Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mardianto
Abstrak :
Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Oasar merupakan Salah satu institusi pemerintah pengelola pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Oasar. Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, supervisi. dan evaluasi di bidang pembinaan taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Untuk dapat menjalanka.n a.manat tujuan pembangunan pendidikan nasional, maka Direktorat Pembinaan Taman Kanak~kanak dan Sekolah Dasar perlu memiliki kejelasan arah dan tujuan yang dituangkan ke da:Jam visi. misi, tuJuan~ tata ni!ai dan strategi yang berdasarkan kerangka sistem pendidikan nasionai. Namun pada kenyataannya visi dan misi yang tertulis tersebut hanyalah sebuah figura,. tidak mempunyai makna dan arti bagi sebagian karyawannya. Untuk itu Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar memerlukan salah satu altematif alat manajemen kinerja yang dapat membantu organisasi untuk menterjemahkan visi, misi,tujuan dan strategi dalam menernpkan opernsinya. Selain itu Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar masih berfokus pada penggunakan pengukuran kinerja finansiai . Dengan berfokus pada penggunakan pengukuran kinerja finansial itu, maka sa.saran strateginya kurang terfokus atau ter~link dengan vtsi dan misi. Sehingga mengukur pencapaian kioerja seringkali mengabaikan perspektif Jain yang sebetulnya dapat memberikan kontribusi bagi pelayanan pendidikan. Untuk itu Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, rnemerlukan suatu sistem manajemen yang memperhatikao aspek peogendalian dan mampu meogukur kinerja setiap langkah yang dirunbil untuk tercapai tujuan jangka pendek rnaupun jangka panjang. Penerapan Balanced Scorecard merupakan salah satu altematif pengukuran kinerja di Direktorat Pernbinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar dengan rnenekankan pengukuran pada empat perspektif, yaitu perspektif pelanggan, perspektif internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, dan perspektif fmansial.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25600
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfadilah
Abstrak :
ABSTRAK
Akhir-akhir ini timbul trend baru di kalangan masyarakat (khususnya orang tua dari anak usia taman kanak-kanak), dimana aspek kognitif anak mendapat perhatian yang lebih besar untuk dapat dikembangkan pada pendidikan taman kanak-kanak (TK), dibandingkan aspek fisik dan psikososial. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan Ahman pada tahun 1998 (dalam Syaodih, 1999), yang mengungkap bahwa ketidakmampuan bersosialisasi dan emosi merupakan permasalahan yang seringkali dihadapi oleh anak sekolah dasar kelas awal. Selain itu ada pula penelitian lain yang dilakukan oleh Tim Peneliti dan Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas. (www.depdiknas.go.id), terhadap 500 murid kelas 2 sekolah dasar di lima wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini mengungkap bahwa kemampuan motorik murid kelas 2 sekolah dasar masih kurang memadai. Tes masuk Sekolah Dasar (SD) merupakan pemicu terbesar timbulnya fenomena ini. Ketika anak mengikuti tes masuk sekolah dasar yang dijadikan parameter utamanya adalah kemampuan anak dalam hal-hal yang bersifat skolastik, seperti membaca menulis dan berhitung. Hal ini menyebabkan orangtua memiliki harapan yang tinggi terhadap anak untuk pencapaian aspek kognitif yang optimal, sehingga anak tidak lagi menemui kesulitan pada saat mengikuti pendidikan di SD. Harapan orangtua bagi kehidupan anak di masa mendatang merupakan salah satu faktor terpenting yang mempenganihi keberhasilan belajar anak Oleh karena itu agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak TK, ada baiknya orangtua memahami terlebih dahulu akan karakteristik anak dan tujuan program pendidikan TK. Berdasarkan petunjuk teknis proses belajar mengajar di TK kemampuan skolastik bukanlah tujuan utama dari program pendidikan TK (Depdikbud, 1999). Tujuan utamanya adalah membantu mempersiapkan anak memasuki sekolah dasar. Untuk itu dalam menerapkan pendidikan TK, hendaknya disesuaikan dengan tugas perkembangan anak prasekolah yang mencakup 3 aspek perkembangan yang dikemukakan oleh Paf)alia & Olds (2001), yaitu aspek fisik, kognilif dan psikososial. Hal yang akan diungkap dalam penelilian ini adalah apakah orangtua lebih mengharapkan aspek kognilif untuk dapat dikembangkan dalam pendidikan TK, dibandingkan aspek fisik dan psikososial?". Instnimen yang digunakan dalam penelilian ini adalah kuesioner harapan orang tua terhadap pendidikan pada TK. Instrumen ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan program berdasarkan 3 aspek perkembangan yang dikemukakan oleh Papalia (2001), yaitu aspek fisik, kognilif dan psikososial. Penelilian dilakukan pada 127 orang responden (orangtua) dari 4 buah TK di Jakarta dan sekilamya, Kuesioner tersebul dapat disampaikan kepada responden dan dikembalikan lagi kepada peneliti berkat kerjasama dengan pihak guru kelas. Hasil analisis data yang diperoleh dari uji statislik (ANOVA satu arah) menunjukkan bahwa aspek fisik memiliki perbedaan yang signifikan dengan aspek kognilif dan psikososial, sedangkan aspek kognilif dan psikososial menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (Ho diterima). Ini berarli harapan orangtua terliadap pengembangan aspek kognilif sama besamya dengan aspek psikososial. Sedangkan aspek fisik dianggap kurang penting oleh orangtua untuk dapat dikembang^n pada pendidikan TK.
