Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Refferty, Robert
Texas: Monthly press, 1981
R 976.4 REF t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sebastianus Aryono
Abstrak :
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, meningkat pula persaingan diantara produsen barang dan jasa. Hal ini muncul karena perubahan dalam penyediaan barang atau jasa, dari masyarakat yang mencari barang atau jasa, mcn j adi barang atau jasa yang mencari pembeli (konsumen). Agar I produsen menang dalam persaingan ini, mereka lakukan beberapa kegiatan pemasaran, diantaranya adalah kegiatan perik1anan, dengan mediumnya radio. Bila dibandingkan dengan media-media lainnya, radio mempunyai beberapa kekuatan dan keunikan yang merupakan kelebihannya yang tidak dimiliki oleh media-media cetak ataupun elektronik lainnya. Restauran merupakan bisnis yang cukup maju pada dasawarsa terakhir, termasuk yang giat melakukan kegiatan periklanan. Dan Texas Fried Chicken sebacjai salah satu restauran fast food lebih memilih radio sebagai media Lamanya dalam beriklan. Dimana mereka menggunakan beberapa stasiun radio pada beberapa kota besar, antara lain: Jakarta, tergolong tinggi. beberapa khalayak Bandung, Surabaya, dengan frekwensi yang Berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari sumber, ingin diketahui bagaimana pengetahuan pendengar mengenai iklan TFC di radio OZ, Bandung. Adapun konsep pengetahuan yang digunakan disini berdasarkan pendapat Rogers yang terdiri dari, adalah Pengetahuan Sadar tahu (Awareness Knowledge), untuk melihat apakah pendengar memiliki pengetahuan tentang produk yang diiklankan dan versi iklan TFC yang diteliti. Pengetahuan teknis (Hgw to Knowledge), untuk mengetahui apakah pendengar memiliki pengetahuan tentang isi dari masing-masing versi iklan TFC. Kemudian Pengetahuan Prinsip (Principle Knowledge), untuk mengetahui apakah pendengar mengerti maksud atau tujuan dari iklan IPC tersebut. Dan tahap-tahap pengetahuan ini dilihat berdasarkan usia, pekerjaan, pengeluaran dan frekwensi mendengarkan radio GZ perminggu responden. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, maka diambil 100 responden yang merupakan pendengar radio OZ, dan pernah mendengar iklan TFC, dengan pengambilan sampel secara accidental. Dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan daftar pertanyaan. Juga dilakukan beberapa wawancara dengan pihak Radio OZ dan TFC. Dan penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa kebanyakan responden lebih memiliki pengetahuan sadar tahu dan teknis, tetapi belum mencapai pengetahuan prinsip. Disamping itu ternyata usia, pengeluaran, dan frekwensi mendengarkan radio OZ perminggu responden, cenderung berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Dan sebaliknya, pekerjaan relatif tidak berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh responden.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beny Yanis
Abstrak :
Amerika Serikat adalah negara besar dengan wilavah dan jumlah penduduk yang besar. Negara yang terdiri dari 50 negara bagian ini memiliki pengaruh yang kuat baik secara regional maupun international. luas wilayah dan banyaknya jumlah negara bagian tersebut diperoleh melalui suatu proses yang panjang sejak kemerdekaannya tahun 1776. Perpindahan ke barat (westward movement) adalah salah satu penyebab dari kepemilikan wilayah yang luas Amerika Serikat di benua Amerika bagian utara tersebut. Perpindahan itu sendiri adalah proses perpindahan penduduk ke barat dari wilayah timur yang terjadi selama tiga abad. antara tahun 1607-1890 Mobilisasi social ini terjadi sebagai jawaban dari adanya keinginan untuk meningkat perekonomian dan luas wilayah. Setelah pembelian Louisiana dari Francis lahun 1803 daerah baru yang menjadi tujuan utama dari westward Movement ini adalah Oregon. California. dan Texas. Texas pada awalnva adalah daerah kekuasaan Spanvol yang kemudian berubah menjadi daerah kedaulatan Mexico sejak tahun 1821. Minat masyarakat dan pemerintah