Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okeu Yudipratomo
Abstrak :
Kota Tangerang menjadi sebuah kota yang menyangga ibukota Jakarta, sebagai daerah nodal strategis, Kota Tangerang memiliki potensi yang dapat meningkatkan ekonomi dan kegiatan pariwisata melalui kemudahan akses transportasi baik jalur darat dan udara. Namun, dari kekuatan tersebut belum cukup mengangkat nama Kota Tangerang secara internal maupun eksternal dan memiliki nilai prestis di mata publik. Padahal, Kota Tangerang melalui peran humas pemerintah juga memiliki tugas yang penting untuk membuat warga mengenal, merasa memiliki dan bangga terhadap kota tempat tinggalnya dengan mengkomunikasikan brand Tangerang LIVE (Liveable, Investable, Visitable, E-City) sebagai city branding yang mulai dikembangkan pada tahun 2014. Kota Tangerang mulai melakukan pembenahan dari segi infrastruktur hingga segi pelayanan publik untuk membentuk citra kota sesuai dengan brandingnya. Berada di dalam organisasi Sekretaris Daerah, fungsi Humas dan Protokol bertugas untuk menciptakan dan membentuk pemahaman kepada warga Kota Tangerang maupun publik untuk mengenal Kota Tangerang melalui city branding. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif studi kasus, penelitian ini bertujuan untuk membahas lebih dalam dan menyeluruh peran humas pemerintah Kota Tangerang dalam mengidentifikasi identitas kota sesuai dengan framework city branding Kavaratzis, membentuk strategi komunikasi yang dan mengimplementasikan city branding Tangerang LIVE melalui program kehumasan sesuai dengan fungsi, tugas dan ruang lingkup kehumasan pemerintah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran humas pemerintah Kota Tangerang telah memiliki peran aktif dalam mengkomunikasikan pesan terkait city branding yang diusung baik secara internal pemerintah, kepada stakeholder dan publik eksternal. Penelitian ini menemukan kebaruan peran humas yaitu melakukan kolaborasi namun belum melakukan evaluasi terhadap efek komunikasi citra kota sebagai keutuhan komunikasi city branding. ......Kota Tangerang is a city that supports Jakarta's capital city; as a strategic nodal area, Kota Tangerang can increase the economy and tourism activities through easy access to transportation, both land, and air. However, these strengths have not sufficiently raised the name of Kota Tangerang internally and externally and have prestigious value in the eyes of the public. Kota Tangerang, through the role of government public relations, also has an important task to make residents know, feel ownership and proud of the city where they live by communicating the Tangerang LIVE brand (Liveable, Investable, Visitable, E-City) as a city branding that began to develop in 2014. Kota Tangerang has started to make improvements in terms of infrastructure to public services to shape the city's image according to its branding. Within the Regional Secretary organization, the Public Relations and Protocol functions tasked with creating and forming an understanding for Tangerang City residents and the public to get to know Tangerang City through city branding. Use a case study qualitative research approach, and this study aims to discuss more deeply and thoroughly the role of public relations of the Tangerang City government in identifying city identities following Kavaratzis' city branding framework, forming a communication strategy, and implementing Tangerang LIVE city branding through public relations programs according to functions, tasks. And the scope of government public relations. This study indicates that the Kota Tangerang government's public relations role has an active role in communicating messages related to city branding that are carried both internally, to stakeholders, and the external public. This study found the novelty of public relations' role, namely collaborating but not evaluating the effect of city image communication as the integrity of city branding communication.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Harfi Oktaviani
Abstrak :
Pelayanan publik merupakan hal yang krusial dalam administrasi publik. Namun, pelayanan publik di Indonesia, khususnya pemerintahan daerah masih belum optimal. Keterlibatan teknologi merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal tersebut menghadirkan konsep electronic service. Aplikasi Tangerang Live merupakan sebuah bentuk pelayanan berbasis elektronik yang dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang. Pembentukan aplikasi Tangerang Live bertujuan untuk memudahkan masyarakat Kota Tangerang untuk mendapatkan berbagai pelayanan publik hanya dalam satu aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas e-service (E-Service Quality) pada aplikasi Tangerang Live. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas e-service pada penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Papadomichelaki & Mentzas (2012) tentang indikator pengukuran e-GovQual yang telah disesuaikan. Teori tersebut terdiri dari empat dimensi dengan 21 item pertanyaan. Dimensi tersebut terdiri dari efficiency, trust, reliability, dan citizen support. