Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tobing, Bambang S.L.
Abstrak :
Suatu alat ukur yang baik, seharusnya memberikan basil pengukuran yang akurat (konsisten). Tes merupakan alat ukur. Keakuratan suatu tes ditunjukkan dengan reliabilitas tes tersebut Besamya reliabilitas antara 0-1, jika suatu tes mempunyai reliabilitas 1, berarti pengukuran tes sempurna. Nilai reliabilitas seperti itu, nyatanya tidak pernah dijumpai, berarti pengukuran selalu mempunyai kesalahan. Walaupun demikian tes yang baik dapat dicari. Tugas akhir ini akan membabas beberapa metode untuk menaksir reliabilitas suatu tes yaitu: metode reliabilitas tes retes, metode reliabilitas konsistensi internal dan metode reliabilitas bentuk paraleL Jika tes tidak memberikan hasil reliabilitas yang baik, dapat dilakukan analisa soal. Analisa soal diperlukan untuk memilih soal-soal yang baik dan membuang atau memperbaiki soal yang buruk, sebingga koelisien rehabilitas sebelumnya diperbesar.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthen Pali
Abstrak :
ABSTRAK Salah satu indikator meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya faktor psikologis dalam pendidikan dan perusahaan ialah makin banyaknya permintaan akan pengukuran tes psikologi termasuk tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial. Bermacam-macam tes dan alat ukur psikologis telah diadaptasi dan bahkan telah luas digunakan oleh para profesional di bidang ini. Akan tetapi, penelitian terhadap tes Matriks Progresif dan seluruh subtes Bakat Diferensial belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengadakan studi validitas prediktif tes Matrik Progresif dengan kriteria prestasi belajar siswa SMA dan validitas sintetik tes tersebut pada tiga jenis pekerjaan di perusahaan. Studi validitas prediktif diharapkan dapat memberikan informasi tentang tes/subtes manakah yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA pada Jurusan Al, A2, dan A3, dan Kelas T. Selain itu, juga diharapkan dapat diperoleh informasi tentang tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif dalam memprediksikan prestasi belajar siswa SMA baik di Kelas 1 maupun di Jurusan Al, A2, dan A3. Studi validitas sintetik diharapkan dapat memberikan informasi tentang gabungan tes/subtes yang dapat digunakan dalam penyeleksian dan penempatan karyawan di perusahaan. Sampel penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di tujuh propinsi sebanyak 2804 orang siswa dan 110 orang karyawan pemegang pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir, serta masing-masing lima orang supervisor dari tiga perusahaan yang karyawannya terpilih sebagai subjek penelitian. Instrumen pengumpul data yang digunakan dan sekaligus diteliti ialah tes Matriks Progresif dan delapan subtes Bakat Diferensial. Instrumen lainnya ialah Skala Penilaian Unjuk Kerja Karyawan dan Skala Nilai Kepentingan Aspek-aspek yang Dinilai. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari dokumen-laporan nilai prasemester. Teknik analisis data yang digunakan ialah Product-moment Pearson, Multiple Regression, ANOVA, dan Synthetic Validity. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tes Matriks Progresif dan perangkat tes Bakat Diferensial memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa SMA. Berdasarkan pembuktian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa tes/subtes Matriks Progresif, Numerikal, Relasi Ruang, Mekanik, dan Berpikir Abstrak merupakan prediktor yang memiliki nilai prediksi yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa Jurusan Al. Tes/subtes yang sama juga memiliki nilai prediksi yang bermakna pada Jurusan A2, kecuali tes Mekanik. Untuk Jurusan A3, tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Kecepatan Ketelitian, Bahasa Asing, dan Bahasa Indonesia. Di kelas I tes/subtes yang memiliki nilai prediksi yang bermakna ialah tes/subtes Matriks Progresif, Verbal, Numerikal, dan Skolastik. Selain itu, juga telah ditemukan tes/subtes yang memberikan sumbangan efektif yang bermakna dalam memprediksikan prestasi belajar siswa di Jurusan Al, A2, A3, dan di kelas I. Pembuktian hipotesis dengan uji ANOVA menunjukkan bahwa bakat verbal dan bahasa Indonesia wartawan berbeda secara bermakna dengan bakat verbal dan bahasa Indonesia teknisi dan kasir. Bakat mekanik, relasi ruang, dan berpikir abstrak teknisi tidak berbeda secara bermakna dengan bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak wartawan. Temuan ini merupakan hasil penelitian yang menolak hipotesis yang diajukan. Berbeda dengan wartawan, bakat mekanik, relasi ruang dan berpikir abstrak berbeda secara bermakna antara teknisi dan kasir. Bakat numerikal kasir tidak berbeda dengan teknisi. Temuan ini merupakan suatu penolakan terhadap hipotesis penelitian, sedangkan antara kasir dengan wartawan berbeda bakat numerikalnya. Suatu perbedaan yang terjadi kebalikannya ialah bahwa wartawan lebih tinggi daripada kasir. Berdasarkan analisis validitas sintetik, telah ditemukan tes/subtes tertentu yang dapat dipergunakan untuk penyeleksian dan penempatan yang berkaitan dengan pekerjaan teknisi, wartawan, dan kasir di perusahaan. Untuk pekerjaan teknisi, empat dari sembilan tes/subtes menunjukkan validitas sintetik yang cukup tinggi. Keempat subtes tersebut adalah Mekanik, Relasi