2002
S2863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Wahyuni
Abstrak :
Taman Kanak-kanak R.A Madinatun Naja merupakan sekolah pra-formal dengan dominasi kegiatan eksplorasi luar ruangan dan rutinitas makan bersama sebagai satu rangkaian setiap harinya. Sehingga rutinitas mencuci tangan bukan lagi merupakan sebuah pembelajaran namun sudah menjadi suatu kebutuhan. Penelitian ini meneliti seberapa efektif penyuluhan dilakukan kepada murid-murid dengan kisaran usia 4-6 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest- Posttest with Control Group. Terdapat 3 populasi penelitian : Play group, TK A, dan TK B. Penelitian dilakukan terhadap perubahan perilaku mencuci tangannya pada sebelum (Pre-test) dan sesudah (Post-test) dilakukan penyuluhan pada tiga waktu pengamatan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan penyuluhan yang dilakukan memberikan perubahan perilaku mencuci tangan yang signifikan pada ketiga populasi penelitian dan tingkat inisiatif mencuci tangan pada populasi TK B paling tinggi dibanding populasi lainnya dengan metode penyuluhan yang efektif yaitu diskusi dua arah. ......Madinatun Naja Kindergarten is a pre-formal school with domination of outdoor exploration and routines activities such as eats together as a sequence activity every day. Therefore, routine hand washing shall be no longer as learning but shall become a necessity. This research is to show effectiveness of counseling to students at the range age 4-6 years. This research method is pretest and post test experimental with control group. There are three populations as a sample: Play group, Kindergarten A and B. In this research, we observe behavior of hands washing before and after counseling in three observations. The most effective was kindergarten B compared to other sample populations. Meanwhile, the most effective method in that population was two way discussions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cuito, Aurora
Corte Madera: Gingko Pres, 2001
727.1 KIN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Nuringsih
Abstrak :
Abstrak
Komitmen perilaku hijau direalisasikan melalui serangkaian kegiatan di Raudhatul Athfal Toufiqurrahman. Masalah mitra terkait aspek sosial budaya dan kehidupan masyarakat. Perbedaan pengetahuan, pendidikan, pengalaman atau gaya hidup berpengaruh pada kemampuan atau kepedulian orang tua dalam membimbing siswa pada aktivitas ramah lingkungan sehingga berdampak pada proses edukasi. Sekolah menghadapi keterbatasan dalam penyelenggaraan program selanjutnya sehingga untuk memastikan efektivitas diperlukan pengulangan. Tujuan kegiatan adalah mendampingi guru dalam memperkenalkan dan mengevaluasi aktivitas ramah lingkungan. Guru dilibatkan supaya mampu membuat solusi untuk meningkatkan kesadaran siswa dan orang tua. Hasil kegiatan menunjukkan adanya perubahan perilaku pada menggunakan bak pilah sampah, menjaga kebersihan sungai, dan memanfaatkan barang bekas untuk prakarya. Sebaliknya, perilaku hemat energi dan bimbingan orang tua cenderung menurun. Perilaku lainnya relatif sama dengan observasi sebelumnya. Partisipasi POMG akan mendukung keberlanjutan dan sebagai mekanisasi menumbuhkan perilaku prolingkungan bagi siswa taman kanak-kanak
Jakarta: Pusat Pemberdayaan Masyarakat - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2019
300 JPM 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Fadhilah
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji efektivitas dari program intervensi berupa workshop “Menjadi Guru Kreatif” yang disusun untuk meningkatkan pemahaman guru tentang sikap mengembangkan kreativitas siswa Taman Kanak-Kanak. Sikap guru tersebut merupakan suatu kompetensi yang perlu dikuasai oleh guru guna mencapai efektivitas dalam pengajaran yang menekankan pada perkembangan kreativitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan analisis statistik Repeated Measures ANOVA. Desain penelitian ini menggunakan one group pre-test post-test design untuk melakukan pengukuran sebelum dan setelah diberikan intervensi. Pemilihan subjek partisipan dilakukan melalui teknik accidental sampling menggunakan media platform daring. Kegiatan workshop “Menjadi Guru Kreatif” melibatkan 60 guru Taman Kanak- Kanak yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia sebagai partisipan, namun hanya terdapat 36 data partisipan yang dianggap memenuhi syarat untuk dilakukan analisis statistic. Pemahaman tentang sikap mengembangkan kreativitas siswa Taman Kanak- Kanak diukur melalui instrumen Teachers’ Creative Nurturing Behavior Scale (Sharma & Sharma, 2018). ......This study aims to examine the effectiveness of intervention program in the form of workshop entitled “Menjadi Guru Kreatif”. The program is designed to enhance the awareness of the teachers’ behavior which can nurture the kindergarten students’ creativity. The behavior is a significant competency that should be mastered by kindergarten teachers in order to achieve effectiveness in teaching that emphasizes the development of students’ creativity. This study is quantitative research by performing a statistical analysis of Repeated Measures ANOVA. The design of this study used a one group pre-test post-test design to measure before and after the intervention. The selection of participant subjects was done through accidental sampling technique using an online media platform. The workshop activity "Menjadi Guru Kreatif" involved 60 Kindergarten teachers from various regions in Indonesia as participants, but there were only 36 participant data that were deemed eligible for statistical analysis. The understanding of the teachers’ behavior of nurturing kindergarten students’ creativity was measured using Teachers’ Creative Nurturing Behavior Scale (Sharma & Sharma, 2018).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Sumayyah Rahman
