Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eddy Sumarno Siradj
Jakarta: UI-Press, 2004
PGB 0414
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Malaysia: Universiti Teknologi Malaysia, 2008
R 621 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Triadji Nugroho
"Tesis ini berisi studi eksperimental sifat-sifat termo-optik (reflektivitas dan absorptivitas) material atap teras terhadap pancaran sinar matahari. Ada dua metode yang diterapkan untuk menghitung nilai reflektivitas (albedo) material. Yang pertama adalah menentukan koefisien konveksi lebih dahulu kemudian mencari albedo. Sedangkan metode kedua adalah menetapkan nilai reflektivitas dahulu dan selanjutnya menentukan nilai koefisien konveksi. Hasil dari kedua metode tersebut dibandingkan dengan nilai reflektivitas dan absorptivitas bahan standar produksi. Semakin tinggi nilai albedo akan meningkatkan kenyamanan di dalam ruang (gedung) dan mengurangi efek Urban Heat Island serta menurunkan produksi CO2 akibat pemakaian air conditioning saat musim panas.

This thesis contains experimental studies the properties of thermo-optical (reflectivity and absorptive) material roof terrace on the sun's rays. There are two methods that are applied to calculate the reflectivity (Albedo) material. The first is to determine the convection coefficient first and then look for Albedo. While the second method is to set the reflectivity value first and then determine the value of convection coefficient. Results from both methods were compared with the value of the reflectivity and absorptive of the standard material production. The higher the Albedo value will increase comfort in the room (building) and reduces the Urban Heat Island effect and decrease the production of CO2 resulting from the use air conditioning during the summer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29700
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Suhendri
"Kondukfor ACSR (Aluminium Conducfor Steel Reinforced) konvensional yang digunakan saat ini dapat dioperasikan secara kontiniu pada suhu 90°C dan mempunyai kapasitas hantar arus (KHA) yang relatif rendah. Untuk meningkafkan KHA, kondukfor mesti dioperasikan pada suhu yang lebih tinggi dan oleh karena itu mesti terbuat dari paduan aluminium tahan panas ( Thermo-Resistant ). Penggunaa konduktor paduan aluminium tahan panas ini yang disebut dengan TAL (Thermo Resistant Aluminium Alloy) dipandang cukup bagus karena dapat memberikan peningkatan KHA, terutama untuk daerah tropis dimana suhu lingkungan (ambient temperature) pada umumnya relatif tinggi. Kondukfor TAL ini dapat dioperasikan secara kontiniu pada suhu 150 °C atau lebih tinggi dengan KHA sekitar 1,5-1,6 kali konduktor ACSR.
Penelitian tehadap sifaf mekanis dan struktur mikro konduktor TAL bertujuan untuk mergetahui sifaf-sifaf mekanis dari konduktor TAL dan perbandingannya dengan konduktor aluminium konvensional serta mempelajari bagaimana hubugan sifat mekanis dergan struktur mikronya. Penelitian lakukan terhadap kawat TAL dengan diameter 3,20 mm. Ada dua jenis kawat TAL yang digunakan, yaitu : TAL+, kawat TAL yang dalam proses pembuatannya ditambahkan RE (rare earth metal) atau logam tanah jarang dan TAL-, tanpa penambahan RE. Sebagai pembanding digunakan kawat AAC (All Aluminium Conductor) dengan diameter yang sama.
Sifat mekanis yang diuji adalah kuat tarik, elongasi, kekerasan, sifaf tahan panas dan sifat 'creep'. Pengujian kuat tarik dan elongasi dengan Mesin Uji Tarik Shimadzu AG8-1000B dengan mengukur gaya (BF, breaking force) dan elongasi pada saat putus. Kekerasan diukur dengan Vickers hardness testet. Pengujian sifat tahan panas dilakukan dergan mergukur kuat tarik sampel yang dipanaskan pada suhu 230 °C selama 1 sampai 5 jam dan pemanasan selama satu jam pada suhu 90 sampai 275°C. Kemudian dibandingkan dengan kuat tarik sampel sebelum dipanasksan. Pengujian creep dengan Mesin Uji Creep SSI Satec inc. dergan metoda creep-rupfure, diamati perpanjangan (creep-strain) dan waktu putus (tR1 time to rupture). Untuk mamperoleh struktur kawat TAL dilakukan pengamatan dengan mikroskop optik, Scaning Electron Microscope (SEM) dan Transmision Electron Miosroscape (TEM).
