Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Niknik Mediyawati
Abstrak :
Serial Lupus karya Hilman Hariwijaya sebagai hasil karya sastra popular dipilih untuk diteliti dengan tujuan menganalisis: 1) karakter tokoh remaja dalam serial Lupus, 2) cara Hilman Hariwijaya menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak langsung dapat menjadi dokumen sosial remaja perkotaan, dan 3) fungsi sosial serial Lupus bagi pembacanya, khususnya remaja perkotaan. Objek penelitian ini yaitu tiga serial Lupus yang tergabung dalam Trilogi Lupus, yaitu Boys Don't Cry, Bunga Untuk Poppi, dan Candle Light Dinner. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Serial Lupus dianalisis dengan pendekatan Sosiologi Sastra, sebuah pendekatan yang memusatkan hubungan antara karya, pengarang, dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa karakter tokoh remaja dalam serial Lupus mempunyai kemiripan dengan tokoh remaja perkotaan hasil survei Surindo, di antaranya terdapat tipe remaja "funky", "cool", "asal", dan "plin plan'. Tipe "funky" dan "cool" yang diwakili oleh tokoh Lupus dan Poppi adalah remaja yang selalu menghindari hal-hal negatif. Mereka sadar akan kelemahan dirinya, suka bergaul, dan memiliki kepedulian tinggi pada kondisi lingkungan sosial di sekitarnya. Kelompok ini memiliki rencana masa depan yang jelas dan realistis dalam menghadapi persoalan. Menurut penulis penggambaran kedua tokoh tersebut terlalu dibuat-buat sehingga terkesan kurang wajar, tidak sepeti karakter remaja pada umumnya. Lain halnya dengan tokoh seperti Rainbow, Fifi Alone, Adi Darwis, Boim, dan Gusur, mereka justru lebih digambarkan seperti karakter sebagian remaja perkotaan. Mereka mewakili segmentasi remaja "asal", yaitu remaja yang jauh dari orang tua, suka merokok, meminum minuman beralkohol, cenderung memilih sesuatu yang asing, dan kurang peduli terhadap lingkungan. Tokoh Boim dan Gusur juga mewakili segmentasi remaja "plin plan" yaitu remaja yang jauh dari bimbingan orang tua sehingga memiliki kebebasan, tetapi mereka mengandalkan segala sesuatunya dari orang tua. Mereka cenderung kurang peduli terhadap lingkungan sosial, dan mementingkan proses daripada hasil. Selain mencerminkan karakter remaja di perkotaan, serial Lupus juga mencenninkan gaya hidup remaja perkotaan. Pengarang dengan jeli mengangkat trend yang sedang digemari remaja, khususnya tahun 1999 dan 2000, seperti trend remaja funky, trend waning tenda sebagai tempat bergaul remaja, trend musik mancanegara, trend internet, dan trend bacaan komik Jepang dan Eropa. Jika dihubungkan dengan hasil survei Surindo gaya hidup remaja dalam serial Lupus juga memiliki kemiripan yang membuktikan bahwa remaja di kota besar sangat peduli terhadap penampilan dan cenderung mengikuti trend. Selain itu ditemukan juga bahwa tentang penggunaan uang saku remaja yang banyak dipakai untuk bermain dan belanja di pusat perbelanjaan sekaligus memanfaatkan waktu luang mereka. Melalui gambaran tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa remaja tahun 1999 dan 2000 dapat diidentikkan dengan conspicuous consumption atau remaja yang konsumtif. Melalui penggambaran karakter remaja dan gaya hidupnya serial Lupus diharapkan dapat memiliki fungsi sosial sastra sebagai alat penghibur dan pendidik pembacanya, terutama remaja. Dengan humor dan parodi yang segar, serial Lupus mampu menghibur dan setidaknya bisa menyisakan memori di hati pembaca. Dengan pesan-pesan moral yang komunikatif dan dengan adanya penggambaran tokoh hitam dan putih, serial Lupus dapat juga mendidik pembacanya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11009
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Logita Waldi
Abstrak :
Remaja merupakan individu yang idealis dan argumentatif sehingga memerlukan pola komunikasi yang tepat dalam berkomunikasi dengan mereka. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ibu tidak bekerja dapat menerapkan komunikasi fungsional. Pengakuan dari keluarga dapat mempengaruhi harga diri remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pola komunikasi ibu bekerja dengan harga diri remaja. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dan menggunakan teknik total sampling sebanyak 116 responden yang merupakan siswa kelas dua SMA Negeri 1 Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki. Harga diri rendah banyak dialami oleh remaja perempuan. Jenis pekerjaan yang mayoritas menggunakan pola komunikasi fungsional yaitu ibu responden yang bekerja sebagai pegawai swasta. Dari hasil uji statistik didapatkan p value = 0,133 yang artinya, tidak ada hubungan yang bermakna antara pola komunikasi ibu bekerja dengan harga diri remaja. ......Teenager is an idealistic and argumentative individual who needs a particular pattern of communication to communicate with them. The previous research proved that nonworking mothers had applied the functional communication. Acknowledge from their family can effect teenagers’pride. This research’s aim is to identify the correlation between the communication pattern of working mothers and the teenager’s pride. The design of research is correlation descriptive and it used Total Sampling technique, using 116 respondents which consist of second year students of SMA Negeri 1 Depok. The research result shows that the majority of respondents are male and the ones who suffer from low pride are the female teenagers. In addition, the occupation of mothers who mostly used the functional communication pattern is a private sector employee. According to the statistical test data, p value = 0,133 which means that there is no meaningful and potential correlation between the communication pattern of working mothers and the teenager's pride.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Juni Astaty
Abstrak :
