berbentuk dipol (pekerjaan T.Das) dan berbentuk single pole dari model VMD (pekerjaan kami) sebagai hasil alamiah yang diperoleh dari model penggambaran Thomas-Fermi terhadap perilaku distribusi lautan pasangan quark-antiquark dalam sistem partikel pion. Model dipol dan faktor bentuk elektromagnetik pion memberi kesesuaian yang cukup baik dengan data eksperimen faktor bentuk elektromagnetik pion dalam daerah spacelike, baik untuk daerah energi rendah maupun tinggi. Bentuk single pole dari model VMD menunjukkan kesesuaian yang sangat baik dengan data eksperimen faktor bentuk elektromagnetik pion dalam daerah spacelike, baik untuk daerah energi rendah maupun tinggi. Kami juga menggunakan model penggambaran Thomas-Fermi untuk menghitung potensial quark-antiquark yang diturunkan dari masing-masing faktor bentuk elektromagnetik tersebut. Karena model dipol hanya mempertimbangkan perilaku statistik saja (untuk limit jumlah kerapatan tak hingga, potensial cenderung mengambil satu harga tertentu konstan) maka hal ini berakibat pada tertentunya harga potensial pada r = 0 fm. Ini tidak cocok dengan model potensial yang ada (model potensial QCD dan UKQCD). Namun model dipol ini dapat kita katakan mampu menghampiri dengan cukup baik bentuk potensial quark-antiquark dalam pion untuk jarak r > 0.2 fm. Potensial yang diturunkan dari model VIVID (mempertimbangkan perilaku statistik dan asimptotik dan potensial untuk limit jumlah kerapatan tak hingga) menunjukkan kesesuaian yang sangat baik terutama dengan model terbaru potensial quark statik untuk hadron ringan dari kolaborasi UKQCD. Kami juga telah menunjukkan bahwa perhitungan potensial quark-antiquark dengan menggunakan model penggambaran klasik Thomas-Fermi tidak dapat memunculkan suku potensial linier yang berhubungan dengan gaya string, hal ini mungkin disebabkan fenomena string tidak dikenal dalam penggambaran klasik.
2001
T5803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Y. Soenarto
Abstrak :
Telah didapatkan kesesuaian hasil perhitungan teoritis energi ikat total atom (-β) antara metode Thomas-Fermi terkoreksi dan metode Hartree-Fock untuk atom-atom netral dari Z = 2 sampai Z= 102. Kesesuaian paling nyata ditemukan pada atom-atom kompleks yang memiliki nomor atom Z besar dengan perbedaan sekitar 0,1 %, sementara untuk atom dengan Z kecil perbedaannya sekitar 5 %. Dibandingkan dengan data eksperimen, kedua metode pendekatan tersebut memberikan kesesuaian yang besar untuk atom yang mempunyai nomor atom Z besar dengan perbedaan sekitar 1,4 % untuk metode Thomas-Fermi terkoreksi dan perbedaan sekitar 1,5 % untuk metode Hartree-Fock, dan hasil perhitungan metode Hartree-Fock lebih mendekati nilai eksperimen dengan perbedaan 1,3 % sementara metode Thomas-Fermi terkoreksi memberikan perbedaan 6,3 %, untuk nomor atom Z= 2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhufa Alfarisa
Abstrak :
This research aims i) to determine the density profile and calculate the ground state energy of a quantum dot in two dimensions (2D) with a harmonic oscillator potential using orbital-free density functional theory, and ii) to understand the effect of the harmonic oscillator potential strength on the electron density profiles in the quantum dot. This study determines the total energy functional of the quantum dot that is a functional of the density that depends only on spatial variables. The total energy functional consists of three terms. The first term is the kinetic energy functional, which is the Thomas?Fermi approximation in this case. The second term is the external potential. The harmonic oscillator potential is used in this study. The last term is the electron?electron interactions described by the Coulomb interaction. The functional is formally solved to obtain the electron density as a function of spatial variables. This equation cannot be solved analytically, and thus a numerical method is used to determine the profile of the electron density. Using the electron density profiles, the ground state energy of the quantum dot in 2D can be calculated. The ground state energies obtained are 2.464, 22.26, 90.1957, 252.437, and 496.658 au for 2, 6, 12, 20, and 56 electrons, respectively. The highest electron density is localized close to the middle of the quantum dot. The density profiles decrease with the increasing distance, and the lowest density is at the edge of the quantum dot. Generally, increasing the harmonic oscillator potential strength reduces the density profiles around the center of the quantum dot.

Profil Kerapatan, Energi, dan Kuat Osilasi sebuah Kuantum Dot dalam Dua Dimensi dengan sebuah Potensial Eksternal Osilator Harmonik menggunakan Fungsional Energi Bebas-orbital berdasarkan Teori Thomas? Fermi. Tujuan dari penelitian ini adalah: i) menentukan profil kerapatan dan menghitung energi keadaan dasar sebuah kuantum dot dalam dua dimensi (2D) dengan sebuah potensial osilator harmonik menggunakan teori fungsional kerapatan bebas-orbital, dan ii) memahami efek dari kekuatan potensial osilator harmonik terhadap kerapatan elektron dalam kuantum dot. Penelitian ini menentukan fungsional energi total kuantum dot yang merupakan fungsional dari kerapatan dan hanya bergantung pada variabel posisi. Fungsional energi total terdiri dari tiga suku. Suku pertama adalah fungsional energi kinetik yang dalam hal ini digunakan pendekatan Thomas?Fermi. Suku kedua adalah potensial eksternal. Dalam penelitian ini, potensial osilator harmonik yang digunakan. Suku terakhir adalah interaksi elektron? elektron yang dideskripsikan oleh interaksi Coulomb. Fungsional ini secara formal ditentukan solusinya untuk memperoleh kerapatan elektron sebagai fungsi posisi. Persamaan ini tidak dapat diselesaikan secara analitik, oleh karenanya, sebuah metode numerik digunakan untuk menentukan profil kerapatan elektron. Menggunakan profil kerapatan elektron yang diperoleh, energi keadaan dasar kuantum dot dalam 2D dapat dihitung. Nilai-nilai energi keadaan dasar yang diperoleh adalah 2,464; 22,26; 90,1957; 252,437; dan 496.658 au untuk masing-masing jumlah elektron 2, 6, 12, 20, dan 56. Kerapatan elektron tertinggi terlokalisasi pada bagian tengah kuantum dot. Profil kerapatan berkurang dengan bertambahnya jarak, dan kerapatan terendah berada pada ujung kuantum dot. Secara umum, meningkatkan kuat osilasi akan menurunkan profil kerapatan elektron di sekitar bagian tengah kuantum dot.
Universitas Negeri Yogyakarta, Department of Physics, 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library