Dari pergujian didapatkan bahwa kuat tarik rata-rata kawaf TAL adalah 18,28 kg/mm2, lebih kuat dari kawat AAC (16,99 kg/mm2). Kuat tarik rata-rata kawat TAL+ adalah 19,35 kg/mm2, sedangkan TAL- 17,20 kg/mm2. Elongasi rata-rata kawaf TAL 2,69%, sedangkan AAC 2,44%. Elongasi TAL+ adalah 2,85% dan TAL- 253%. Hasil pergujian sifat tahan panas (TR) menunjukan bahwa kawat TAL mempunyai sifaf tahan panas lebih tinggi dibangding kawaf AAC. Pemanasan selama satu jam pada suhu 230o c menyebabkan kuat tarik; kawat TAL+ turun menjadi 18,11 kg/mm2 (TR 93,60%), TAL- menjadi 16,41 kg/mm2 (TR=95,44%) dan ACC turun menjadi 14,36 kg/mm2 (TR=84,55%). Hasil pengujian creep diperoleh kecenderungan kawat TAL mempunyai waktu putus (tr, time to rupture) lebih panjang disbanding ACC. Kawat TAL- mempunyai waktu putus lebih panjang dari TAL+. Pada struktur mikro konduktor TAL+ dan TAL- terdapat presipitat ZrAl3 pada matriks aluminium. Peningkatan sifat tahan panas dan sifat creep ini disebabkan pembentukan presipitat ZrAl3 akibat adanya penambahan Zr. ZrAl3 ini dapat berfungsi sebagai pemaku (pinning) daerah batas butir dan sebagai penghalang gerakan dislokasi. Pada pengamatan dengan TEM dihasilkan pola difraksi electron yang dapat digunakan untuk menentukan jenis presipitat yang terdapat pada matriks aluminium."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kafi`uddin
"Dalam penelitian ini membahas tentang studi refrigeran campuran R-290/134a (70/30 % berat) sebagai pengganti R-22, di mana di dalamnya rnenerangkan atas alasan pemilihan campuran refrigeran dan koinposisinya dengan analisa sifat-sifat termodinamikanya yang dibantu program REFPROP 6.01. Penelitian dilanjutkan dengan membandingkan unjuk kerja refrigeran yang telah ditetapkan campurannya dengan R-22 dan R-290 dalam sistem pendingin.
Parameter pengujian yang dilakukan adalah dengan menyamakan efek pendinginan yang diperoleh melalui pengaturan banyak pengisian refrigeran dengan kondisi sisi sekunder yang sama. Kemudian pengujian dilakukan dengan melakukan perubahan temperatur udara inlet evaporator pada sisi sekunder dengan kondisi pendinginan di kondensor tetap.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa.Refrigeran campuran R-290/134a (70/30) menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan R-22, dan sedikit lebih buruk dibandingkan dengan R-290. Sebagai refrigerant baru, refrigeran campuran ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan diantara banyak refrigeran pengganti yang ditawarkan saat ini, karena refrigeran campuran ini dapat langsung dipakai pada sistem R-22 yang sudah ada dan memiliki harga indeks GWP yang jauh lebih rendah dari R-22.

The present Thesis describes the differences between the refrigerant R-22 and the replacement candidates R-290 and the zeotropic refrigerant R-290/R-134a (70/30 % weight). The study of the composition of blends was performed to determine the mass fraction of each component in the mixtures that are most promising on the basis of work pressure.
Starting from the thermodynamic point of view, different methods of comparison will be applied :
a) The theoretical comparison using thermo dynamical calculation leading to results as if the different fluids worked each in physically optimized system for the fluid in the ideal cycle of the refrigeration system.