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana peranan Aisyiyah dalam bidang pendidikan Indonesia pada tahun 1952-1959. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang menjadi bagian dari amal dan usaha Aisyiyah sejak awal berdirinya. Amal dan usaha Aisyiyah dalam bidang pendidikan tidak hanya sebatas pendidikan formal tetapi juga pendidikan non-formal. Tersebarnya cabang-cabang Aisyiyah di berbagai daerah mempermudah Aisyiyah untuk turut berperan dalam bidang pendidikan. Aisyiyah merupakan salah satu organisasi yang anggotanya turut terlibat menjadi pengajar pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah metode sejarah yang terdiri atas heuristic, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Dalam tesis ini, penulis menggunakan majalah sejaman yang diterbitkan oleh organisasi Aisyiyah dilengkapi dengan berbagai sumber pendukung lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Aisyiyah memiliki peranan dalam bidang pendidikan pada periode 1952-1959. Tidak hanya dalam pendidikan formal melalui taman kanak-kanak dan jenjang pendidikan lainnya, Aisyiyah juga turut berpartisipasi dalam pemberantasan buta huruf serta pengajaran lainnya melalui muballighatnya. ......This thesis discusses the role of Aisyiyah in Indonesian education from 1952 to 1959. Education is one area that has been part of Aisyiyah's activities since its birth. Aisyiyah's activities in education are not only limited to formal education but also non-formal education. The branches of Aisyiyah are spreading in various areas, which makes it easier for Aisyiyah to take part in the field of education. This thesis is being written using historical methods which consist heuristic, verification, interpretation and historiography. In this thesis, the author uses contemporary magazines published by the Aisyiyah organization, complemented by various other supporting sources. Based on the research results, it is perceptible that Aisyiyah had a role in the field of education from the period 1952-1959. In formal education through kindergarten and other levels of education, Aisyiyah also participates in eradicating illiteracy and teaching through her preacher. Aisyiyah is also one of the organizations whose members are involved in teaching Islamic religious lessons in schools.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathiffida Noor Jaswandi
Abstrak :
Penerimaan anak reguler terhadap anak dengan disabilitas sejalan dengan pengetahuan anak mengenai disbailitas. Upaya dalam menumbuhkan penerimaan terhadap anak dengan disabilitas adalah dengan memberikan pengetahuan mengenai disabilitas melalui buku cerita bergambar mengenai disabilitas. Penyusunan buku bergambar dalam penelitian ini berisi mengenai informasi yang berkitan dengan disabilitas. Tokoh dalam buku cerita bergambar yang telah disusun digambarkan sebagai tokoh disabilitas dengan memberikan karakteristik khusus pada disabilitas yang dikenalkan dalam konten buku. Pembacaan buku cerita bergambar mengenai disabilitas dengan menggunakan teknik bercerita dialog reading. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas buku cerita bergambar. Dalam meningkatkan pengetahuan anak usia 5-6 tahun mengenai disabikitas. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang diberikan achievement test. Pengukuran terhadap pengetahuan anak mengenai disabilitas tersebut dilakukan pada saat pretest dan posttest serta follow-up 1 minggu setelah diberikan intervensi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada anak usia 5-6 tahun setelah dilakukan pembacaan buku cerita bergambar mengenai disabilitas.
Acceptance of regular children to children with disabilities is in line with the childs knowledge of disability. Efforts to foster acceptance of children with disabilities is to provide knowledge about disability through picture books about disability. The compilation of picture books in this study contains information related to disability. The figures in the illustrated story books that have been compiled are described as disability figures by giving special characteristics to the disabilities introduced in the book content. The reading of a picture story book about disability using reading dialogue storytelling techniques. This study aims to examine the effectiveness of picture story books. In increasing the knowledge of children aged 5-6 years about disability. Measuring instrument used to measure the level of knowledge based on knowledge provided by the achievement test. Measurement of children's knowledge about disability is done at the pre-test and post-test and follow-up 1 week after the intervention is given. The results obtained indicate that there is an increase in knowledge in children aged 5-6 years after reading a picture story book about disability.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T55072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roosdiana
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1988
S2058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>