Masa remaja adalah masa perubahan fisik yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik tersebut akan berpengaruh kepada pertumbuhan, status kesehatan dan gizinya. Remaja mempunyai masalah dengan citra tubuh, pola makan tidak teratur, gaya hidup, dan aktifitas fisik. Di Indonesia menurut Riskesdas 2010, prevalensi kegemukan anak berumur 13-15 tahun sebesar 2,5% dan DKI Jakarta berada diatas prevalensi nasional (4,2%). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan citra tubuh, aktifitas fisik, dan pola konsumsi dengan status gizi (IMT/U) pada remaja putri SMP Makarya Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun 2013. Disain penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian 114 orang siswi kelas VII dan VIII SMP Makarya Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2013 dengan mengambil data primer melalui pengisian kuesioner tentang citra tubuh, aktifitas fisik dan pola konsumsi serta pengukuran berat badan menggunakan microtoise dan pengukuran berat badan dengan timbangan seca. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Annova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara menonton televisi atau main komputer/video game (p=0,044), makan makanan siap saji (OR gizi lebih dan normal=0,000, OR gizi lebih dan kurang=0,001), kebiasaan jajan (OR gizi lebih dan normal=0,045, OR gizi lebih dan kurang=0,004) dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara citra tubuh, waktu tidur, kebiasaan olahraga, dan makan pagi dengan status gizi. Disarankan siswi mengurangi menonton televisi atau main komputer/video game, mengurangi konsumsi makanan fast food dan kebiasaan jajan. Sekolah diharapkan mengadakan pendidikan kesehatan dan melakukan pemantauan status gizi. ......Adolescence is a period of physical change in a very unique and sustainable. The physical changes will affect the growth and the health and nutritional status. Adolescents have problems with body image, irregular pattern of consumption, life style and physical activity. In Indonesia (Riskesdas at 2010), prevalence of overweight children in aged 13-15 years of 2.5% and DKI Jakarta is above the national prevalence (4.2%). The goal of study was to know the relationship among body Image, physical activity, and consumption pattern with nutritional status (IMT/U) young women at Junior High School of Makarya Kebayoran Lama, South Jakarta in 2013. Design of study was cross sectional. Samples were 114 girls of class VII and VIII at Junior High School of Makarya Kebayoran Lama, South Jakarta. This study was done at April 2013 by using primary data through questionnaires about body image, physical activity and patterns of consumption and weight measurements used microtoise and seca weight measurement scales. Data analysis used Chi Square test and Annova test. There was a significant relationship between watching television or playing computer/video games (p value = 0.044), habit of eating fast food (OR overweigt and normal weight=0,000, OR overweight and underweight=0,001), habit of eating snacks (OR overweight and normal weight=0,045, OR overweight and underweight=0,004) and nutritional status. There is no significant relationship between body image, sleep, exercise, and eat breakfast with nutritional status. Advised for the young women with the pattern of nutritionally balanced meals, watching television or playing computer / video games in moderation. The Schools are expected to conduct health education, and collaboration with UKS officers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mauliani
Abstrak :
Remaja rentan mengalami masalah nutrisi akibat konsumsi makanan seperti junk food dan diet tidak sehat. Perubahan pola makan pada remaja dipengaruhi oleh peer group dan lingkungan. Tujuan penelitian ini mengetahui tingkat pengetahuan tentang pola makan sehat pada remaja di SMP Negeri 150 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sedehana dengan sampel remaja usia 12-15 tahun sebanyak 230 responden yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan tingkat pengetahuan siswa SMP Negeri 150 Jakarta sudah baik. Pengetahuan yang sudah baik ini penting untuk ditingkatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. ......Adolescents susceptible to nutritional problems caused by food consumption such as junk food and unhealthy diet. Changes eating patterns in adolescents is influenced by peer group and environment. The purpose of this research was to know the level of knowledge about healthy eating patterns in adolescents at the Junior High School 150 Jakarta. This research used descriptive design with sample of adolescents aged 12 until 15 years where 230 respondents were selected by stratified random sampling technique. The results were analyzed using univariate analysis. The results showed overall knowledge level of students was good. This good knowledge is important to be improved and applied in daily life.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canfield, Jack, 1944-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004;2004;2004;2004;2004
177.7 CAN c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boesky, Lisa
New York: Amacom, 2007
616.890 08 BOE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, hyeong Jeong
Seoul: Dasan Books, 2009
KOR 612.661 KIM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robinson, James, 1943-
New York: Delmar, 2011
613.044 3 ROB c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Peter, Julie Anne
Abstrak :
Summary: High school student Daelyn Rice, who's been bullied throughout her school career and has more than once attempted suicide, again makes plans to kill herself, in spite of the persistent attempts of an unusual boy to draw her out.
Bandung: Mizan Media Utama, 2014
813 PET b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Kurniasari
Jakarta: PT Mizan Publika, 2019
899.221 EVA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>