Amerika Serikat terhadap Texas telah ada sejak masa Spanvol hingga Mexico. Keinginan tersebut dapat terlihat melalui berbagai usaha kaum pemukim Amerika Serikat untuk menetap dan membangun pertanian di Texas yang daerahnya sangat potensial untuk pertanian dan peternakan. Perpindahan mereka baru disetujui secara resmi sejak Moses Austin dan penerusnya Stephen F. Austin berhasil mendapatkan ijin dari pemerintah setempat untuk mendirikan koloni sejak tahun 1823. Arus perpindahanpun kemudian semakin meningkat ke Texas dan pendirian koloni-koloni baru banyak tercipta. Perubahan konstelasi politik pada tahun 1827 dalam pemerintahan Mexico dengan naiknya Santa Anna sebagai penguasa yang diktator menyebabkan terciptanya berbagai perubahan kebijakan Mexico terhadap kaum pemukim Amerika Serikat di Texas. Kebijakan terhadap masalah budava, agama, dan perbudakan mengalami perombakan total dan kemudian ini tambah diperparah dengan perubahan kebijakan seputar masalah kerjasama dan kontrak terhadap daerah yang ditempati kaum pemukim di Texas. Kondisi ini menyebakan timbulnya berhagai gelombang protes dari kaum pemukim terhadap Mexico. Karena dijawab dengan kekerasan akibatnya gelombang tersebut menciptakan suatu revolusi yang dipimpin oleh Sam Houston. Pada akhimya revolusi tersebut menghasilkan suatu kemerdekaan penuh Texas dari Mexico pada tahun 1836. Sejak masa awal kemerdekaan Texas hidup dalam suasana yang tidak menentu baik dari segi keamanan, dengan masih berlangsungnya ancaman Mexico untuk merebut kembali wilayahnya, maupun dari segi ekonomi. Ole h karena itu salah satu jalan untuk mengatasi permasalahan itu Texas langsung menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Amerika Serikat tapi karena isu perbudakan yang sedang hangat-hangatnya di dalam negeri Amerika Serikat menyebabkan niat ini tidak bisa dipenuhi oleh Amerika Serikat. Sementara itu karena besarnya niat Amerika Serikat untuk menganeksasi Texas dari masa sebelumnya ditambah Iagi adanva kekhawatiran terhadap keinginan Inggris dan Prancis untuk menanamkan pengaruhnya di Texas melalui rencana kerjasama ekonomi dengan Pemerintah Texas yang sedang membutuhkan investasi asing untuk keberlangsungan negaranya membuat segala hambatan dalam aneksasi tersebut dapal diminimalisir. Akhirnya melalui persetujuan Kongres Amerika Serikat dan Texas maka pada tangal 29 Desember 1845 Texas resmi menjadi wilayah Amerika Serikat atau sebagai Negara bagian Amerika Serikat ke-46.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S12224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Azwar
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam tesis ini Penulis akan menunjukkan bahwa Puritanisme berintikan nilai-nilai kebebasan individu dan nilai-nilai itu melahirkan pola-pola kehidupan yang mementingkan kehidupan dari individu-individu (Domestik) dan juga mementingkan kehidupan bersama yang harmonis (Publik). Nilai-nilai kebebasan individu yang melahirkan kehidupan bersama tersebut diwujudkan ke dalam ideologi Manifest Destiny merupakan dasar integrasi Texas ke dalam wilayah Amerika. Kemudian dalam tesis ini Penulis juga akan menunjukkan bahwa integrasi Texas ke dalam Amerika adalah langkah Amerika untuk menjadi negara kuat guna menjamin terlaksananya hak-hak individu seperti kebebasan, kemerdekaan, persamaan dan demokrasi dalam kehidupan pribadi individu dan dalam kehidupan bersama yang harmonis.

Dalam tesis ini penulis akan memperlihatkan bahwa Puritanisme membentuk nilai- nilai budaya Amerika. Nilai-nilai budaya Amerika merupakan pola bertindak (reference. of action) dari orang-orang Amerika baik dalam kehidupan pribadi individu-individu maupun dalam kehidupan bersama. Salah satu wujud dari kehidupan bersama orang - orang Amerika adalah kehidupan bernegara. Maka nilai-nilai Puritanisme memberikan pedoman dalam membuat kebijaksanaan - kebijaksanaan dalam memecahkan masalah-masalah kenegaraan. Hal ini dapat dilihat antara lain dalam kasus integrasi Texas ke dalam Amerika.