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran yang dilakukan penyebaran kuesioner melalui Google Form yang disebarluaskan di Instagram, Twitter, Whatsapp, dan Line yang ditujukan kepada 403 responden berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kualitas pelayanan elektronik pada aplikasi Tangerang Live tergolong baik karena keempat dimensi kualitas pelayanan elektroniknya sudah memenuhi kategori baik, tetapi dengan beberapa catatan. Catatan tersebut berupa permasalahan, seperti fitur yang tidak lengkap, sering terjadi error, serta petugas help desk kurang optimal. ......Public services are crucial in public administration. However, public services in Indonesia, especially local government are still not optimal. Technological involvement is one of the effort to improve the quality of public services. Technological involvement in public services introduces the concept of electronic service. Tangerang Live application is an electronic-based service created by the Tangerang City Communications and Information Office. The establishment of the Tangerang Live application aims to make it easier for the Tangerang’s citizen to get various public services in just one application. This study aims to analyze the quality of e-service on the Tangerang Live application. The instrument used to measure the quality of e-service in this study is the theory put forward by Papadomichelaki & Mentzas (2012) about the e-GovQual measurement indicators. The theory consists of four dimensions with 21 question items. These dimensions consist of efficiency, trust, reliability, and citizen support. This study uses a quantitative approach with a mixed-method through a questionnaire distributed on Instagram, Twitter, Whatsapp, and Line that aimed at 403 respondents based on predetermined criteria. The results show that the quality of electronic services in the Tangerang Live application based on 403 respondents perspective is good but some obstacles were still found, such as incompleted features, system that often error, and helpdesk staff has not helped optimally.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handito Hary Darmawan
Abstrak :
Kota Tangerang sebagai kota penunjang ibu kota Jakarta, yang memiliki permasalahan dan kebutuhan yang kompleks untuk meningkatkan pelayanan publik kepada warganya. Tangerang LIVE berperan sebagai aplikasi layanan terpadu yang memiliki fitur dan layanan maupun situs pendukung Kota Tangerang Jumlah pengguna dan unduhan aplikasi Tangerang LIVE sebesar 500.000 ribu unduhan lebih masih dibawah indikator kinerja yang ditetapkan pada RENSTRA DISKOMINFO Kota Tangerang. Dibutuhkan evaluasi terhadap aplikasi Tangerang LIVE untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kurangnya minat adopsi dari warga kota Tangerang dalam menggunakan Aplikasi Tangerang LIVE Menggunakan metode Value Based Adoption Model dan terdiri dari perceived value, adoption intention, perceived of use, facility, comfort, functionality dan risk. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM). Penghimpunan data didapatkan melalui online survey sehingga didapatkan 100 sample data responden terpilih dengan menggunakan Teknik convenience dan purposive sampling, dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel Functionality dengan nilai koefisien 0.031, Facility dengan nilai koefisien 0.059, Facility dengan nilai koefisien 0.089 dan Risk dengan nilai koefisien 0.089 berpengarauh sangat sedikit terhadap niat adopsi aplikasi Tangerang LIVE dibandingkan variabel lain seperti perceived value dengan nilai koefisien 0.089 yang berpengaruh positif secara signifikan. ......Tangerang City as a supporting city for the capital city of Jakarta, which has complex problems and needs to improve public services to its citizens. Tangerang LIVE acts as an integrated service application that has features and services as well as a supporting site for the City of Tangerang. The number of users and downloads of the Tangerang LIVE application of 500,000 downloads is still below the performance indicators set in the Tangerang City DISKOMINFO RENSTRA. An evaluation of the Tangerang LIVE application is needed to determine the factors that influence the lack of adoption interest from Tangerang city residents in using the Tangerang LIVE application Number of users and user experience affect the intention of the people of Tangerang City to use Tangerang LIVE. Using value based adoption model that consist of perceived value, adoption intention, perceived use, facility, comfort, functionality and risk. This research uses Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM) to evaluate Tangerang LIVE. Data collection was obtained through an online surveys, 100 samples of selected respondent were obtained using convenience and purposive sampling technique. The result are variable Functionality with coefficient 0.031, Facility with coefficient 0.059, Facility with coefficient 0.089 dan Risk with coefficient 0.089 has less effect to adoption intention of Tangerang LIVE application compared to variable perceived value with coefficient koefisien 0.089 has significant positive effect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library