Ruang, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Klerikal. Besarnya koefisien validitas sintetik sub-subtes tersebut berkisar antara 0.415 sampai 0.499. Pada pekerjaan wartawan, enam tes/subtes menunjukkan validitas sintetik cukup tinggi. Keenam subtes tersebut adalah tes Matriks Progresif, Verbal, Mekanik, Kecepatan dan Ketelitian Klerikal, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Asing. Masing-masing subtes tersebut memiliki koefisien validitas sintetik 0.404, 0.418, 0.573, 0.475, 0.421, dan 0.459. Dengan demikian, gabungan keenam subtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan wartawan di perusahaan. Pada pekerjaan kasir, terdapat tiga tes/subtes yang memliki koefisien validitas sintetik yang cukup tinggi. Tes/subtes tersebut adalah Matriks Progresif, Numerikal, dan Kecepatan dan Ketelitian Kierikal. Koefisien validitas sintetik ketiga tes/subtes masing-masing adalah 0.412, 0.396, dan 0.486. Berdasarkan besarnya koefisien validitas sintetik tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketiga tessubtes di atas dapat digunakan untuk penyeleksian dan penempatan kasir di perusahaan. Berbagai temuan yang didiskusikan baik penolakan hipotesis maupun ketidaksesuaian hasil yang diperoleh dengan tujuan tes yang diteliti dapat ditelusuri pada faktor kriteria, keadaan sampel, dan kemungkinan berpengaruhnya faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sejumlah saran telah dirumuskan dan ditujukan kepada peneliti lain, Pusat-Pusat Penelitian Perguruan Tinggi dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kepada para Psikolog dan Konselor atau pihak lain yang menggunakan hasil penelitian ini, disarankan agar menggunakannya secara profesional dan selalu mendasarinya dengan etika profesi.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
D1784
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anastasi, Anne
[Place of publication not identified]: Prentice-Hall, 1997
150.287 ANA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lauster, Peter
Jakarta : Bumi Aksara, 2004
155.2 Lau t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gregory, Robert J.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011
150.287 GRE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grasindo, 1996
616.075 EVE t II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grasindo, 1996
616.075 EVE II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grasindo, 1996
616.075 EVE I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Idwin Irma Krisna
Abstrak :
Tes Akademik Umum (TAU) merupakan tes yang mengukur penguasaan siswa lulusan Sekolah Dasar dalam bidang studi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Tes ini digunakan sebagai tes seleksi atau tes penempatan lulusan Sekolah Dasar ke Sekolah Lanjutan Pertama. Sebagai alat seleksi, diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan sistem pelaporan yang lebih bermakna dengan memberikan gambaran kompetensi yang dimiliki oleh peserta tes. Gambaran kompetensi seseorang pada suatu skala kontinum dapat diperoleh dengan proses benchmark. Yang menjadi permasalahan sekarang ini adalah bagaimana pengembangan benchmarknya dan bentuk dari laporan hasil tes yang lebih komunikatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis butir soal Tes Akademik Umum sehingga dapat menyeleksi soal-soal yang memenuhi Kriteria sebagai soal yang baik. Mengembangkan benchmark Tes Akademik umum. Mengidentifikasi karakteristik populasi peserta tes untuk menentukan design TAU yang optimal (membandingkan data empirik dengan data simulasi). Subjek penelitian ini adalah peserta seleksi Tes Akademik Umum di kabupaten serang (15108 orang) dan Tangerang (25245 orang). Seleksi dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2004. Untuk menganalisis data tersebut digunakan beberapa program yaitu: ITEMAN, SPSS, BILOG ,DGEN dan BIGSTEPS. Analisis ITEMAN dan SPSS menunjukkan bahwa ada 7 soal yang dibuang pada TAU yang digunakan. Pada model 1 parameter dari 95 soal yang ada hanya ada 12 soal yang sesuai dengan kriteria bench dan sisanya masuk dalam kategori mendekati kriteria bench, kriteria 60%-65% dan sama sekali tidak sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada. Sedangkan untuk model 2 parameter ada 18 soal yang masuk bench. Dari simulasi data diperoleh soal yang masuk bench sebanyak 28 soal (model 1 PL) dan 30 soal (model 2 PL). Simulasi data dirancang antara tingkat kesukaran dan ability orang mempunyai ukuran yang sama dan dilakukan 5 kali replikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TAU belum mencapai tes yang optimal karena masih belum sesuai dengan obyek yang akan diukur. Proses benchmarking TAU juga belum maksimal karena soal yang bisa terjaring hanya sedikit sehingga informasi kompetensi yang dimiliki siswa sangat terbatas. Dari hasil simulasi data menunjukkan bahwa tes yang dirancang dengan tingkat kesukaran dan ability orang sama (sesuai dengan target yang akan diukur) maka soal-soal yang masuk dalam bench (menganchor dalam bench) akan lebih banyak. Hai ini menunjukkan benchmarking tersebut tergantung pada karakteristik populasi dan design tes. Untuk pengembangan benchmark TAU selanjutnya perlu diperhatikan langkah dalam design tes yang baik sehingga hasil yang akan diperoleh akan lebih maksimal.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>