b) The experimental comparison in concerning the external behavior based on equal secondary fluid temperatures taking in the evaporator and condenser also into account the heat exchange in the evaporator, and The result show that the zeotropic refrigerant mixtures were used as working fluids shown to increase the coefficient of performance (COP) by 7% compared R-22, but the propane (R-290) performs up to 16% better than the refrigerant mixtures. The conclusion of this study is the refrigerant mixtures R-290/134a (70/30 % weight) can be used at all air conditioning system, because approximately they work at the same pressure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3685
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Irawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Machyudi
"Paduan kuningan C26000 merupakan paduan antara Cu-Zn dimana paduan ini dapat ditingkatkan sifat mekanisnya dengan perlakuan thermo-mekanis. Aplikasi dari paduan ini digunakan sebagai inti radiator, tangki, reflector, baut, obeng, kunci dan aplikasi arsitektural. Perlakuan thermo-mekanis adalah perlakuan yang mengkonvensikan deformasi plastis dengan proses thermal untuk mendapatkan struktur mikro tertentu dan untuk memperbaiki sifat-sifat yang tidak dapat dicapai secara sendiri-sendiri baik dengan deformasi maupun perlakuan panas. Proses perlakuan thermo-mekanis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah proses canai panas pada temperatur 700°C dan 800°C dengan persen reduksi yang tetap sebesar 75 % kemudian masing-masing temperatur dilakukan pendinginan dengan pendinginan udara dan air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Mahardika
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, pengaruh variasi waktu tahan proses thermo-reactive deposition TRD terhadap pembentukan lapisan karbida akan dipelajari. Pembentukan lapisan karbida ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan aus komponen otomotif. Pada peneltian ini, dilakukan pencampuran serbuk FeV dan FeCr dengan perbandingan massa 65:35 untuk membentuk lapisan karbida. Sampel berupa pin baja SUJ2 akan diproses pada temperatur 980oC dengan variasi waktu proses TRD 4, 6, 8 dan 10 jam. Setelah proses TRD selesai, pin baja SUJ2 dikarakterisasi. Ketebalan lapisan karbida yang terbentuk akan semakin meningkat dengan penambahan waktu proses dimana ketebalan pada 4-10 jam berturut-turut adalah 22.7, 23.9, 27.2 dan 29.7 mikron. Ketebalan yang didapat cenderung homogen. Waktu proses TRD tidak berpengaruh signifikan terhadap kekerasan lapisan karbida dengan kekerasan pada 4, 6, 8 dan 10 jam adalah 2049, 2184, 2175 dan 2343 HV. Laju keasusan yang didapat pda 4-10 jam dengan metode Ogoshi ialah 5.1 x 10-4 mm3/m, 3.9 x 10-4 mm3/m, 3.6 x 10-4 mm3/m dan 2.5 x 10-4 mm3/m. Pengamatan mikroskop optik memperlihatkan fasa substrat yang terdiri dari perlit dan sementit serta butir yang cenderung membesar dengan penambahan waktu. Senyawa karbida yang terbentuk adalah vanadium karbida V8C7, V6C5, V2C dan kromium karbida Cr3C2, Cr23C7, Cr3C7 . Sedangkan hasil EDS-Linescan menunjukkan adanya fasa kompleks Fe,V,Cr xC.

ABSTRAK
In this study, the effect of variation time of thermo reactive deposition TRD process will be studied. The formation of the carbide coating is intended to improve wear resistance of automotive components. Mixing FeV and FeCr powders with a mass ratio of 65 35 to form a carbide layer was performed. SUJ2 steel pins will be processed at 980 oC with varying times TRD process was 4, 6, 8 and 10 hour. After the TRD process is complete, the SUJ2 steel pin is characterized. The thickness of the carbide layer formed will increase with the addition of processing time where the thickness at 4 10 hours is 22.7, 23.9, 27.2 and 29.7 micron respectively. The gained thickness tends to be homogeneous. TRD process time has no significant effect on hardness of carbide layer with hardness at 4, 6, 8 and 10 hours is 2049, 2184, 2175 and 2343 HV. The wear rate of 4 10 hours with the Ogoshi method was 5.1 x 10 4 mm3 m, 3.9 x 10 4 mm3 m, 3.6 x 10 4 mm3 m and 2.5 x 10 4 mm3 m. Optical microscope observations show substrate phases consisting of pearlite and cementite and grains that tend to enlarge with the addition of time. Carbide compounds that are formed are vanadium carbide V8C7, V6C5, V2C and chromium carbide Cr3C2, Cr23C7, Cr3C7 . While EDS Linescan results show complex phase Fe, V, Cr xC formed."
2017
S67492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abror Aryowiweko
"ABSTRAK
Thermo-Reactive deposition TRD merupakan salah satu metode pelapisan pada baja dengan membuat lapisan karbida, nitrida, atau karbonitrida yang bersifat keras dan ketahanan aus tinggi. TRD merupakan metode yang dapat diaplikasikan pada logam dengan biaya yang lebih rendah dan dengan peralatan lebih sederhana dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan teknik pelapisan Physical Vapour Deposition PVD dan Chemical Vapour Deposition CVD . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio campuran ferrokromium dan ferrovanadium sebagai unsur pembentuk karbida terhadap sifat mekanik dan karakteristik lapisan karbida dengan proses Thermo-Ractive Deposition. Proses TRD ini menggunakan material baja SUJ2 dan dengan rasio FeCr/ FeV; 15:85, 35:65, 50:50 dan dilakukan pada temperatur 980oC selama 6 jam. Karakterisasi meliputi pengujian kekerasan mikro, ketahanan aus, sebagai pengaruh terhadap sifat mekanik, pengamatan struktur mikro dan pengukuran ketebalan dengan mikroskop optik, dan pengujian komposisi lapisan dilakukan dengan Scanning Electron Microscope yang dilengkapi dengan fitur Line-Scan, serta X-Ray Diffraction XRD . Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar rasio FeV di dalam campuran serbuk maka kekerasan semakin tinggi dan lapisan karbida semakin tebal. Rasio FeV 50, 65, dan 85 menghasilkan ketebalan lapisan 17, 24.1, dan 24.6 ?m dengan kekerasan rata-rata 1988.9, 2184.13, 2295,7 HV. Dihasilkan homogenitas lapisan yang paling baik untuk rasio 50FeCr : 50FeV dan senyawa yang terbentuk yaitu V6C5, V8C7, Cr7C3, Cr3C6, VCr2C2, dan Cr2Fe14C.