Boyd dan Worcester (1973:16-17) menyatakan kebudayaan adalah semua pola-pola berfikir dan pola-pola bertindak dari sekelompok manusia seperti bagaimana mengorganisasikan kehidupan keluarga, metode penyediaan makan dan tempat tinggal, bahasa, pemerintahan, moral, agama dan mengexpresikan seni. Kebudayaan bukan benda materi tapi adalah merupakan elemen-elemen abstrak seperti ide-ide, kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, sikap-sikap serta polapola tingkah laku. Kebudayaan berada dalam pemikiran pada setiap individu sebagai pendukung kebudayaan dalam masyarakat. Hal yang hampir sama dikatakan oleh Suparlan (1988:2) yang mengatakan kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah perangkatperangkat model - model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan oleh para pendukungnya/pelaku untuk menginterpretasi, atau memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai referensi atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda budaya) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Karena itu kebudayaan adalah cetak biru atau blueprint atau pedoman menyeluruh dari kehidupan manusia.

Berdasarkan pengertian kebudayaan seperti di atas, maka kehidupan pribadi individu dan kehidupan bersama yang berwujud negara adalah perwujudan dari nilai-nilai kebudayaan?
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Marsya Meirina
Abstrak :
Perjanjian perkawinan belum diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, perjanjian perkawinan dapat dianggap penting terutama dalam perkawinan campuran mengingat dampak yang dihasilkan dari perkawinan itu sendiri cukup besar. Skripsi ini membahas mengenai pengaturan perjanjian perkawinan dalam perkawinan campuran di Indonesia yakni dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan membandingkan pengaturan di Texas, Amerika Serikat yakni Texas Family Code dan Uniform Premarital Agreement Act. Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian doktrinal untuk melakukan perbandingan pengaturan antara Indonesia dan Texas, Amerika Serikat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah pengaturan mengenai perjanjian perkawinan dalam perkawinan campuran di Indonesia diperlukan adanya kepastian hukum karena dalam prakteknya masih terdapat ketidaksesuaian berkaitan dengan pengaturan perjanjian perkawinan dalam perkawinan campuran. Hal ini dapat dilakukan dengan pemerintah sebagai lembaga yang berwenang untuk lebih memperhatikan pengaturan mengenai perjanjian perkawinan dalam perkawinan campuran agar prosedur, akibat hukum, serta legalitas dari perjanjian perkawinan itu sendiri memiliki kepastian. ......Prenuptial agreement is still not widely known by the Indonesian people. However, marriage agreements can be considered important, especially in mixed marriages, considering the significant impact of the marriage itself. This thesis discusses the regulation of prenuptial agreement in mixed marriages in Indonesia namely in the Indonesian Civil Code and the Marriage Law No. 1 of 1974 and compares the with those in Texas, United States namely Texas Family Code and Uniform Premarital Agreement Act. The research used in this thesis is doctrinal research to compare the regulations between Indonesia and Texas, United States. The results of this study are that the regulation of prenuptial agreement in mixed marriages in Indonesia requires legal certainty because in practice there are still inconsistencies related to the regulation of prenuptial agreement in mixed marriages. This can be done by the government as the authorized institution to pay more attention to the regulation of prenuptial agreement in mixed marriages so that the procedures, legal consequences, and legality of the prenuptial agreement themselves have certainty.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Medita Febriyana
Abstrak :
Perceraian sebagai sebab putusnya perkawinan, pada kenyataannya mengubah kondisi ekonomi suami dan istri, terutama istri yang pasca perceraian sering kali mengalami kesulitan dalam perekonomian karena sebelum putusnya perkawinan dibiayai oleh suami dalam kesehariannya. Oleh karena itu untuk mencegah agar tidak terjadi keadaan dimana salah satu pihak terbebani atau salah satu pihak terlantar akibat perceraian maka diperlukan pengaturan yang jelas mengenai tunjangan pasca perceraian. Skripsi ini membahas pengenai pengaturan tunjangan pasca perceraian di Indonesia dan membandingan pengaturan tersebut dengan pengaturan di Texas, Amerika Serikat. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu penelitian dengan mengutamakan penggunaan bahan pustaka atau data sekunder berupa norma-norma hukum tertulis untuk membandingan pengaturan di Indonesia dan Texas, Amerika Serikat. Bahwa dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan pengaturan mengenai tunjangan pasca perceraian di Indonesia masih perlu dilengkapi dan dilakukan perubahan, oleh karena itu diperlukan tindakan dari pemerintah sebagai pihak yang mempunyai kewenangan untuk melengkapi dan mengubah pengaturan tersebut agar pemberian tunjangan pasca perceraian di Indonesia dapat diberlakukan dengan adil dan jelas. ......Divorce as cause of dissolution of marriage, in fact changes husband and wife financial conditions, especially wife who often experience financial difficulty after divorce because before the dissolution of marriage their husband is the one who paid for their daily necessities. Hence, to prevent condition whereas one of the former spouses being burdened or neglected because of divorce, it is necessary to have defined law regarding spousal maintenance after divorce. This thesis discusses the law of spousal maintenance in Indonesia and compares it with the law of spousal maintenance in Texas, United States. The research in this thesis uses normative judicial approach which prioritize the use of library materials and written legal norms to compares between the law in Indonesia and Texas, United States. From the result of research, it can be conducted that the law of spousal maintenance in Indonesia still need to be improve, therefore the government as the one who have the authority need to make action to improve the law of spousal maintenance, so the law of spousal maintenance in Indonesia can be applied fair and clear
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[This book is a roadmap of the exact health disparities that burden the health of South Texas residents, especially Hispanics, compared to the rest of Texas and nation. This type of knowledge has the potential to fuel and motivate researchers and public health leaders to create and shape interventions to reverse those health disparities. Most notably, focus on obesity and diabetes prevention efforts and modifiable risk factors, such as nutrition, reproductive factors and access to health care, has significant potential to reduce the burden of disease in South Texas communities.South Texas, a 38-county region that spans 45,000 square miles along the Texas-Mexico border northward to the area around metropolitan Bexar County (home to San Antonio), is home to 18% of the state’s population. Yet South Texas residents, who are 68% Hispanic, struggle with lower educational levels, less income and less access to health care, and, as a result, suffer from a wide variety of health disparities. To study the health status and identify the exact health disparities that exist in the region, researchers from The UT Health Science Center at San Antonio teamed with researchers from the Texas Department of State Health Services to develop the South Texas Health Status Review.The Review team analyzed a variety of the latest county, state and national data to compare South Texas’ incidence, prevalence and mortality rates for more than 35 health indicators, from cancers to chronic diseases like diabetes to communicable diseases like HIV/AIDS to maternal health and even environmental health, to the rest of Texas and the nation by age, sex, race/ethnicity and rural/urban location.​ , This book is a roadmap of the exact health disparities that burden the health of South Texas residents, especially Hispanics, compared to the rest of Texas and nation. This type of knowledge has the potential to fuel and motivate researchers and public health leaders to create and shape interventions to reverse those health disparities. Most notably, focus on obesity and diabetes prevention efforts and modifiable risk factors, such as nutrition, reproductive factors and access to health care, has significant potential to reduce the burden of disease in South Texas communities.South Texas, a 38-county region that spans 45,000 square miles along the Texas-Mexico border northward to the area around metropolitan Bexar County (home to San Antonio), is home to 18% of the state’s population. Yet South Texas residents, who are 68% Hispanic, struggle with lower educational levels, less income and less access to health care, and, as a result, suffer from a wide variety of health disparities. To study the health status and identify the exact health disparities that exist in the region, researchers from The UT Health Science Center at San Antonio teamed with researchers from the Texas Department of State Health Services to develop the South Texas Health Status Review.The Review team analyzed a variety of the latest county, state and national data to compare South Texas’ incidence, prevalence and mortality rates for more than 35 health indicators, from cancers to chronic diseases like diabetes to communicable diseases like HIV/AIDS to maternal health and even environmental health, to the rest of Texas and the nation by age, sex, race/ethnicity and rural/urban location.​ ]
Heidelberg: [Springer, ], 2013
e20410639
eBooks  Universitas Indonesia Library