ABSTRACT
Thermo Reactive Deposition TRD is one of the steel coating method which produce carbide, nitride, or carbonitride layer to improve hardness and wear resistance. TRD can be applied as the better method in cost, tools, and environmentally effect than other technique such as Physical Vapour Deposition PVD and Chemical Vapor Deposition CVD . This research aimed to find the effect of ferrochromium and ferrovanadium mixing as the carbide former element on the mechanical properties and carbide layer characteristic with thermo reactive deposition process. This TRD process uses SUJ2 steel as the substrat in FeCr FeV ratio 15 85, 35 65, 50 50 and temperature of process is 980o C for 6 hour. Characterisation covers mikro hardness, and wear resistance as the mechanical properties. Microstructure and thickness layer was observed by using optical microscope, and composition of layer was examined by SEM Linescan and X Ray Diffraction XRD . The result shows that in increase of FeV ratio in mixed powder, hardness and layer tickness becomes higher. For ratio 50, 65, and 85 of FeV produces 17, 24.1, and 24.6 m of layer tickness with average of hardness are 1988.9, 2184.13, dan 2295.7 HV. The best of homogenity layer is the 50FeCr 50FeV ratio and the phase that form into layer are V6C5, V8C7, Cr7C3, Cr3C6, VCr2C2, and Cr2Fe14C. "
2017
S67915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annida Jihan Maulida
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan proses pembentukan lapisan karbida kromium pada material baja SUJ 2 sebagai perlakuan permukaan dengan metode pack cementation menggunakan campuran serbuk berupa FeCr, Al2O3, dan NH4Cl dengan komposisi masing-masing sebanyak 60 , 37 , dan 3 . Proses TRD dilakukan didalam vacuum furnace dengan temperatur 980 dengan variasi waktu tahan selama 4, 6, dan 8 jam untuk dipelajari pengaruhnya terhadap sifat mekanik dan fisik material. Hasil dari pengamatan menggunakan mikroskop optik menunjukkan adanya peningkatan ketebalan lapisan seiring dengan penambahan waktu tahan. Pada substrat juga ditemukan fasa yang terbentuk berupa pearlite, cementite. Pengamatan menggunakan SEM menunjukkan morfologi lapisan yang cukup baik yang dibuktikan dari tidak terbentuknya banyak porositas. Karakterisasi XRD menunjukkan senyawa karbida kromium dalam lapisan berada dalam bentuk Cr23C6 dan Cr7C3. Pada pengujian kekerasan mikro Vickers didapat hasil dengan kekerasan sebesar 1738.62, 1738.72, dan 1739.64 HV untuk setiap variabel, masuk kedalam spesifikasi kekerasan aplikasi pin silent chain sebesar 1700 HV dan laju aus yang didapat menurun seiring dengan kenaikan kekerasan, dimana untuk masing-masing waktu tahan sebesar 0.000698, 0.000658, dan 0.000627 mm3/m.

ABSTRACT<>br>
In this study, the formation of chromium carbide layer on SUJ 2 tool steel substrate as a surface treatment by thermo reactive diffusion process with pack cementation method was observed. The powder used are Al2O3, NH4Cl, and FeCr as carbide forming elements with the composition of 37 , 3 , 60 for each. TRD process performed in rotating vacuum furnace for 4, 6, and 8 hours on 980oC. The result shows time variation effect on the carbide layer. Microstructure of SUJ2 after TRD process observed by Optical Microscope shows the layer thickness increases as the increasing of holding time. The microstructure phase identified as pearlite and cementite. The morphology of carbide layer observed with SEM shows a smooth and dense layer with almost no porosity formed. Cr23C6 and Cr7C3 found on the layer by XRD and microhardness obtained using Vickers hardness testing for each samples are 1738.62, 1738.72, and 1739.64 HV. The wear rates are inversely proportional with the hardness value where the values are 0.000698, 0.000658, and 0.000627 mm3 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>